Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KONSTIPASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Blok 2.6 Elemination,Fluid and Electrolit

Kelompok 9
13409 Dita Hanna F
13419 Isni Syarifatu Zulfa
13420 Nurani Eka Hidayati
13424 Yayu Nidaul F
13427 Widya Dwi Astuti
13431 Dwi Putri Elmiyana
13435 Uly Pramuditya Isnaini
13446 Avin Maria
13497 Venni Winta Pratiwi
13500 Puri Pinaremas
13501 Lilik Candradewi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Kasus 1
Tn Joyo (70 tahun), mengeluhkan sudah 5 hari tidak bisa BAB. Perut terasa penuh
dan tidak nyaman. Saat dilakukan pengkajian oleh Ns Flora, klien menyampaikan
makan hanya habis setengah porsi karena rasa yang tidak enak dan tidak suka
sayur. Klien bertanya obat apa yang bisa menyembuhkan karena sudah tidak kuat.

B. Pengkajian
 Identititas : Tn. J
Data Subjektif Data Objektif

 5 Hari tidak BAB  Usia 70 tahun


 Perut terasa penuh  Distensi abdomen
 Tidak nyaman
 Makan hanya habis setengah
porsi (tidak enak)
 Tidak suka makan sayur

C. Analisis Data
Pasien mengalami kesulitan BAB ( sudah 5 hari tidak BAB ) gangguan pencernaan
ini disebut juga konstipasi terjadi pengerasan feses atau tinja yang berlebihan
sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan
yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan
obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang
berakibat fatal bagi penderitanya.Maka dari pengkajian sesuai kasus bisa
dirumuskan diagnose keperawatannya.

D. Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa
Contipasion (1998); Definisi: Keadaan dimana terjadi peneurunan frekuensi
defekasi yang normal pada seseorang disertai denagn kesulitan keluarnya yang
tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras, dan kering.
Batasan karakteristik :
 Perubahan pola buang air besar
 Frekuensi menurun
 Volume menurun
 Feses keras, kering
 Distensi abdomen
 Tekanan pada rectal
 Sakit kepala, nafsu makan menurun
 Nyeri abdomen
 Tampilan atipikal pada lansia
 Perut menggelembung
 Seluruh tubuh terasa letih
 Tinja yang terbentuk keras
 Nyeri saat BAB
Faktor yang berhubungan :
 Insufisiensi asupan serat
 Pola makan yang buruk
 Penurunan motilitas gastrointestinal (lansia)

E. Tujuan dan Intervensi keperawatan

NOC NIC

 Defecation eliminate 1) Management constipation


Definisi : Definisi :
Kemampuan saluran gastrointestinal Pencegahan dan penghilangan konstipasi.
untuk membentuk dan mengeluarkan Aktivitas:
feses secara efektif.  Perhatika tanggal terakhir buang air
Indicator: besar
 Pola pembersihan  Monitor gerakan usus, termasuk
 Mengontrol pergerakan usus frekuensi, konsistensi, bentuk, volume
 Warna, jumlah, dan bentuk tinja dan warna
 Irama otot untuk mengosongkan  Monitor bising usus
tinja  Monitor tanda dan gejala konstipasi
 Kemudahan saluran tinja  Catat praeksistensi jika ada masalah di
 Pengeluaran tinja tanpa saluran cerna
pertolongan  Anjurkan pasien mengkonsumsi
 Suara usus makanan yang tinggi serat
 Lemak, darah, dan lendir pada  Berikan cairan hangat setelah makan,
tinja sesuai kebutuhan
 Sakit yang menyertai  Evaluasi efek samping dari obat
pengeluaran tinja gastrointestinal
2) Irigasi saluran pencernaan
Definisi: membangkitkan suatu zat ke bagian
bawah saluran pencernaan
Aktivitas:
 Tentukan penyebab dilakukan
pembersihan saluran pencernaan
 Hindari penggunaan jika pasien
memiliki riwayat colitis ulserativa
atau enteritis regional
 Pilih jenis yang sesuai enema
 Jelaskan procedure untuk pasien dan
pelihara privasi
 Beritahu pasien bahwa kemungkinan
akan mengalami kram perut dan
dorongan untuk buang air besar
 Posisiskan pasien dengan tepat
 Pastikan suhu yang sesuai dengan
subtansi
 Lumasi lubang sebelum insersi dengan
tepat
 Masukkan substansi kerektum dengan
tepat
 Pastikan jumlah substansi yang
dipakai
 Monitor efek samping irigasi larutan
atau obat oral
 Monitor tanda gejala diare, sembelit,
dan impaksi
 Bersihkan daerah anal

F. Implementasi Keperawatan
a. Ajarkan pentingnya keseimbangan diet
b. Tinjau daftar makanan yang mengandung serat
c. Termasuk hampir 800 gr buah-buahan dan sayuran untuk defekasi normal setiap
hari
d. Secara bertahap tingkatkan makanan berserat
e. Anjurkan masukan cairan 2 liter (8-10 gelas) kecuali terdapat kontraindikasi.
f. Anjurkan minum segelas air hangat 30 menit sebelum sarapan pagi yang dapat
merangsang pengeluaran feses.
g. Tetapkan waktu eliminasi yang teratur
h. Bantu individu untuk berposisi normal agak jongkok untuk memungkinkan
penggunaan optimum otot-otot abdomen dan efek gaya gravitasi.
i. Ajarkan cara untuk memasase dengan ringan di abdomen bagian bawah ketika
sedang di toilet
j. Jika terjadi pengerasan feses, masukan minyak mineral hangat dan biarkan
selama 20-30 menit. Gunakan sarung tangan yang diberi pelumas dengan baik,
pecahkan feses yang keras dan buang pecahan-pecahannya. Pantau terhadap
stimulasi vagal (pening, nadi melemah)
k. Jelaskan bahaya penggunaan laksatif dan enema.

G. Evaluasi
Setelah implementasi maka tahap akhir adalah evaluasi yakni dilihat dari respon
pasien apakah telah sesuai dengan tujuan atau tidak.jika tidak maka lakukan asuhan
keperawatan yang baru yang ditetapkan dari perbaikan evaluasi tadi.

Anda mungkin juga menyukai