Tujuan :
1. Untuk menentukan apakah cairan eksudat atau • Sampel harus disimpan dalam tempat
transudat yang bersih atau dalam siringe.
• Sampel disertai label.
2. Untuk menentukan apakah cairan eksudat
yang diperiksa merupakan jenis eksudat, • Syarat – syarat administrasi sudah
inflamasi? septik/nonseptik/ adanya sel asing lengkap.
( malignancy ) • Pemeriksaan harus dilakukan segera.
3. Etiologi cairan exudat (radang, malignancy)
4. Untuk membantu klinisi menegakkan diagnosa
Sumber: 11th National Congress and 21th Annual Scientific Meeting
ALAT DAN BAHAN
Alat :
a.Tabung reaksi
b.Bilik hitung Improve Neubauer+penutup
c.Centrifuge
d.Mikropipet
e.Object glass
f.Kimia Analyzer
g.Mikroskop
Reagensia :
a.Asam asetat glacial
b.Turk
c.Wright Stain
d.Reagensia Protein/Reagensia Glukosa/LDH
SOP
PHG 3.Lakukan tes rivalta
4.Lakukan hitung jenis sel
a.Homogenkan cairan pleura dengan baik
b.Masukkan cairan pleura ke dalam tabung, kemudian dicentrifuge
dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama 10 menit
c.Beri identitas pasien pada objek glass
d.Ambil sedimen, kemudian dibuat sediaan
e.Biarkan kering diudara, kemudian diwarnai dengan Wright
f.Sediaan dilihat dibawah mikroskop pembesaran 40 x 10 kali, hitung
jumlah PMN dan MN dalam 100 leukosit (%)
5. Lakukan pemeriksaan Protein, Glukosa dan LDH terhadap cairan
pleura
a.Homogenkan cairan pleura dengan baik
b.Masukkan cairan pleura ke dalam tabung, kemudian dicentrifuge
dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama 10 menit
c.Ambil supernatan, kemudian lakukan pemeriksaan Protein, Glukosa
dan LDH
d.Lakukan pemeriksaan Protein, Glukosa, LDH terhadap serum pasien
2.PEMERIKSAA
1.PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK N
MIKROSKOPIK
- Warna(colour) : kuning, kuning
kehijauan, kemerahan, putih susu • Dengan menggunakan kamar hitung
Neubauer, hitung lekosit pada kotak
- Kejernihan(clarity) : jernih, keruh leukosit dan eritrosit pada kotak eritrosit.
- Bekuan(clot) : positif/ negatif Laporkan hasil perhitungan sebagai berikut
:
• Jumlah eritrosit : .................. / ul
• Jumlah leukosit : ................. /ul
• PMN : .............% ( exudat : PMN > 50 % )
• MN : .............% ( transudat : MN > 50 % )
• Sel lain : buat hapusan pewarnaan,
diamati : ditemukan / tidak ditemukan
sel asing
2.
MIKROSKOPIS
RUMUS:
• Jumlah Leukosit = N x 50 = ..... sel/ uL
• Jumlah Eritrosit = N x 10.000= .....sel/ uL
Penghitungan lekosit dan eritrosit (lingkaran besar: daerah penghitungan lekosit, lingkaran kecil: daerah penghitungan eritrosit.
Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas.
Magnifier
Kamar Hitung
in 10x
Eritrosit
https://www.slideshare.net/kamla13/haemocytometer
Kamar Hitung Darah
= (n x 26)
4(1x1x0,1)
=n x 65
Differential Counts
Prosedur
4.Lakukan hitung jenis sel
a.Homogenkan cairan pleura dengan baik
b.Masukkan cairan pleura ke dalam tabung, kemudian
dicentrifuge dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama 10
menit
c.Beri identitas pasien pada objek glass
d.Ambil sedimen, kemudian dibuat sediaan
e.Biarkan kering diudara, kemudian diwarnai dengan
Wright
f. Sediaan dilihat dibawah mikroskop pembesaran 40 x 10
kali, hitung jumlah PMN dan MN dalam 100 leukosit (%)
Neutrophil PMN
Eosinophil Basophil
Lymphocyt MN
e Monocyte
Beberapa contoh pasien
4.TES RIVALTA
• Prinsip : produksi seromucin dari selaput pleura sebagai reaksi
inflamasi
Cara pemeriksaan :
1. masukkan cairan ke dalam tabung gelas ukur yang telah diisi
aquades 100 ml + 1 tetes cuka glacial, goyangkan agar tercampur rata
2. kemudian masukkan 1 tetes cairan, amati terbentuknya kabut
Hasilnya:
• negatif : bila tidak ada kabut,
• positif : bila terbentuk kabut
Pelaporan Hasil Analisa Cairan:
Makroskopis: Kimia:(dengan Autoanalyzer)
-warna Protein
-kejernihan
Glukosa
-clot
LDH
Mikroskopis:
cell count(leukosit)= ..... sel/uL Tes Khusus:
diff count: Rivalta
PMN= ..... %
MN = ..... %
Contoh hasil:
Light’s criteria
• Pleural fluid
protein/serum protein
• Contoh:
ratio > 0.5
• Pleural fluid LDH/serum
LDH ratio > 0.6
•Pleural fluid LDH above
2/3rds of upper limit of
normal for serum LDH.
• Sampel diambil secara aseptik dan disimpan dalam tempat yang steril,disertai
label
• Spesimen harus segera dikirim ke laboratorium dan segera dilakukan
pemeriksaan (< ½ jam dari penerimaan sample) oleh karena leukosit cepat
sekali rusak)
• Cairan dibagikan ke seksi ( 2 ml ke seksi cairan, 2– 4ml ke seksi kimia, sisanya
dalam syringe dikirim ke seksi mikrobiologi).
• Volume yang dibutuhkan untuk seluruh pemeriksaan estimasi 3-10mL.
• Pemeriksaan kimia cairan otak harus disertai darah untuk dibandingkan
kadarnya.
• Darah diambil bersamaan pengambilan sampel cairan atau 1-2 jam setelah
pengambilan spesimen.
• Darah digunakan sebagai pembanding komposisi kimia dari cairan dan
darah==> karena cairan berasal dari filtrasi plasma. Hasil darah digunakan
untuk membantu penentuan eksudat/transudat. Pengiriman dan penanganan
spesimen darah=cairan agar menghilangkan variasi hasil karena perbedaan
perlakuan.
ALAT DAN BAHAN :
1. Tabung Sampel terdiri dari tiga tabung heparin
steril
I. Tabung 1 : untuk pemeriksaan kimiawi dan
imunologi(tabung plain)
II. Tabung 2 : untuk pemeriksaan bakteriologi(steril)
III. Tabung 3 : untuk pemeriksaan sel(tabung EDTA)
2. Mikroskop
3. Gelas ukur
4. Kamar hitung Neubauer dengan kaca penutup
5. Objek gelas
6. Pewarnaan Giemsa, Gram, BTA
7. Larutan Nonne dan Pandy
8. Analyzer
SOP PHG
1.Amati warna dan kekeruhan cairan otak Pandy
2.Lakukan pemeriksaan Nonne dan Pandy
1.Masukkan 1 ml reagens pandy ke dalam tabung
Nonne reaksi kecil.
a.Masukkan 1 ml reagen nonne ke dalam tabung reaksi
kecil. 2.Tambahkan 1 tetes cairan otak tanpa sediment.
b.Dengan berhati-hati dimasukkan sama banyak cairan 3.Amati ada tidaknya kekeruhan
otak ke dalam tabung tersebut, sehingga terbentuk dua
lapisan cairan yang terpisah. Interpretasi hasil :
c.Diamkan selama 3 menit, kemudian amati ada tidaknya -Negative : Tidak ada kekeruhan atau kekeruhan
cincin yang terbentuk diantara 2 lapisan cairan yang sangat halus berupa kabut
Interpretasi Hasil : -Positive : Terjadi kekeruhan yang lebih berat
- Negative : Tidak terbentuk kekeruhan seperti pada
perbatasan
- Positive : Terbentuk kekeruhan seperti cincin pada
perbatasan
SOP PHG
3. Lakukan Hitung jumlah sel
• 1.Homogenkan cairan otak
dengan baik
• 2.Masukkan cairan otak ke
dalam bilik hitung Improved
Neubauer
SOP PHG
https://www.slideshare.net/
GauravShelgaonkar/csf-examination-
2.MIKROSKOPIK
• Pemeriksaan mikroskopis LCS sebaiknya dilakukan segera (dalam 30
menit) karena sel mudah rusak.
• Perhitungan sel dalam CSF/LCS berbeda daripada rumus kamar hitung
darah/ cairan pleura-asites.
• Dengan menggunakan kamar hitung Neubauer (T 0,1) . Hitung lekosit
pada kotak leukosit . Laporkan hasil perhitungan sbb:
Jumlah Leukosit(dalam 9 bilik) Improved
• Jumlah leukosit : ......... / ul (Dewasa 0-5 WBC/uL, Neonatus 0-30 sel /
ul). Neubauer:
• Jika cairan tidak dilakukan pengenceran(dilusi), maka faktor dilusi=1. =(N x 1)/ 9(1x1x0,1)
Jumlah Leukosit= Nx(10/9) = ...... sel/ uL(dalam pembesaran 40x) pada
= N x 1.1
sampel undiluted.
• Cairan kemudian dibuat slide dan hitung MN dan PMN(100 sel) => N x (10/9) sel/ uL
dinyatakan dalam %.
-PMN : ............ .%
-MN : ............. %