Anda di halaman 1dari 26

Konten

• Pengertian
• Prinsip Kerja
• Indikator
• Penentuan titik ekuivalen pada titrasi kompleksometri
• Macam-macam titrasi kompleksometri
• Standarisasi larutan standar (penititer) EDTA
• Kesadahan
Pengertian
• Metode volumetri yang berdasarkan pada reaksi kompleks antara ion
logam dengan senyawa pengkompleks atau ligan.
Asam etilendiamin tetraasetat
EDTA (H4Y)

EDTA

Sampel garam dinatrium (Na2H2Y)

Logam transisi, Ca, Mg, Al, dsb


Asam etilendiamin tetraasetat
EDTA (H4Y)

+ Mn2+

garam dinatrium (Na2H2Y)

Senyawa kompleks memiliki sifat khas


tertentu:
• Menaikan kelarutan
• Larut dalam air, dan
• Memiliki warna
Hubungan nilai KMY dengan Kestabilan Kompleks

Log konstanta Kestabilan


pembentukan kompleks
komplek (log KMY)
Mengapa EDTA?
• membentuk senyawa kompleks yang stabil ketika direaksikan dengan ion
logam
• kompleks khelat yang dibentuk memiliki kestabilan yang konstan
sehingga reaksi berlangsung sempurna (kecuali dengan logam alkali).
• bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam
• Mudah diperoleh
• Digunakan sebagai bahan yang dianalisis maupun sebagai bahan untuk
standarisasi.
pH meningkat
Adanya logam
Selektivitas kompleks dibentuk melalui
pengaturan pH,
contohnya untuk menganalisa logam Mg
dapat dititrasi pada pH EDTA = 11 
Indikator
• Eriochrome Black T (EBT)
• Calmagite
• biru hidroksi naftol (BHN)
• Xylenon orange (Jingga xilenol)
EBT Logam + EBT
• Murexide
Reaksi yang terjadi:

M+ + H-In ⇌ M-In + H+

Ketika sampel dititrasi dengan EDTA:


M-In + EDTA → M-EDTA + In-
Eriochrome Black – T
• Indikator ini peka terhadap
perubahan kadar logam dan
pH larutan. EDTA
• Penetapan kadar dari logam
Cu, Al, Fe, Co, Ni, Pt dipakai
cara titrasi tidak langsung,
(ikatan kompleks antara
logam- EBT cukup stabil).
• Pada pH 8 -10 senyawa ini EBT
berwarna biru dan
kompleksnya berwarna merah Sampel
anggur.
Merah anggur
Jingga xilenol
• Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam dan
merah dalam suasana alkali.
• Kompleks logam-jingga xilenol berwarna merah, karena itu
digunakan pada titrasi dalam suasana asam.

Biru Hidroksi Naftol


• Indikator ini memberikan warna merah sampai lembayung pada daerah pH 12
–13 dan menjadi biru jernih jika terjadi kelebihan edetat.
Murexide
Garam monium dari asam purpurat dan anionnya mempunyai struktur
(1),marupakan indikator ion logam pertama yang digunakan dalam titrasi
EDTA,berwarna ungu kemerahan pH 9 sampai pH 11 dan biru di atas pH 11

Calmagite
Indikator ini mempunyai perubahan warna ayng sama seperti hitam solokrom,
tetapi warnanya agak lebih jelas dan tajam. Larutan indikator ini stabil
hampirtanpa batas waktu
Kekurangan Kompleksometri
• Harus mempertahankan pH (perlu penambahan larutan buffer)
• Pemilihan larutan indicator harus yang memiliki kisaran pH yang
sesuai
• Jika sampel mengandung 2 jenis logam atau lebih dengan pH kerja
yang sama, maka diperlukan proses pemisahan terlebih dahulu.
Macam-macam titrasi kompleksometri
• Titrasi langsung
• Titrasi kembali
• Titrasi substitusi
• Titrasi tidak langsung
• Titrasi alkalimetri
Titrasi Langsung
• Sampel ditambah dengan buffer, misalnya buffer pH 10, lalu ditambah
indikator logam yang sesuai dan dititrasi langsung dengan larutan baku
dinatrium edetat.

