Dosen pengampu:
Disusun oleh :
1. Devia Agustin (221030490252)
2. Dhea Nur Fauziyah (221030490266)
3. Fikri Maulana Ramadhan (221030490261)
4. Halimatu Sadiah (221030490281)
5. Hikmatul Aliyah (221030490269)
6. Ino Adinda Citra Apsin (221030490284)
7. Keisya Sabrina Putri (221030490251)
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan
1.Dicampurkan agar-agar 1,5 gram, NaCl 0,8 gram, glukosa 0,6 gram dan aqua
dest sebanyak 100 ml di dalam Erlenmeyer
Pada pengujian ini digunakan 2 sampel yaitu media kaldu glukosa dan ekstrak
belimbing dengan penambahan bakteri E. Coli dari air parit Tugu Unsyiah.
Komposisi yang terkandung dalam media glukosa adalah NaCl, glukosa, dan
aquadest. Air pari dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah terdapat tabung
durham, Dan telah diisi dengan sampel. Media tersebut diinkubasi pada suhu
30°C didalam Cleanbench dan 50°C di dalam oven. Setelah diinkubasikan selama
72 jam, sampel media kaldu glukosa terdapat banyakgelembung pada tabung
durham pada suhu 30°C dibandingkan dengan suhu 50°C.ekstrak belimbing pada
suhu 30°C timbul gelembung udara yang jumlahnya lebih sedikit daripada media
kaldu glukosa, begitu pula pada ekstrak belimbing 50°C.
2.4 HASIL PENGAMATAN
Gambar 2.1 Perbandingan partumbuhan mikroba dalam media kaldu glukosa dan
media ekstrak belimbing pada suhu 30°C dan 50°C .
Pada pengujian ini digunakan 3 sampel yaitu ekstrak belimbing, ekstrak kentangre
bus, dan air detergen. Kemudian diukur masing-masing pH dengan mengunakan
kertas lakmus. Diperoleh data ph 3 untuk ekstrak belimbing, ph 6 untuk ekstrak
kentang dan ph 11untuk air detergen. Pada percobaan diperoleh hasil, bakteri tum
buh baik pada media ekstrak kentang dengan pH 6. Hal ini menunjukkan bahwa
bakteri termasuk ke dalam kelompok neitrofil dengn kisaran pH 5,5-
8,5. Bakteri tidak bisa tumbuh pada ekstrak belimbing karena pH yang terlalu
asam akan menghambat pertumbuhan. Pada air detergen bakteri tidak dapat
bertahan lama karena pH yang basa. Gambar di bawah ini adalah hasil pengujian
pH pada percobaan kali ini.
2.6 HASIL PENGAMATAN
Gambar 2.2
Perbandingan pertumbuhan mikroba pada pH 3,6, dan 11 setelah 72 jam
KESIMPULAN
B.Mikroorganisme dalam hal ini E. Coli tidak dapat hidup dengan baik pada
suhu 50°C. Namun pada suhu 30°C bakteri tumbuh dengan baik karena bakteri ini
hidup optimum pada suhu 37°C.
C.Pada pengaruh pH, E. Coli tumbuh optimum pada ekstrak kentang dengan pH6.
Hal ini menunjukkan bahwa bakteri E. Coli adalah bakteri neutrofilik yaitu bakteri
yang hidup pada keadaan pH netral dengan rentang 5,5 – 8,5.
D.Pada kadar air, jamur hidup optimum pada keadaan lembab. Karena tempat
yang lembab adalah habitat yang baik bagi jamur untuk hidup.
E.Pada pengaruh cahaya, mikroba banyak tumbuh pada media yang tidak
mendapatkan cahaya, karena sebagian mikroba tidak dapat hidup bertahan
lama dibawah sina matahari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9495968/
Laporan_Uji_Faktor_Lingkungan_Terhadap_Pertumbuhan_Mikroba
https://www.studocu.com/id/document/universitas-tidar/agrobisnis/laporan-
praktikum-pengaruh-zat-kimia-terhadap-pertumbuhan-mikroba/40203270.