Anda di halaman 1dari 13

ALDEHIDA

&
KETON
1. ROLENSYA. PICAL
2. MIREL. PALIJAMA
3. ANNA. RIRIHENA
4. MICKY. RAHAWARIN
5. FREMERICK. TAPILOUW
6. MUH. R. R. SIIFU
7. DENNY. IMLABLA
8. GREMY. MAKATITA
9. MARLEN. LUHUKAY

XII. MIPA 1
SMA NEGERI 2 AMBON
1. Tata Nama

Menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana


dengan mengganti akhiran a menjadi al. Oleh karena itu, aldehid
disebut juga alkanal.
Tata nama pada aldehid sama dengan tata nama pada alkohol, rantai
terpanjang harus mengandung gugus aldehid.

Contoh
Menurut sistem TRIVIAL, nama aldehid diturunkan dari nama
asam karboksilat induk dengan mengubah asam oat / asam at
menjadi aldehid.
2. Pembuatan Aldehida

Oksidasi Alkohol Primer, dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini dalam


industri digunakan untuk membuat formaldehida/formalin.

RCH2OH RC(OH)2 RC=OH

Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam natrium


format.

natrium karboksilat + asam format alkanal + asam karbonat


RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3

Dari alkilester format dengan pereaksi Grignard (R-MgI)

HCOOR + R-MgI RC=OH + RO-MgI


RC(OH)2 RC=OH
3. Reaksi - reaksi

Oksidasi

Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-


oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh
oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida.
Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah
larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi
larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan
yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap
sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens
sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).

Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut:


Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan
melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi
cermin perak.
LANJUTAN

Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan


Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan
campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat
dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu
larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat
sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.

Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan


merah bata dari Cu2O. Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya
gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada penderita penyakit
diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
4. Manfaat & Penggunaan Aldehid

L arutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan


specimen biologi dalam laboratorium / museum, karena dapat membunuh
germs (desinfektan)
Formaldehida untuk membuat plastic terms set. damar buatan serta
insektisida dan germisida
Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet atau damar buatan. Zat
warna dan bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton,
etilasetat, dan 1- butanol.

Zat ini sampai sekarang banyak diproduksi melalui :


a. Oksidasi methanol dengan oksigen dar udara diberi katalis Cu
2CH3 OH + O2 2H CHO + 2H2O
b. Reduksi CO dengan gas hydrogen :
Campuran gas CO dan hydrogen yang dialirkan melalui katalisator
Ni atau Pt sehingga gas CO direduksi menjadi formaldehida.
CO + H2 H CHO
c. Distlasi kering dari garam format :
2H + COONa H CHO + Na2CO3
1. Tata Nama

Menurut sistem IUPAC, Nama keton diturunkan dari alkana


induknya, huruf akhir a diubah menjadi on. Bila perlu
digunakan nomor.
Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat nomor
kecil.

Menurut sistem TRIVIAL, gugus alkil atau aril yang terikat


pada karbonil dinamai, kemudian ditambah kata keton.
Kecuali: aseton.
2. Pembuatan Keton

Oksidasi dari alkohol sekunder


Pereaksi:
Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.

Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik


dengan klorida asam menggunakan katalis AlCl3.

Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya
terdisubstitusi.
3. Reaksi - reaksi

Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder

Oksidasi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat
pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat
mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehid dan keton dapat dibedakan dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.

Aldehid + pereaksi Tollens cermin perak


Keton + pereaksi Tollens tidak ada reaksi
Aldehid + pereaksi Fehling endapan merah bata
Keton + pereaksi Fehling tidak ada reaksi
a. Larutan Fehling Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua.
Larutan fehling dibuat dari Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang
mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat.
Reaksinya adalah sebagai berikut:

b. Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3,


dan NH3 sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah
sebagai berikut:

Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi


Ag, membentuk endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding
tabung.
4. Manfaat & Kegunaan

Senyawa keton yang paling banyak digunakan dalam kehidupan


sehari-hari adalah aseton atau propanon.Aseton banyak digunakan
sebagai :

1. Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.


2. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang
digunakan sebagai obat bius.
3. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum
sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

Anda mungkin juga menyukai