Anda di halaman 1dari 11

Nama : Oppie Ruliani

NIM : 2134013 P
Jurusan : DIV TLM Transisi

Tanggal : 15 Desember 2021


Praktikum ke : 11 ( Serologi)
Judul : Pemeriksaan TSH
Tujuan : Untuk mengetahui kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dalam darah,
dan dapat digunakan untuk menilai fungsi tiroid. TSH yang berfungsi untuk
menstimulasi sekresi hormon tiroid yang sangat penting bagi tubuh.
Metode : ECLIA
Prinsip : sandwich. Total durasi pengujian: 18 menit.
Inkubasi pertama : 50 L sampel, antibodi spesifik TSH monoklonal terbiotinilasi dan
antibodi spesifik TSH monoklonal yang diberi label dengan kompleks
ruthenium bereaksi membentuk kompleks sandwich.
Inkubasi ke-2 : Setelah penambahan mikropartikel berlapis streptavidin, kompleks
menjadi terikat pada fase padat melalui interaksi biotin dan streptavidin.
Campuran reaksi disedot ke dalam sel pengukur di mana
mikropartikel ditangkap secaramagnetis ke permukaan elektroda. Zat
yang tidak terikat kemudian dihilangkan dengan ProCell/ProCell M.
Penerapan tegangan ke elektroda kemudian menginduksi emisi
chemiluminescent yang diukur dengan photomultiplier.

Alat : Cobas e 411


Reagen : elecys TSH
Bahan control: Precicontrol Clinchem Universal 1
Sampel : Serum
 No. Lab : 21154984
 NIK/ID : 1671********
 Nama : Tn A.F.I
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Usia : 14 tahun (25-06-2007)
 Bangsal/Poli : OP

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 1


 Dokter Pengirim : dr. Yulisnawati Hasanah, SpA (K),M.Biomed
 Keterangan Klinis : Riwayat Stroma
 Obat-obatan :-
 Puasa :-
 Tanggal Order : 15 Des 2021
 Tanggal Terima : 15 Des 2021
 Tanggal Selesai : 15 Des 2021
Keterangan Sampel:
 Jenis specimen : 1 tabung darah tutup merah (tanpa anti koagulan)
 Volume specimen : 3 ml
 Identitas spesimen : Tabung darah sudah ditempel barcode identitas pasien

Cara kerja :
a. Prosedur Kerja Menyalakan Alat Cobas E 411
1) Tekan Power “ON” UPS
2) Tekan Power “ON” Printer
3) Buka tutup procell dan Cleancell
4) Naikkan Power “ON” samping kanan kemudian tekan Power “ON” depan
5) Masukkan Login dan Password
6) Letakkan reagent kedalam reagent disk, kemudian buka sedikit tutupnya.
7) Tekan tanda “E” pada System Overview tekan Reagen Scan

b. Pengerjaan control
Pembacaan bahan control dilakukan setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan pasien,
dipastikan bahwa nilai control baik dan sesuai dengan ketentuan PMI.

c. Pengukuran kalibrator
Pembacaan bahan kalibrator dilakukan saat bahan control atau reagen menggunakan lot
baru, hasil control harian tidak baik, stabilitas kalibrasi telah habis dan jika terjadi
pemindahan alat
d. Running Routine

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 2


1) Tekan System Overview – Sample Tracking – letakkan sample pada sample disk –
letakkan stop barcode setelah sample terakhir – tekan Sample Scan
2) Setelah stand by, tekan Workplace – Test selection. Pilih Sample dan parameter
yang akan dikerjakan – tekan Save. Proses ini dikerjakan jika sample menggunakan
barcode tanpa terhubung LIS, jika terhubung dengan LIS bias langsung tekan Start
tanpa harus memilih jenis pemeriksaan. c) Lakukan langkah ke 2 sampai sampel
terakhir – Tekan Start

Hasil pemeriksaan:
.
Pemeriksaan Result Satuan
TSH 0.50 uIU/ml

Nilai Rujukan: 0,27 – 4,20 uIU/ml


Interpretasi Hasil: Dari hasil pemeriksaan pasien didapatkan hasil TSH pasien dalam
keadaan abnormal, lebih rendah dari nilai normal. Pemeriksaan ini
biasanya diikuti juga dengan pemeriksaan lain (FT3 dan FT4)