• Untuk mencegah pengendapan logam hidroksida atau garam basa dengan


buffer, dilakukan dengan penambahan pembentuk kompleks pembantu
misalnya tartrat, sitrat, atau trietanol amin.
Titrasi kembali
• Dipilih untuk logam (di dalam sampel):
 mengendap dengan hidroksida pada pH yang dikehendaki untuk titrasi
 membentuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium oksalat
 membentuk senyawa kompleks yang sangat lambat
 membentuk senyawa kompleks lebih stabil dengan EDTA daripada dengan
indikator.

Dilakukan dengan:
• menambahkan larutan baku dinatrium edetat berlebihan kemudian larutan
ditambah buffer pada pH yang diinginkan
• kelebihan dinatrium edetat dititrasi kembali dengan larutan baku ion logam.
• titik akhir ditunjukkan dengan perubahan warna sesuai indicator logam.
Titrasi substitusi
Dilakukan bila ion logam:
• tidak bereaksi dengan indikator
• tidak memberikan titik akhir yang jelas apabila ditirasi secara langsung atau
dengan titrasi kembali.
• membentuk kompleks dengan EDTA lebih stabil daripada logam lain seperti
magnesium dan kalsium.

Mg-EDTA + Mn+ ⇌ M-EDTA + Mg2+


Perubahan
warna ???
Kalsium, timbal dan raksa dapat ditetapkan dengan cara ini dengan
indikator EBT.
Titrasi tidak langsung
• Digunakan untuk menentukan kadar ion-ion seperti anion yang tidak
bereaksi dengan pengkelat.

Endapan
+ Hg2+ Endapan +
EDTA berlebih
Difiltrasi
barbiturate Larutan baku Zn(II)

Titrasi
Titrasi Alkalimetri
EDTA + Mn+ ⇌ M-EDTA + H+
 Titrasi asam-basa
 Potensiometri

Dalam Farmakope Indonesia, digunakan untuk menentukan kadar :


 bismuth subkarbonat, kalsium karbonat, kalsium klorida, dan sediaan injeksinya;
 kalsium glukonat, kalsium hidrogen fosfat, kalsium hidroksida dan larutan topical kalsium
hidroksida;
 kalsium laktat dan sediaan tabletnya;
 kalsium pantotenat; kalsium sulfat;
 magnesium karbonat; magnesium stearat; magnesium sulfat,
 mangan sulfat;
 zink klorida; dan zink sulfat (Rohman, 2007).
Standarisasi larutan standar (penititer) EDTA

Na2H2C10H12O8N2.H2O

• Larutan CaCO3

• Larutan MgCO3

• Larutan ZnSO4 atau ZnCl2


Kesadahan
• disebabkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+ juga oleh Mn2+ , Fe2+ dan kation yang
bermuatan dua.
• Air dengan kesadahan tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah
berkapur tinggi, dimana Ca2+ dan Mg2+ berasal dari kalsium bikarbonat
(Ca(HCO3)2 atau magnesium karbonat (Mg(HCO3)2.
• Kelebihan ion Ca2+, mengakibatkan terbentuknya kerak pada dinding pipa,
ceret, panci yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3).
• Kerak ini akan mengurangi penampang basah pipa, ceret, panci, dan
meyulitkan pemanasan air, memerlukan bahan bakar yang lebih banyak.
Kesadahan

• Pelunakan adalah penghapusan ion-ion tertentu yang ada dalam air yang
dapat bereaksi dengan zat-zat lain hingga distribusi air dan penggunaannya
terganggu.
• Air sadah menyebabkan konsumsi sabun lebih banyak, karena adanya
hubungan kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun
menyebabkan sifat detergen hilang.
• Kegunaan pelunakan air sadah: mencegah pemakaian sabun lebih banyak
dan juga berfungsi mencegah terbentuknya kerak pada dinding pipa yang
disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3).
Jenis-jenis Kesadahan
Kesadahan Sementara
• disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berikatan dengan ion karbonat dan
bikarbonat.
• Air yang bersifat sadah sementara yang mengandung Ca(HCO 3)2, MgCO3
• Kesadahan tipe ini dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara direbus,
kemudian dalam ceret atau termos akan terbentuk kerak.

Kesadahan permanen
• disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berikatan dengan Cl-, SO 42- dan
NO3- , misalnya CaCl2, MgSO4.
• Sifat kesadahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dengan cara direbus.
References
• Vogel, Quantitative Chemical Analysis
• Underwood, Analisis Kimia Kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai