KIMIA ANALITIK I
Disusun oleh :
NAMA : RIA RIONA SYARIF
NIM : 442416006
KELOMPOK :2
PRODI/KELAS : KIMIA / B
JUDUL PERCOBAAN : PENGENALAN DAN PENERAPAN PERALATAN
ANALISIS
ANGGOTA KELOMPOK :
1. I KADEK MARYANA
7.
4.
8. INDRIYANI RAHMAN
5.
2.
9. SINTIA K. IBRAHIM
6.
3.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017
PERCOBAAN I
A. Judul
Pengenalan dan Penerapan Peralatan Analisi
B. Tujuan
Mahasiswa Mampu Mengenal dan Menerapkan Peralatan Analisis Kimia
C. Dasar Teori
Pada setiap percobaan, maka praktikan tidak terlepas dengan namanya alat
percobaan. Dimana alat pecobaan ini sangat penting dan sangat diperlukan untuk
membantu praktikan pada saat melakukan percobaan atau pengamatan.Untuk
hasil pengamatan yang lebih bagus dan veiled, maka dibuhtuhkan keterampilan
khusus untuk menggunakan alat percobaan tersebut.
Dalam sebuah prktikum, diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi alat-alat di Laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat,
praktikum dapat dilaksanakan dengan baik (Sazila.2013).
Sebelum melakukan praktikum, hendaknya memeriksa alat-alat yag akan
digunnakan. Untuk alat gelas dalam penggunaanya memerlukan ketelitian dan
kehati-hatian, misalnya memeriksa alat tersebut apa ada yang cacat atau rusak.
Untuk memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kira sering menhadapi
suatu kesulitan yang mungkin disebabkan oleh tekanan biasa yang
mempengaruhi dalam menentukan volume cairan itu dengan tepat. (Arief,2011).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat
kaca yang tampknya bersih belum tentu bersih dalam pandangan seorang
analisis.Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh
lapisan tipis, tak tampak berminyak. Alat kaca yang biasa dimasuki sikat seperti
beker dan Erlenmeyer paling baik dibesihkan dengan sabun. Pipet, buret, tabung
reaksi atau labu volumetric mungkin memerlukan deterjen panas untuk biasa
benar-benar bersih dan hilang kotoran yang menempel. Setelah dibersihkan, alat
itu dibilas dengan sedikit air suling dan biarkan mongering sendiri tanpa dilap
(Underwood,1988: 577-578).
Menggunakan alat dengan betul merupakan syarat untuk memperoleh
hasil-hasil yang betul pada analisis kuantitatif. Cara penggunaan yang benar
ditanamkan pada diri sendiri dari permulaan, bagi percoban-percobaan
selanjutnya.
Kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan
dilaboratorium. Data yang diperoleh mungkin sesuai dengan hipotesis, tetapi
mungkin juga tidak. Jika tidak, berarti kesalahan mungkin saja terjadi pada
percobaan atau hipotesisnya yang keliru. Ada hipotesis yang seperti dirumuskan
oleh Einstein belum dapat diuji kebenarnnya sampai saat ini, karena keterbatasan
alat dan kemampuan manusia. Suatu penelitian memerlukan dana,tenaga dan
waktu yang banyak, maka kesalahan hipotesis akan mengakibatkan percobaan
yang dilakukan sia-sia. Oleh karena itu, penangannya harus sesuai dengan
petunjuk. Demikian juga pengguaan alat laboratorium yang sebagian terbuat dari
bahan yang mudah pecah (Syukri,1999: 3).
Cara atau metode untuk melakuakn pekerjaan perwatan peralatan
laboratorium yang dapat dilakuakn antara lain dengan cara : Misalnya
memberikan peringatan melalui gambar atau tulisan, peraturan tata tertib bagi
pengguna laboratorium, member bahan pengawet. Dan juga menyimpan
peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan. Membersihkan agar
peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak, misalnya
debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi. Memelihara,
misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis. Memeriksa atau mengecek
kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gejala kerusakan.
Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam
kondisi normal. Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan
laboratorium pada batas tingkat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat
diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai mahasiswa. Menganti komponen-
komponen peralatan laboratorium yang sudah rusak.
Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa gelas atau non gelas
seperti bejana polyethylene,polypropylene dan Teflon, merupakan bagian yang
sangat mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting
dalam program jaminan mutu. Perhatian kepada kebersihan barang-barang
tersebut harus proporsional dengan kepentingan pengujian, akurasi pengukuran
yang diperlukan dan meurunya konsentrasi analit yang akan ditentukan. Stiap
laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan
gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian. Apabila
metodelogi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan secara
spesifik maka prosedur harus diikuti (Marsito,2012).
Cara membersihkan peralatan laboratorium secara umum dilakukan segera
setelah peralatan digunakan. Membuang bahan berbahaya dan pembersihan
bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Peralatan cuci manual atau
otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai kegunaanya. Peraltan harus
dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan terjadinya
kontaminasi oleh debu atau bahan lain. (Moran,2010:98).
D. Alat dan Bahan
1. Alat
No. Nama Alat Kategor Gambar Fungsi
i
1. Gelas piala 1 Wadah untuk
menampung
larutan
2. Pipet 1 Untuk
memindahkan
beberapa tetes
zat cair
4. Batang 1 Untuk
pengaduk mengaduk
larutan
5. Erlenmeyer 1
Wadah untuk
mereaksikan
larutan
6. Sikat 1 Untuk
Tabung membersihkan
tabung
7. Botol 1 Untuk
semprot menyimpan
aquades yang
digunakan untuk
mencuci atau
menetralkan
peralatan yang
akan digunakan
8. Corong 1 Untuk
membantu
memindahkan
larutan
9. Etiket 1 Untuk
mengidentifikasi
suatu produk
10. Kertas 1 Sebagai alat
saring untuk
memisahkan
partikel suspensi
dengan cairan
Untuk
mengeringkan
alat kimia
Alat
Masih menempel
tetesan-tetesan air
pada dinding alat
Mencuci dengan larutan detergen dengan air kran dingin
Menghilangkan detergen dengan air kran dingin
Menghilangkan air kran dengan menggunakan air suling
Dit : M= 1 M
V= 240ml =0,25 L
Dit : gr….?
gr 1000
Penye : M = X
Mr P
gr = Mr x V x M
= 20,5075gr
G. Pembahasan
c) Tabung reaksi
Terbuat dari plastic atau kaca than pans dan memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek.
Cara menggunakannya dengan meletakan kertas saring ke dalam corong
tersebut. Berfungsi untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
e) Labu Erlenmeyer