Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Hari, tanggal : Rabu, 31 Juli 2019

Biokimia Umum Waktu : 08.00 – 15.00 WIB


PJP : Rini Kurniasih, S.Si., M.Si
Asisten : Septria Murika Erawati
Zulfikar Muhammad
M. Alvin Adriyan

VITAMIN C

Kelompok 4 :

Ahmad Izzudin 02.12.18.002


Dava Muherbakti Darmawan 02.12.18.007
Dhea Kurnia Maimanah 02.12.18.009
Septi Nur Hikmah Sari 02.12.18.029
Zoel Hambali 02.12.18.030

PROGRAM STUDI KESEHATAN HEWAN DIII


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
BOGOR
2019
VITAMIN C

I. Tujuan
Mahasiswa dapat menentukan kadar vitamin C secara titrimetri

II. Prinsip Praktikum


Vitamin C termasuk vitamin yang larut dalam air. Tiamin sebagai koenzim
mempunyai peranan penting dalam metabolisme. Vitamin C atau asam askorbat
merupakan asam gula yang banyak terdapat pada buah-buahan. Vitamin C dikenal
sebagai zat anti askorbut dan dapat mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit
yang disebabkan oleh virus. Penetapan kadar vitamin dalam suatu bahan dapat
dilakukan secara titrimetri.

III. Prosedur
1. Penentuan vitamin C dalam tablet
Melarutkan 50 mg contoh (tablet vitamin C) ke dalam 5 ml akuades dingin yang
telah dididihkan sebelumnya. Ditambahkan 3 ml H2SO4 2N dan ditambahkan 10 ml
larutan iod 0,1 N. Dilakukan penitaran dengan larutan tiosulfat 0,1 N dan sebagai
indikator dipakai larutan pati. Dilakukan titrasi blanko (tanpa contoh) dan dikerjakan
seperti untuk contoh. Menghtung jumlah ml tiosulfat yang digunakan dan menentukan
kadar vitamin C dalam tablet 1 ml tiosulfat setara dengan 8,8 mg vitamin C.
2. Penentuan vitamin C dalam buah
Jeruk diperas dan air perasan ditampung ke dalam erlenmeyer. Dikerjakan
seperti percobaan 1.1. untuk 5 ml jus jerus digunakan 10 ml larutan iod 0,1 N.
Dilakukan penitaran larutan blanko. Menentukan kadar vitamin C dalam buah jeruk.
Vitamin C

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menentukan kadar vitamin C secara titrimetri, iodometri tidak
langsung

II. Hasil praktikum


Tabel 1 Kadar vitamin C dari semua sampel
Larutan Volume titran (ml) Volume Kadar Vitamin
Awal Akhir Terpakai terkoreksi (ml) C (mg/tablet)
Tablet 0 6,80 6,80 3,5 30,8
Sari 6,80 13,80 7 3,3 29,04
buah
Blanko 13,80 24,10 10,3

Contoh perhitungan :
Sari buah
Volume terpakai : Volume akhir – volume awal
13,80 – 6,80 = 7 ml
Volume terkoreksi : volume blanko – volume sampel
10,3 – 7 = 3,3 ml
Volume vitamin C : volume terkoreksi x 8,8 mg/ml
3,3 x 8,8 = 29,04 mg/sari buah
Volume Filtrate (ml)
Larutan Awal Akhir Terpakai V. terkoreksi Kadar vit C
Tablet P4 0 7,5 7,5 1 8,8
P5 0 4 4 4,5 39,6
P6 0 6,3 6,3 2,5 22
Rata-rata 0 5,94 5,94 2,7 21,4
Sari buah P4 3 5 2 6,5 57,2
P5 4 10 6 2,5 22
P6 15,1 20,8 3,7 3,1 27,28
Rata-rata 7,3 11,24 3,9 4,03 35,49
Blanko P4 10 18,5 8,5
P5 10 18,5 8,5
P6 6,3 15,1 8,8
Rata-rata 8,7 17,3 8,6

III. Pembahasan
Asam askorbat (vitamin C) diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat
dengan monosakarida. Peranan vitamin C, pembentukkan kolagen intraseluler.
Kolagen merupakan senyawa protein terdapat pada tulang rawan, kulit. Asam
askarbonat berperan untuk oksidas, vitamin C memiliki struktur komponen karbohidrat
dan sifat asam dan pereduksi. Penambahan iodium akan terbentuk komplen pati dan
mengendap dan kemudian mengucur konsentrasi warnabiru. Metode ini memisahkan
pati yang terkandung..
Contoh perhitungan pada metode ini adalah volume terpakai, volume
terkoreksi, volume vitamin C dengan masing-masing larutan tablet, sari buah dan
blanko. Secara titrimetri dan iodometri tidak langsung dengan volume terpakai 7 ml.
Volume terkoreksi 3,3 ml, volume vitamin C 29,04 mg. Kadar vitamin terkandung
dalam buah ditentukan metode iodometri. Prinsip ini penetapan kadar vitamin C
dilakukan larutan & amilum dapat membentuk komplek. Semakin lama waktu
mengalistrasi kandungan vitamin C akan semakin berkurang.
IV. Pertanyaan
1. Sebutkan peran/manfaat Vitamin C bagi tubuh makhluk hidup !
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Sebagai antioksidan
c. Membantu memproduksi kolagen

2. Jelaskan prinsip penentuan kadar vitamin C dengan metode iodemetri tidak


langsung !
Iodometri adalah penentuan kuantitatif yang dasar penentuannya adalah
jumalh I2 yang bereaksi atau yang terbentuk. Jika disekresikan dengan ion
dasar iodometri I2 + Ze 2I. Beberapa proses tak langsung banyak agen
pengoksidasi yang kuat dapat diindikasikan dengan menambahkan kalium
berlebihan dan mentritasi iodin yang dibebaskan. Karena banyak agen
pengoksida yang membutuhkan larutan asam untuk bereaksi dengan iodin
natrium tiosulfat biasa digunakan sebagai titranya. Iodometri menggunakan
indikator kanji atau pati, ion memberi warna ungu/violet yang untuk zat pelarut.

3. Sebutkan fungsi pereaksi berikut :


a. Larutan tiosulfat (Na2S2O3) = sebagai penitrit (pengoksidasi)
b. Larutan Iod (I2) = bekerja sebagai pereduksi reduktor
c. Larutan pati = indikator
d. H2SO4 = memberikan sifat asam pada larutan Vitamin C. Tidak
teroksidasi oleh udara

4. Tuliskan perubahan warna yang terjadi saat :


a. Sebelum ditambahkkan pati : jernih
b. Setelah ditambakan pati : biru

5. Apakah kadar vitamin C yang terukur sesuai dengan kadar vitamin C pada label
tablet dan sari buah) ? jika tidak sesuai, sebutkan faktor yang menyebabkan
ketidaksasuaian tersebut !
Tidak sesuai. Faktornya adalah terdapat perbedaan perhitungan, vitamin
C mudah terdegradasi dan pengaruh temperatur, cahaya, udara sekitar sehingga
kadar vitamin C berkurang.

V. Simpulan
Vitamin merupakan bahan organik penting bagi tubuh, namun tubuh tidak dapat
memproduksi sendiri. Namun vitamin C dapat dari asupan makanan seperti tablet
vitamin C, dan buah jeruk. Kadar vitamin C dapat berkurang karena sifat vitamin C
mudah sekali terdegradasi oleh temperatur, cahaya, udara, penurunan kadar vitamin C
disebut oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai