Anda di halaman 1dari 19

KIMIA ANALITIK DASAR

Achmad Ridlo, S.Si., M.Sc.


Vogel’s Book : analisis kualitatif mikro dan
semimikro
I. PENDAHULUAN
• Pengertian Kimia Analitik :
• Mempelajari metode analisis kimia beserta fenomena yang
mendasari
• Klasifikasi kimia analitik
• Tujuan :
• Analisis kualitatif
• Analisis kuantitatif
• Metode :
• Konvensional : Volumetri dan Gravimetri
• Instrumental : Spektrometri, elektrometri, dan kromatografi
• Peran Kimia Analitik dalam pengembangan ilmu
dan terapannya :
• Bidang Material
• Bidang Lingkungan
• Bidang Kedokteran
• Bidang Pertanian dan Pangan
II. Konsep-konsep Dasar

• Larutan :
• Pengertian
• Cara pembuatan
• Pembagian
• Konsentrasi, aktivitas, dan kekuatan ion
III. Keseimbangan elektrolit
• Asam –Basa :
• Definisi :
• Arhenius
• Lewis
• BrÖnsted-Lowrey
• Kekuatan Asam/Basa
• Keseimbangan Asam/Basa lemah
• Konstante Keseimbangan ionisasi asam/basa
• Derajad ionisasi
• pH
• Elektrolit Sukar Larut
• Elektrolit Senyawa Kompleks
• Garam
• Netral
• Terhidrolisis : sebagian dan total
• Garam basa
• Garam asam
• Oksidator-reduktor
Analisis Kuantitatif

• Penentuan kadar, konsentrasi, atau kandungan


suatu zat kimia (analit) dalam sampel
• Sampel : gas, cair, padat
• Gas : udara, asap
• Cair : air sungai, limbah cair, dsb
• Padat : tanah, tanaman, sayuran, binatang, buah
dsb.
Metode Konvensional

• Volumetri dan Gravimetri


• Metode analisis yang didasarkan pada pengukuran
volume larutan standar yang diperlukan saat tepat
bereaksi dengan suatu analit
• Larutan standar : larutan yang telah diketahui
konsentrasinya secara tepat
• Primer : kemurnian dan kestabilan tinggi
• Skunder : rendah harus distandarisasi
Metode spektroskopi
• UV-Visible Absorption spectroscopy
• UV-Visible Fluoresence spectroscopy
• Atomic Absorption spectroscopy (AAS)
• ICP
• Infra Red (IR) spectroscopy
• Mass spektroskopi (MS)
• Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
• Electron spin resonance magnetic (ESR)
Kimia Analisis adalah studi pemisahan, identifikasi,
dan kuantifikasi komponen kimia dalam bahan alam
maupun buatan/sintesis. 

Kimia Analitik merupakan cabang ilmu Kimia yang


mempelajari prinsip identifikasi, separasi dan
kuantifikasi senyawa-senyawa kimia melalui
pengembangan metode, teknik, dan instrumentasi yang
dikaji secara fundamental dan aplikasinya. Kimia
Analitik mencakup metode klasik, modern dan
instrumentasi.
Kimia Analisis terdiri dari 2 macam, yaitu kimia analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif
Analisis Kualitatif memberikan indikasi identitas spesies
kimia di dalam sampel. Sedangkan analisis
kuantitatif menentukan jumlah komponen tertentu dalam
suatu zat. Pemisahan komponen sering kali dilakukan
sebelum melakukan analisis.

Evalusi kualitatif untuk mengidentifikasi materi


sedangkan kuantitatif adalah untuk menentukan
jumlah atau konsentrasi secara numerik (angka).
Metode kualitatif dan kuantitatif klasik menggunakan
pemisahan seperti presipitasi, ekstraksi, dan distilasi
dengan identifikasi pada perbedaan warna, bau, titik
lebur, faktor pendidihan, radioaktivitas atau reaktivitas.
Metode instrumentasi digunakan untuk memisahkan
sampel menggunakan kromatografi, elektroskopi atau
pemisahan berdasarkan fraksi alirnya. 
Analisa Kualitatif
Analisis Kualitatif yaitu kegiatan analisa yang bertujuan untuk
menyelidiki dan mengetahui kandungan senyawa-senyawa yang
terdapat dalam suatu sampel uji. 
Misal :
a. Spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik yang
mempunyai gugus kromofor,
b. AAS untuk logam-logam,
c. HPLC untuk senyawa-senyawa organik
d. Spektrofotometer IR untuk analisa gugus fungsi senyawa
organik, dan masih banyak yang lainnya.
Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif yaitu kegiatan analisa yang dilakukan untuk
mengetahui kadar suatu senyawa dalam sampel, dapat berupa
satuan mol, volumen ataupun persentase dalam gram. Misal :
1. Analisis Kuantitatif Volumetri
2. Analisis Kuantitatif Gravimetri
Analisis kuantitatif metode volumetri (titrimetri), yakni tehnik analisa
memakai titrasi. Metode Titrasi dapat dilakukan secara Asidimetri dan
Alkalimetri. Titrasi ialah sistem menambahkan volume spesifik satu larutan
pada larutan yang lain. Larutan yang telah di ketahui konsentrasinya yaitu
larutan standard, sedangkan analit yaitu larutan yang akan segera
ditetapkan konsentrasinya.
Analisis kuantitatif metode gravimetri, yaitu didasarkan pada stoikiometri
reaksi pengendapan. Umumnya senyawa yang ditambahkan dalam reaksi
ini berlebih untuk menghasilkan endapan.
Analisis Kuantitatif
Instrumen analisa yang saat ini paling banyak dipakai yaitu
HPLC serta spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik,
sedang untuk logam – AAS masih tetap jadi pilihan utama,
juga beberapa instrumen analisis kuantitatif lainnya,
bergantung dari karakter senyawa yang akan segera
ditetapkan kadarnya.
Teknik Pelarutan
Hal Langkah
1. Sifat analisis 1. Tetapkan : kualitatif atau kuantitatif (sesuai
tujuan analisis)
2. Kuantitas larutan (volume, 2. Tetapkan : sesuaikan dengan kebutuhan
konsentrasi)
3. Kuantitas zat padat (rumus, 3. Tetapkan : rumus zat padat (kristal), daya
kelarutan, massa) larut, dan massa padatan yang akan
dilarutkan (dihitung)
4. Sifat zat padat 4. Tetapkan : stabil, higroskopis, atau
bereaksikah dengan air?
5. Alat ukur massa (neraca) 5. Kuantitatif : neraca teknis
Kualitatif : neraca teknis atau necara
analitik
6. Alat ukur volum 6. Kualitatif : gelas ukur
Kuantitatif : labu takat atau labu ukur
Hal Langkah

7. Pelarutan 7. Teknik pelarutan


a. Peralatan 1. Siapkan : gelas kimia, batang pengaduk, botol
pendukung timbang, corong, pipet tetes, botol semprot, botol
kemasan pereaksi

b. Pelaksanaan 2. Kualitatif : pindahkan padatan ke gelas kimia dan


larutkan dengan akuades secukupnya, lalu pindahkan
ke gelas ukur, dan tuangi akuades sampai tanda
batas
Kuantitatif : pindahkan dahulu seluruh padatan ke
gelas kimia dan larutkan dengan akuadesw
secukupnya, lalu pindahkan seluruhnya (secara
kuantitatif) ke labu ukur lewat corong, tambahkan
akuades sedemikian, keringkan bagian atas skala,
c. Pengemasan
lalu terakhir secara tetes demi tetes sampai tanda
batas volum, tutup labunya dan homogenkan
3. Bilas botol pereaksi bersih/kering dengan sedikit
larutan di atas, dan pindahkan seluruh larutan ke
botol ini, tutup, dan beri label dengan jelas
Contoh Pembuatan Larutan
dari Zat kimia padatan

Pembuatan larutan 250 mL NaCl 0,1 M


1. Gunakan NaCl dengan spesifikasi teknis atau farmasi  terapkan Mr
(Mr NaCl = 58,5 g/mol)
2. Perhitungan massa NaCl = (0,25 L)(0,1M) = 0,025 mol = (0,025)(58,5) g
= 1,5 g
3. Pelaksanaan :
a. Timbang NaCl kira-kira sejumlah itu dengan neraca teknis semi analitis
b. Pindahkan ke gelas ukur 250 mL; tambahkan + 50 mL; goyang hingga
homogen; terakhir jadikan volume akhir larutan sampai tanda batas
c. Diperoleh : 250 mL NaCl 0,1000M
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai