Anda di halaman 1dari 3

LARUTAN

Larutan disebut juga dengan suspensi, merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
berbeda jenis. Komponene dalam larutan ada 2 yaitu pelarut (solvent) yang jumlahnya dalam campuran
lebih banyak. Sedangkan yang jumlah zatnya lebih sedikit disebut zat terlarut (solute)
1. Berdasarkan solute dan solvent, larutan dibedakan:
Larutan Gas : udara dalam N2
Larutan Cair : iod dalam alkohol, asam cuka dalam air, gas oksigen dala air
Larutan Padat : gas H2 dalam logam Paladium, raksa(cair) dalam logam emas, seng dalam tembaga
(kuningan) karbon dalam besi (baja)
2. Penggolongan berdasarkan jumlah komponen:
Larutan biner
Larutan tersier larutan kuartener
3. Penggolongan baerdasarkan daya hantar listriknya:
Larutan elektrolit dan
non elektrolit
4. Penggolongan berdasarkan jumlah zat pelarut dan daya kelarutannya
Larutan tak jenuh (unsaturated solution) masih bisa melarutkan sejumlah zat terlarutnya
Larutan jenuh (saturated solution) larutan yang mengandung sejumlah maksimal zat terlarut
Larutan lewat jenuh (supersaturated) adalah larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut yang
melebihi maksimumnya,

 Larutan lewat jenuh bisa terjadi karena:


1) kelarutan zat yang sangat tinggi,
2) penurunan suhu yang cepat

TEKNIK PELARUTAN DAN TEKNIK PENGENCERAN


Dalam pekerjaan laboratorium zat dibedakan menjadi 2 :
1. Bahan atau MATERIAL adalah komponen dari proses atau pembentukan produk
2. Pereaksi atau REAGENT adalah zat yang berperan dalam reaksi atau diterapkan dalam analisis kimia

Tingkat Spesifikasi Zat


1. Tingkat teknik/ technical grade ; digunakan untuk kebutuhan industri jarang untuk tujuan analisis
kimia kecuali sebagai larutan pencuci atau pereaksi kualitatif, atau pengotor bisa diperkecil dengan
proses dengan cara tertentu sebelum digunakan
2. Tingkat Farmasi/ Pharmaceutical Grade ; memenuhi keberlakuan USP (uited state pharmacopeia)
3. Tingkat Murni/ Chemically Pure, CP; digunakan untuk reagent atau pereaksi analisis. Untuk analisis
tertentu perlu diuji lagi
4. Tingkat pereaksi/ analyzed grade ; memenuhi keberlakuan The American Chemical Society
Committae on Analytical Reagents, yang pabrik pembuatnya menyantumkan pernyataan “Conforms
to ACS Specification”, memuat daftar pengotor dan persen kemurniannya untuk kepentingan baku
primer, kemurnian 99,5-100%. Istilah lain pro analysis p.a, analaar reagent, AR; Guaranteed
Reagent, GR

TEKNIK PELARUTAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan teknik pelarutannya
yang harus diperhatikan adalah,

NO HAL LANGKAH
1 Sifat analisis 1.    Tetapkan; kualitatif atau kuantitatif (sesuaikan
dengan tujuan analisis)

2 Kuantitas larutan 2.    Tetapkan; sesuai dengan kebutuhan


(volume,konsentrasi)
3 Kuantitas zat padat (rumus, 3.    Tetapkan; rumus zat padat (kristal), daya larut,
kelarutan, massa) dan massa padatan yang akan dilarutkan (dihitung)

4 Sifat zat padat 4.    Tetapkan; apakah stabil, higroskopis, bereaksi


dengan air?

5 Alat ukur massa (neraca) 5.    (jika kualitatif), gunakan : neraca T/SA


      (jika kuantitatif), neraca T dan neraca A  sampai
4 desimal

6 Alat ukur volume 6.    (jika kualitatif), gunakan : gelas ukur


      (jika kuantitatif), gunakan : labu ukur

7 Pelarutan 7.    Teknik pelarutan

a.  Peralatan pendukung a.    Siapkan: gelas kimia, batang pengaduk, botol


timbang, corong, pipet tetes, botol semprot, botol
kemasan pereaksi

b.  Pelaksanaan  b. (jika kualitatif); pindahkan padatan ke dalam


gelas dan larutkan dengan aquadest secukupnya,
lalu pindahkan ke gelas ukur dan tuangkan
aquadest hingga tanda batas
      (jika kuantitatif); pindahkan padatan ke dalam
gelas dan larutkan dengan aquadest secukupnya,
lalu pindahkan dengan corong ke labu ukur dan
tuangkan aquadest sedemikian rupa hingga
penambahan hanya beberapa tetes sampai tanda
batas volume. Tutup labu dan homogenkan.

