I. Hari/tanggal :
K2CrO4
Kl
HNO3
NH4OH
AgNO3
Aqudestilata
1. Larutan NaOH 2 M
Larutkan 8 gram NaOH padat dalam 8ml air dalam gelas piala sambil sesekali
diaduk. Panas yang dibebaskan selama proses ini akan mengakibatkan larutan
yang pasti cepat. Biarkan larutan mendingin dan encerkan dengan air smapai
dengan 100ml.
2. Larutan HCL 3 N
Ukur HCL 36% sebanyak 26ml kemudian dilarutakan dengan aqudest dan
encerkan larutan sapai 100ml.
3. Larutan Asam Sulfat 6 N
Ukur H2SO4 95% (b/b) sebanyak 17ml kemudian dilarutkan dengan aquadest dan
encerkan larutan sampai 100ml
4. Larutan K2CrO4 0, 1 M
Larutkan 1,94 gram kalium kromat dengan aquadest dan encerkan larutan sampai
100ml
5. Larutkan kalium iodide 10%
Larutkan 10gram Kl dengan aquadest dan encerkan larutan smapai 100ml
6. Larutan Asam Nitrat 2 M
Ukur asam nitrat 69% (b/b) sebnayak 13ml kemudian dilarutkan dengan aquadest
dan encerkan larutan samapai 100ml.
7. Larutkan Ammonia 2,5%
Encerkan 5ml Ammonia pekat dengan air smapai menjadi 100ml.
8. Larutkan AgNO3 ( 0,1 M)
Larutkan 1,7 gram AgNO3 dalam air dan encerkan smapai 100ml.
VII. Data percobaan
X. Daftar pustaka
1. department kesehatan R.I., 1994, penuntun pratek ilmu kimia analisa kualitatif,pusat
pendidikan tenaga kesehatan, Jakarta
I. Hari/Tanggal :
Reaksi Umum
1. Reaksi tommer
2. Reaksi gose
3. Hydrazon dan osazon
1. Reaksi barfoed
Himkel dan Sherman
2. Stenley (destruksi dengan NaOH)
Larutan gula 1 % + 2 kali volum NaOH 4 N dipanaskan 2 mnt, lalu reaksikan denga
fehling.
Jika:
- Pentosa = negative
- Laktosa = negative
- Meltosa = positif
1. Reaksi pinof
20mg gula + 7,5ml spiritus fort + 5,7 larutan a-Naftol 3 % dalam alcohol (molisch) + 2ml
H2SO4 panaskan 3 menit diatas penangas air
Reaksi molisch
- Zat + a-naftol Cincin Cincin Cincin Cincin Cincin
1
dalam methanol + ungu ungu ungu ungu ungu
H2SO4 P
b. Hasil literatur
-larutan amylum +
larutan iodium
-larutan amylum +
Pb asetat + etanol
2. Fruktosa
-larutan fruktosa +
pereaksi pinof
-larutan fruktosa +
pereaksi seliwanof
VII. Pembahasan
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Hotplate
5. Beaker glass
Bahan:
1. Sampel(fruktosa,laktosa,glukosa,dan amylum)
2. Larutan pereaksi(molisch,fehling A,luff,iodium,seliwanof
a) Pengujian Molisch
Pengujian molisch bertujuan untuk mengetahui adanya karbohidrat dengan
menggunakan pereaksi molisch.Uji kimia kualitatif yang kami gunakan yaitu menggunakan
sampel:
- Fruktosa menghasilkan warna orange kecoklatan
- Glukosa menghasilkan warna orange
- Laktosa menghasilkan endapan coklat
- Amylum menghasilkan warna coklat.Menurut literatur menghasilkan larutan cincin ungu
b) Pengujian Fehling A
Pengujian fehling A bertujuan untuk menunjukan adanya gula pereduksi.Sampel yang
digunakan dalam pengujian ini yaitu:
- Fruktosa,glukosa,dan laktosa menghasilkan larutan warna biru muda
- Amylum menghasilkan larutan warna biru endapan putih
Pada reaksi ini dilakukan pemanasan menggunakan hotplate selama 15 menit atau
ditandai dengan adanya gelembung pada tabung reaksi.Setelah dipanaskan,kemudian
diamati tidak ada perubahan pada larutan.
c) Pengujian Luff
Dalam pengujian reaksi ini,sampel:
- Fruktosa dan glukosa menghasilkan warna endapan merah bata
- Laktosa menghasilkan endapan kuning
- Amylum menghasilkan warna biru endapan putih
Yang sama dengan literatur hanya fruktosa dan glukosa
d) Pengujian Seliwanof
Pengujian seliwanof digunakan untuk membedakan gula/karbohidrat.Pada pengujian ini
kami menggunakan sampel:
- Fruktosa menghasilkan larutan kuning endapan merah bata
- Amylum menghasilkan larutan warna orange
Hasil yang diperoleh tidak sama dengan literatur
e) Pengujian iodium
Dalam pengujian iodium ini bertujuan untuk mengetahui bahan makanan yang
mengandung karbohidrat akan menunjukkan warna biru keunguan.Melalui praktikum yang
dilakukan menggunakan sampel amylum menghasilkan warna yang sesuai dengan
literatur,yaitu biru keunguan.
Setelah kami amati,hasil yang diperoleh pada masing-masing pengujian ada beberapa
yang tidak sesuai dengan literatur karena disebabkan adanya sedikit/kelebihan dalam
penambahan sampel dan pada penggunaan tabung reaksi yang tidak steril atau
kotor,sehingga,menyebabkan warna reaksi yang berbeda-beda.
VIII. Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilaksanakan dapat kita Tarik kesimpulan bahwa dalam
melakukan pengujian identifikasi karbohidrat,kita tidak dapat melihat adanya perubahan
warna pada larutan uji,kita juga dapat melihat perubahan warna larutan sebelum dan
sesudah dipanaskan pada pengujian reaksi fehling A dan hasilnya berbeda dengan
literatur yang ada.
Beberapa kesimpulan kenapa reaksi yang dihasilkan dari penelitian ini tidaka sama
dengan literatur antara lain:
Alat-alat yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih
Setelah melakukan praktikum cuci bersih alat agar jika pada praktikum berikut tidak
terjadi kegagalan dalam percobaan
Periksa bahan yang akan digunakan
Jangan menggunakan bahan yang sudah tidak layak digunakan
IX. Daftar pustaka
1. Anonim, 1995, farmakope Indonesia edisi IV, departemen kesehatan R.I, Jakarta
2. Beckett, A,H J.B stanlake, 1975, practical pharmaceutical chemistry, thirth edition, part
I and II, the athione press, London
3. Mulyono, 2005, membuat reagen kimia di laboratorium, bumi aksara, Jakarta
4. Roth, H.J Bleschke, 1994, farmasi analisis, terjemah S. Kisman dan S. Ibrahim,
cetakan II, Gadjah mada university press, Yogyakarta