Anda di halaman 1dari 26

Buffer

dan
Larutan Isotonik
KONSEP
Apakah itu Dapar?
Campuran dari asam lemah dengan garamnya
atau basa lemah dengan garamnya dapat kita
kenal sebagai buffer.

Bila 1 ml larutan HCl 0,1 N dimasukkan


kedalam air maka pH air akan turun. Sistem
semacam ini dikatakan tidak beraksi dapar.
Bila asam kuat ditambahkan ke 0,01 M larutan
yang mengandung asam asetat dan natrium
asetat dalam jumlah yang sama maka pH
larutan itu hanya berubah sebesar 0,09 satuan
pH, karena basa Ac- mengikat ion hidrogen
sebagai berikut :

Ac- + H3O+ HAc + H2O


Bila basa kuat (NaOH) ditambahkan
kedalam campuran dapar, maka asam asetat
akan menetralkan ion hidroksi
HAc + OH- H2O + Ac-
Persamaan buffer atau persamaan
Henderson-Hasselbalch

[garam]
pH = pKa + log
[asam]
Faktor-faktor yang Mempengaruhi pH
Larutan Buffer
Penambahan dari garam netral
karena dapat merubah kekuatan ion dari larutan
dapar
Temperatur
Kolthoff dan Tekelenburg menyatakan sebagian
besar pH larutan dapar berubah dengan adanya
perubahan temperatur.
Co : pH buffer asetat di ketahui naik
dengan adanya temperatur
sedangkan buffer borat turun.
Beberapa nilai dapar pembanding National
Bureau of Standards
pH Indikator
Indikator dianggap sebagai asam atau basa
lemah bertindak seperti buffer
Dapat berubah warna berdasarkan variasi
pH. Co: Metil merah menunjukkan warna
kuning pada pH 6 dan menunjukkan warna
merah pada pH 6.
Contoh penguraian indikator asam dalam
bentuk sederhana
HIn + H2O H3O+ + In-
Asam1 Basa2 Asam2 Basa1
(Merah) (kuning)

Dalam Kesetimbangan ditulis

[H3O][In-]
KIn = HIn = indikator yang belum terurai
[HIn] In- = indikator yang telah terurai
KIn = tetapan Indikator
[HIn]
[H3O] = KIn
[In-]

Karena [HIn] menunjukkan warna asam


dari indikator dan basa terkonyugasi [In -]
menunjukkan warna dasarnya, maka
persamaanya dapat ditulis
[basa]
pH = pKIn + log
[asam]

Dapar dapat dicampurkan untuk menjaga luas pH


juga dapat digabungkan dengan beberapa
indikator dapat disebut Indikator Universal. Co :
campuran metil kuning, metil merah, bromtimol
biru, timol biru, dan phenolftalein dapat
melindungi pH dengan jarak 1 11.
Macam-macam Indikator
Cara penentuan pH dapat dilakukan dengan
metode kolorimetri dan metode elektrometri
Penentuan pH menggunakan metode
kolorimetri kurang teliti dan kurang
memuaskan namun lebih murah dibandingkan
metode elektrometri.
Metode ini dapat digunakan untuk penentuan
pH pada larutan encer baik tidak berwarna
maupun yang keruh
Secara umum penerapan pH secara
kolorimetri mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
Perkirakan nilai pH larutan dengan cara
menambahkan beberapa tetes indikator
universal
Pilih satu seri larutan dapar Clark-Lubs, yang
mempunyai perbedaan sebesar 0,2 satuan pH
dan berada dalam trayek pH larutan uji.
Masukkan beberapa tetes indikator yang
mempunyai pKIn kira-kira sama dengan pH
larutan uji
Warna larutan dapar yang diketahui pHnya
dicocokan dengan dengan warna larutan uji.

Kapasitas Dapar
Besarnya penahanan perubahan pH oleh
dapar disebut kapasitas atau efisiensi
dapar, indeks dapar dan nilai
dapar.
Persamaan untuk
menghitungbasarnya kapasitas
dapar adalah
B
pH
=
= perubahan yang terbatas
B = penambahan basa kuat
dalam larutan dapar hingga
menghasilkan perubahan pH = pH
Persamaan kapasitas dapar menurut Van
Slyke

Ka [H3O+]
= 2,3C X
(Ka + [H3O+])2

Dimana C adalah konsentrasi


dapar total yaitu jumlah
konsentrasi molar asam dan garam
BERBAGAI DAPAR DALAM SISTEM
FARMASI DAN BIOLOGI

Darah selalu berada pada pH 7,4 karena


adanya dapar primer dalam plasma dan
dapar sekunder dalam eritrosit.
Plasma terdiri atas asam
karbonat/bikarbonat dan garam Na
asam/basa dari asam fosfat yang bertindak
sebagai buffer.
Dalam bidang farmasi larutan dapar
digunakan dalam pembuatan obat mata
Dapar juga dapat digunakan dalam
penetapan pH dengan cara kolorimetri dan
untuk studi penelitian yang memerlukan pH
yang konstan.
LARUTAN DAPAR ISOTONIS
Larutan yang isotonis tidak akan
menyebabkan suatu jaringan membengkak
atau berkontraksi bila mereka berkontak
dan juga tidak menyebabkan rasa tidak enak
bila diteteskan ke mata, saluran hidung,
darah atau jaringan tubuh lainnya.
Satu contoh Sediaan Farmasi semacam itu
adalah larutan natrium klorida isotonis
Metode Pengaturan Tonisitas dan pH

Metode golongan I
Metode krioskopik.Penurunan titik beku
sejumlah larutan obat yang ditentukan
berdasarkan hasil eksperimen atau
perhitungan teoritis.
Metode Ekuivalen Natrium Klorida adalah
banyaknya natrium klorida yang ekuivalen
(mempunyai pengaruh osmotik yang sama)
dengan 1 gram (atau satuan lain) obat
tersebut.
Metode Golongan II
Metode White-Vincent. Metode ini
melibatkan penambahan air dalam larutan
obat agar diperoleh larutan yang isotonis,
diikuti dengan penambahan larutan
pengencer isotonis atau pengencer dapar
isotonis sampai volume akhir
Metode Sprowls. Merupakan pengembangan
metode White dan Vincent.
Larutan Isotonis
Larutan isotonis adalah larutan yang mempunyai
tekanan osmosa sama dengan jaringan yang
bersangkutan
Memiliki sifat koligatif yang sama dengan larutan
NaCl 0,9%
Efek Hipotonis adalah sel tubuh/ eritrosit
mengembang dan kemudian pecah (hemolisa)
Efek Hipertonis, sel akan kehilangan air dan
menciut.
Metoda Menghitung Tonisitas
Metoda Liso
AMetode Penurunan Titik Beku
Metode Ekivalensi NaCl
Metode White Vincent
Metode Sprowls
Metode Liso
Tf = Liso x C
Liso = Tf / C (dalam M)
Contoh :
Suatu obat baru memiliki berat molekul 300.
Obat tersebut memberi penurunan titik beku
sebesar 0,52 C dalam larutan 0,145 M.
Berapakah nilai Liso Obat tersebut!
Metode Penurunan Titik Beku
Penurunan titik beku suatu zat A 2 % adalah
0,163. berapa NaCl yang harus
ditambahkan untuk membuat 100 mL
larutan isotonis!
Berapa dekstrosa yang harus ditambahkan
untuk menggantikan NaCl agar diperoleh
larutan yang isotonis!

Anda mungkin juga menyukai