Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

TEKNIK LABORATORIUM

Oleh :

Nama : Engello Kevin Andreas


NIM : 211910901025
Kelas/Kelompok : Pertambangan 21/4
Asisten : Mayada Rosyifaul Indriyana

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. Judul : Teknik Laboratorium dan Pengetahuan Pokok
II. Tujuan
2.1 Mengetahui beberapa peralatan dasar laboratorium kimia dan
penggunaannya.
2.2 Mengenalkan metode mengukur menggunakan alat laboratorium
2.3 Mengenalkan beberapa peralaatan dasar yang berada di laboratorium

3 Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Akuades (H2O)
Aquadest merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibdaningkan
hampir semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut
di dalam akuadest mencakup berbagai senyawa organik netral yang
mempunyai gugus fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan
keton. Aquadest merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibdaningkan
hampir semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut
di dalam akuadest mencakup berbagai senyawa organik netral yang
mempunyai gugus fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan
keton Akuades memiliki rumus kimia yaitu H2O. Akuades biasa disebut
sebagai air murni. Akuades memiliki sifat fisik berupa cairan dengan
memiliki pH 7 dan berat molekul 18 g/mol (Labchem, 2020).

3.1.2 Asam Sulfat (H2SO4)

Asam Sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral aorganik yang kuat.


Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam Sulfat mempunyai
banyak manfaat kegunaan dan merupakan salah satu produk utama
industri kimia. Asam sulfat umumnya 98% umumnya disebut sebagai
asam sulfat pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang
digunakan dalam berbagai kerpluan laboratorium , seperti asam baterai,
asam pupuk, asam bilik , asam menara, atau asam pekat. (LabChem, 2021)
3.1.3 Lempeng Cu

Tembaga mempunyai rumus kimia Cu. Tembaga ini berbentuk


cairan yang bewarna biru dan tidak berbau. Cairan ini tidak mudah
terbakar dan berat jenisnya 1 g/ml. . Kondisi yang harus dihindari yaitu
terpapar cahaya matahari langsung dan suhu yang sangat tinggi atau
rendah. (LabChem,2021)

3.2 Tinjauan Pustaka


3.2.1 Pengertian Kimia
Kimia merupakan salah satu bidang studi sains ang
diekmbangkan berdasarkan eksperimen ang mencari jawaban
atas pernyataan apa, mengapa ,dan bagiaman gejala gejala alam ,
khusunya berkaitan dengan komposisi , struktur , transformasi ,
dan dinamika dan energitaka zat ang dilibatkan penalaran dan
ketrampilan 4 ilmu kimia merupakan rumpun MIPA ang ada
pada hakikatna dapat dipandang sebagai proses dan produk.
Kimia sebagai proses meliputi ketrampilan dan sikap ang
dimiliki oleh ilmuan untuk memperoleh dan menggembangkan
pengetahuan. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan
pengetahuan terdiri dari fakta, konsep dan , prinsip kimia. (Emda
2017)

3.2.2 Laboratorium Kmia


Laboratorium merupakan suatu tempat diamana dilakukan
kegiatan untuk menghasilkan sesuatu. Fungsi laboratorium adalah
sebgai tempat untuk melakukan kegiatan pratikum atau percobaan
serta menguji konsep konsep ilmu pengetahuan secara terkontrol.
Laboratorium kimia juga sebagai pusat pengembangan materi baru
ang digunakan di masa depan , serta pusat pemantuan dan
pengendalian bahan kimia. Laboratorium memiliki berbagai alat
ang terbuat dari kaca , plastik,karet, dan lain lain. Laboratorium
ini juga memiliki fungsi dan penggunaannya satu sama lain, oleh
karena itu sangatlah penting bagi setiap praktikan mengetahui dan
memahaminya.(Rajma,2015)

3.2.1 Peralatan Dasar di labolatorium

Alat alat ukur di Laboratorium anatara lain adalah : Gelas


Ukur yang memiliki fungsi mengukur volume larutan, yang kedua
Tabung reaksi yang memilikfungsi mencampur, menampung,
memanaskan bahan bahan kimia cair atau padat untuk uji
kualitatif. Yang ketiga labu ukur yang memiliki fungsi
mengecerkan larutan hingga volume tertentu
Selanjutnya erlemener yang memiliki fungsi mencapur,
mengukur dan menimpan cairan, gelas beker yang memiliki fungsi
menampung. Selain itu pipet (tetes , ukur, dan volume) yang
meiliki fungsi memindahkan volume cairan sesuai kadar ukuran
pipet. Kaki tingga yang memiliki penyangga reng
Selain itu rak tabung reaksi memiliki fungsi tempat
menyimpan tabung reaksi, penjepit tabung reaksi yang meiliki
fungsi mejepit tabung reaksi saat pemanasan. Selanjutnya labu
sitilasi meliki fungsi memisahkanlarutan ke dalam masing masing
komponen dan buret memmiliki fungsi titrasi dengan previsi tinggi

3.2.2 Petunjuk Kesalamatan Laboratorium

Keselamatan dan Keamanan Kerja Laboratorium


mempunyai tujuan agar petugas, masyarakat dan lingkungan
pengguna laboratorium saat bekerja selalu dalam keadaan sehat,
nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang
baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen
sebagai lembaga bertanggung-jawab terhadap masyarakat,
memfasilitasi pembentukan berbagai peraturan, petunjuk teknis
dan pedoman K3 di laboratorium melalui penyusunan SOP dan
sosialisasi kepada seluruh pengguna laboratorium.
(Rahmantiyoko,2019)

4 Metodologi Percobaan
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
- Gelas ukur
- Thermometer
- Pipet Tetes
- Corong Gelas
- Erlenmeyer
- Gelas Beker
- Ball Pipet
- Neraca
- Kaca Arloji
- Buret
- Gelas kimia
- Timbangan Manual
- Tungku Bakar
- Tisu
- Pipet Ukur
- Timbangan Digital

4.1.2 Bahan
- Asam pekat
- Akuades
- Lempengan Cu
- Vaseline
- Spirtus
4.2 Diagram Alir
4.2.1 Teknik Pengenceran Asam Pekat

Asam Pekat

- Dituangkan ke dalam air yang ada di gelas ukur melalui


dinding gelas
- Diaduk sampai tercampur

Hasil

4.2.2 Memanaskan Tabung Reaksi

Tabung Reaksi

- Dipanaskan di tempat terbuka


- Dihadapkan ke tempat yang aman

Hasil

4.2.3 Teknik Pemasangan Termometer

Akuades

- Termometer dibahasi dengan air


- Dipegang dengan kain basah dan
dimasukkan dengan gerak ulir

Hasil
4.2.4 Teknik Penanganan Kebocoran Buret

Buret
- Dituangkan cairan dalam buret kewadah
lain
- Dibuka dan di lap menggunakan kertas
saring
- Dilumuri bagian yang diarsir dengan
Vaseline

Hasil

4.2.5 Mengambil Cairan dengan Pipet seukuran

Cairan

- Celupkan ujung pipet kedalam cairan


- Dihisap sampai dekat melewati batas
- Dikeringkan bagian luar yang terkena
cairan menggunnakan tissue
- Diatur supaya tegak vertical dan cairan
tepat pada batas
Hasil

4.2.5 Menimbang

Zat

- Benda tidak boleh langsung diletakkan diatas


neraca
- Digunakan alat alat seperti gelas kimia, kaca
arloji, botol timbang, kertas saring, atau wadah
lain yang sesuai

Hasil
4.2.6 Volume

Akuades

- Disiapkan gelas ukur volume 10 ml lalu diisi


dengan 5 ml larutan
- Ditunjukan meniscusnya

Hasil

4.2.7 Pengukuran Massa


Bahan

- Tekan ON kemudian letakkan arloji sebagai


alas kemudian tekan tare
- Letakan bahan yang ingin diukur pada kaca
arloji
- Pindahkan kaca arloji ke tempat lain
kemudian tekan off dan tutup kaca
Hasil

4.2.8 Menentukan Massa Jenis Cairan dan Padatan Menggunakan


Gelas Ukur

Akuades

- Isikan gelas kimia


- Timbang botol plastik
- Isi buret
- Catat pembacaan akhir buret
- Ulangi dengan volume berbeda

Hasil
4.2.9 Penentuan Massa Jenis Cairan dan padatan Menggunakan Buret

Akuades

- Isikan gelas kimia


- Botol plastik ditimbang
- Isi buret
- Pembacaan akhir buret dicatat
- Ulangi dengan volume berbeda

Hasil

4.3 Prosedur Kerja


4.3.1 Teknik laboratorium
4.3.1.1 Mengencerkan Asam Pekat
Aquades dimasukkan ke dalam gelas ukur dengan jumlah volume
ang diperlakukan hingga tanda meniscius , kemuadian dimasukan
akuades ke dalam gelas beker, lalu diambil larutan HCl sejumlah
volume yang diperlukan , digunakan pipet hingga tidak meniscius.
Kemudain HCl sejumlah volume yang diperlakukan, digunakan pipet
hingga tanda meniscius

4.3.1.2 Memanaskan Tabung Reaksi


Menyalakan Bunsen Spirtus dinyalakan , tabung reaksi dipanaskan
menggunakan penjepit kayu. Mulut tabung reaksi dihadapkan di
jendela agar tidak terkena percikan benda panas dan berbahaya . Lalu
padamkan
4.3.1.3 Teknik Pemasangan termometer
Basahi termometer pegang dengan kain basah dan masukkan
dengan gerakan ulir
4.3.1.4 Teknik Penanganan Kebocoran Buret
Larutan yang ada didalam buret dikeluarkan ke wadah lain, setelah
itu kran buret dibuka, kemudian kran buret dilap menggunakan kertas
saring. Setelah itu vaselin dioleskan secara merata dan kran buret dipasang
kembali dengan diputar putar sampai vaselin merata
4.3.1.5 Mengambil Cairan Dengan Pipet Menggunakan Pipet
Seukuran
Larutan yang ada didalam buret dikeluarkan ke wadah lain, setelah
itu kran buret dibuka, kemudian kran buret dilap menggunakan kertas
saring. Setelah itu vaselin dioleskan secara merata dan kran buret dipasang
kembali dengan diputar putar sampai vaselin merata
4.3.1.6 Menimbang
Digunakan gelas kimia atau botol atau kertas atau kaca arloji atau
wadah ang sesuai dengan tekanan 0/7 pada neraca. Diletakkan bahan
kimia yang akan ditimbang ke atas kaca arloji . Angkat kaca arloji apabila
massa akhir telah didapat.

4.3.2 Pengukuran Volume


4.3.2.1 Pengukuran Volume dengan Gelas Ukur
Gelas ukur 10ml dan aquades 5ml . Jika volume mendekati 5ml,
tambah Aquades secara perlahan digunakan pipet tetes samapai tanda
menicius.
4.3.2.2 Pengukuran Massa

Suatu lempengan logam ditimbang dengan timbangan triple beam,


penimbangan dilakukan tiga kali unuk lempeng yang sama, jika telah
dilakukan pengulangan maka ditimbnag logam yang sama pada timbangan
dengan jenis berbeda.

4.3.2.3 Penentuan Massa Jenis Cairan


Timbangan di 0 kan, gelas ukur kering ditimbang Aquades ditambah
di dalam gelas ukur kering sebanak 10ml. Suhu sampel 27oC. Amati posisi
meniscusinya . Kemudain gelas ukur dan akuades ditimbang. Catat
massanya.
4.3.2.4 Penentuan Massa Jenis Cairan dengan menggunakan Buret

Botol dan tutp ditimbang. Kemudian catat massanya. Buret ukuran


50ml diisi aquades sampai penuh 50 ml. Aquades ditimbang. Catat
massannya.

5 Data dan Perhitungan

5.1.Data

a. Penentuan Massa Jenis Cairan Menggunakan Gelas Ukur


- Pengulangan 1
m1 = 31,30 g
m2 = 41,19 g
T1 = 28oC
- Pengulangan 2
m1 = 31,32 g
m2 = 41,20 g
T1 = 28oC
Keterangan:
m1 = massa gelas ukur kosong
m2 = massa gelas ukur dengan 10 mL air
T1 = suhu air dalam gelas ukur
b. Penentuan Massa Jenis Cairan dan Padatan Menggunakan Buret
V1 = 5 mL
V2 = 6 mL
m1 = 16,79 g
m2a = 21,93 g
m2b = 22,91 g
Keterangan:
V1 = volume air di botol 1
V2 = volume air di botol 2
m1 = massa botol + tutup botol
m2a = massa botol + tutup botol + air di botol 1
m2b = massa botol + tutup botol + air di botol
5.1.2 Perhitungan

a. Penentuan Massa jenis Cairan Menggunakan Gelas Ukur


- Pengulangan 1
Massa air = 41,19 – 31,30 = 9,89
Volume air = 10 mL
Massa Jenis air ( ρair ) = massa air/volume air = 0,989

- Pengulangan 2
Massa air = 41, 20 – 31,32 = 9,88
Volume air = 10 mL
Massa Jenis air ( ρair ) = massa air/volume air = 0,988

b. Penentuan Massa Jenis Cairan dan Padatan Menggunakan Buret


- Massa jenis cairan di botol 1
Massa air = 21,93 – 16,79 = 5,14
Massa Jenis air ( ρair ) = massa air/volume air = 1,028
- Massa jenis cairan di botol 2
Massa air = 22,91 – 16,79 = 6,12
Massa Jenis air ( ρair ) = massa air/volume air = 1,02

