Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara beriklim tropis, yang menyebabkan memiliki
tanah yang subur, sehingga berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh. Diantara berbagai
jenis tumbuhan tersebut ada yang memiliki khasiat obat, pemanfaatan tumbuhan obat
yang digunakan secara tepat dapat memberikan efek farmakologis yang baik dan efek
samping yang sangat sedikit dibandingkan dengan obat sintetis. Oleh karena itu, obat
tradisional bisa dijadikan alternative pengobatan atau digunakan untuk mencegah
penyakit dan menjaga tubuh. Pengembangan tanaman obat secara garis besar
dikembangkan ke tiga arah, yaotu menjadi ibat tradisional, fitofarmaka, dan obat
modern.
Tumbuhan Jati Belanda meruapakan salah satu tanaman obat yang banyak
digunakan oleh masyarakat. Tanaman jati belanda ( Guzuama ulmifolia Lamk) berasal
dari Amerika,kemudian dibawa oleh orang Portugi ke Indonesia dan dikultivasi di Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Pada tanaman ini belum ada varietas,forma, dan kultivar lain
yang ditemukan selain varietas tomentosa K.Schum. Tanaman ini merupakan satu dari
sekian banyak tanaman yang berkhasiat obat dan masih banyak digunakan masyarakat
Indonesia sebagai obat tradisional. Tanaman ini belum banyak dibudidayakan dan
tumbuh secara liar di tepi-tepi hutan (Suharmiati dan Maryani,2001)
Menurut A.seno Sastroamijoyo (1975), Heyne (1927), dan Perry (1980),
rebusan daun jati belanda bisa digunakan untuk menurunkan berat badang
(pelangsing). Memang, secara empiris, daun jati belanda digunakan sebagai pelangsing.
Sementara itu, bijinya digunakan untuk menghentikan diare dan sebagai karminatif.
Menurut Heyne, rebusan biji yang dibakar seperti kopi bisa diminum untuk obat
sebelit. Disamping itu, biji yang dibakar tersebut dilumatkan di dalam air dan
ditambahk minyak adas, bermanfaat mengobati perut kembung dan sesak. Beberapa
penelitian farmakologi menyebutkan bahwa daun jati belanda ternyata dapat
menghambar pertambahan berat badan dan mengurangi kelebihan lemak tubuh.
Beberapa literature menyebutkan berbagai kandungan kimia daun jati belanda,
diantaranya triterpen atau sterol, alkaloida,karotenoid,flavonoid,tannin,karbohidrat,
dan sponin. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun,biji,dan kulit batang bagian
dalam. (Suharmiati dan Maryani,2001)

Suharmiati dan H.Maryani.2001.Khasiat dan Manfaat Jati Belanda: sipelangsing dan


peluruh kolestrol.Jakaerta:Agromedia Pustaka

Dengan melhat banyaknya manfaat yang dimiliki oleh daun jati belanda dan
banyaknya masyarakat yang digunakan maka praktikum kali ini bertujuan untuk
membuktikan dan memastikan kandungan yang dimiliki oleh daun jati belanda yang
bermanfaat bagi tubuh manusia untuk mengobati penyakit. Dengan begitu, masyarakat
bisa lebih mengetahui manfaat daun jati belanda

Maksud dari praktikum ini adalah untuk membuat suatu sediaan farmasi yaitu
sediaan suspensi dari ekstrak daun jati belanda (Guazemae ulmi folium) yang sudah
distandarisasi agar didapatkan suatu produk yang berkualitas dan keamanannya
terjamin sehingga dapat dipasarkan untuk digunakan secara luas oleh masyarakat.

1.1. Perumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :
Bagaimanakah cara pembuatan sediaan suspensi dari ekstrak daun jati belanda
(Guazemae ulmi folium) ?
Bagaimanakah cara standarisasi ekstrak daun jati belanda?

1.2. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, dapat diketahui maksud dan
tujuan yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan praktikum, yaitu :
1.3.1. Maksud
Untuk membuat suatu sediaan farmasi yaitu sediaan suspensi dari ekstrak
daun jati belanda (Guazemae ulmi folium) yang sudah distandarisasi agar
didapatkan suatu produk yang berkualitas dan keamanannya terjamin
sehingga dapat dipasarkan untuk digunakan secara luas oleh masyarakat.
1.3.2. Tujuan
1. Mahasiswa(i) dapat mengetahui cara dan tahap pembuatan sediaan
suspensi dari ekstrak daun jati belanda (Guazemae ulmi folium)
2. Mahasiswa dapat mengetahui senyawa apa saja yang terkandung dalam
ekstrak daun jati belanda (Guazemae ulmi folium) dengan melakukan
beberapa pengujian.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara standarisasi sediaan ekstrak daun jati
belanda (Guazemae ulmi folium).
4. Mahasiswa dapat membuat suatu sediaan/produk dari ekstrak daun jati
belanda (Guazemae ulmi folium) yang telah distandarisasi agar didapatkan
suatu produk yang berkualitas dan keamanannya terjamin.

1.3. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan
praktikum yang dilakukan, yaitu mahasiswa dapat mengetahui tahap pembuatan suatu
sediaan suspensi dari ekstrak daun jati belanda (Guazemae ulmi folium), mulai dari
tahap pembuatan ekstrak, cara standarisasi ekstrak, dan tahap pembuatan sediaan
hingga menjadi suatu produk sediaan suspensi yang berkualitas dan keamanannya
terjamin

Anda mungkin juga menyukai