TEKNIK LABORATORIUM
Oleh :
3 Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Akuades (H2O)
Aquadest merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibdaningkan
hampir semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut
di dalam akuadest mencakup berbagai senyawa organik netral yang
mempunyai gugus fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan
keton. Aquadest merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibdaningkan
hampir semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut
di dalam akuadest mencakup berbagai senyawa organik netral yang
mempunyai gugus fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan
keton Akuades memiliki rumus kimia yaitu H2O. Akuades biasa disebut
sebagai air murni. Akuades memiliki sifat fisik berupa cairan dengan
memiliki pH 7 dan berat molekul 18 g/mol (Labchem, 2020).
4 Metodologi Percobaan
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
- Gelas ukur
- Thermometer
- Pipet Tetes
- Corong Gelas
- Erlenmeyer
- Gelas Beker
- Ball Pipet
- Neraca
- Kaca Arloji
- Buret
- Gelas kimia
- Timbangan Manual
- Tungku Bakar
- Tisu
- Pipet Ukur
- Timbangan Digital
4.1.2 Bahan
- Asam pekat
- Akuades
- Lempengan Cu
- Vaseline
- Spirtus
4.2 Diagram Alir
4.2.1 Teknik Pengenceran Asam Pekat
Asam Pekat
Hasil
Tabung Reaksi
Hasil
Akuades
Hasil
4.2.4 Teknik Penanganan Kebocoran Buret
Buret
- Dituangkan cairan dalam buret kewadah
lain
- Dibuka dan di lap menggunakan kertas
saring
- Dilumuri bagian yang diarsir dengan
Vaseline
Hasil
Cairan
4.2.5 Menimbang
Zat
Hasil
4.2.6 Volume
Akuades
Hasil
Akuades
Hasil
4.2.9 Penentuan Massa Jenis Cairan dan padatan Menggunakan Buret
Akuades
Hasil
5.1.Data
- Pengulangan 2
Massa air = 41, 20 – 31,32 = 9,88
Volume air = 10 mL
Massa Jenis air ( ρair ) = massa air/volume air = 0,988
6.1.Hasil
B. Pemasangan Termometer
No. Massa jenis saat 9,89 mL (mL) Massa jenis saat 9,88 mL (g/mL)
1. 0,989 0,988
No. Massa jenis saat 5,14 mL (mL) Massa jenis saat 6,12 mL (g/mL)
1. 1,028 1,02
6.2 Pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan membahas tentang teknik dasar di
laboratorium dan pengetahuan pokok tentang laboratorium. Pentingnya
praktikum diperlukan untuk kecakapan, perhatian, ketentuan, ketekunan,
dan latihan untuk keberhasilan dan keamanan eksperimen yang telah
dilakukan. (Fetze, 1991)
Pengenenceran asam pekat yang dimulai dari memasukkan akuades
ke dalam gelas ukur sampai asam sulfat tercampur . hal iini dilakuam
untuk mendapat keenecaran asam . Tahap berikutnya memanaskan tabung
reaksi dengan cara memanaskan cairan tersebut diatas spirtus. Usahakan
saat memegang tabung tersebut gunakan penjepit, agar tidak panas dan
hadapkan lubang tabung ketempat yang aman.
Pemasangan thermometer. Pertama basahi ujungnya dengan air
auades untuk menormalkan suhu. Untuk bagian yang di pegang harus
menggunakan kain basah agar suhu ditangan tidak tercampur dengan suhu
thermometer yang sebenarnya. Setelah itu masukkan thermometer dengan
cara diulir agar mudah dan tidak resiko pecah.
Tabung reaksi fungsi utamanya adalah sebagai wadah pembakaran
Teknik pemanasan cairan dalam tabung reaksi adalah dengan
mengarahkan mulut tabung reaksi ke tempat yang aman dan pastikan arah
mulut tabung reaksi tidak menghadap praktikan, baik sendiri maupun
orang lain. Tabung reaksi dijepit dengan menggunakan penjepit kayu pada
bagian dekat dengan mulut tabung. Posisi tabung ketika memanaskan
cairan agak miring, aduk sesekali dikocok.
Teknik memghindari kebocoran buret, mengeluarkan larutan yang
ada didalamnya terlebih dahulu. Lalu lap saluran permukaannya dengan
kertas saring dan jang lupa olesi dengan vaselin untuk mengatasi kebocor.
Caranya diputar-putar supaya vaseline merata dan pastikan salurannya
tidak tersumbat. Praktikum ini kita dapat menghindari dan mengatasi
kesalahan praktikan dan kebocoran alat saat melaksanakan praktikum.