6 Hasil Dan Pembahasan

6.1.Hasil

6.1.1 Tabel Hasil

A. Memanaskan Tabung Reaksi

No. Alat Fungsi Gambar


1. Tabung Reaksi Sebagai wadah atau
tempat mereaksikan
bahan – bahan
kimia dalam skala
kecil

B. Pemasangan Termometer

No. Alat Fungsi Gambar

1. Termometer fungsinya adalah


untuk mengukur
suhu pada
penelitian,
percobaan atau pun
suhu pada
pengukuran ilmiah
lainnya.
C. Penanganan kebocoran buret

No. Alat Fungsi Gambar

1. Buret Fungsi buret untuk


mengukur volume
suatu cairan atau
gas.

C. Mengambil cairan dengan pipet seukuran

No. Alat Fungsi Gambar

1. Pipet fungsi pipet ini


adalah untuk
memindahkan
cairan atau larutan
ke dalam wadah
dengan berbagai
ukuran volume
C. Menimbaang

No. Alat Fungsi Gambar

1. Neraca fungsinya adalah


sebagai alat
pengukuran untuk
mengukur suatu
berat atau beban
maupun massa pada
suatu zat

6.1.2 Data Hasil Perhitungan


6.1.2.1Penentuan Massa Jenis Menggunakan Gelas Ukur

No. Massa jenis saat 9,89 mL (mL) Massa jenis saat 9,88 mL (g/mL)
1. 0,989 0,988

6.1.2.2 Penentuan Massa Jenis Menggunakan Buret

No. Massa jenis saat 5,14 mL (mL) Massa jenis saat 6,12 mL (g/mL)
1. 1,028 1,02

6.2 Pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan membahas tentang teknik dasar di
laboratorium dan pengetahuan pokok tentang laboratorium. Pentingnya
praktikum diperlukan untuk kecakapan, perhatian, ketentuan, ketekunan,
dan latihan untuk keberhasilan dan keamanan eksperimen yang telah
dilakukan. (Fetze, 1991)
Pengenenceran asam pekat yang dimulai dari memasukkan akuades
ke dalam gelas ukur sampai asam sulfat tercampur . hal iini dilakuam
untuk mendapat keenecaran asam . Tahap berikutnya memanaskan tabung
reaksi dengan cara memanaskan cairan tersebut diatas spirtus. Usahakan
saat memegang tabung tersebut gunakan penjepit, agar tidak panas dan
hadapkan lubang tabung ketempat yang aman.
Pemasangan thermometer. Pertama basahi ujungnya dengan air
auades untuk menormalkan suhu. Untuk bagian yang di pegang harus
menggunakan kain basah agar suhu ditangan tidak tercampur dengan suhu
thermometer yang sebenarnya. Setelah itu masukkan thermometer dengan
cara diulir agar mudah dan tidak resiko pecah.
Tabung reaksi fungsi utamanya adalah sebagai wadah pembakaran
Teknik pemanasan cairan dalam tabung reaksi adalah dengan
mengarahkan mulut tabung reaksi ke tempat yang aman dan pastikan arah
mulut tabung reaksi tidak menghadap praktikan, baik sendiri maupun
orang lain. Tabung reaksi dijepit dengan menggunakan penjepit kayu pada
bagian dekat dengan mulut tabung. Posisi tabung ketika memanaskan
cairan agak miring, aduk sesekali dikocok.
Teknik memghindari kebocoran buret, mengeluarkan larutan yang
ada didalamnya terlebih dahulu. Lalu lap saluran permukaannya dengan
kertas saring dan jang lupa olesi dengan vaselin untuk mengatasi kebocor.
Caranya diputar-putar supaya vaseline merata dan pastikan salurannya
tidak tersumbat. Praktikum ini kita dapat menghindari dan mengatasi
kesalahan praktikan dan kebocoran alat saat melaksanakan praktikum.
Salah satu yang terjadi saat praktikum mengalami kebocoran pada buret.
Buret yang digunakan saat memasukkan cairan terjadi kebocoran dapat
ditangani dengan cara membuang cairan agar buret kosong. Kran pada
buret dibuka dan diusap menggunakan tisu. Vaselin dapat dioleskan di
sekitar kran agar tidak ada udara. Buret dapat diisi dengan cairan baru.
Pengambilan cairan, yang dimulai dari memasukkan pipet kedalam
gelas beaker lalu lap ujungnya menggunakan tisu agar cairan yang ada
pada luar pipet tidak menetes kemana-mana. Penimbangan dalam
penjelasan video, yaitu dimulai dari menghidupkan neraca dan menaruh
kaca arloji diatasnya. Pastikan sebelum zat diletakkan diatasnya, hasil
penimbangannya nol. Penimbangan disini dilakukan sebanyak dua kali
dan selanjutnya menghitung jumlah hasil penimbangan guna
mendapatkan akurasi hasil.
Sebelum melakukan pengukuran volume, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah menentukan jenis meniskusnya, jenis meniskus
cekung atau meniskus cembung. Saat cairan diambil dengan pipet,
keadaan mata pengamat harus tegak lurus dengan pipet. Kedua hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan saat mengukur volume.
Pengukuran volume untuk erlenmeyer dengan mengisi 50 ml akuades
pada erlenmeyer. Pengukuran volume pada buret dengan mengisi 25 ml
akuades. Setelah mengisi akuades pada erlenmeyer dan buret, gambar
lembar dalam pengamatan pada bagian yang disebut meniskus.
Percobaan pertama yaitu mengidentifikasi massa jenis suatu benda
ataupun cairan menggunakan gelas ukur dengan langkah timbangan
dinetralkan, lalu gelas ukur kosong ditimbang dan dicatat massanya,
kemudian akuades ditambahkan di dalam gelas ukur kosong..
Percobaan kedua yaitu penentuan massa jenis cairan dan padatan
menggunakan buret. Langkah pertama yaitu botol dan tutupnya ditimbang,
lalu buret ukuran 50 ml diisi dengan akuades, sampai penuh 50 ml,
kemudian akuades ditambahkan ke dalam botol sebanyak 5 ml dan
kemudian botol yang berisi akuades ditimbang.Percobaan untuk
menentukan massa jenis sangat dipengaruhi oleh besarnya volume cairan
dan besarnya massa. Namun volume berbanding terbalik dengan hasil
massa jenis, karena jika volume semakin besar maka hasil dari massa
jenisnya akan semakin kecil.
Praktikum ini, kita mengetahui cara menggunakan alat-alat
laboratorium dan mengetahui bisa menentukan massa jenis suatu
cairan.Dengan pratikum ini kita dapat mengidentifikasi cara
menggunakannya dengan baik dan benar, sehingga kita dapat mengukur
massa jenis dan volume suatu cairan.