Pembahasan:
Tyroid Stimulting Hormone (TSH) merupakan indikator utama untuk melihat
fungsi tiroid. Nilai TSH yang tidak normal menunjukkan adanya disfungsi (gangguan
fungsi) tiroid, meskipun bisa saja hasil tes lain menunjukkan nilai normal. Hipofisis
mensekresi TSH untuk mengatur sekresi hormon tiroid, dimana TSH mengarahkan umpan
balik negatif pada hipofisis. Perubahan kecil pada konsentrasi hormon tiroid bebas akan
menghasilkan perubahan besar pada kadar serum TSH, maka TSH merupakan indikator
terbaik dari adanya perubahan produksi hormon tiroid (Ika, 2016)
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yaitu Tiroksin (T4) dan Triiodin (T3).
Hormon tiroid meningkatkan penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh. Hormon tiroid
mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai proses metabolisme (protein,
karbohidrat, lemak) dan aktivitas fisiologik pada hampir semua sistem organ tubuh manusia.
Kekurangan maupun kelebihan hormon tiroid akan mengganggu berbagai proses
metabolisme dan aktivitas fisiologi serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 3


berbagai jaringan termasuk sistem saraf dan otak. Faktor-faktor yang dapat mencetuskan
penyakit gangguan tiroid adalah usia, jenis kelamin, genetik, merokok, stres, riwayat penyakit
keluarga yang berhubungan dengan autoimun, zat kontras yang mengandung iodium, obat-
obatan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit tiroid, dan lingkungan (Pusdatin, 2014).
Hormon perangsang tiroid (TSH, thyrotropin) adalah glikoprotein yang memiliki
berat molekul sekitar 30.000 dalton dan terdiri dari dua subunit. Subunit membawa
informasi imunologi dan biologis spesifik TSH, sedangkan rantai membawa informasi
spesifik spesies dan memiliki urutan asam amino yang identik dengan rantai LH, FSH dan
hCG.
TSH dibentuk dalam sel basofil spesifik dari hipofisis anterior dan tunduk pada urutan
sekresi sirkadian. Pelepasan hipofisis TSH (hormon tirotropik) adalah mekanisme pengatur
sentral untuk aksi biologis hormon tiroid. TSH memiliki tindakan merangsang di semua
tahap pembentukan dan sekresi hormon tiroid; itu juga memiliki efek proliferatif. 1
Penentuan TSH berfungsi sebagai tes awal dalam diagnostik tiroid. Bahkan perubahan yang
sangat kecil dalam konsentrasi hormon tiroid bebas membawa perubahan berlawanan yang
jauh lebih besar pada tingkat TSH. Dengan demikian, TSH adalah parameter yang sangat
sensitif dan spesifik untuk menilai fungsi tiroid dan sangat cocok untuk deteksi dini atau
eksklusi gangguan di sirkuit pengatur pusat antara hipotalamus, hipofisis dan tiroid,(insert
kit Elecsys TSH )

 Preanalitik:
Sebelum pengambilan spesimen, periksa form permintaan laboratorium, permintaan test
yang jelas sangatlah penting agar sesuai dengan apa yang diminta dokter pengirim untuk
membantu menegakkan diagnose . Identitas pasien harus ditulis dengan benar (nama,
umur, jenis kelamin, nomor rekam medis, dsb) disertai diagnosis atau keterangan klinis.
Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar sesuai dengan pasien yang akan
diambil spesimen. Tanyakan persiapan yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet,
puasa. Tanyakan juga mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok,
dsb.
Catat apabila pasien telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, minum alkohol,
pasca transfusi, dsb. Catatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil laboratorium.

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 4


Wadah sampel harus bersih, kering, gelas atau plastik, bebas bahan kimia, labeling jelas,
Volume sampel cukup, dalam tabung tanpa anti koagulan atau dalam tabung berisi
antikoagulan.
 Pada pemeriksaan ini, identitas pasien seperti nama, jenis kelamin, tanggal
lahir/usia, alamat , no Lab dan asal Bangsal/Poli pasien konsumsi obat telah diisi
dengan lengkap..
 Spesimen untuk pemeriksaan TSH , jenis sampel bisa darah tanpa anti koagulan
maupun Plasma: Li-heparin, K2EDTA, K3EDTA.
 wadah yang digunakan bisa tabung darah biasa, Centrifuge sampel yang
mengandung endapan sebelum melakukan pengujian, Stabil selama 8 hari pada
20-25 °C, 14 hari pada 2-8 °C, 24 bulan pada 20 °C (± 5 °C). Membekukan hanya
sekali . Sampel harus beku dahulu sebelum dilakukan sentrifugasi

Identitas
Yang harus ada Temuan
Pasien
Nama Ada
Jenis Kelamin Ada
Tanggal Lahir/Usia Ada
Alamat Ada
Nomor RS Ada
Asal rujukan pasien/Bangsal Ada
Jam Puasa Tidak ada
Konsumsi Obat Tidak Ada
Perminta Pemeriksaan
Nama Dokter Ada
Keterangan Klinis Ada
Pemeriksaan yang diminta Ada
Tanda tangan Dokter Ada
Kesimpulan : Dari data identitas pasien yang diterima, disimpulkan data pasien
nomor Lab 21154984 sesuai untuk dilakukan pemeriksaan.

Spesimen

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 5


Syarat keberterimaan specimen untuk Temuan
pemeriksaan :
Jenis Spesimen Darah dengan tanpa anti koagulan
Volume/Jumlah 1 tabung (3 ml)
Kondisi/Kelayakan Layak (Ikterik/Lipemik/Hemolisis)
Anti Koagulan Tidak ada
Wadah Sesuai
Ada Bekuan/Tidak -
Stabilitas Sesuai
Kesimpulan : Dari syarat keberterimaan spesimen, disimpulkan bahwa spesimen
nomor Lab 21159430 layak untuk diperiksa.

Analitik:
Tahap analitik meliputi mulai dari spesimen yang siap diperiksa dengan instrumen
laboratorium sampai didapatkan hasil pemeriksaannya. Menyiapkan reagen, melakukan
perawatan peralatan laboratorium dan kalibrasi secara teratur, melakukan pemantapan mutu
internal secara rutin, menggunakan metode pemeriksaan yang andal dan teknisi laboratorium
yang kompeten akan mengurangi kesalahan yang dapat terjadi pada tahap analitik

Verifikasi Analitik
Yang Harus Ada Temuan
Pemeriksaan spesimen Dilakukan dan Sesuai SOP

Pemeliharaan dan kalibrasi alat Dilakukan dan Sesuai SOP

Uji kwalitas reagen Dilakukan dan Sesuai SOP

Uji presisi Dilakukan dan Sesuai SOP

Uji akurasi Dilakukan dan Sesuai SOP

Pemantapan Mutu Internal Dilakukan dan Sesuai SOP

Kesimpulan : Pemeriksaan spesimen,pemeliharaan dan kalibrasi alat, uji presisi,uji


akurasi,uji kwalitas reagen dan pemantapan mutu internal sudah dilakukan dan sesuai.

Interferensi

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 6


Sampel yang:
 Hemolisa Hemoglobin 0 -300 µmol/L
 Lipemik Lipid 0 -5 mg/L
 Bilirubinemia Bilirubin 0 513 µmol/L
 Obat-obatan

Sumber Variabilitas
 Suhu alat
 Suhu ruangan
 Kelembaban
 Arus listrik
 Getaran

 Pasca analitik:
o Dilakukan verifikasi hasil
Verifikasi hasil adalah upaya pencegahan terjadinya kesalahan dalam melakukan
kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra analitik sampai pasca analitik dengan
melakukan pengecekan setiap tindakan/proses pemeriksaan.
Tahap pra analitik meliputi pemeriksaan formulir permintaan pemeriksaan apakah
sudah lengkap, Tahap analitik meliputi persiapan reagen, persiapan specimen, waktu
inkubasi telah sesuai atau tidak, pemeriksaan apakah telah menggunakan alat yang
terkalibrasi, kegiatan evaluasi atau monitoring hasil PMI hari itu apakah telah sesuai,
melakukan kesesuaian hasil dengan parameter lain yang diperiksa dan pembacaan hasil
apakah factor perhitungan dan pengukuran telah sesuai. Tahap pasca analitik meliputi
pelaporan hasil. Dalam pelaporan hasil harus diamati apakah hasil print out dari alat
tidak salah tempel, hasil harus terbaca dengan jelas, nilai rujukan telah sesuai dengan
metode yang digunakan, pemberian tanda untuk hasil yang berada diluar nilai rujukan
dan catatan bila diperlukan
Verifikasi
Interferensi Temuan
Tahap Pra analitik
Formulir permintaan Ada
Persiapan pasien Sesuai prosedur/intruksi kerja

