TEKNIK LABORATORIUM
Oleh :
III. Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Akuades (H2O)
Akuades memiliki rumus kimia yaitu H2O. Akuades biasa disebut
sebagai air murni. Akuades memiliki sifat fisik berupa cairan dengan
memiliki pH netral yaitu pH 7 pada suhu 200C dan berat molekul 18
g/mol. Akuades memiliki titik lebur 00C dan titik didih 1000C. Mnurut
undang-undang Uni Eropa akuades bukan termasuk bahan atau
campuran yang berbahaya (Labchem, 2020).
3.1.2 Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat yang memiliki rumus kimia H2SO4 memiliki bentuk
berupa cairan tidak berwarna, padat, berminyak, dan berbau belerang.
Asam sulfat mudah larut dengan air dan berevolusi banyak panas. Selain
itu, asal sulfat memiliki pH <1> dengan berat 1.84 g/mol, serta titik didih
2900C dan titik lebur 10,40C. Asam sulfat sangat berbahaya jika
mengenai tubh karena dapat menyebabkan korosi atau iritasi kulit,
menyebabkan luka bakar yang parah, dan dapat menyebabkan kerusakan
mata. Diharapkan agar tidak sampai menghirup kabut, uap, atau
semprotan dari asam sulfat (Labchem,2020).
3.1.3 Logam Tembaga (Cu)
Tembaga memiliki rumus kimia Cu atau cuprum merupakan salah
satu logam berbentuk kristal berwarna kemerahan yang bersifat lunak,
tahan korosi, daya hantar panas yang baik, serta konduktivitas listrik
yang tinggi. Tembaga akan berbahaya jika sampai tertelan, kontak
dengan mata, inhalasi, dan sedikit berbaya jika terkena kulit.
Penanganan kontak mata yang pertama dilakukan adalah periksa dan
lepaskan kontak mata, jangan menggunakan salep, dan segera
menghubungi tim medis. Jika Cu sampai terkena kulit, segeralah
mencuci bagian yang terkena dengan air mengalir menggunakan sabun
serta langsung menghubungi tim medis (SmartLab, 2018).
Asam Pekat
Hasil
4.2.2 Diagram Alir Pengukuran Volume Akuades
Akuades
Hasil
Lempeng Cu
- Neraca dihidupkan.
- Kaca arloji diletakkan diatas neraca.
- Tombol “Tare” ditekann.
- Lempeng Cu diletakkan diatas kaca arloji.
Hasil
Akuades
- Disiapkan akuades.
- Gelas ukur 10 mL ditimbang dalam keadaan kosong.
- Diisikan akuades 10 mL kedalam gelas ukur.
- Gelas ukur + akuades ditimbang.
- Hasil penimbangan gelas ukur + akuades dikurangi
hasil penimbangan gelas ukur kosong
Hasil
4.2.5 Diagram Alir Penentuan Massa Jenis Akuades Menggunakan Buret
Akuades
Hasil
5.2.2. Menentukan massa jenis cairan dan padatan menggunakan gelas ukur
Massa gelas ukur = 3,132 g
Volume akuades = 0,988 mL = 9,88 × 10-7 L
Massa gelas ukur + akuades = 4,120 g
Massa akuades = (massa gelas ukur +akuades) –
massa gelas ukur = 4,120 – 3.132 =
0,988 g
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂
Massa jenis = 𝝆 = 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 = 106 g/L
Percobaan 2
Volume = 6 mL = 6 × 10-6 L
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂
Massa jenis = 𝝆 = 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 = 1,02 × 106 g/L
1. Gelas ukur 5
2. Erlenmeyer 50
3. Buret 22
1. Neraca 0,20
digital
kecil
2. Neraca 0,16
analitik
6.1.7 Tabel hasil pengukuran massa jenis cairan
No Massa Gelas ukur Massa Volume Massa
gelas ukur akuades jenis
+ akuades
kering
1 31,30 g 41,18 g 9,88 g 10 mL
0,9 g/mL
6.2 Pembahasan
Asam pekat atau kita lebih familiar dengan Asam Sulfat merupakan
asam mineral (anorganik) yang kuat. Asam sulfat dalam larut dalam air pada
semua perbandingannya. Reaksi hidrasi (pelarutan dalam air) asam sulfat
adalah reaksi eksoterm yang kuat sehingga diperlukan cara tersendiri dalam
melakukan pengenceran asam sulfat. Perbedaan massa jenis antara asam
sulfat dengan akuades akan membuat akuades mengapung diatas asam
sulfat karena massa jenis akuades lebih rendah daripda asam sulfat. Jika
dalam prosess pengenceran, akuades yang dituangkan ke dalam asam sulfat
akan terjadi reaksi yang keras atau mendidih bahkan bisa meledak. Maka
dari itu, dalam proses pengenceran asam sulfat air dituangkan dulu di dalam
gelas kimia lalu dilanjutkan asam sulfat diteteskan menggunakan pipet
tetes.
Termometer laboratorium merupakan alat pengukur titik didih dan titik
beku dalam sebuah penelitian yang memiliki perlakuan khusus saat
digunakan dengan bentuk memanjang dan dilengkapi skala angka yang
menunjukkan suhu benda yang kita ukur. Sebelum menggunakan
termometer hendaknya dibasahi terlebih dahulu untuk membenrsihkan atau
menghilangkan zat kimia lain yang menempel pada termometer agar zat
yang akan kita ukur tidak terkontaminasi dan mengalami kerusakan. Saat
melakukan pengukuran menggunakan termometer jangan sampai
memegang secara langsung menggunakan tangan, pakailah alas seperti
kain. Hal ini disebebkan tangan kita meiliki panas sehingga dapat
mempengaruhi pengukuran dari termometer.
Buret merupakan salah satu peralatan di laboratorium yang berupa
gelas laboratorium berbentuk silinder dan memiliki skala ukur, serta
memiliki sumbat keran dibawahnya untuk mengeluarkan atau
menghentikan cairan yang keluar. Buret digunakan untuk analisis
kuantitatif pengukuran volume, Sebelum menggunakan buret, hendaknya
kita memeriksa apakah buret mengalami kebocoran atau tidak. Apabila
buret mengalami kebocoran, dapat diatasi dengan mengoleskan vasseline
pada kran buret tetapi jangan sampai terkena lubang kran supaya zat yang
akan keluar dari buret tidak terkontaminasi oleh vasselin. Vasseline dapat
bermanfaat untuk melicinkan kran agar pemsangan kran lebih mudah dan
tidak menyumbat buret.
Pipet merupkan peralatan laboratorium yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah lainnya, serta utuk
mengukur volume cairan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dengan
tingkat akurasi yang tinggi. Salah satu jenis pipet adalah pipet volume (ball
pipet) yang meiliki bentuk panjang dengan kedua ujungnya yang tipis dan
kurus untuk mengukur satu ukuran volume dengan tingkat ketelitian tinggi.
Teknik penggunaan pipet volume adalah memasukkan ujung bawah pipet
kedalam wadah larutan yang akan dipindahkan, tekan bagian S pipet untuk
menyedot larutan kedalam pipet volume, jika volume larutan sudah tepat
dipindahkan larutan tersebut kewadah yang sudah disediakan dengan
menekan bagian E pada rubble buldnya.
Neraca merupakan alat laboratorium untuk mnimbang massa suatu
bahan dalam prakrtikum. Dalam penggunaannya, bahan yang akan
ditimbang tidak boleh diletakkan langsung diatas neraca tetapi dialaskan
wadah yang sesuai untuk penimbangan bahan atau tersebut. Hal ini
bertujuan untuk menghindari reaksi antara zat yang ditimbang dengan
neraca karena residu zat yang menempel pada neraca akan mengganggu
proses penimbangan. Alas wadah untuk penimbangan yang biasanya
digunakan adalah kaca arloji, gelas ukur, gelas kimia, kertas saring, dan
sebagainya.
Massa jenis merupakan besaran turunan dari massa dibagi dengan
volume yang memiliki satuan kg/m3 atau g/cm3, kg dan g melupakan satuan
dari massa, sedangkan m3 dan cm3 merupakan satuan dari volume. Pada
praktikum ini perolehan massa jenis didapatkan dari perhitungan massa
akuades terlebih dahulu lalu mengukur volume dari akuades, kemudian
hasil dari keduanya dimasukkan dalam rumus mencari massa jenis sehingga
dpat diperoleh massa jenis akuades. Massa jenis bebanding lurus dengan
massa benda dan berbanding terbalik dengan volume benda. Hal ini
membuat semakin tinggi massa jenis suatu benda maka akan semakin besar
pula massa suatu benda tiap satuan volumenya. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda yang memiliki massa sama tetapi massa jenisnya lebih
rendah(Octavia dkk, 2018).
Meniskus adalah kurva yang terlihat di bagian atas cairan dalam
menanggapi wadah. Meniscus dapat berbentuk cekung atau cembung
tergantung pada tegangan permukaan cairan dan daya rekatnya ke dinding
wadah. Meniskus cekung terjadi apabila molekul cairan lebih tertarik ke sisi
wadah sehingga cariran menempel pada sisi wadah atau membungkuk, cara
membacanya dengan melihat skala tingkat terendah dari kurva. Sedangkan
meniscus cembung terjadi apabila molekul cairan menarik diri dari sisi
wadang dan membentuk kurva ke atas, cara membacanya dilihat pada skala
titik tertinggi kurva.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan diuraikan dalam
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
➢ Pengenceran asam pekat memiliki teknik khusus agar tidak terjadi ledakan
yang berbahaya bagi praktikan yaitu dengan menenteskan asam pekat ke
dalam air.
➢ Termometer memiliki teknik khusus dalam penggunaannya agar tidak
berbahaya bagi praktikan dan hasil pengukuran akurat.
➢ Kebocoran buret dapat dilakukan dengan mengoleskan vasselin pada keran
tetapi tidak boleh terkena lubang kerang agar keran keran tidak tersumbat dan
tidak mencemari zat yang keluar.
➢ Pipet Volume merupakan pipet yang memiliki tingkat kekuratan pengukuran
yang tinggi dengan teknik penggunaan yang khusus.
➢ Neraca saat digunakan harus diberi alas wadah agar menghasilkan
pengukuran yang akurat.
➢ Massa jenis ssebuah benda diperoleh dengan cara membagi massa benda
dengan volume benda.
➢ Pembacaan meniscus disesuaikan dengan kurva yang terbentuk agar bisa
mendapatkan skala yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Dwinata, R. A., R. Effendi, dan S. A. Yudha. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Tabel
Periodik Unsur dan Perumusan Senyawa Kimia dari Unsur Kimia Dasar
Berbasis Android. Jurnal Rekursif. 4(2):177.
LabChem, 2020. Material Safety Data Sheet of Asam Sulphate. [Serial Online]
di akses pada 17 September 2021.
Raharjo, dan S. Harjanto. 2014. Penanganan Alat dan Bahan yang Baik dalam Rngka
Menunjang Kegiatan di Laboratorium Kimia. METANA. 13(2):58-60.
Riskawati, Nurlina, dan R. Karim. 2019. Alat Ukur dan Pengukuran. Cetakan Kedua.
Makassar: LPP UNISMUH Makassar.
LAMPIRAN