7. Kesimpulan
7.1 Penegertian Laboratorium
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan pratikum atau
percobaanserta menguji konsep konsep ilmu pengetahuan ang terkontrol
7.2 Pengenalalan Alat Laboratorium
Alat dasar disini adalah alat untuk pengkuran dan penilitian pada
laboratorium yang sudah tertera pada penjelasan diatas berfungsi dari alat alat
laboratorium dan juga pantangan agar tidak terjadi kesalahan dan penilitian
7.3 Pengenalan Teknik Dasar Laboratorium
Diperlukan tentang pengenalan berapa pengetahuan pokok dan teknik
teknik sebelum melakukan pratikum di dalam laboratorium ini agar untuk
mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alat dan bahan dalam
laboratorium maupun kesalahan dan penggunaan laboratorium.
7.4 Mengenalkan Metode Pengukuran di Laboratorium
Mengenalkan pengukuran ang ada di dalam percobaan didalam
laboratorium seperti ang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya pengukuran
disini penting karena untuk menghitung massa atau volume suatu cairan. Metode
pengukuran ini termasuk hal ang penting untuk dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Emda A. (2017). Loboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam
Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Kerja Ilmiah. Lantanida
Journal 5.

ALOTROP. (2021). Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia.

Heri. (2020). 30 Alat-alat laboratorium beserta fungsinya.

Koesmadja. (2006). Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.

Raharjo. (2017). Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi . Pengelolaan Alat dan Bahan
Laboratorium Kimia (hlm 1-6). Semarang : Universitas Diponegoro.

Rizki, D. (2019). Laju Korosi dalam Larutan Asam Sulfat dengan Menggunakan
Inibator Asam Oskalat. Chemisty Progress.

Zainuddin. (2001). Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective


Laboratory Test. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
LAMPIRAN

Memanaskan Zat Tabung Reaksi Menuangkan Asam Pekat

Pengambilan cairan dari pipet Menimbang

Pemasangan termometer Penanganan kebocoran buret

Mengukur volume dengan ukuran gelas 10 ml Mengukur volume erlenmeyer 50mL


Mengukur Volume ukuran biuret 25 ml Mengukur massa menggunakan neraca kecil

Mengukur massa dengan neraca besar Mengukur Massa Jenis 10 ml

Mengukur Massa Jenis Biuret

Anda mungkin juga menyukai