Anda di halaman 1dari 16

Laporan Dasar Proses Kimia

Sifat Koligatif Larutan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Menentukan pengaruh penambahan zat terlarut terhadap kenaikan titik didih.
2. Menentukan kd (tetapan kenaikan titik didih) dari masing-masing larutan.
3. Menentukan pengaruh penambahan zat elektrolit dan non elektrolit terhadap
kenaikan titik didih.

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Sifat Koligatif
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis larutan tetapi bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam
larutan(Syukri, 1999).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan
didapat suatu larutan yang mengalami :
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan Osmotik

1.2.2 Penurunan Tekanan Uap Jenuh


Penurunan tekanan uap menurut hukun Roult, tekanan uap salah satu
cairan dalam ruang diatas larutan ideal bergantung pada fraksi mol cairan
tersebut dalam larutan PA=XA.PA. Dari hukum Roult ternyata tekanan uap
pelarut murni lebih besar daripada tekanan uap pelarut dalam larutan. Jadi
penurunan tekanan uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat
terlarut (Syukri, 1999).
Tekanan uap suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikan. Kenaikan
suhu menyebabkan energi kinetik molekul-molekul cairan bertambah besar,
sehingga lebih banyak molekul yang dapat meninggalkan permukaan cairan
memasuki fase gas. Besarnya tekanan uap bergantung pada jenis zat dan
suhu. Zat yang memiliki gaya tarik-menarik antarpartikel relative besar,
berarti sukar menguap dan mempunyai tekanan uap yang relative rendah,
contohnya garam, gula, glikol, dan gliserol.

1.2.5 Kenaikan Titik Didih

1 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan
sama dengan tekanan luar. Adanya penurunan tekanan uap jenuh
mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni,
untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didihnya dinyatakan dengan :
Tb = m . Tb
Keterangan :
Tb = kenaikan titik didih (C)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih
w = massa zat terlarut

Karena m =

Kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai :

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan
dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + )C

1.2.4 Penurunan Titik Beku


Titik beku larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap padatnya. Tekanan luar tidak terlalu berpengaruh pada
titik beku. Pada tekanan 760 mmHg, air membeku pada suhu 0C,
sedangkanpada tekanan 4,58 mmHg air akan membeku pad suhu 0,0099C.
Larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dari pelarutnya. Pada
setiap tekanan uap larutan selalu lebih rendah daripada pelarut murninya.

2 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

Apabila larutan elektrolit maka

1.2.5 Tekanan Osmosis


Tekanan Osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang
dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut kedalam larutan
melalui membran semipermeable (proses osmosis) seperti ditunjukan pada
Menurut vant hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal :

Karena tekanan osmosis = , maka

Keterangan :

C = konsentrasi larutan

3 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

BAB II

METODOLOGI

2.1. Alat
Alat alat yang digunakan adalah :

a. Gelas Kimia h. Botol Semprot


b. Termometer i. Batang Pengaduk
c. Pipet Volum j. Statif
d. Bulp k. Hot Plate
e. Spatula
f. Kaca Arloji
g. Neraca Digital

2.2. Bahan
Bahan bahan yang digunakan adalah :
a. Aquades
b. NaCl

4 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

c. Gula (Sukrosa)

2.3. Prosedur Kerja


2.3.1 Menentukan titik didih aquadest
- Menyiapkan larutan aquadest sebanyak 25 ml dan memasukannya ke dalam gelas
kimia 50 ml
- Memanaskan larutan aquadest sampai mendidih
- Mengukur temperatur titik didihnya

2.4.1 Menentukan titik didih larutan gula


- Menimbang 1 gram gula pasir dan memasukannya kedalam gelas kimia yang
berisi 25 ml larutan aquadest, lalu memanaskan sampai mendidih dan mengukur
temperaturnya.
- Menimbang 2 gram gula pasir dan memasukannya kedalam gelas kimia yang
berisi 25 ml larutan aquadest, lalu memanaskan sampai mendidih dan mengukur
temperaturnya.
- Menentukan Kd.
- Melakukan percobaan secara duplo.

2.4.1 Menentukan titik didih larutan garam


- Menimbang 1 gram garam dan memasukannya kedalam gelas kimia yang berisi
25 ml larutan aquadest, lalu memanaskan sampai mendidih dan mengukur
temperaturnya.
- Menimbang 2 gram garam dan memasukannya kedalam gelas kimia yang berisi
25 ml larutan aquadest, lalu memanaskan sampai mendidih dan mengukur
temperaturnya.
- Menentukan Kd.
- Melakukan percobaan secara duplo.

2.3. Diagram Alir


2.4.1 Menentukan titik didih aquadest

Memanaskan 25 ml aquadest sampai mendidih dan mengukur


temperaturnya

Melakukan secara duplo

5 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

2.4.2 Menentukan titik didih larutan gula

Menimbang 1 g dan 2 g gula pasir lalu memasukan masing masing


ke dalam 25 ml aquadest

Memanaskan sampai mendidih dan mengukur temperaturnya,


kemudian menentukan Kd

Melakukan secara duplo

2.4.3. Menentukan titik didih larutan garam

Menimbang 1 g dan 2 g garam lalu memasukan masing masing ke


dalam 25 ml aquadest

Memanaskan sampai mendidih dan mengukur temperaturnya,


kemudian menentukan Kd

Melakukan secara duplo

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Pengamatan

6 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

3.1.1. Tabel penentuan titik didih

No. Larutan Percobaan ke - Td (C)


Aquadest 25 ml I 85
1
II 90
Aquadest 25 ml + 1 g gula I 93
2
II 95
Aquadest 25 ml + 2 g gula I 98
3
II 100
Aquadest 25 ml + 1 g garam I 94
4
II 96
Aquadest 25 ml + 2 g garam I 103
5
II 102

3.2. Hasil Perhitungan


3.2.1. Tabel hasil perhitungan Kd

WT Wp Tdl Tdp
No. Larutan Mr i Kd
(g) (g)
1 94 87,5 6,5 28,72
1 Gula 24,5494 180 1
2 99 11,5 25,40
1 95 87,5 7,5 5,38
2 Garam 24,5494 58,5 2
2 102,5 15 5,38

3.3. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan zat terlarut
terhadap kenaikan titik didih dan menentukan Kd (tetapan kenaikan titik didih) dari
masing-masing larutan, serta menentukan pengaruh penambahan zat elektrolit dan zat
non elektrolit terhadap kenaikan titik didih. Untuk mengetahui Kd dari masing masing
larutan yang perlu dilakukan terlebih dahulu ialah mengetahui titik didih pelarut

(aquadest), dengan diketahuinya titik didih pelarut, dapat ditentukan larutan

dengan cara mengurangkan titik didih larutan dengan titik didih pelarut (aquadest).
Dari percobaan di dapat titik didih aquadest sebesar 87,5 . Dasar teori

menyebutkan bahwa air mendidih pada temperatur 100 , namun pada keadaan

tertentu air dapat mendidih pada suhu dibawah 100 , hal ini disebabkan karena

7 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

tekanan luar pada saat melakukan percobaan dibawah 760 mmHg. Semakin rendah
tekanan udara pada suatu tempat semakin rendah pula titik didih airnya.
Untuk menentukan Kd dari masing-masing larutan juga perlu diketahui
titikdidih dari masing-masing larutan. Dalam percobaan ini digunakan garam (NaCl)

dan gula. Pada percobaan didapat titik didih larutan NaCl 1g sebesar 95 dan larutan

NaCl 3g sebesar 102,5 . Larutan gula 1g sebesar 94 dan larutan gula 2g sebesar 99

. Sifat koligatif hanya bergantung pada banyaknya partikel yang terdapat dalam

larutan. Jadi titik didih akan semakin tinggi apabila jumlah zat terlarutnya bertambah.
Seperti pada hasil yang telah di dapat dalam percobaa. Larutan NaCl 2g memiliki titik
didih lebih tinggi dibanding larutan NaCl 1g. Begitupula larutan gula.
Pada larutan elektrolit dan non elektrolit sifat koligatifnya berbeda walau
memiliki jumlah zat yang sama. Dari data yang diperoleh berdasarkan percobaan
menunjukan bahwa larutan NaCl (elektrolit) kenaikan titik didihnya lebih besar dari zat
non elektrolit. Hal ini disebabkan karena zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah
jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion sedangkan zat terlarut dalam larutan non
elektrolit tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion.
Dari hasil praktikum, diperoleh Kd untuk larutan 1g gula adalah 28,72 dan
larutan 2g gula adalah 25,40, Kd larutan 1g garam adalah 5,38 dan 2g garam juga 5,38.
Harga Kd dari masing-masing larutan tersebut dipengaruhi oleh Massa molekul (Mr),
berat dan kenaikan titik didih serta jumlah zat terlarut. Rumus yang digunakan untuk
menghitung Kd adalah :

Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa harga Kd berbanding lurus dengan
kenaikan titik didih, berat pelarut dan Mr. Semakin besar Mr nya semakin besar pula
harga Kd, oleh sebab itu gula memiliki harga Kd besar karena Mr gula lebih besar
dibanding dengan Mr garam, yaitu 180. Selain itu juga karena garam merupakan
larutan elektrolit maka garam memiliki faktir vant Hoff, nilai faktor vant hoff
garam adalah 2, sedangkan gula tidak memiliki derajat ionisasi sehingga faktor
pembagi pada larutan garam lebih besar dan hal ini menyebabkan harga Kd larutan
garam lebih kecil dibanding dengan harga Kd larutan gula.

8 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
pengaruh penambahan zat terlarut terhadap kenaikan titik didih adalah
berbanding lurus, semakin besar jumlah zat terlarut semakin besar pula titik
didihnya.
Nilai Kd masing-masing larutan berbeda-beda tergantung dari kenaikan titik
didih, berat pelarut, Mr dan faktor vant hoff. Kd larutan gula lebih besar dari
Kd larutan garam

9 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, question,(http://id.answers.yahoo.com/question/index?


qid=20090320233755AAqULko

Anonim,2011,titik didih, (www.scrib.com/doc/56312091/chem_is_try/titikdidih)

Tim Laboratorium Kimia Dasar, 2010, Penuntun Praktikum Dasar Proses Kimia , Polnes :
Samarinda.

10 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

11 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

PERHITUNGAN

1. Aquadest
Diketahui : Td1 = 85

: Td2 = 90
: Volume aquadest = 25 ml
: air = 0,981965
Ditanya : Td rata-rata = . . . .?
:Berat Aquadest (Wp) = . . . . ?
Jawab :


= 0,981965 gram/ml x 25 ml
= 24,549 gram

2. Larutan Gula
Diketahui : WT = 1g Td1 = 93

Td2 = 95

: WT = 2g Td1 = 98

Td2 = 100

: Td Aquadest 25 ml =
Ditanya : Kd ( tetapan titik didih) = . . . . ?
Jawab :
Kd 1g gula dalam 25 ml aquadest

12 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

Td rata-rata =

= 94 - = 6,5

Kd 2g gula dalam 25 ml aquadest

Td rata-rata =

= 99 - = 11,5

3. Larutan Garam
Diketahui : WT = 1g Td1 = 94

Td2 = 96

: WT = 2g Td1 = 103

Td2 = 102

: Td Aquadest 25 ml =
Ditanya : Kd ( tetapan titik didih) = . . . . ?
Jawab :
Kd 1g garam dalam 25 ml aquadest

Td rata-rata =

= 95 - = 7,5

13 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

Kd 2g garam dalam 25 ml aquadest

Td rata-rata =

= 102,5 - = 15

14 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

Gambar Alat

Gelas Kimia Termometer Pipet Volume

Bulp Spatula Kaca


Arloji

15 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng


Laporan Dasar Proses Kimia
Sifat Koligatif Larutan

Neraca Digital Botol Semprot Statis

16 Dosen Pengawas : Marlinda, ST, M. Eng

Anda mungkin juga menyukai