 c.  Pengemasan    c.  Bilasi botol pereaksi bersih/kering dengan


sedikit larutan diatas, dan pindahkan seluruh
larutan di atas, dan pindahkan seluruh larutan ke
botol ini, tutup, dan beri label

TEKNIK PENGENCERAN
Dari cairan pekat
Pada umumnya asam anorganik sediaan berupa cairan pekat, ada yang berasap dan korosif. Zat cair
organik mudah menguapa dan terbakar. Jika asam anorganik dan cairan organik harus disediakan dalam
larutan yang lebih encer maka harus dilakukan pengenceran dalam suatu pelarut.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengenceran adalah


1. Teknik pengukuran volume cairan pekat
- Pengukuran volume dilakukan di ruang asam, pembacaan volume harus dilakukan sesegera
mungkin
- Sebaiknya menggunakan masker, jika asam pekatnya berasap
2. Pencampuran/pelarutan
- Segera alirkan cairan pekat lewat batang pengaduk ke dalam gelas kimia berisi aquadest
- Tambahkan kekurangan aquadest
- Dari cairan kurang pekat
3. Teknik pengenceran cairan yang kuang pekat misalnya dari 3 M menjadi 1 M bisa dilakukan tidak di
ruang asam
- Ukur aquadest sesuai hasil perhitungan, tuangkan larutan yang akan diencerkan perlahan mendekati
tanda batas, tambahkan kekurangan cairan menggunakan pipet tetes sampai tanda batas volume akhir
yang dikehendaki

PEHITUNGAN VOLUME DAN KONSENTRASI CAIRAN


Sebelum melakukan pengenceran lihat tabel dalam kemasan tentang molar, % (v/v) dan massa jenis
Gunakan rumus pengenceran untuk mengetahui berapa volume cairan lebih pekat yang harus diukur

M1 X V1 = M2 X V2
V1 X P1 (v/v) = V2 X P2(v/v
V1 X P1 (b/b) X d1(massa jenis) = V2 X P2(b/b) X d2(massa jenis)
PEMBUATAN LARUTAN BAKU
Larutan baku adalah larutan yang diketahui knsentrasinya secara tepat dari unsur atau zat.
Larutan baku primer dapat dibuat secara kuantitatif penimbangan dan stokiometri. Larutan dapat
digunakan untuk membakukan larutan lain sulit ditentukan secara langsung dalam pembuatannya
(larutan baku skunder)

Syarat larutan baku primer


- Kemurnian tinggi (matrix < 0,02%)
- Stabil (tidak menyerap air dan karbon dioksida, tidak bereaksi dengan udara, tidak mudah
menguap, tidak terurai, mudah dan tidak berubah pada pengeringan)
- Rumus kimia pasti
- Mudah ditimbang
- Massa molekul besar, massa ekivalen besar
- Larutan bersifat stabil

SOAL TEKNIK PELARUTAN / PENGENERAN DAN KONSENTRASI LARUTAN


1. LENGKAPI TABEL BERIKUT
SENYAWA MASSA MOLEKUL VALENSI
H2SO4
H2C2O4
Mg(OH)2
NH4OH
H3PO4

2. Berapa gr larutan 0,25 N asam sulfat (Mr = 98) dalam 500 liter larutan ?
3. Diketahui 98 gr H2SO4 dilarutkan dalam 500 ml larutan, berat jenis larutan 1,1 gr/ml (Mr =98).
Hitunglah :
a. Bobot Ekivalennya
b. Normalitas larutan tersebut
4. Tentukan Normalitas dan Molaritas 3,15 gram H2C2O4.2H2O dilarutkan dalam 500 mL aquades.
5. Tuliskan cara membuat 25 mL larutan NH 3 2% dari larutan NH3 25%.
6. Tuliskan cara mengencerkan H2SO4 pekat ?
7. Mengapa NaOH tidak termasuk larutan standar primer?
8. Tuliskan cara membuat larutan NaOH 0,5 N sebanyak 100 mL ?
9. 12, 8 gram asam dikloro asetat Cl2CHCOOH dilarutkan dalam 100 mL aquades. Tentukan molaritas
dan normalitas !
10. Mengapa asam sulfat pekat dalam beaker glass yang ditambah aquades dapat mengalami ledakan ?
Jelaskan proses kimia yang terjadi!

Anda mungkin juga menyukai