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 7


Pengambilan dan penerimaan specimen Sesuai prosedur/intruksi kerja
Penanganan specimen Sesuai prosedur/intruksi kerja
Persiapan sampel Sesuai prosedur/intruksi kerja
Tahap Analitik
Persiapan reagen Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pipetasi reagen dan persiapan sampel Sesuai prosedur/intruksi kerja
Inkubasi Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pemeriksaan Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pembacaan hasil Sesuai prosedur/intruksi kerja
Tahap Pasca Analitik
Pelaporan hasil Sesuai prosedur/intruksi kerja
Monitoring PMI Sesuai prosedur/intruksi kerja
Kesesuaian dengan parameter lain Sesuai prosedur/intruksi kerja
Kesimpulan : Verifikasi telah sesuai dilakukan dari tahapan praanalitik sampai
analitik.

 Dilakukan Validasi hasil


Validasi hasil meliputi kegiatan evaluasi atau melakukan kesesuaian hasil dengan
keterangan klinis pasien, dan sumber variabilitas pasien (biologi), juga kesesuai dengan
pengaruh variabilitas non biologi.
Validasi
Interferensi Temuan
Penyakit Ada (riwayat Stroma)
Kesimpulan : Hasil kemungkinan dipengaruhi oleh penyakit
Sumber Variabilitas
Obat-obatan Tidak ada
Suhu alat Stabil
Suhu ruangan Stabil
Arus listrik Stabil
Serum Lipemik, icteric, Lipemik Tidak
Kesimpulan : Validasi telah dilakukan, Kemungkinan ada yang mempengaruhi hasil

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 8


pemeriksaan dan kesesuaian hasil pemeriksaan pasien telah sesuai sehingga hasil
dapat dikeluarkan

Kesimpulan:
Dari kegiatan praktek pemeriksaan TSH, telah dilakukan kegiatan untuk menjaminan
mutu hasil pemeriksaan, dimulai dari tahap pra analitik, analitik hingga pasca analitik telah
dilakukan sesuai prosedur/instruksi kerja yang telah ditetapkan. Hasil pemeriksan TSH
dinyatakan benar dan valid,maka hasil pemeriksaan TSH pasien dapat dikeluarkan.

( Oppie Ruliani )

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 9


Referensi
Asturiningtyas, Ika Puspita and Suryati Kumorowulan. 2016. Characteristics of Patients with
Thyroid Dysfunction. 43-54.
Insert Kit Elecsys TSH Roche, 2017
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Praktek Laboratorium Yang
Benar. 2013
Kemenkes RI No. 1792/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia
Klinik. 2010
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Interpretasi Data Klinik. 2011
Siregar, M. T., Wulan, W. S., Setiawan, D., & Nuryati, A. (2018). Bahan Ajar
Teknologi Laboratorium Medik Kendali Mutu. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia.
RS Siloam. 2020. Standar Operasional Prosedur Alat Cobas e-411. Palembang : Rs Siloam

RS Siloam, 2020. Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan TSHs. Palembang : Rs Siloam


Sukorini, dkk. Pemantapan Mutu Internal Laboratorium Klinik, Penerbit Kanal Medika
dan Alfamedia Citra, Yogyakarta. 2010

Siregar, M., dkk. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik Kendali Mutu. 2018. Pusat
Pendidikan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Tierney, dkk. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Ilmu Penyakit Dalam). Jakarta:
Salemba Medika.

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia KlinikPage 10


Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia KlinikPage 11

Anda mungkin juga menyukai