Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM 1

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KIMIA

I. Hari/tanggal :

II. Tujuan praktikum :


1. Mahasiswa mampu mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium
kimia.
2. Mahasiswa mamapu memahami kegunaan alat-alat yang digunakan dalam
laboratorium kimia.
3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium kimia.
4. Mahasiswa mampu membuat pereaksi yang umum dipakai di labotarorium
kimia
5. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi larutan pereaksi yang mampu
diapakai dilaboratorium kimia.

III. Waktu praktikum :


Praktikum ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan 4 x 120 menit tatap muka.

IV. Dasar teori :


Laboratorium kimia merupakan laboratorium aplikasi untuk analisa senayawa obat.
Pengujian dapat dilakukan meliputi analisa kualitatif dan analisa kualitatif dengan
adanya laboratorium ini, mahasiswa dapat menguji bahan atau senyawa obat sesuai
dengan metode atau prosedur yang dilanjutkan. Dalam setiap kegiatan analisa selalu
melibatkan penggunaan alat.
Alat-lata yang digunakan dalam praktikum atau penelitian di laboratorium kimia
beruapa alat-alat gelas dan alat-alat non gelas. Penggunaan alat-alat tersebut
haruslah sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaan agar setiap pekerjaan atau
analisa berjalan dengan baikdan tepat sehingga hasil analisa yang diperoleh akurat
dan dapat dipercaya.
Alat gelas adalah suatu zar amorf yang diperoleh dari mencapur bahan-bahan
anorganik yang setelah dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan menjadi benda padat.
Berdasarkan jenis dan komposisi dari bahan anorganik yang menyusunnya. Ada
beberapa jenis gelas yaitu gelas biasa, gelas timbal, gelas borosilikat dan gelas
leburan silika.
Alat-alat yang digunakan di laboratorium (laboratory glassware) umunya
merupakan gelas borosilikat. Gelas ini terbuat dari kuarsa/silikat oksida berkualitas
tinggi, boro oksida, aluminium oksida dan natrium oksida. Gelas jenis ini mencair pada
suhu tinggi dan dapat direndam dalam air dingin atau es tanpa terjadi keretakan atau
pecah. Selain itu gelas borosilikat juga tidak berwaksi dengan baham kimia sehingga
cocok degunakan sebagi alat laboratorium. Di dalam perdagangan jenis gelas ini di
kenal dengan bebagai merek seperti: pyrex, vycor, duran, schott, assistant dan
sebagainya.
Alat- alat gelas sering digunakan dilaboratorium kimia: gelas piala, labu,
erlemeyer ( erlemeyer flask), labu iodium, tabung reaksi (test tube). Labu takar ( labu
ukur, volumetric flask), botol timbang, gelas ukur (measuring cylinders), buret, corong,
pipet volume, pipet ukur, desikator, batang pengaduk, gelas arloji, corong pisah, labu
alas bulat, pipet tetes dan lain sebagainya.
Alat-alat non gelas yang ada di laboratotium biasanya terbuat dari kayu, besi,
aluminium, asbes, karet. Alat-alat non gelas berupa rak tabung reaksi, kaki tiga besi,
kawat kasa, spatula, hot plate, water bath, oven, neraca analitik, tanur listrik dan
sebagainya.
Untuk pembuatan pereaksi, ada beberapa hal dan langkah tentang pembuatan
larutan pereaksi dari padatan dan teknik pelarutannya yang harus di perhatikan adalah

No. Hal Langkah


1. Sifat analisis Tetapkan: kualitataif atau kuantitaif
( sesuaikan dengan tujuan analisis)
2. Kuantitas larutan Tetapkan: sesuai dengan kebutuhan
(volume, konsentrasi)
3. Kuantitas xat padat Tetapkan: Kristal, daya larut dan massa
( rumus, kelarutan, padatan yang akan dilarutkan ( dihitung)
masa)
4. Sifat zat padat Tetapkan: stabil, hogroskopik, atau
bereaksikah dengan air?
Alat ukur massa Jika kualitatif, digunakan neraca T/SA
6. ( neraca) Jika kuantitatif dugunakan necara T &
neraca A
Alat ukur volume Jika kualitatif, digunakan gelas ukur
Jika kuantitaif, digunakan labu tentukur
Pealrutan Teknik pelarutan
Peralatan pendukung Seiapkan gelas kimia, batang pengaduk,
botol timbang, corong, pipet tets, botol
semprot pereaksi
Pelaksanaan Jika kualitatif: pindahkan padatan ke gelas
kimia dan larutakan dengan aquadest
secukupnya, lalu pindahkan ke gelas ukur
dan tuangi aquadest semapai tanda
batas.
Jika kuantitatif:pindahkan dulu seluruh
padatan ke gelas kimia dan larutkan
dengan aquadest secukupnya, lalu
pindahkan seluruhnya ( secara kuantatif)
ke labu rtakar lewat corong, tambahkan
aquadest sedemikian, keringkan bagian
atas skala lalu terakhir secara tets per
tetes smampai tanda volume, tutup
pengemasan labunya dan homogenkan.
Bilas botol pereaksi bersih/kering dengan
sedikit larutan diatas dan pindahkan
seluruh larutan ke botol ini, tutup dan beri
label dengan jelas.
V. Metode percobaan
a. Alat
Alat-alat gelas dan non gelas di laboratorium kimia.
b. Bahan:
 NaOH
 HCL
 H2SO4

 K2CrO4

 Kl

 HNO3

 NH4OH

 AgNO3

 Aqudestilata

VI. Prosedur kerja

1. Larutan NaOH 2 M

Larutkan 8 gram NaOH padat dalam 8ml air dalam gelas piala sambil sesekali
diaduk. Panas yang dibebaskan selama proses ini akan mengakibatkan larutan
yang pasti cepat. Biarkan larutan mendingin dan encerkan dengan air smapai
dengan 100ml.
2. Larutan HCL 3 N
Ukur HCL 36% sebanyak 26ml kemudian dilarutakan dengan aqudest dan
encerkan larutan sapai 100ml.
3. Larutan Asam Sulfat 6 N
Ukur H2SO4 95% (b/b) sebanyak 17ml kemudian dilarutkan dengan aquadest dan
encerkan larutan sampai 100ml
4. Larutan K2CrO4 0, 1 M
Larutkan 1,94 gram kalium kromat dengan aquadest dan encerkan larutan sampai
100ml
5. Larutkan kalium iodide 10%
Larutkan 10gram Kl dengan aquadest dan encerkan larutan smapai 100ml
6. Larutan Asam Nitrat 2 M
Ukur asam nitrat 69% (b/b) sebnayak 13ml kemudian dilarutkan dengan aquadest
dan encerkan larutan samapai 100ml.
7. Larutkan Ammonia 2,5%
Encerkan 5ml Ammonia pekat dengan air smapai menjadi 100ml.
8. Larutkan AgNO3 ( 0,1 M)
Larutkan 1,7 gram AgNO3 dalam air dan encerkan smapai 100ml.
VII. Data percobaan
X. Daftar pustaka

1. department kesehatan R.I., 1994, penuntun pratek ilmu kimia analisa kualitatif,pusat
pendidikan tenaga kesehatan, Jakarta

2. mulyono, 2005, membuat reagen kimia di laboratorium, bumi aksara Jakarta


PRAKTIKUM 2

ANALISIS GOLONGAN SENYAWA KARBOHIDRAT

I. Hari/Tanggal :

II. Tujuan Instruksional:

A. TIU : Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa akan dapat menerapkan


metode analisi resmi pada identifikasi senyawa obat golongan karbohidrat.
B. TIK : Setelah melakukanm percobaan dalam praktikum ini mahasiswa akan
dapat:
1. Melakukan uji pendahuluan secara organoleptik pada senyawa obat
golongan karbohidrat.
2. Melakukan reaksi pendahuluan/reaksi umunya pada senyawa obat golongan
karbohidrat.
3. Melakukan reaksi penengasan atau spesifik/reaksi warna yang khas dan
sublimasi mikro pada senyawa golongan karbohidrat.
4. Mereaksi dengan benar setiap pereaksi yang digunakan .
5. Menuliskan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada setiap tahap dan langka
percobaan.
6. Menjelaskan reaksi kimia yang terjadi pada setiap tahap dan langkah
percobaan.
7. Menarik kesimpulan dari pengamatan selama percobaan.
8. Membahas perbedaan pengamatan percobaan dengan keterangan literature

