Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

ACARA I

PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK PREPARASI BAHAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : MOCH RAFI ZARKASY UBAIDILLAH

NIM : G1D019042

PRODI MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

ACARA 1

PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK PREPARASI BAHAN


A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Memperkenalkan beberapa peralatan gelas sederhana.
b. Memperkenalkan beberapa macam teknik preparasi dan perlakuan bahan di
laboratorium.
2. Waktu Praktikum
Selasa, 24 September 2019
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Alat-alat laboratorium merupakanbenda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium dan umumnya dapat digunakan secara berulang-ulang, misalnya pembakar
spiritus, termometer, stopwatch, tabung reaksi, dan gelas ukur. Selain itu, terdapat alat
yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum atau dapat disebut sebagai alat
bantu laboratorium, contohnya tang. Pemadam kebakaran, dan kotak P3K Alat-alat yang
digunakan dalam kegiatan di laboratorium tersebut memerlukan perlakuan khusus sesuai
sifat dan karakteristik masing masing. Perlakuan yang salah dalam membawa,
menggunakan, dan menyimpan alat-alat tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahkan
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, cara memperlakukan
alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan
kelancaran kegiatan praktikum. Selain itu, factor kebersihan dari alat yang digunakan
untuk praktikum juga dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat yang digunakan
tersebut tidak dalam kondisi bersih, maka akan terjadi kesalahan dalam percobaan
(kurniawati,2018:3).
Jenis-jenis peralatan yang digunakan di laboratorium dapat berupa peralatan
gelas (glassware equipment) dan peralatan non gelas. Setiap peralatan tersebut memiliki
fungsi yang berbeda, tetapi antara satu alat dengan alat lainnya dapat saling mengantikan
dan melengkapi. Selain peralatan gelas, peralatan non-gelas bukan termasuk peralatan
utama yang harus tersedia di laboratorium. Gelas dapat diganti dengan peralatan lain yang
fungsi sama. Namun, ketersediaan peralatan Peralatan non dan kegunaannya hampir non-
gelas ini harus sedapat mungkin diusahakan agar percobaan dan kegiatan di laboratorium
dapat berjalan dengan lancer (kurniawati,2018:2).
Bahan-bahan kimia yang terlalu lama disimpan tanpa perawatan yang baik
menjadikan bahan-bahan tersebut rusak sehingga tidak bias dipakai untuk praktikum.
Bahan-bahan kimia yang sering rusak sebagian besar adalah bentuk serbuk atau kristal
yang berubah menjadi cair. Bahan bahan kimia tersebut sifatnya higroskopis,
penyimpanan yang kurang rapat dalam mengakibatkan bahan menjadi lembab dan
mencair karena udara mengandung oksigen dan uap air (AmbarwatidanProjosantoso,
2018).
Keselamatan dan kesehatan kerja (atau disingkat K3) adalah suatu sistem yang
dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat kerja
agar tidak menderita luka maupun terjangkit penyakit di tempat kerja. Jika dilihat arti
masing-masing keselamatan kerja (safety) merupakan upaya yang dilakukan untuk
melindungi pekerja, alat dan bahan produksi, tempat dan orang-orang disekitar tempat
kerja, lingkungan hidup, serta melancarkan proses kerja. Sedangkan kesehatan (health)
yaitu tingkat kondisi fisik dan psikis individu. Arti lain dari kesehatan yaitu upaya yang
ditujukan guna memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan mencegah
dan memberantas penyakit dangan mengunakan kesehatan akibat factor pekerjaan,
lingkungan kerja, serta penyakit-penyakit umum (Kurniawati, 2018:3).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. AlatalatPraktikum
a. Batang Pengaduk
b. Corong kaca
c. Elenmayer
d. Gelas Arloji
e. Gelas Kimia 100 ml
f. Gelas Ukur 10 ml
g. Labu Ukur 25 ml
h. Mortar
i. Pipet Tetes
j. Pipet Ukur 5 ml
k. Pipet Volume 5 ml
l. Rubber Bulb
m. Timbangan Analitik
2. BahanBahanPraktikum
a. Aquades H2O(l)
b. Asam Klorida HCl(aq) 1 M
c. Kalsium Hidroksid KOH(s)

D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Pengenalan alat
a. Digambar alat-alat praktikum sederhana dilengkapi dengan fungsi masing-masing
alat.
2. Preparasi bahan sederhana
a. Ditimbang sebanyak 1,4 grm, 0,28 grm, dan 0,14 grm padatan KOH.
b. Dimasukan padatan KOH tersebut dalam gelas kimia.
c. Ditambahkan aquades sedikit demi sedikit, lalu diaduk.
d. Dimasukan larutan KOH kedalam labu ukur 25 ml.
e. Ditambahkan aquades hingga tanda batas lalu dikocok.
3. Pengenceran dengan labu ukur
a. Diambil HCl sebanyak X ml, X ml, dan X ml.
b. Dimasukan HCl 1M kedalam labu ukur 25 ml.
c. Ditambahkan aquades hingga tanda batas.

E. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel 1.1 AlatalatPraktikum
N NAMA ALAT GAMBAR
O
1 Batang
Pengngaduk

2 Corong kaca

3 Gelas Arloji

4 Elemayer

5 Gelas Kimia

6 Gelas Ukur
7 Labu Ukur

8 Pipet Tetes

9 Pipet Ukur

10 Pipet Volume

11 Pengerus Mortal

12 Rubber Bulb
B. Table 1.2 BahanPrktikum
NO NAMA SENYAWA RUMUS SENYAWA
1 Aquades H20(l)
2 Asam Klorida HCl(aq)
3 Kalsium hidroksid KOH(s)

C. T1abel 1.5 Hasil Massa Zat yang ditimbang


Percobaan Massa KOH (gram) MolaritasKOH
I 0,178 0,5
II 0,0357 0,1
III 0,0178 0,05
D. Table 1.6 Hasil Volume yang dibutuhkan
Percobaan Larutan yang dibuat Volume yang dibutuhkan
I 25 ml HCl 0,5 M 12,5
II 25 ml HCl 0,1 M 2,5
III 25 ml HCl 0,05 M 1,25

F. ANALISIS DATA
1. Table 1.3 PengenalanAlat
NO NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI
1 Batang  Berfungsi untuk
Pengngaduk mengaduk larutan.

2 Corong kaca  alat bantu untuk


memindah atau
memasukkan
larutan kewadah
yang mempunyai
dimensi
pemasukkan sampel
bahan kecil dan
untuk menyaring
campuran kimia den
gan gravitasi.
3 Gelas Arloji  Sebagai penutup
gelas kimia ketika
tengah proses
pemanasan sampel
(penguapan),
sebagai tempat
untuk
mengeringkan
padatan dalam
desikator, sebagai
tempat benda yang
tengah berada
dalam proses
pengamatan, dan
sebagai tempat
untuk menyimpan
bahan yang akan
ditimbang.
4 Elemayer  Untuk mencampur,
mengukur dan
menyimpan cairan. 

5 Gelas Kimia  Sebagai tempat atau


wadah larutan.
6 GelasUkur  Untuk mengukur
larutan dengan
ukuran tertentu.

7 LabuUkur  Untuk menyimpan


larutan atau
mengencerkan
larutan
( menurunkan
konsentrasi
larutan ).
8 Pipet Tetes  Untuk mengambil
larutan dalam
jumlah sedikit.

9 Pipet Ukur  Untuk


memindahkan
larutan secara
terukur sesuai
dengan volume.
Pada pipet ini juga
terdapat skala yang
menunjukan
volume tersebut.
Ukuran volume
terbesat pipet ukur
sendiri adalah 50
ml.
10 Pipet Volume  Umtuk
memindahkan
cairan dari wadah
kewadah. 

11 Pengerus  Untuk
Mortal menghancurkan
atau menghaluskan
suatu bahan atau zat
yang masih bersifat
padat atau kristal.

12 Rubber bulb  Untuk menyedot


larutan, yang
biasanya dipasang
pada pangkal pipet.

2. Table 1.4 PengenalanBahan


NO Nama bahan Rumus Wujud Warna Sifat Fisika Kimia
senyawa
1 Aquades H20(l) Cair Bening Berat molekul 18,02
gr/mol,titik lebur 0oC
dan titik didih
100oC.Aquades tidak
berbau,tidak dapat
terbakar,tidak
beracun,memiliki PH
7 (netral),tidak terjadi
iritasi pada kulit jika
terjadi kontak,dan
polimerasi tidak
terjadi.
2 Asam HCl(aq) Cair Bening Sifat fiska
yaitu:Massa atom :
klorida
36,45, Massa jenis :
3,21 gr/cm3, Titik
leleh : -1010C, Energi
ionisasi : 1250 kj/mol,
Kalor jenis : 0,115
kal/gr0C, pada suhu
kamar, HCl berbentuk
gas yang tak
berwarna, dan Berbau
tajam. Sifat
Kimia HCl yaitu:HCl
akan berasap tebal di
udara lembab, gasnya
berwarna kuning
kehijauan dan berbau
merangsang, dapat
larut dalam alkali
hidroksida, kloroform,
dan eter, merupakan
oksidator kuat,
berafinitas besar
sekali terhadap unsur-
unsur lainnya, dan
racun bagi
pernapasan. 

3 Kalsium KOH(s) padat Putih Sifat Fisika :Rumus


molekul KOH, Titik
hidroksid
didih 2408oC, Titik
lebur 680oC, Massa
molar 56,1047 g/mol,
dan Densitas 2,04
g/cm3. Sifat Kimia
:Berbentuk solid,
Berwarna putih atau
kuning, Tidak berbau,
Mudah terbakar, dan
Bersifat korosif.

