LARUTAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunianya sehingga makalah Kimia Dasar mengenai reaksi dalam larutan
berair ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai
Pada kesempatan kali ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa syukur
dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan
makalah ini.
karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat memperbaiki, membangun,
Penulis berharap makalah ini dapat berguna untuk para pembaca. Amin.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II ISI
2. Komposisi Larutan
3. Jenis-jenis Larutan
4. Macam-macam Larutan
5. Konsentrasi Larutan
1. Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
berkaitan dengan zat kimia yang memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya
yaitu dalam bentuk larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini.
Misalnya larutan asam sulfat encer (H2SO4) yang digunakan pada accumulator
timbal yang biasa digunakan sebagai aki pada mobil sehingga dapat
larutan gula, asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium klorida,
natrium hidroksida, dan masih banyak lagi. Secara garis besar larutan dibagi
menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit
dibagi lagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektroit lemah. Dan untuk
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Untuk menambah wawasan mengenai larutan, mulai dari sifat dasar,
jenis-jenis serta macamnya larutan dan apa saja sifat koligatif dari larutan
tersebut.
BAB II
ISI
membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang
dengan mikroskop optis sekalipun. Homogen juga dapat diartikan suatu kondisi
Sifat-sifat fisika zat yang dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat
Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya
udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain.
Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain
Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi
Sedangkan zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih
sedikit dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut
dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki
struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah. Contohnya yaitu
dapat kita lihat pada larutan garam. Di dalam larutan garam, air yang digunakan
lebih banyak daripada garam, sehingga air merupakan pelarutnya. Kemudian air
sendiri bentuknya tidak berubah (tetap cair) walaupun telah dicampur dengan
garam yang berbentuk kristal. Sebaliknya pada garam terjadi perubahan bentuk
dimana sebelumnya berbentuk kristal menjadi bentuk cair atau melarut dalam air,
sehingga disebut zat terlarut. Larutan sendiri dapat terjadi karena adanya gaya
tarik-menarik antara molekul-molekul solven dan solute. Pada bagian ini yang
dibahas adalah larutan cair. Pelarut cair umumnya adalah air. Pelarut cair yang
digunakan istilah kadar dan konsentrasi. Kedua istilah ini menyatakan kuantitas
zat terlarut dengan satuan tertentu. Satuan yang digunakan untuk menyatakan
kadar larutan adalah persen berat (%b/b), persen volume (%V/V), dan bagian per
sejuta (bpj) atau ppm (part per million). Sedangkan satuan yang digunakan untuk
konsentrasi adalah molaritas, molalitas, dan fraksi mol yang akan dibahas pada
sedikit, biasanya diungkapkan dalam satuan bagian per sejuta (bpj) atau
dalam bahasa inggrisnya part per million (ppm). Ungkapan bpj suatu zat
komponen-komponennya.
Zat terlarut
Contoh larutan
Gas Cairan Padatan
tersebut di udara
Sukrosa (gula)
dalam raksa
4. Macam-macam Larutan
4.1. Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat
yaitu:
kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat yaitu larutan
yang terbentuk dari zat elektrolit yang terurai atau terionisasi sempurna
terbentuk dari zat elektrolit yang tidak terurai atau terionisasi secara
terionisasi sempurna.
bentuk molekulnya.
Tanda panah dua arah menunjukkan hanya sebagian kecil
sebagai molekul.
(NH4OH, Al(OH)3 ).
elektrolit:
Jenis Larutan Sifat dan Pengamatan Lain Contoh Senyawa Reaksi Ionisasi
Elektrolit C12H22O11,
banyak solute (zat terlarut) daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh.
Larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp
Larutan jenuh terjadi apabila hasil konsentrasi ion = Ksp maka larutan
pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila
bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp ( masih dapat larut).
valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah
dan lain-lain.
lain.
dalam air dapat menghantarkan arus listrik (larutan elektrolit), dan dapat
ion OH-.
Jumlah ion OH- yang dapat dihasilkan oleh satu molekul basa
dibedakan atas:
dan lain-lain.
lain-lain.
