Anda di halaman 1dari 36

GRAVIMETRI

• Analisis gravimetri merupakan salah satu metode


analisis kuantitatif yang berdasarkan pada
pengukuran massa atau berat.

• Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan


komponen yang ingin diketahui dari komponen-
komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel
kemudian dilakukan pengendapan.
• Pengukuran dalam metode gravimetri adalah
dengan penimbangan,
• banyaknya komponen yang dianalisis
ditentukan dari hubungan antara berat
sampel yang hendak dianalisis, massa atom
relatif, massa molekul relatif dan berat
endapan hasil reaksi.
• Persyaratan pd analisa gravimetri:
1.Zat yg ditentukan hrs dpt diendapkan secara
terhitung (99%)
2.Endapan yg terbentuk hrs cukup murni dan
dapat diperoleh dlm bentuk yg cocok untuk
pengolahan selanjutnya.
• Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan
cara pengendapan, penguapan dan
elektrolisis.
1. Metode Pengendapan

Sampel yg akan ditentukan dg gravimetri


ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam
pelarut tertentu kemudian diendapkan
kembali dengan reagen tertentu. Senyawa
yang dihasilkan harus memenuhi syarat yaitu
memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa
mengendap kembali dan dapat dianalisis
dengan cara menimbang.
• Endapan yang terbentuk harus berukuran
lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring
(kertas saring), kemudian endapan tersebut
dicuci dengan larutan elektrolit yang
mengandung ion sejenis dengan ion endapan.
• Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor
yang terdapat dipermukaan endapan dan
memaksimalkan endapan. Endapan yang
terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 0C
atau dipijarkan sampai suhu 800 0C
tergantung suhu dekomposisi dari analit.

 
• Sebagai contoh:
• Kalsium ditetapkan secara gravimetri dengan cara mengendapkannya
sebagai kalsium oksalat. Endapan yang terbentuk selanjutnya
dikeringkan dan dipanggang, sehingga endapan kalsium oksalat
berubah menjadi kalsium oksida dengan melepaskan gas karbon
diokasida dan karbon monoksida.

• Ca 2+(aq) + C2O42-(aq) CaC2O4(s)

CaC2O4(s) CaO(s) + CO2(g) + CO(g)


• 2. Metode Penguapan

digunakan untuk menetapkan komponen-


komponen dari suatu senyawa yang relatif
mudah menguap.

• Analit diuapkan kemudian zat yang tidak


menguap ditimbang. Dengan demikian massa
(berat) bagian yang hilang/menguap dapat
ditentukan kuantitasnya.
• Metode penguapan ini dapat digunakan untuk
menentukan kadar air(hidrat) dalam suatu
senyawa atau kadar air dalam suatu sampel
basah.
• Berat sampel sebelum dipanaskan merupakan
berat senyawa dan berat air kristal yang
menguap. Pemanasan untuk menguapkan air
kristal adalah 110-130 0C , garam-garam
anorganik banyak yang bersifat higroskopis
sehingga dapat ditentukan kadar hidrat/air
yang terikat sebagai air kristal.
• 3. Metode Elektrolisis

Metode elektrolisis dilakukan dengan cara


mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi
endapan logam.
• Ion-ion logam berada dalam bentuk kation
apabila dialiri dengan arus listrik dengan besar
tertentu dalam waktu tertentu maka akan
terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan
bilangan oksidasi 0.
• Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat
ditentukan berdasarkan beratnya, misalnya
mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu
sampel cair dengan cara mereduksi.
• Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada
sampel yang diduga mengandung kadar logam
terlarut cukup besar seperti air limbah.
• Contoh:
• Penentuan tembaga (Cu) yang terdapat dalam larutan sampel,
dielektrolisis selama waktu tertentu, dengan menggunakan katoda
platina (Pt) pada kondisi asam, Reaksi yang terjadi selama proses
elektrolisis adala;
• Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
• 2 H+(aq) + 2e H2(g)

• Anoda : 2H2O(l) 4 H+(aq) + O2(g) + 4e

Pada proses elektrolisis tersebut, ion Cu2+ yang terdapat dalam larutan
sampel mengalami reduksi menghasilkan endapan Cu, sedangkan di
anoda terjadi reaksi oksidasi air menghasilkan ion H+ dan oksigen . Massa
endapan Cu yang dihasilkan di katoda dapat ditentukan dengan
menghitung selisih antara massa elektroda setelah elektrolisis dengan
sebelum elektrolisis
• Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila
kadar analit yang terdapat dalam sampel
relatif besar sehingga dapat diendapkan dan
ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel
hanya berupa unsur perunut, maka metode
gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti.
Kinerja Metode Gravimetri
• Relatif lambat
• Memerlukan sedikit peralatan ⇒ Neraca dan oven
• Tidak memerlukan kalibrasi ⇒ Hasil didasarkan
pada berat molekul
• Akurasi 1-2 bagian per seribu
• Sensitivitas: analit > 1%
• Selektivitas: tidak terlalu spesifik
• PROSEDUR GRAVIMETRI (metoda pengendapan)

• Penyiapan larutan
• Pengendapan
• Penyaringan
• Pencucian
• Pengeringan / pemanggangan
• Penimbangan
• Perhitungan
• PENYIAPAN LARUTAN
• pH sangat berpengaruh pada kelarutan
endapan
• CaC2O4 insoluble pada pH >
C2O4 membentuk asam lemah pada pH<
PENGENDAPAN
• ENDAPAN YANG DIKEHENDAKI:
1. Mudah disaring dan dibersihkan dari
pengotor
2. Memiliki kelarutan cukup rendah sehingga
tidak ada analit yang terbuang pada saat
penyaringan dan pencucian
3. Tidak reaktif terhadap udara
4. Setelah dikeringkan atau dibakar,
menghasilkan produk yang diketahui
komposisinya
Keadaan optimum untuk pengendapan

• Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer, untuk


memperkecil kesalahan akibat kopresipitasi
• Pereaksi dicampurkan perlahan dan teratur dgn pengadukan
yg tetap (untuk pertumbuhan kristal teratur). Untuk
kesempurnaan reaksi, pereaksi harus ditambahkan berlebih.
• Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yg
terbentuk stabil pada suhu tinggi.
• Endapan kristal biasanya dibentuk dlm waktu yg lama dg
menggunakan pemanas uap spy terhindar dr kopresipitasi.
• Endapan harus dicuci dengan larutan encer.
• AGEN PENGENDAP

• Agen pengendap spesifik: bereaksi hanya


dengan satu spesi kimia (jarang)
• Agen pengendap selektif: bereaksi dengan
spesi tertentu
• UKURAN PARTIKEL

• Endapan yang dapat disaring harus memiliki


ukuran partikel yang cukup besar
• Von Weimarn menemukan bahwa ukuran
partikel endapan berbanding terbalik dengan
kelewatjenuhan relatif dari larutan.

RELATIVE SUPERSATURATION = Q-S


(RSS) Q
Dimana:
• Q = konsentrasi spesi
• S = kesetimbangan kelarutan
• RSS dapat digunakan untuk memperkirakan/
mengontrol endapan yang terbentuk
• Jika RSS >> endapan berbentuk koloid
• Jika RSS << endapan berbentuk kristalin
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN
ENDAPAN

• Untuk memperoleh endapan yang besar


• RSS<<, S↑ DAN Q↓
• S↑, suhu ditingkatkan (pemanasan larutan),
pH rendah
• Q↓, pengendapan dari larutan encer,
penambahan reagen sedikit demi sedikit
disertai pengadukan
• MEKANISME PEMBENTUKAN ENDAPAN

• Terbentuknya endapan dimulai dari terbentuknya


larutan lewat jenuh (supersaturated
solution).
• Nukleasi, sejumlah partikel (ion, atom atau
molekul) membentuk inti mikroskopik dari fasa
padat, semakin tinggi derajat lewat jenuh,
semakin besar laju nukleasi. Pembentukan
nukleasi dapat secara langsung atau dengan
induksi
Proses pengendapan selanjutnya merupakan
kompetisi antara nukleasi dan PARTICLE
GROWTH
PARTICLE GROWTH: Begitu suatu situs
nukleasi terbentuk, ion-ion lain tertarik
sehingga membentuk partikel besar yang
dapat disaring
PENCUCIAN (MENCUCI ENDAPAN)

• Tujuannya: Menghilangkan kontaminasi pada


permukaan.

• Menggunakan larutan elektrolit kuat dan


mengandung ion sejenis dengan endapan utk
mengurangi kelarutan endapan.

• Larutan tsb harus mudah menguap agar


mudah menimbang endapannya.
PENGERINGAN/PEMANGGANGAN
• Pembakaran Endapan:
– Endapan mungkin mengandung air akibat
adsorbsi, oklusi dan hidrasi.
– Temperatur pembakaran ditentukan
berdasarkan pada sifat kimia zat
– Pemanasan harus diteruskan sampai
beratnya tetap dan seragam.
– Berat dari abu kertas saring harus pula
diperhitungkan.
PENIMBANGAN DAN PERHITUNGAN
Perhitungan gravimetri:

• Setelah sampel berisi analit yang dikehendaki


diperoleh, lakukan penimbangan
• Tahap berikutnya, merubah sampel ke bentuk yg
dapat ditimbang (dlm hal ini: endapan)
• Bila endapan yang didapat adalah analit yang
dikehendaki maka;
• % Analit = (berat Analit / berat sampel) x 100 %
Biasanya endapan yang didapat mengandung analit
bersama dengan unsur lain.
Untuk itu, berat analit ditentukan dengan faktor
gravimetri
• Faktor Gravimetri =
Ar atau MR senyawa yg ditentukan
MR senyawa bentuk timbang
Contoh soal:

Suatu sampel senyawa ionik seberat 0,5662 g


yang mengandung ion klorida dilarutkan
dalam air dan ditambahkan AgNO3 berlebih.
Bila berat endapan dr Cl yang terbentuk
adalah 1,0882 g, hitung persen berat Cl dalam
sampel.
Jawab:
Contoh:
Sebuah contoh garam klorida seberat 0,6025 g telah dilarutkan
dalam air dan kloridanya diendapkan dengan perak nitrat
berlebih. Endapan perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan
dan diketahui beratnya 0,7134 g. Hitung % Cl dalam contoh?

Ag+ + Cl- AgCl(p)

mol Cl = mol AgCl

g/35,5 = 0,7134/143,32

g = 0,7134 x 35,45/143,32

%Cl = berat Cl/berat contoh x 100


Fosfor dalam sebuah contoh batu fosfat seberat 0,5428
g diendap kan sebagai MgNH4PO4.6H2O dan dibakar
menjadi Mg2P2O7. Jika endapan yang dibakar beratnya
0,2234 g, hitung (a) % P2O5 dalam contoh; (b)
kemurnian % yang dinyatakan sebagai P, bukan P2O5

Sebuah contoh yang hanya mengandung CaCO3 dan


MgCO3 dibakar menjadi CaO dan MgO. Campuran
oksida beratnya tepat setengah berat contoh semula.
Hitung % CaCO3 dan MgCO3 di dalam contoh

Timbal dalam sebuah contoh seberat 0,6342 g suatu


biji diendapkan sebagai PbSO4. Endapan dikeringkan
dan ternyata beratnya 0,4381 g. Hitung (a) % Pb

Anda mungkin juga menyukai