Salah satu yang terjadi saat praktikum mengalami kebocoran pada buret.
Buret yang digunakan saat memasukkan cairan terjadi kebocoran dapat
ditangani dengan cara membuang cairan agar buret kosong. Kran pada
buret dibuka dan diusap menggunakan tisu. Vaselin dapat dioleskan di
sekitar kran agar tidak ada udara. Buret dapat diisi dengan cairan baru.
Pengambilan cairan, yang dimulai dari memasukkan pipet kedalam
gelas beaker lalu lap ujungnya menggunakan tisu agar cairan yang ada
pada luar pipet tidak menetes kemana-mana. Penimbangan dalam
penjelasan video, yaitu dimulai dari menghidupkan neraca dan menaruh
kaca arloji diatasnya. Pastikan sebelum zat diletakkan diatasnya, hasil
penimbangannya nol. Penimbangan disini dilakukan sebanyak dua kali
dan selanjutnya menghitung jumlah hasil penimbangan guna
mendapatkan akurasi hasil.
Sebelum melakukan pengukuran volume, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah menentukan jenis meniskusnya, jenis meniskus
cekung atau meniskus cembung. Saat cairan diambil dengan pipet,
keadaan mata pengamat harus tegak lurus dengan pipet. Kedua hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan saat mengukur volume.
Pengukuran volume untuk erlenmeyer dengan mengisi 50 ml akuades
pada erlenmeyer. Pengukuran volume pada buret dengan mengisi 25 ml
akuades. Setelah mengisi akuades pada erlenmeyer dan buret, gambar
lembar dalam pengamatan pada bagian yang disebut meniskus.
Percobaan pertama yaitu mengidentifikasi massa jenis suatu benda
ataupun cairan menggunakan gelas ukur dengan langkah timbangan
dinetralkan, lalu gelas ukur kosong ditimbang dan dicatat massanya,
kemudian akuades ditambahkan di dalam gelas ukur kosong..
Percobaan kedua yaitu penentuan massa jenis cairan dan padatan
menggunakan buret. Langkah pertama yaitu botol dan tutupnya ditimbang,
lalu buret ukuran 50 ml diisi dengan akuades, sampai penuh 50 ml,
kemudian akuades ditambahkan ke dalam botol sebanyak 5 ml dan
kemudian botol yang berisi akuades ditimbang.Percobaan untuk
menentukan massa jenis sangat dipengaruhi oleh besarnya volume cairan
dan besarnya massa. Namun volume berbanding terbalik dengan hasil
massa jenis, karena jika volume semakin besar maka hasil dari massa
jenisnya akan semakin kecil.
Praktikum ini, kita mengetahui cara menggunakan alat-alat
laboratorium dan mengetahui bisa menentukan massa jenis suatu
cairan.Dengan pratikum ini kita dapat mengidentifikasi cara
menggunakannya dengan baik dan benar, sehingga kita dapat mengukur
massa jenis dan volume suatu cairan.
7. Kesimpulan
7.1 Penegertian Laboratorium
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan pratikum atau
percobaanserta menguji konsep konsep ilmu pengetahuan ang terkontrol
7.2 Pengenalalan Alat Laboratorium
Alat dasar disini adalah alat untuk pengkuran dan penilitian pada
laboratorium yang sudah tertera pada penjelasan diatas berfungsi dari alat alat
laboratorium dan juga pantangan agar tidak terjadi kesalahan dan penilitian
7.3 Pengenalan Teknik Dasar Laboratorium
Diperlukan tentang pengenalan berapa pengetahuan pokok dan teknik
teknik sebelum melakukan pratikum di dalam laboratorium ini agar untuk
mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alat dan bahan dalam
laboratorium maupun kesalahan dan penggunaan laboratorium.
7.4 Mengenalkan Metode Pengukuran di Laboratorium
Mengenalkan pengukuran ang ada di dalam percobaan didalam
laboratorium seperti ang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya pengukuran
disini penting karena untuk menghitung massa atau volume suatu cairan. Metode
pengukuran ini termasuk hal ang penting untuk dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Emda A. (2017). Loboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam
Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Kerja Ilmiah. Lantanida
Journal 5.
Raharjo. (2017). Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi . Pengelolaan Alat dan Bahan
Laboratorium Kimia (hlm 1-6). Semarang : Universitas Diponegoro.
Rizki, D. (2019). Laju Korosi dalam Larutan Asam Sulfat dengan Menggunakan
Inibator Asam Oskalat. Chemisty Progress.