Sifat yang dimiliki oleh basa, yaitu jika di dalam air dapat
reaksi asam-basa di dalam pelarut air, juga pembentukan ion H+ atau ion
OH- merupakan kekhasan teori asam-basa Arrhenius. Artinya jika suatu
reaksi tidak membentuk ion H+ atau ion OH- tidak dapat dikatakan
proton, asam adalah spesi yang bertindak sebagai donor proton. Contoh
Proton (ion H+) dalam air tidak berdiri sendiri melainkan terikat
pada molekul air karena atom O pada molekul H2O memiliki pasangan
konjugasi. Asam konjugasi yaitu asam yang terbentuk dari basa yang
menerima proton. Basa konjugasi yaitu basa yang terbentuk dari asam
bersifat asam maupun basa, yang disebut sebagai zat amfoter. Contohnya
adalah air. Di dalam larutan basa, air akan bersifat asam dan
diajukan Lewis muncul definisi asam dan basa baru. Asam Lewis
berikut:
tiga pasang elektron ikatan (N-H) dan satu pasang elektron menyendiri,
sedangkan untuk atom pusat B alam molekul BF3 terdapat tiga pasang
B-N dan struktur yang terjadi berupa dua bangun tetrahedron bersekutu
lemah, begitu pula basa. Reaksi ionisasi asam kuat, secara umum
dapat ditulis
Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini
Asam lemah
kuat).
Basa kuat
Basa lemah
diencerkan.
Larutan penyangga asam yang terdiri dari campuran asam lemah dan
basa konjugasinya.
Larutan penyangga basa yang terdiri dari campuran basa lemah dan
asam konjugasinya.
garamnya.
Contoh :
Mereaksikan :
kuat.
Contoh :
(hasil reaksi)
garamnya.
Contoh :
kuat.
Contoh :
Mereaksikan 100 mL larutan NH4OH 0,1M dengan 50 mL larutan
dihasilkan terdapat 0,005 mol NH4OH (sisa reaksi) dan NH4+ (hasil
reaksi)
5. Konsentrasi Larutan
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B.
maka:
* XA + XB = 1
m=
dengan :
Contoh:
Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !
- m NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air =
0,2 m
5.3. Molaritas
Rumus:
M = n × 1.000
mL
atau
M= g x 1.000
Mr mL
dengan:
M = molaritas (mol/liter)
n = mol zat terlarut (mol)
Contoh:
Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan
5.4. Normalitas
larutan.
N = M x valensi
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih
dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap udara disekitarnya
yaitu 1 atm. Titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut
pelarut. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni
disebut kenaikan titik didih yang dinyatakan sebagai ∆Tb ( b berasal dari
Titik didih suatu larutan lebih tinggi atau rendah daripada titik
yang lebih tinggi daripada titik didih pelarut air. Sebaliknya, jika zat
terlarut itu mudah menguap misalnya etanol, larutan akan mendidih pada
didih larutan yang zat terlarutnya bukan elektrolit dan tidak mudah
menguap.
Dengan :
Contoh :
Jawab :
dengan molaritas.
Contoh :
= 1,86 oC/m)
Jawab :
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://denipermanadenchoen.blogspot.com/2013/04/larutan-elektrolit-dan-
non-elektrolit_16.html
http://setiyanisetiyani.blogspot.com/2013/10/makalah-kimia-dasar-
larutan_27.html
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/03/pengertian-larutan.html
http://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/09/04/larutan/
http://ngeblogbarengjae.blogspot.com/2011/03/sifat-dasar-larutan.html
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/03/komposisi-larutan.html
http://www.academia.edu/4901511/MAKALAH_KIMIA_FISIKA
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/03/elektrolit-kuat-dan-
lemah.html
http://lischer.wordpress.com/2009/08/29/larutan-non-elektrolit/
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Abdullah%20Fauz
i%20Gofur/arrhenius.html
http://aditmandela.blogspot.com/2012/10/kimia-larutan.html
http://alfikimia.wordpress.com/kelas-xi/larutan-asam-basa/a-pengertian-
asam-basa/
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/11/asam-basa-brownsted-
lowry.html
http://noivafelizal.blogspot.com/2013/07/kimia-asam-basa-teori-bronsted-
lowry.html
http://fauzanagazali.wordpress.com/kelas-xi/semester-ii/5-larutan-asam-
dan-basa/teori-asam-basa-lewis/
http://www.ilmukimia.org/2013/01/asam-basa-lewis.html
http://noivafelizal.blogspot.com/2013/07/kimia-teori-lewis-asam-
basa_16.html
http://tisna-dj.blogspot.com/2012/01/larutan-penyangga.html
http://eldesfiari.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-ii-2/2-larutan-
penyangga/
http://pelajaran-myb.blogspot.com/2011/11/molaritas-pengertian-
molaritas.html
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Kimia/0184%20Kim%202-1b.htm
http://bisakimia.com/2014/02/16/larutan-penyangga-part-1/