Anda di halaman 1dari 18

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Dasar pada Tn.

M
dengan Gangguan Eliminasi : Konstipasi di Ruang Kenanga
RSUD Cilacap

Disusun Oleh :
TAFDIELA AMALIE
17.038
PENGERTIAN
Sembelit atau konstipasi merupakan keadaan tertahannya feses (tinja)
dalam usus besar pada waktu cukup lama karena adanya kesulitan
pengeluaran. Hal ini terjadi akibat tidak adanya gerakan peristaltik
pada usus besar sehingga memicu tidak teraturnya buang air besar dan
timbul perasaan tidak nyaman pada perut (akmal, dkk. 2010)

Menurut North American Society Of Gastroenterology and Nutrition,


konstipasi adalah kesulian atau lamanya defekasi, timbul selama 2
minggu atau lebih dan menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien (Van
den Berg, dkk, 2007).
Anatomi dan Fisiologis Faktor yang mempengaruhi
1. Mulut 1. Kurang mengkonsumsi serat
dan pola makan yang buruk
2. Faring 2. Kurang mengkonsumsi air
3. Esophagus (kerongkongan) seperti kebutuhan
3. Tidak ada waktu dan terlalu
4. Lambung
sibuk seingga mengabaikan
5. Usus Halus keinginan untuk BAB
6. Usus Besar
7. Rectum
8. Anus Penatalaksanaan

Farmakologi
Golongan dochusate, melunakkan
Non- Farmakologi dan melicinkan feses
1. Cairan
2. Serat
3. Latihan usus besar
Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata pasien
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan (Pola eliminasi saat ini dan masa lalu, tingkat aktivitas,
pekerjaan, asupan nutrisi, dan cairan, serta stress, terapi obat-obatan. pasien
harus ditanya tentang adanya tekanan rektal atau rasa penuh, nyeri abdomen)
d. Pemeriksaan fisik (Pemeriksaan rektum dilakukan pada posisi miring,
pemeriksaan abdomen dilakukan pada posisi supine (Miller, 2012))
e. Pola kebiasaan sehari-hari
2. Diagnosa yg mungkin muncul
a. Gangguan pola tidur
b. Gangguan rasa nyaman
c. Ansietas
Asuhan Keperawatan Dasar pada Tn. M dengan
Gangguan Eliminasi : Konstipasi di Ruang
Kenanga RSUD Cilacap

Setelah dilakukan pengkajian didapat data bahwa nama klien


adalah Tn. M berumur 58 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat
rumah Sitingil Rawajaya, beragama islam, pendidikan terakhir
SMP. Klien masuk rumah sakit pada tanggal 09 juli 2018, dengan
diagnosa medis anemia dan hemetemesis melena. (telah dilakukan
tindakan : pemberian tranfusi darah, RL 20tpm, tranex 500mg
Pengkajian
 Saat pengkajian ditanyakan keluhan utama yang dirasakan klien, yaitu klien
mengatakan belum BAB ± 3 hari. DO : pasien tampak memegangi
perutnya, saat dipegang perutnya terasa keras, pasien juga terlihat selalu
tiduran diatas tempat tidur.
 Keluhan tambahannya yaitu pasien mengatakan tidak nyaman di daerah
perutnya karena belum BAB, tidak bisa tidur dan sering kebangun saat tidur
serta pusing.
 Riwayat penyakit dahulu, sebelumnya Tn. M mengatakan ±3 bulan yang
lalu pasien pernah mengalami sakit yang sama dan hanya dibawa ke
puskesmas terdekat
 Pada pengkajian pola eliminasi didapatkan data bahwa sebelum sakit klien
BAB 2x sehari dengan konsistensi lunak, warna normal, bau khas dan
selama sakit klien belum BAB. Sedangkan untuk BAK, sebelum sakit dan
selama sakit pasien dapat BAK dengan normal dengan warna kuning pucat,
serta tidak merasa sakit saat akan BAK.
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik pada Tn. M didapatkan hasil kesadaran compos
metis, tanda vital sign : 110/70 mmHg, Nadi : 86x/menit, suhu :
36˚C. Pemeriksaan kepala : bentuk kepala lonjong, tidak ada benjolan,
rambut bersih dan sedikit beruban, warna kulit sawo matang.
Pemeriksaan mata : simetris, konjungtiva merah pucat, tidak
menggunakan alat bantu kacamata. Pemeriksaan leher : tidak ada
benjolan/pembesaran kelenjar thyroid.

Program terapi

infus RL 20 tpm, tranfusi darah 1 kantong, pantoprazolp


2x200ml, tranex 3x200ml, vit K 1x200ml, ondancetron
3x200ml, lasik 1x1, lefonal 100 1x1, vip albumin 3x1,
spironolakton 2x1, lactulose syrup 3x1.
Analisa Data

No Tanggal Data Etiologi Problem


1 10 juli DS : pasien mengatakan susah Halangan Gangguan pola
2018 tidur dan sering kebangun saat lingkungan tidur
malam hari, pasien juga
mengatakan pusing.
DO : pasien terlihat mengantuk,
bawah mata pasien terlihat gelap.
2 10 juli DS : pasien mengatakan belum Rata-rata konstipasi
2018 BAB ±3 hari aktivitas fisik
DO : saat dipegang perut pasien harian kurang
terasa keras, pasien terlihat
memegangi perutnya, pasien juga
terlihat selalu tiduran diatas
tempat tidur
3 10 juli DS : Pasien mengatakan tidak Gejala terkait Gangguan rasa
2018 nyaman karena belum BAB penyakit nyaman
DO : pasien terlihat tidak nyaman
Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas dari hari 1-3
1. Konstipasi berhubungan dengan rata-rata aktivitas fisik harian
kurang ditandai dengan pasien terlihat selalu tiduran diatas
tempat tidur
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit ditandai dengan pasien mengatakan tidak nyaman
karena belum BAB
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan halangan
lingkungan ditandai dengan pasien mengatakan tidak bisa
tidur dan seering kebangun.
1. Konstipasi berhubungan dengan Rata-rata aktivitas fisik harian kurang
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan
pasien dapat kembali BAB dengan lancar, dengan kriteria hasil :
Tabel 3.1 Eliminasi usus
No Indikator Awal Tujuan Akhir
1 Pola eliminasi 2 4
2 Kemudahan BAB 2 4
Ket : 1: sangat terganggu, 2: banyak terganggu, 3: cukup
terganggu, 4: sedikit terganggu, 5: tidak terganggu

Intervensi : manajemen saluran cerna


1. Monitor BAB (konsistensi, frek, warna, bau)
2. Catat masalah BAB yang sudah ada sebelumnya
3. Instruksikan pasien untuk makan tinggi serat
4. Ajarkan pasien menganai makanan yang membantu mendukung keteraturan
aktivitas usus
5. Anjurkan anggota keluarga untuk mencatat warna, frek, vol, konsistensi
Implementasi hari ke-1
 Memonitor pasien, sekaligus menanyakan apakah sudah ingin BAB atau belum
 Hasil : pasien mengatakan belum ingin BAB, pasien kooperatif
 Menyarankan kepada pasien untuk konsumsi makanan tinggi serat, sekaligus
menyarankan keluarga untuk mencatat frek, konsistensi, warna BAB pasien jika pasien
sudah BAB
 Hasil : pasien mengatakan akan konsumsi maknan kaya serat, pasien kooperatif

Implementasi hari ke-2


 Memonitor pasien, sekaligus menanyakan apkah kemarin sudah BAB atau belum
 Hasil : pasien mengatakan belum BAB

Implementasi hari ke-3


 Menyarankan untuk perbanyak makan serat
 Hasil : pasien kooperatif
 Injeksi obat (tranex 500mgx3, ondansetron 200mlx3) sekaligus menanyakan apakah
sudah ada keinginan untuk BAB atau belum
 Hasil : pasien mengatakan belum ingin BAB, pasien kooperatif
Evaluasi
S : pasien mengatakan belum BAB ataupun keinginan untuk BAB
O : perut pasien masih terasa keras
A : masalah belum teratasi
No Indikator Awal Tujuan Akhir
1 Pola eliminasi 2 4 2
2 Kemudahan BAB 2 4 2

