OUTLINE
JenisMetodeAnalisisKimiaKuantitatif
Analisiskimiakuantitatifvolumetri
Titrasiasambasa
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF
Analisis Penetapan kadar suatu zat
tertentu (analit) yang ada
Kuantitatif dalam sampel
KRITERIA
1. Peka (sensitive) harus dapat digunakan untuk menetapkan kadar senyawa
dalam konsentrasi yang kecil. Misalnya pada penetapan kadar zat-zat
beracun, metabolit obat dalam jaringan dan sebagainya.
2. Presisi (Precise) dalam suatu seri pengukuran (penetapan) dapat diperoleh
hasil yang satu sama yang lain hampir sama.
3. Akurat (Accurate) dapat menghasilkan nilai rata-rata (mean) yang sangat
dekat dengan nilai sebenarnya (true value).
4. Selektif untuk penetapan kadar senyawa tertentu, metode tersebut tidak
banyak terpengaruh oleh adanya senyawa lain yang ada.
5. Praktis mudah dikerjakan serta tidak banyak memerlukan waktu dan
biaya. Syarat ini perlu sebab banyak senyawa-senyawa yang tidak mantap
apabila waktu penetapan terlalu lama.
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
Berdasarkan macam reaksi:
a. Titrasi Asam Basa
Kadar komposisi dari zat uji b. Titrasi Redoks
ditetapkan berdasarkan c. Titrasi Pengendapan
volume pereaksi d. Titrasi Kompleksometri
(konsentrasi diketahui)
yang ditambahkan ke Klasifikasi Berdasarkan titran yang dipakai:
a. Asidimetri
dalam larutan zat uji, b. Alkalimetri
hingga komponen yang c. Permanganometri
d. Argentometri
akan ditetapkan bereaksi e. Iodimetri
secara kuantitatif dengan
pereaksi tersebut.
Berdasarkan cara penetapan titik akhir:
a.Titrasi visual
b. Titrasi elektrometrik
Berdasarkan konsentrasi dari komponen zat uji:
a. Titrasi makro
b. Titrasi semimikro
c. Titrasi mikro
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
SYARAT TITRASI
PERALATAN TITRASI
1. Buret
Untuk tempat larutan standar, yang dipakai biasanya yang
memiliki skala 50 mL, skala 0 terletak diatas dan 50 dibawah
2. Erlenmeyer
Tempat analit diletakkan, gunakan Erlenmeyer ukuran sedang 250
mL untuk proses titrasi sebab Erlenmeyer ukuran ini enak dipegang
dang kita lebih leluasa untuk menggojog Erlenmeyer.
3. Pipet tetes
Alat untuk mengambil sejumlah bahan spt indikator dalam jumlah
tetesan tertentu
4. Statif
Alat untuk meletakkan buret agar dapat berdiri tegak, untuk
menjepit digunakan klem
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
PERALATAN TITRASI
5. Labu Ukur
Digunakan pada untuk membuat larutan baku dengan
konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
6. Pipet Ukur atau pipet volume
Ingat untuk mengambil larutan analit dengan volume tertentu
misalnya 10 mL, 20 mL
7. Karet Penghisap (Ball filler)
Alat ini digunakan untuk menghisap larutan pada waktu kita
mengambil larutan dengan menggunakan pipet ukur
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
PEMBAKUAN
• Bila suatu larutan titer dibuat dari zat yang kemurniannya tidak pasti
(misalnya mengandung air dengan perbandingan yang berubah-ubah,
menyerap CO2, higroskopik), maka konsentrasi larutan yang didapat
belum dapat dinyatakan dengan pastI Larutan tersebut harus
dibakukan.
• Pembakuan selanjutnya diulang secara berkala selama penyimpanan.
• Untuk pembakuan tersebut digunakan zat baku yang disebut baku
primer. Disamping itu pembakuan juga dapat dilakukan dengan cara
menggunakan larutan yang sudah dibakukan (baku sekunder).
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
PEMBAKUAN
• Larutan baku primer larutan yang konsentrasinya dapat
diketahui dengan cara penimbangan zat dengan seksama. Contoh :
Kalium biftalat, Na2CO3 anhidrat, CaCO3, asam oksalat, NaCl, asam
benzoat, dan lain-lain.
• Larutan baku sekunder larutan yang konsentrasinya dapat
diketahui dengan cara dibakukan terlebih dahulu. Contoh : NaOH,
H2SO4, NaNO2, Na2-EDTA, Na2S2O3, dan lain-lain.
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF - VOLUMETRI
PEMBACAAN BURET
METODE ANALISIS KIMIA
KUANTITATIF – TITRASI ASAM BASA
PEMBACAAN BURET
PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR NATRIUM
BIKARBONAT DENGAN TITRASI ASAM BASA
PERHITUNGAN
• Satuan konsentrasi yang banyak dipakai dalam analisis volumetri adalah
molaritas (M) dan normalitas (N).
• Molar (M) adalah jumlah gram mol atau mol zat terlarut dalam 1 liter
larutan.
• Normal (N) adalah jumlah gram ekuivalen atau grek zat terlarut dalam 1
liter larutan.
PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR NATRIUM
BIKARBONAT DENGAN TITRASI ASAM BASA
PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR NATRIUM
BIKARBONAT DENGAN TITRASI ASAM BASA
PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR NATRIUM
BIKARBONAT DENGAN TITRASI ASAM BASA
1. Pada pembakuan larutan titer asam klorida 1 N menurut FI Ed. III ditimbang 1,5 g
Na2CO3 P (Mr = 106) yg telah dikeringkan pada suhu 2700C selama 1 jam. Setelah
dilarutkan dalam 100 ml air, dititrasi dengan asam klorida tersebut menggunakan
indikator metil merah, ternyata diperlukan 29,5 ml asam klorida tersebut. Hitunglah
normalitas dari HCl tersebut!
3. 2 gram NaHCO3 (Mr = 84) dilarutkan dalam 100 ml air, ditambah metil merah dan
kemudian dititrasi dengan larutan HCl 1 N. Ternyata diperlukan 21 ml larutan HCl
tersebut. Hitunglah kadar NaHCO3 tersebut jika diketahui :
Reaksi:
NaHCO3 + HCl → NaCl + H2O + CO2
CONTOH SOAL
4. Pada titrasi 20 ml larutan H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 N menggunakan indikator
fenolftalein, ternyata diperlukan 38,3 ml NaOH. Hitunglah normalitas dan molaritas
dari H2SO4 tersebut!
Ditimbang 200 mg NaHCO3 (Mr = 84) dilarutkan dalam 100 ml air, ditambah metil
merah, kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N. Ternyata diperlukan 21,0 ml larutan
HCl. Hitunglah kadar NaHCO3 tersebut jika diketahui:
7. Hitunglah berapa gram NaOH (BM = 40) yang dibutuhkan untuk membuat 250 ml
larutan NaOH 0,05 N. 0,5 gram
8. Pada pembakuan larutan NaOH soal no 1 di atas, ditimbang kalium biftalat (BM =
204,22) sebanyak 0,1523 g dan dilarutkan dengan 25 ml air suling bebas karbon
dioksida. Dititrasi dengan larutan NaOH yang hendak dibakukan menggunakan
indikator yang sesuai sampai titik akhir tercapai. Volume larutan titer yang
dibutuhkan ternyata sebanyak 15,2 ml.
Pertanyaan :
a) Tuliskan Indikator apa yang harus digunakan ? dan bagaimana mengamati
bahwa titik akhir telah tercapai ?
b) Berapa normalitas larutan NaOH hasil pembakuan tersebut ?
CONTOH SOAL