III. Waktu praktikum :


Praktikum ini dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan : 2 kali 120 mnt tatap muka .
IV. Dasar teori.
Karbohidrat adalah hasil alam yang melakukan banyak fungsi pada manusia, hewan
dan tumbuhan. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida,
polihidroksiketon atau senyawa yang menghasilakan senyawa yang serupa pada
hidrolisis. Kimia karbohidrat adalah gabungan antara kimia dua gugus fungsi, gugus
hidroksi dan gugus karbonil.
Pembagian karbohidrat:
1. Monosakarida
- Aldosa : Glukosa, galaktosa, mannosa, arbinosa, xylose, rhamnosa
- Ketosa : fruktosa
2. Disakarida
- Mereduksi fehling : laktosa dan meltosa
- Tidak mereduksi fehling : saccharosa
3. Polisakarida
- Larut dalam air : glikogen, dextrin, gom arab, tragakan
- Tidak larut dalam air : amilum dan selulosa
Fungsi primer karbihidrat adalah sebagai cadangan energy jangka pendek (gula merupakan
sumber energi). Fungsi sekunder sebagai cadangan energy jangka menengah (pati untuk
hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktual sel.

Reaksi Umum

1. Reaksi molisch (rerbentuk cincin warna ungu)


2. Reaksi fehling, luff dan berfoed
3. Guannya untuk melihat apakah gula mereduksi atau tidak, jika mereduksi akan
terbentuk endapam Cu2O yang berwarna merah bata
4. Reaksi pemebentukan hidrazon dan osazon.

Reaksi terhadap gula tertutup (memilih gigis pereduksi)

1. Reaksi tommer
2. Reaksi gose
3. Hydrazon dan osazon

Reaksi terhadap gula terbuka

1. Reduksi setelah inversi


2. Saccharosa

Monosakarida disamping disakarida dan sebaliknya

1. Reaksi barfoed
Himkel dan Sherman
2. Stenley (destruksi dengan NaOH)
Larutan gula 1 % + 2 kali volum NaOH 4 N dipanaskan 2 mnt, lalu reaksikan denga
fehling.
Jika:
- Pentosa = negative
- Laktosa = negative
- Meltosa = positif

Ketosa disamping aldose

1. Reaksi pinof

20mg gula + 7,5ml spiritus fort + 5,7 larutan a-Naftol 3 % dalam alcohol (molisch) + 2ml
H2SO4 panaskan 3 menit diatas penangas air

Fruktosa = ungu tua (cepat)


Glukosa = ungu muda
Galaktosa = coklat muda
2. Reaksi seliwanof
3. Pemisahan gula
Sebaiknya kering, dilarutkan dalam alcohol absolut, disaring, yang larut fruktosa dan
manosa
V. Alat dan Bahan yang digunakan :
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes tangkai panjang
- Perlengkapan praktikum
- Larutan karbohidrat (sampel)
- Larutan pereaksi
VI. Lembar kerja dan hasil pengamatan
a. Hasil literature

N Reaksi Fruktosa Glukosa Laktosa Sukrosa Amylum


o
Reaksi Umum

Reaksi molisch
- Zat + a-naftol Cincin Cincin Cincin Cincin Cincin
1
dalam methanol + ungu ungu ungu ungu ungu
H2SO4 P

