KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
FAT I N A H A R I N A A ’ I S YA
DINI RAHAMAULINA
GARIBALDI FALIH ABRAR
NITTA AGUSTINA
ADITIA ADYANUGRAHA ARFAN
G R AV I M E T R I - - - - - - - - - - - - - - - - - -
GRAVIMETRI
• Relatif lambat
• Memerlukan sedikit peralatan ⇒ Neraca dan oven
• Tidak memerlukan kalibrasi ⇒ Hasil didasarkan pada berat molekul
• Akurasi 1-2 bagian per seribu
• Sensitivitas: analit > 1%
• Selektivitas: tidak terlalu spesifik
• Soluble dan insoluble
• Bila suatu zat yg mudah larut (soluble)
• Sukar larut (insoluble)
PROSEDUR GRAVIMETRI
• Penyiapan larutan
• Pengendapan
• Pencernaan
• Penyaringan
• Pencucian
• Pengeringan / pemanggangan
• Penimbangan
• Perhitungan
PENYIAPAN LARUTAN
• Agen pengendap spesifik: bereaksi hanya dengan satu spesi kimia (jarang)
• Agen pengendap selektif: bereaksi dengan spesi tertentu
UKURAN PARTIKEL
• Endapan yang dapat disaring harus memiliki ukuran partikel yang cukup besar
UKURAN PARTIKEL
• Von Weimarn menemukan bahwa ukuran partikel endapan berbanding terbalik dengan
kelewatjenuhan relatif dari larutan.
RELATIVE SUPERSATURATION= Q-S
S
Dimana:
• Q = konsentrasi spesi
• S = kesetimbangan kelarutan
• RSS dapat digunakan untuk memperkirakan/ mengontrol endapan yang terbentuk
• Jika RSS >> endapan berbentuk koloid
• Jika RSS << endapan berbentuk kristalin
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN
ENDAPAN
• Untuk memperoleh endapan yang besar
• RSS<< S↑ DAN Q↓
• S↑ suhu ditingkatkan (pemanasan larutan)
• pH rendah
• Q↓ pengendapan dari larutan encer,
• penambahan reagen sedikit demi sedikit disertai pengadukan
MEKANISME
PEMBENTUKAN
E N D A PA N
solution).
Contoh:
berlebih
Liofilik/hidrofilik/emulsoid: koloid
yg mempunyai afinitas kuat
terhadap pelarut/air
contoh: Fe(OH)3
liofobik/suspensoid: koloid yg
mempunyai afinitas terhadap
pelarut/air rendah, Contoh: AgCl
KOAGULASI
• Fenomena dimana senyawa soluble ikut mengendap bersama dengan analit (senyawa
• tersebut bukanlah merupakan material yang seharusnya mengendap)
• Contoh: H2SO4 ditambahkan pada BaCl2 yang mengandung sedikit nitrat, ternyata endapan
BaSO4 mengandung BaNO3 (nitrat itu dikopresipitasikan bersama dengan sulfatnya)
PERHITUNGAN GRAVIMETRI
= 26,25%
CONTOH SOAL
• Belerang dalam suatu sampel seberat 0.8423 gram diubah menjadi sulfat dan
diendapkan sebagai B𝑎𝑆𝑂4 . Setelah disaring, dicuci dan dibakar, diperoleh
0.3148 gram endapan. Hitung persentase belerang dalam sampel yang
dinyatakan dalam 𝑆𝑂3 ! Belerang dalam suatu sampel seberat 0.8423 gram
diubah menjadi sulfat dan diendapkan sebagai B𝑎𝑆𝑂4 . Setelah disaring, dicuci
dan dibakar, diperoleh 0.3148 gram endapan. Hitung persentase belerang dalam
sampel yang dinyatakan dalam 𝑆𝑂3 !
Jawab
• 𝑊𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 0,8423 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑊𝐵𝑎𝑆𝑂4 = 0,3148 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑀𝑆𝑂3 80
𝐹𝐺 = = = 0,343 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑀𝐵𝑎𝑆𝑂4 233.3
𝑤 0,3148
% 𝑆𝑂3 = × 0.343 × 100% = 12.819%
𝑤 0,8423
CONTOH SOAL
• berapa mol atau milimol yang terkandung dalam 2 gram asam
benzoat murni (122,1
g/mol) ?
jawab:
untuk memudahkan, asam benzoat dinotasikan sebagai HBz
1 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐵𝑧
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐵𝑧 = 2 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐻𝐵𝑧 × = 0,0164 mol HBz
122,1 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐻𝐵𝑧
CONTOH SOAL
• Suatu sampel mengandung senyawa besi karbonat (FeCO3) dan senyawa inert dilarutkan ke dalam
akuades. Larutan kemudian dioksidasi dengan pereaksi sehingga besi terendapkan. Endapan
kemudian disaring dan dibakar sehingga didapatkan senyawa besi (III) oksida (Fe2O3) sebanyak 1,0
g. Berapakah kandungan besi karbonat dalam sampel?
Massa besi karbonat dalam sampel adalah,
Massa FeCO3 = massa Fe2O3 x 2 x Ar Fe x Mr FeCO3
Mr Fe2O3 1 x Ar Fe
= 1,0 g Fe2O3 x 2 x 56 g Fe x 116 g FeCO3
160 g Fe2O3 1 x 56 g Fe
= 1,45 g FeCO3
Jadi kadungan besi karbonat dalam sampel awal adalah 1,45 g.
CONTOH SOAL
• Berapakah massa Fe3O4 murni yang dibutuhkan untuk dioalah agar didapatkan besi (III) oksida,
Fe2O3, sebanyak 0,6 g ?
Jawab
Reaksi yang terjadi dalam hal ini adalah 2 Fe3O4 + ½ O2 → 3 Fe2O3
Reaksi di atas menunjukkan bahwa untuk setiap 2 mol Fe3O4 akan menghasilkan 3 mol Fe2O3,
dengan demikian massa Fe3O4 murni yang dibutuhkan adalah :
= 0,60 g Fe2O3 x 1 mol Fe2O3 x 2 mol Fe3O4 x 232 g Fe3O4
160 g Fe2O3 3 mol Fe2O3 1 mol Fe3O4 = 0,58 g Fe3O4
Jadi dibutuhkan senyawa Fe3O4 sebanyak 0,58 g.
CONTOH SOAL
• Suatu analisis dilakukan terhadap sampel padatan yang mengandung klor. Jika sampeldilarutkan ke
dalam akuades sedemikian rupa sehingga volume larutan adalah 200 mL, dan pada tahap akhir
analisis didapatkan endapan perak klorida (AgCl) sebanyak 100 mg, hitung persentase kesalahan
dalam analisis tersebut.Jawab:Kelarutan perak klorida adalah 1,35 mol/L, dengan demikian dalam
200 mL larutan masihada perak klorida yang tidak terendapkan sebanyak :
Massa AgCl = x x
Massa AgCl = 0,38 mg AgCl
Kesalahan dalam analisis = x 100 % = ─0,38 %
Jadi kesalahan dalam analisi gravimetri adalah ─0,38 % (tanda negatif menunjukkan bahwa hasil
analisis kurang dari yang seharusnya)
CONTOH SOAL
• Suatu sampel senyawa ionik seberat 0,5662 g yang mengandung ion klorida dilarutkan dalam air
dan ditambahkan 𝐴𝑔𝑁𝑂3 berlebih. Bila berat endapan dr Cl yang terbentuk adalah 1,0882 g,
hitung persen berat Cl dalam sampel.
Diketahui: berat endapan= 1,0882g; berat sampel: 0,5662g; Mr AgCl= 143,4 Faktor Gravimetri = Ar
Cl / Mr AgCl = 35,45 / 143,4
1,0882 (35,45 / 143,4)
%𝐶𝑙 = 𝑥 100% = 47,51%
0,5662
CONTOH SOAL
• Ortofosfat 𝑃𝑂43− ditentukan dengan menimbang sebagai amoniumfosfo molibdat
(NH4)3PO4.12MoO3. Hitung %P dan % 𝑃2 𝑂5 jika 1,1682 g endapan diperoleh dari 0,2711 g
sampel
Diketahui: berat endapan= 1,1682g; berat sampel: 0,2711g; Mr (NH4)3PO4.12MoO3=1876,5
Faktor Gravimetri: untuk %P = Ar P/ Mr (NH4)3PO4.12MoO3 = 30,97/1876,5
untuk % P2O5 = Mr P2O5 / 2 x Mr (NH4)3PO4.1
2MoO3 = 141,95/ 2(1876,5)
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
TERIMAKASIH
KELOMPOK 2