3. Perhitungan massa KOH yang dilarutkan


a. Penentuan masa KOH
1. Untuk 50 ml KOH 0,5 M
m 1000
M1 = x
mr V
m 1000
0,5 = x
56 50
m =0,5x0,357
m =0,178 gram
2. Untuk 50 ml KOH 0,1 M
M 1000
M2 = x
Mr V
m 1000
0,1 = x
56 50
m =0,1x0,357
m =0,0357 gram
3. Untuk 50 ml KOH 0,05
m 1000
M3 = x
mr V
m 1000
0,05 = x
56 50
m =0,05x0,357
m =0,0178 gram
b. Penentuan volume HCl 1 M
1. Untuk 25 ml HCl 0,5 M
M1 X V1 = M2 X V2

1 X V1 = 0,5 X 25

V1 = 12,5 ml

2. Untuk 25 ml HCl 0,1 M


M1 X V1 =M2X V2
1 X V1 = 0,1 X 25
V1 = 2,5 ml
3. Untuk 25 ml HCl 0,05 M
M 1X V1 =M2X V2
1 X V1 = 0,05 X 25
V1 = 1,25 ml

G. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan Tabel. 1 Berikut ini akan diuraikan pembahasan


tentang pengenalan alat-alat di Laboratorium. Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah
agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta
perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan
tidak canggung lagi di laboratorium. Peralatan di Laboratorium di klasifikasikan berdasarkan
kegunaan masing-masing dari peralatan tersebut.
     Pngamatan alat-alat laboratorium
1.  Alat-alat gelas
a)    Tabung reaksi
Terbuat dari gelas kaca dan dapat dipanaskan, Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup,
terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu lap dengan lap atau
kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b)   Gelas beaker
Gelas piala terbuat dari kaca Untuk menampung larutan kimia dalam jumlah yang tertentu.
c)    Erlenmeyer
Erlenmeyer terbuat dari kaca berfungsi sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia
dalam skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi.
2.  Alat-alat ukur
a)    Gelas ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, Gelas ukur terbuat dari kaca gelas ukur berfungsi untuk
mengukur larutan kimia yang cair, tidak boleh untuk mengukur pelarut panas mengukur
volume larutan tidak memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
b)   Pipet tetes
Pipet tetes terbuat dari kaca dan karet pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan kimia
dalam jumlah yang sedikit, karet untuk menentukan jumlah larutan yang akan diambil.
c)   Pipet volume
Pipet volume terbuat dari kaca pipet volume dibubuhi skala mirip dengan buret, untuk
mengambil larutan dan lebih tepat dari gelas ukur.
d)    Labu ukur
Labu ukur terbuat dari kaca yang memiliki betuk bagia bawahnya bulat lebih besar dari bagian
atasnya. Labu ukur berfungsi sebagai tempat/wadah untuk mencampur larutan kimia dalam
jumlah yang tertentu.
3.   Alat-alat bantu
a) Gelas arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan
tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia
jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan
ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
Setelah mengenal berbagai alat alat dilaboratorium kami juga mempelajari
tentang menggunakan bahan bahan kimia. Ada cara penerapan bahan kimia yang kita pelajari
yaitu pengenceran dan melarutkan bahan. Pengenceran itu mengunakan bahan HCl 1 M yang
nati akan dicari volume kedua untuk mengencerkan larutan tersebut, dan hasilnya 12,5; 2,5;
dan 1,25 ml. Selanjutnya melarutkan padatan KOH agar mendapatkan molaritas tertentu maka
dari itu dibutuhkan massa KOH agar mendapatkan larutan dengan molaritas tertentu, dan
hasilnya 0,5 M dengan massa 0,178 grm, 0,1 M dengan massa 0,0357, dan 0,05 dengan massa
0,0178.
H. KESIMPULAN
Dari Peraktikum yang kami telah lakukan dimpulkan bahwa kita dapat
mengetahui apa saja alat sederhan yang digunakan dalam praktikum sepert pipet tetes,
pipet ukur, gelas kimia, elemeyer, gelas arloji, timbangan analitik, labu ukur, mortar,
batang pengngaduk, Rubber Bulb, dan pipet volum. Serta kita dapat mengetahui funsi dari
setiap alat yang kita amati.
Kemudian dari tujuan kedua kita dapat mengngetahui apa saja yang harus
dilakukan terhadap bahan yang akan diperaktikumkan, seperti pengenceran dan titrasi
contohnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, Dewi. 2018. Mengenal peralatan Di Laboratorium. Pt. AksaraSinergi. Jakarta.

Kurniawati, Dewi. 2018. Mencegah KecelakaanKerja Di Laboratorium. Jakarta:Pt.


Aksarasinergi.

Kurniawati, Dewi. 2018. Prosedur kerja Di Laboratorium. Pt. AksaraSinergi. Jakarta.

Ambarawati, Shinta dan A.K. Prodjosantoso. 2018. Analisis Kelengkapan Alat, Bahan
Laboratorium, dan Keterlaksanaan Praktikum Kimi..Yogyakarta: Universitas Negri
Yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai