KUANTITATIF OBAT
RUSTIANINGSIH, M.SI.
ANALISIS KIMIA
• Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah atau kadar dari suatu
elemen atau spesies yang ada di dalam sampel.
• Analisis kuantitatif dalam kimia farmasi secara spesifik bertujuan untuk mengetahui
kadar suatu senyawa obat dalam sampel, misalnya dalam sediaan tablet, atau untuk
mengetahui tingkat kemurnian suatu bahan obat.
• Cara analisis kuantitatif : Gravimetri, Volumetri, Instrumen
TAHAPAN KERJA ANALISIS KUANTITATIF
• Analisis volumetri adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan mengukur secara teliti
volume larutan yang diketahui konsentrasinya yang dapat bereaksi sempurna dengan zat
yang akan ditentukan kadarnya.
• Hal-hal yang diperlukan dalam analisis secara volumetri :
1. Alat pengukur volume seperti buret, pipet volum, dan labu ukur.
2. Neraca analitik untuk menimbang bahan yang akan diselidiki atau senyawa baku untuk
membuat larutan baku.
3. Senyawa yang digunakan sebagai larutan baku atau untuk pembakuan harus senyawa dengan
kemurnian yang tinggi.
KLASIFIKASI ANALISIS VOLUMETRI
• Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan titrasi adalah pembuatan larutan
standar (larutan baku).
• Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti.
• Kriteria larutan standar (baku) :
Mudah didapat dalam keadaan murni dan mempunyai rumus molekul yang past
Stabil dan mudah ditimbang
Berat ekivalen (BE) harus besar
Reaksinya harus sempurna
Harganya relatif murah
LARUTAN STANDAR
Baku primer yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan titer pada proses pembakuan yang tertera pada
Farmakope Indonesia Edisi III dan IV adalah :
1. Larutan titer asam (asam klorida/asam sulfat) digunakan natrium karbonat anhidrat
2. Larutan titer dinatrium edetat digunakan kalsium karbonat
3. Larutan titer iodium digunakan arsentrioksida
4. Larutan titer kalium permanganat digunakan natrium oksalat
5. Larutan titer natrium hidroksida digunakan kalium biftalat
6. Larutan titer natrium tiosulfat digunakan kalium bikromat
7. Larutan titer perak nitrat (argenti nitrat) digunakan natrium klorida
8. Larutan titer ammonium tiosianat/kalium tiosianat digunakan larutan perak nitrat yang telah dibakukan dengan
natrium klorida
METODE VOLUMETRI
1. Titrasi langsung
Titrasi langsung adalah titrasi dimana zat yang akan kita tentukan kadarnya secara langsung
dapat dititrasi dengan larutan standar hingga reaksi berlangsung secara sempurna.
Contoh : menentukan kadar asam cuka atau asam sitrat dengan menggunakan larutan standar
KOH.
2. Titrasi tidak langsung / titrasi kembali
Dilakukan dengan cara penambahan titran dalam jumlah berlebih, kemudian kelebihan titran
dititrasi dengan larutan titran lain. Dengan cara ini umumnya dilakukan titrasi blanko (tanpa
zat uji), perhitungan didasarkan pada kesetaraan tidak langsung larutan titer dengan zat uji.
Terkadang kita mendapatkan beberapa zat tidak bisa ditentukan dengan menggunakan titrasi secara langsung hal ini
bisa disebabkan karena:
• kinetika reaksinya berjalan secara lambat
• tidak ditemukan indikator yang tepat apabila titrasi dilakukan secara langsung
• perubahan indikator berlangsung secara lambat
• titik akhir titrasi berada jauh dari titik ekuivalen
maka untuk mengakali hal ini kita bisa menggunakan teknik titrasi secara tak langsung atau disebut juga dengan titrasi
kembali.
Contoh : untuk menentukan kadar CaCO3 maka kita menimbang dengan berat tertentu CaCO3 kemudian kita
reaksikan dengan HCl secara berlebih. Kita memastikan bahwa jumlah mol HCl yang kita tambahkan adalah berlebih
sehingga CaCO3 menjadi pereaksi pembatas. Selanjutnya kelebihan HCl yang tidak bereaksi dengan CaCO3 ini kita
titrasi dengan larutan standar NaOH. Selisih antara mol HCl mula-mula dengan mol HCl yang bereaksi dengan NaOH
adalah sebanding dengan mol CaCO3.
MACAM TITRASI