-Reaksi fehling/ luff Endapan Endapan Endapan Negative Negative


2.
Zat + pereaksi fehling Merah Merah Merah
penaskan bata bata bata
Reaksi terhadap gula tertutup
Reaksi tromer
-Zat + NaOH + Endapan Endapan Endapan Negative Negative
1.
CuSO4 dikocok merah merah merah
panaskan bata bata bata
Reaksi monosakarida disamping disakarida
Reaksi Stanley
-Zat + NaOH + 4 N, Negative Negative Endapan Negative Negative
2.
panaskan 2 menit + merah
fehling bata
Membedakan ketosa dan aldosa
Reaksi pinof
-20mg zat + 7,5 ml Ungu tua Ungu Endapan
etanol + pereaksi muda ungu
1.
molisch + H2SO4 P
panaskan 3 menit di
penangas air
Reaksi seliwanof
-50mg gula + 10 mg Endapan Negative Endapan
2. resorsin + 10ml HCL merah merah tua
4 N, panaskan
selama 15-20 menit
Reaksi khusus
1. amylum

-larutan amylum + Endapan


larutan iodium biru tua
-larutan amylum + pb Endapan
asetata + etanol putih
Fruktosa

-Larutan fruktosa + Ungu tua


2. pereaksi pinof cepat

-Larutan fruktosa + Endapan


pereaksi seliwanof merah

b. Hasil literatur

N Reaksi Fruktosa Glukosa Laktosa Sukrosa Amylum


o
Reaksi umum
1. Reaksi molisch
-Zat + a-naftol
dalam methanol +
H2SO4 P
2. Reaksi fehling/luff
-Zat + pereaksi
fehling penaskan
Reaksi terhadap gula tertutup
1. Reaksi tromer
-Zat + NaOH +
CuSO4 dikocok,
panaskan
Reaksi terhadap monosakarida disamping
1. -zat + NaOH N,
panasakan 2 menit
+ fehling
Membedakan ketosa dan aldosa
1. -Reaksi pinof
20mg zat + 7,5 ml
etanol + peraksi
molisch + H2SO4 P
panaskan 3 menit
di penangas air
2. -Reaksi seliwanof
50mg gula + 10mg
resorsin + 10ml
HCL 4 N,
panaskan selama
15-40 menit
Reaksi khusus
1. Amylum

-larutan amylum +
larutan iodium

-larutan amylum +
Pb asetat + etanol
2. Fruktosa
-larutan fruktosa +
pereaksi pinof

-larutan fruktosa +
pereaksi seliwanof

VII. Pembahasan

Pereaksi Fruktosa Glukosa Laktosa Amylum


Fehling A Larutan biru Larutan biru Larutan biru Larutan biru
muda muda muda muda endapan
Sebelum Sebelum Sebelum putih
pemanasan: pemanasan: pemanasan: Sebelum
pemanasan:

Setelah Setelah Setelah Setelah


pemanasan: pemanasan: pemanasan pemanasan:
molisch Larutan orange Larutan orange Endapan coklat Endapan biru
kecoklatan keunguan

Pereaksi Fruktosa Glukosa Laktosa Amylum


Luff Endapan merah Endapan merah Endapan Larutan biru
bata bata kuning endapan putih

Seliwanof - - - Larutan orange


Iodium - - - Endapan biru
keunguan
Pada praktikum ini,digunakan alat dan bahan sebagai berikut:

Alat:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Hotplate
5. Beaker glass

Bahan:
1. Sampel(fruktosa,laktosa,glukosa,dan amylum)
2. Larutan pereaksi(molisch,fehling A,luff,iodium,seliwanof

Dengan Prosedur sebagai berikut:


1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil tabung reaksi dan berikan label
3. Ambil sampel secukupnya,lalu masukkan kedalam tabung reaksi
4. Tetesi larutan pereaksi ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi sampel sebanyak 4
tetes menggunakan pipet
5. Goyangkan tabung reaksi hingga larutan tercampur homogen
6. Panaskan larutan jika perlu dipanaskan seperti pereaksi fehling
7. Setelah itu,amati larutan.Catat apabila terjadi perubahan

Pada praktikum ini dilakukan identifikasi karbohidrat melalui pengujian


(Molisch,fehling,luff,iodium,seliwanof)dengan sampel yang digunakan yaitu
fruktosa,laktosa,glukosa dan amylum.

a) Pengujian Molisch
Pengujian molisch bertujuan untuk mengetahui adanya karbohidrat dengan
menggunakan pereaksi molisch.Uji kimia kualitatif yang kami gunakan yaitu menggunakan
sampel:
- Fruktosa menghasilkan warna orange kecoklatan
- Glukosa menghasilkan warna orange
- Laktosa menghasilkan endapan coklat
- Amylum menghasilkan warna coklat.Menurut literatur menghasilkan larutan cincin ungu

b) Pengujian Fehling A
Pengujian fehling A bertujuan untuk menunjukan adanya gula pereduksi.Sampel yang
digunakan dalam pengujian ini yaitu:
- Fruktosa,glukosa,dan laktosa menghasilkan larutan warna biru muda
- Amylum menghasilkan larutan warna biru endapan putih
Pada reaksi ini dilakukan pemanasan menggunakan hotplate selama 15 menit atau
ditandai dengan adanya gelembung pada tabung reaksi.Setelah dipanaskan,kemudian
diamati tidak ada perubahan pada larutan.

c) Pengujian Luff
Dalam pengujian reaksi ini,sampel:
- Fruktosa dan glukosa menghasilkan warna endapan merah bata
- Laktosa menghasilkan endapan kuning
- Amylum menghasilkan warna biru endapan putih
Yang sama dengan literatur hanya fruktosa dan glukosa
d) Pengujian Seliwanof
Pengujian seliwanof digunakan untuk membedakan gula/karbohidrat.Pada pengujian ini
kami menggunakan sampel:
- Fruktosa menghasilkan larutan kuning endapan merah bata
- Amylum menghasilkan larutan warna orange
Hasil yang diperoleh tidak sama dengan literatur

e) Pengujian iodium
Dalam pengujian iodium ini bertujuan untuk mengetahui bahan makanan yang
mengandung karbohidrat akan menunjukkan warna biru keunguan.Melalui praktikum yang
dilakukan menggunakan sampel amylum menghasilkan warna yang sesuai dengan
literatur,yaitu biru keunguan.

Setelah kami amati,hasil yang diperoleh pada masing-masing pengujian ada beberapa
yang tidak sesuai dengan literatur karena disebabkan adanya sedikit/kelebihan dalam
penambahan sampel dan pada penggunaan tabung reaksi yang tidak steril atau
kotor,sehingga,menyebabkan warna reaksi yang berbeda-beda.
VIII. Kesimpulan

Pada praktikum yang telah dilaksanakan dapat kita Tarik kesimpulan bahwa dalam
melakukan pengujian identifikasi karbohidrat,kita tidak dapat melihat adanya perubahan
warna pada larutan uji,kita juga dapat melihat perubahan warna larutan sebelum dan
sesudah dipanaskan pada pengujian reaksi fehling A dan hasilnya berbeda dengan
literatur yang ada.

Beberapa kesimpulan kenapa reaksi yang dihasilkan dari penelitian ini tidaka sama
dengan literatur antara lain:
 Alat-alat yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih
 Setelah melakukan praktikum cuci bersih alat agar jika pada praktikum berikut tidak
terjadi kegagalan dalam percobaan
 Periksa bahan yang akan digunakan
 Jangan menggunakan bahan yang sudah tidak layak digunakan
IX. Daftar pustaka
1. Anonim, 1995, farmakope Indonesia edisi IV, departemen kesehatan R.I, Jakarta
2. Beckett, A,H J.B stanlake, 1975, practical pharmaceutical chemistry, thirth edition, part
I and II, the athione press, London
3. Mulyono, 2005, membuat reagen kimia di laboratorium, bumi aksara, Jakarta
4. Roth, H.J Bleschke, 1994, farmasi analisis, terjemah S. Kisman dan S. Ibrahim,
cetakan II, Gadjah mada university press, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai