Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A
DENGAN TUBERKOLOSIS PARU
Pengkajian Identitas Pasien.
Nama

: Tn. A

Umur

: 25 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMU (tamat)

Pekerjaan

: Wiraswasta

Status

: Kawin

Suku/ bangsa

: Jawa / Indonesia

Tgl. Masuk Rumah Sakit

: 2 - 06 - 2016

Tgl. Pengkajian

: 4 - 06 - 2016. jam 09.00 WIT

Diagnosa medis

: TB Paru

No. Med. Reg

: 01.05.09

Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Batuk berlendir,sesak nafas,berkeringat pada malam
hari,lemas,mual-mual.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Batuk dialami sejak + 2 minggu yang lalu.sebelum masuk rumah sakit,
batuk disertai sesak nafas, keringat dingin pada malam hari dan kelemahan
tubuh. Saat dikaji klien mengeluh batuk berlendir, lendir kental dan
berwarna putih, disertai sesak nafas dan aktivitas dibantu orang lain.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu.
Klien pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama 3 bulan
yang lalu dan mendapatkan pengobatan selama 6 bulan ( OAT ) dengan
dignosa dokter TB PARU berdasarkan hasil laboratorium BTA ( + ) dan hasil
pemeriksaan RO terdapat bercak-bercak awan pada daerah paru.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Hanya klien yang menderita penyakit seperti ini di dalam keluarga. Klien
memiliki satu orang istri dan dua orang anak,tinggal di dalam satu rumah,
jenis rumah permanen memiliki kamar tidur 2, dapur 1 dan ruang tamu 1,
ventilasi cukup pencahayaan cukup.
Pengkajian Kasus.
Persepsi Kesehatan/ Manajemen Kesehatan
Klien menganggap batuk yang dialami selama kurang lebih 6 bulan
sebelum masuk rumah sakit hanya batuk biasa dan menanggulanginya
dengan membeli obat di warung.Klien mempunyai riwayat merokok dan
berhenti setelah sakit.
Pola Nutrisi Metabolik
Klien makan 3x sehari,pagi makan bubur,siang dan malam makan nasi,
ikan, sayur. Klien minum air putih kurang lebih 2000 ml/ hari. BB sebelum
masuk rumah sakit 46 kg, BB setelah sakit 40 kg. Mengalami penurunan
BB, nafsu makan menurun, IVFD RL 20 tts/mnt. Pernafasaan : 28 x / menit.
Nadi : 98 x / menit. Suhu Badan 37,8 derajat c. TD : 130 / 90 mmHg.
Eliminasi
Perkemihan
: Pasien BAK 5 - 6x sehari, tidak ada kesulitan BAK,

konsistensi urine warna kuning pekat dan bau khas.


Pencernaan : Pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek warna

kuning, tidak ada kesulitan BAB.


Integumen : Pasie mengatakan sering berkeringat pada malam hari.
Kognitif Perseptual
Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya, kesadaran compos
mentis,

merespon

terhadap

rangsangan

nyeri,

pendengaran

baik,

penglihatan baik, pembicaraan terarah dapat berinteraksi dengan orang


lain.
Pola Istirahat dan Tidur.
Sebelum sakit
: klien beristirahat dengan baik, tidur siang 15.007.00 wit, tidur malam 20.00-06.00 wit tidak pernah menggunakan

obat tidur
Saat dikaji : klien tidur siang pukul 13.00-16.00 wit tidur malam
20.00-05.00 wit, klien sering terbangun sekali-kali jika batuk.

Pola Koping Intoleransi Stres.


Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dan tim medis
tentang

kondisi

penyakitnya,

tingkat

kecemasan

ringan,pasien

menyerahkan kesembuhannya pada Tuhan Yang Maha Esa dan tim


medis,ekspresi wajah tampak tenang karena pasien percaya ia bisa
disembuhkan.Dalam mengatasi masalah pasien meminta bantuan orang
lain.
Pola Peran Hubungan.
Hubungan klien dengan anggota keluarga berjalan dengan baik. klien
bekerja sebagai seorang pekerja keras sudah menikah. Klien dapat
berinteraksi dengan orang lain baik.
Pola Seksual Reproduksi
Klien sudah menikah,mempunyai 1 orang anak, istri masih hidup. Klien
tidak lagi rutin melakukan hubungan seksual karena keadaan yang sedang
sakit.
Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien beragama Islam,pasien

percaya

dan

yakin

bahwa

Allah

Swt

senantiasa ada bersamanya. Klien mengganggap sakitnya ini adalah


cobaan.

Pemeriksaan Fisik.
Tanda-tanda vital :

TD
NadI
Pernafasaan
SB
BB

: 130/90 mmHg
: 80 x/ mnt
: 24 x/ mnt
: 36,5oC
: 40 kg.

Kepala
Inspeksi
Palpasi

: warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala bulat


: nyeri tekan tidak ada

Mata
Inspeksi

: sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, pupil bulat

Palpasi

: nyeri tekan tidak ada

Hidung
Inspeksi
Palpasi

: bentuk simetris, sekret tidak ada


: nyeri tekan tidak ada

Mulut
Inspeksi

: bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau

mulut tidak ada


Inspeksi
: Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorax/ dada

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

:
:
:
:

simetris kiri dan kanan


stem fremitus kiri dan kanan
sonur kiri dan kanan
ronchi +/ +, wheezing +/ +a

:
:
:
:

datar
lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
tidak kembung
bising usus normal

Abdomen

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tgl. 2-6-2016.
Jenis Pemeriksaan
HB

Hasil Pemeriksaan
7,7 g/ dL

Normal
13-17 g/ dL

Eritrosit

2,03 uL

4,20-5,40 uL

Leukosit

7400 uL

5.000-10.000 uL

Trombosit

230.000 uL

150.000-450.000

GDS

67 mg/ dL

uL

Ureum

31 mg/ dL

110-160 mg/ dL

Creatinin

1,1 mg/ dL

10-50 mg/ dL

Asam urat

8,5 mg/ dL

0,6-1,1 mg/ dL

Protein total

7,6 mg/ dL

2,4-7,0 mg/ dL

Albumin

2,2 mg/ dL

6,6-8,3 mg/ dL
3,7-5,3 mg/ dL

Foto thorax
Hasil RO ( FOTO THORAX ) tampak TB Paru.

Pemeriksaan Sputum BTA


Pemeriksaan sputum BTA 3x positif Mycobakterium Tuberkolosis
ANALISA DATA
N
o
1

Data
klien mengeluh batuk
berlendir

Dampak Masalah
Peradangan parenkim
paru

klien mengeluh sesak nafas


TTV

Masalah
Bersihan jalan
nafas tidak efektif

Keluarnya eksudut

TD : 130/90 mmHg

dalam alveoli

N : 80 x/ mnt

R : 24 x/ mnt

Peningkatan produksi

SB : 36,5 C
auskultasi paru ronchi +/ +
- sputum kental

sputum

Kemampuan batuk
menurun

Tertahannya sekresi

Jalan nafas terganggu

- Klien mengatakan
aktivitasnya dibantu
- BAB dan BAK dilakukan di
tempat tidur

Proses penyakit

Kelemahan tubuh

Intoleransi aktivitas

Data

Dampak Masalah

Masalah

o
- Terpasang IVFD dextrose
5% di lengan kanan

Terpasang infuse di
lengan kanan

- klien mengeluh mengalami


penurunan nafsu makan

Aktivitas terbatas
Adanya sputum pada

Ketidakseimbanga

saluran pernafasan dan n nutrisi kurang

- klien mengeluh mengalami

di bagian mulut

penurunan berat badan


BB sebelum sakit : 46 kg, BB

dari kebutuhan
tubuh

Batuk produktif

sesudah sakit : 40 kg

Peningkatan frekuensi
pernafasan

- klien mengatakan tidak


mengerti tentang penyakitnya
- pendidikan klien tamat SD

Nafsu makan menurun


Tingkat pendidikan
tamat SD

Kurang
pengetahuan

Kurang informasi
tentang penyakitnya

Kurang pengetahuan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TB ( PARU )


N

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasional

O
1.

Keperawatan
Bersihan jalan nafas

Bersihkan

tidak

jalan

efektif

berhubungan dengan

nafas

penumpukan

supaya

purulen

sekret

pada

jalan

nafas.

kembali
efektif

kaji fungsi
pernafasan,
contoh bunyi
nafas,
kecepatan dan
irama.
berikan pasien
posisi semi
fowler atau
fowler tinggi
bantu pasien
untuk batuk
efektif dan
latihan nafas
dalam.
pertahankan
masukan cairan
sedikitnya 2500
ml/hari, kecuali
kontra indikasi.
kolaborasi
untuk
pemberian obat
sesuai indikasi,
obat mukolitik

2.

Perubahan nutrisi

Menunjukka

kurangn dari

n berat

kebutuhan tubuh

badan

berhubungan dengan

meningkat.

produksi sputum,
anoreksia

Penurunan bunyi
nafas dapat
menunjukkan
atelektasis, ronchi,
mengi menunjukkan
akumulasi sekret
ketidak mampuan
membersihkan jalan
nafas.
Posisi membantu
memaksimalkan
ekspansi paru dan
menurunkan upaya
pernafasan.

Pemasukan tinggi
cairan membantu
untuk mengencerkan
sekret, membuatnya
mudah dikeluarkan.
Agen mukolitik
menurunkan
kekentalan dan
perlengketan sekret
paru untuk
memudahkan
pembersihan.

Catat status
Berguna dalam
nutrisi pasien,
mendefinisikan
catat turgor
derajat / masalah
kulit, berat
dalam menentukan
badan dan
pilihan interfensi yang
derajat
tepat.
kekurangan
berat badan,

kemampuan /
ketidak
Berguna dalam
mampuan
mengukur keefektifan
menelan,
nutrisi dan dukungan
riwayat mualcairan.
muntal.
Menurunkan rasa
Awasi
tidak enak karena sisa
masukan atau
sputum atau sisa obat.
pengeluaran
dan berat
Memaksimalkan
badan secara
masukan nutrisi
periodic
sebagai kebutuhan
energi dan
Berikan
menurunkan iritasi
perawatan
gaster.
mulut
sebelum dan Memberikan bantuan
sesudah
dalam perencanaan
tindakan
diet dengan nutrisi
pernapasan.
adekuat untuk
kebutuhan metabolic
Sarankan
dan diet.
makan sedikit
dan sering
dengan
makanan
TKTP

3.

Kurang pengetahuan

Menyataka

mengenai kondisi,

aturan tindakan dan

pemahama

perpindahan.

n proses
penyakit /

Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
komposisi
diet.
Kaji
kemampuan
pasien untuk
belajar.
Contoh :
masalah

Belajar tergantung
pada emosi dan
kesiapan fisik
ditingkatkan pada
tahapan individu.

prognosis
dan
kebutuhan
pengobatan

kelemahan,
tingkat
partisipasi dan
lingkungan
yang terbaik.

Memenuhi kebutuhan
metabolic, membantu
meminimalkan
kelemahan dan
tekankan
meningkatkan
pentingnya
penyembuhan.
mempertahank
an protein
tinggi dan diit Meningkatkan
kerjasama dalam
karbohidrat
program pengobatan
dan masukan
dan mencegah
cairan
penghentian obat.
adekuat.
3. Jelaskan
dosis obat,
frekwensi,
kerja yang
diharapkan
dan alasan
pengobatan
lama
4. Tekankan
untuk tidak
minum
alkohol dan
tidak merokok

Kombinasi INH dan


Alkohol telah
menunjukkan
peningkatan insiden
hepatitis.

Anda mungkin juga menyukai