Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMNTARA PRAKTIKUM KIMIA DASAR

“PEMBUATAN LARUTAN”

Dosen Pembimbing :

Apt. Baiq Nurbaety M,Farm

Oleh :

PUTRA HAPRABU UMMAH. H

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

TAHUN AJARAN 2023 / 2024


PERCOBAAN 2

PEMBUATAN LARUTAN

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui penggunaan alat dan bahan
2. Mahasiswa terampil membuat larutan dari padatan dan dari larutan yang
pekat
3. Mahasiswa mampu menentukan konsentrasi larutan dengan beberapa satuan
4. Mahasiswa mengetahui cara penentuan sifat pelarutan suatu senyawa
5. Mahasiswa mampu membuat larutan kimia sesuai dengan prosedur dan cara
pembuatannya

B. TINJAUAN PUSTAKA

Larutan di definisikan sebagai campuran dua zat atau lebih yang


membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang
membentuk larutan tidak berubah. Larutan homogen adalah larutan yang jika
dicampurkan dengan pelarut akan terlarut dan menyatu menjadi satu larutan
contohnya gula jika di larutkan dalam air. Sedangkan larutan heterogen
adalah larutan yang jika di campurkan dengan air maka tidak akan menyatu.
(chang,2004).

Ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan yaitu zat pelarut
dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk
melarutkan media lain. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang
memiiki jumlah larutan. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan
pelarutdikenal beberapa istilah konsentrasi. Konsentrasi larutan dapat
dinyatakan dengan beberapa cara : (Rahayu,2009)
a.Molaritas b.Molalitas c.Fraksi mol d.Pengenceran.
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui
secara pasti.Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi
larutanstandar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer
adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan
melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi
diketahui dari massa - volum larutan).Larutan standar sekunder adalah
larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu
zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui
dari hasil standartisasi (Day,2002). Salah satu contoh larutan standar skunder
adalah Natrium hidroksida NaoH. Pada kesempatan kali ini saya akan
membuat larutan dari larutan pekat dan lrutan padatan murni.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : gelas
arloji, gelas kimia, gelas ukur, labu ukur , neraca/timbangan, pipet ukur,
spatula, sendok stainless dan yang tidak kalah penting adaah apd didalam
laboratorium bagi mahasiswa.
2. Bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : NaoH,
H2SO4 dan pelarutnya disini digunakan air (aquades) sebagai pelarut.
D. CARA KERJA
A. Percobaan Pertama (melarutkan senyawa NaoH)
Kita akan mengambil contoh untuk pembuatan 1000 ml larutan NaoH 0,1 M dari
Kristal NaoH dengan Mr = 40 gram/mol.
1. Hal yang paling utama adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
seperti neraca/timbangan, sendok untuk mengambil senyawa, labu ukur 1000
ml, Kristal NaoH, gelas ukur dan aquades.
2. Kemudian menentukan NaoH yang perlu di timbang dalam gram dengan
menggunakan rumus M= (gr/Mr) x (1000/volume), selanjutnya cara
menghitungnya sebagai berikut:
0,1 = (gr/40) x (1000/1000)
0,1 = gr/40 x 1
0,1 = gr/40
Gr = 0,1 x 40
Bobot (gr) = 4 gram
3. Timbang NaOH 4 gram, masukkan kedalam gelas piala 250 ml, larutkan
dengan aquadest hingga larut.
4. Masukkan ke dalam labu takar 1000 ml,tambahkan aquadest sampai tanda
batas. Gojog hingga homogen.

B. Percobaan kedua (melarutkan senyawa H2SO4)


Sebagai contoh kita akan membuat larutan 1M H2SO4 sebanyak 1000 ml
langkah –langkahnya sebagai berikut :
1. Sama dengan pembuatan NaoH diatas tadi pertama tama siapkan alat dan
bahan yang diperlukan seperti, labu takar, neraca/timbangan, sendok, gelas ukur,
senyawa H2SO4 pekat dengan 96% dan aquades.
2. Langkah selanjutnya menghitung volume H2SO4 yang dibutuhkan dengan
rumus: V1 x M1 (stok awal) = V2 M2 (stok yang akan dibuat)
V2 = 1000ml
M2= 1 M, maka yang perlu kita ketahui adalah V1 dan M2 cara menentukannya
sebagai berikut:
Larutan H2SO4 5 M sebanyak 1000 ml yang akan dibuat
Stok (larutan awal H2SO4 pekat 96% 18 M) stok awal
Menentukan M = 10 x 96% x p (1,84kg) x valensi (2)
Mr (98,08)
M = 36M
V1 x M1 ( stok awal) = V2 x M2 ( stok yang akan dibuat)
V1 x 36 M = 1000ml x 1M
V1 x 36 M = 1000
V1 = 27,8 ml, asam sulfat yang dibutuhkan
3. Isi labu takar ukuran 1 liter dengan aquadest kira-kira 250 ml, lalu tambahkan
27,8 ml asam sulfat pekat secara perlahan.
4. Gojog sebentar, kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas pada labu
takar.
5. Setelah dingin pindahkan larutan tersebut ke dalam botol reagen dan beri
label. Pada pengenceran asam pekat labu takar harus diisi aquadest terlebih
dahulu untuk menghindari panas yang spontan yang bisa menghasilkan letupan.

Anda mungkin juga menyukai