P : lanjutkan intervensi
1. Monitor BAB
2. Instruksikan pasien unutk konsumsi makanan kaya serat
3. Beri obat untuk melancarkan BAB
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan Gejala terkait penyakit
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
pasien dapat kembali nyaman, dengan kriteria hasil :
Tabel 3.2 status kenyamanan

No Indikator Awal Tujuan Akhir


1 Kontrol terhadap gejala 3 5
2 Lingkungan fisik 3 5

Ket : 1: sangat terganggu, 2: banyak terganggu, 3: cukup terganggu,


4: sedikit terganggu, 5: tidak terganggu

Intervensi : manajemen lingkungan : kenyamanan


1. Monitor daerah yang menimbulkan rasa tidak nyaman
2. Posisikan pasien untuk memfasilitasi kenyamanan
3. Ajarkan tarik nafas dalam bila mulai merasa tidak nyaman
4. Kolaborasi dengan keluarga untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman
Implementasi hari ke-1 Evaluasi
 Memonitor daerah yang S : pasien mengatakan sudah mulai
menimbulkan rasa tidak nyaman
nyaman dan terbiasa
(perut)
O : pasien terlihat lebih baik
 Hasil : pasien terlihat memegangi
A : masalah teratasi
perutnya
No Indikator Aw Tu Ak
Implementasi hari ke-2
 Menanyakan kepada pasien apakah
1 Kontrol terhadap gejala 3 5 5
perutnya masih tidak nyaman 2 Lingkungan fisik 3 5 5
 Hasil : pasien mengatakan masih
P : pertahankan intervensi
tidak nyaman, pasien kooperatif
1. Monitor daerah yang
Implementasi hari ke-3 menimbulkan rasa tidak nyaman
 Menyarankan untuk tarik nafas
dalam apabila merasa tidak nyaman
 Hasil : pasien tampak mengerti
 Menyarankan keluarga untuk
membantu meningkatkan rasa
nyaman pasien
 Hasil : keluarga pasien tampak
mengerti
3. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan Halangan lingkungan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan
kebutuhan tidur pasien dapat tercukupi, dengan kriteria hasil :
Tabel 3.3 tidur
No Indikator Awal Tujuan Akhir
1 Jam tidur yang diobservasi 3 4
2 Pola tidur 3 5
3 Kualitas tidur 3 4
Ket : 1 : sangat terganggu, 2: banyak terganggu, 3: cukup terganggu,
4: sedikit terganggu, 5: tidak terganggu

Intervensi : peningkatan tidur


1. Monitor pola dan jam tidur pasien
2. Catat keadaan yang mengganggu tidur pasien
3. Terapkan langkah-langkah kenyamanan seperti pemberian posisi
4. Anjurkan untuk tidur siang, untuk memenuhi kebutuhan tidur
5. Diskusikan dengan keluarga dan pasien mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur
Implementasi hari ke-1
 Menanyakan apakah semalam bisa tidur atau tidak, serta
menganjurkan untuk tidur siang agar kebutuhan tidurnya tercukupi
 Hasil : pasien mengatakan semalam tidak bisa tidur, pasien kooperatif

Implementasi hari ke-2


 Menyarankan untuk berdoa dan tarik nafas dalam terlebih dahulu
untuk memudahkan tidur
 Hasil : pasien kooperatif

Implementasi hari ke-3


 Monitor tanda vital, sekaligus menanyakan apakah semalam bisa tidur
atau tidak
 Hasil : TD : 98/62 mmHg N: 86x/menit S: 36,5˚C, pasien mengatakan
masih sering kebangun, pasien tampak mengantuk
 Mengganti cairan infus sekaligus menyarankan untuk tidur siang
 Hasil : pasien tampak mengerti
Evaluasi
S: pasien mengatakan masih sering kebangun saat malam hari
O: pasien terlihat mengantuk
A: masalah belum teratasi
No Indikator Awal Tujuan Akhir
1 Jam tidur yang diobservasi 3 4 4
2 Pola tidur 3 5 4
3 Kualitas tidur 3 4 3

P: lanjutkan intervensi
1. Monitor pola tidur pasien
2. Anjurkan untuk tarik nafas dalam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai