Anda di halaman 1dari 6

LIMFADENITIS

Nama : Herlina

NIM : 211030690041

Kelas / Prodi : IA / Rekam Medis

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA HUSADA

TANGERANG

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….

BAB II KONSEP TEORI………………………………………………………………………………

PENUTUP……………………………………………………………………………………………....
BAB I

PENDAHULUAN

Limfadenitis adalah peradangan pada kelenjar getah bening. Kelenjar ini merupakan bagian
dari sistem limfatik yang memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar
berfungsi dengan baik.

Kelenjar getah bening atau kelenjar limfa terdapat di hampir seluruh bagian tubuh, antara lain
di leher, ketiak, selangkangan, serta rongga perut dan dada. Kelenjar getah bening normalnya
berukuran kecil, tetapi akan membengkak ketika terinfeksi.

Jenis Limfadenitis

Berdasarkan luasnya infeksi, limfadenitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Limfadenitis lokal, yaitu peradangan pada beberapa kelenjar getah bening di dekat asal
infeksi, misalnya peradangan kelenjar getah bening di leher akibat infeksi amandel
2. Limfadenitis umum, yaitu peradangan di banyak kelenjar getah bening akibat infeksi yang
telah menyebar melalui aliran darah, atau akibat penyakit lain yang menyebar ke seluruh
tubuh
BAB II

KONSEP TEORI

1. DEFINISI

Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening.
Limfadenitis adalah nodus limfa yang terletak sepanjang perjalanan pembuluh
limfa.Nodus yang sering terlibat adalah yang terdapat diselangkangan, aksila dan leher.
Limfadenitis adalah peradangan pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening,
yangbiasanya menjadi bengkak dan lunak

2. ETIOLOGI

- Infeksi Bakteri
- Virus
- Jamur
- Protozoa

3. KLASIFIKASI

- Limfadenitis Nonspesifik AkutL

imfadenitis ini bentuknya terbatas pada sekelompok kelenjar getah bening


yang mendrainase suatu fokus infeksi, atau mungkin generalisata apabila terrjadi infeksi
bakteri atauvirus sistemik. Secara histologis, tampak pusat germinativum besar yang
memperlihatkan banyak gambaran mitotik. Apabila keadaan ini disebabkan oleh
organisme piogenik, disekitar folikel dandi dalam sinus limfoid ditemukan infiltrat
neutrofilik. Pada infeksi yang parah, pusat germinativum mengalami nekrosis sehingga
terbentuk abses. Apabila infeksi terkendali, kelenjar getah bening akan kembali tampak
normal atau terjadi pembentukan jaringan parut apabila dekstruktif.

- Limfadenitis Nonspesifik Kronik

Menimbulkan tiga pola, bergantung pada agen penyebabnya: hiperplasia folikel,


hiperplasialimfoid parakorteks, atau histiositosis sinus. Hiperplasia folikel berkaitan
dengan infeksi atauproses proses peradangan yang mengaktifkan sel B. Sel B dalam
berbagai tahap diferensiasiberkumpul di dalam pusat germinativum besar yang bulat
atau oblong (folikel sekunder).Hiperplasia limfoid parakorteks ditandai dengan
perubahan reaktif di dalam regio sel T kelenjar getah bening. Sel T parafolikel mengalami
proliferasi dan transformasi menjadi imunoblas yang mungkin menyebabkan lenyapnya
folikel germinativum.

4. PATOFISIOLOGI

Suatu cairan disebut getah bening bersirkulasi melalui pembuluh limfatik dan
mmebawalimfosit (sel darah putih) mengelilingi tubuh. limfosit ini merupakan sel-sel dari
system imunyang membantu tubuh melawan penyakit. Terdapat 2 tipe utama limfosit
yaitu limfosit T danlimfosit B, karena cairan limfe tidak mengandung sel darah merah
maka ia berwarna putih.
Pembuluh limfatik melalui kelenjar getah bening, kelenjar getah bening berisi
sejumlahbesar limfosit dan bertindak sebagai penyaring menangkap organisme yang
menyebabkan infeksiseperti bakteri dan virus. Kelenjar getah bening cenderung
bergerombol dalam suatu kelompoksebagai contoh tardapat sekelompok besar di ketiak,
dileher dan lipat.pangkal paha.
Ketika suatu bagian tubuh terinfeksi atau bengkak, kelenjar getah bening terdekat
seringmembesar dan nyeri. hal berikut ini terjadi sebagai contoh jika seseorang dengan
sakit lehermengalami “pembengkakan kelenjar” di leher. cairan limfatik dari tenggorokan
mengalir kedalam kelenjar getah bening di leher, dimana organisme penyebab infeksi
dapat dihancurkan dandicegah penyebarannya ke bagian tubuh lainnya.

5. GEJALA

- Pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher , ketiak atau selangkangan.


- Kelenjar getah bening nyeri bila diraba
- Kulit didaerah kelenjar getah bening menjadi kemerahan
- Terbentuknya kumpulan nanah atau abses dikelenjar limfa yang membengkak
- Keluarnya cairan dari kelenjar getah bening yang membengkak
- Demam
6. DIAGNOSA

Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b.d agen cedera biologi
2. Hyperthermia b.d tidak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah
4. Kurang pengetahuan b.d kurang terpajan informas
5. Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif b.d pembesaran nodus medinal /
edema jalannafas

7. TERAPI

- Obat-obatan
- Drainase nanah
- Pengangkatan , kemoterapi , atau radiasi
Untuk meringankan gejala :
- Beristirahat yang cukup
- Mengkonsumsi obat Pereda nyeri
- Melakukan kompres hangat untuk meredakan nyeri atau kompres dengan es untuk
mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Anda mungkin juga menyukai