Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Larutan

Disusun Oleh :
Andrie Solihin Hasibuan

Dosen Pengampu : Emmi Juwita Siregar S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS PALUTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami Panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Larutan”. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang
kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Gunungtua, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Larutan.........................................................................................2
B. Pelarutan .........................................................................................2
C. Jenis-jenis Larutan.........................................................................................3
D. Konsentrasi Larutan.......................................................................................6
E. Sifat Koligatif Larutan...................................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................................13

B. Saran ..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanpa kita sadari,selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat kimia
yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk.Salah satunya dalam bentuk
larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini.Misalnya, deterjen yang
digunakan saat kita mencuci.Deterjen yang kita larutkan dalam air adalah sebuah
larutan.yang mana deterjen sebagai zat terlarut dan air sebagai zat pelarut.
Secara garis besar larutan sendiri dibagi menjadi dua,yaitu larutan elektrolit dan
non elektrolit.Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua,yaitu elektrolit kuat dan
elektrolit lemah.Untuk lebih jelasnya,akan dibahas pada bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari Makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Larutan ?
2. Apa Pengertian Pelarutan ?
3. Apa saja Jenis-jenis Larutan ?
4. Bagaimana Konsentrasi Larutan ?
5. Bagaimana Sifat Koligatif Larutan ?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah Ini adalah Untuk Mengetahui :
1. Apa Pengertian Larutan ?
2. Apa Pengertian Pelarutan ?
3. Apa saja Jenis-jenis Larutan ?
4. Bagaimana Konsentrasi Larutan ?
5. Bagaimana Sifat Koligatif Larutan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atu kebih yang membentuk satu
fase.Dengan kata lain,setiap campuran yang membentuk hanya satu fase adalah
larutan.Sesuai dengan definisi maka udara bersih dapat dipandang sebagai
larutan,sebab udara merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti
nitrogen,oksigen,argon,karbondioksida,dan lain lain.Demikian juga air
laut,mengandung berbagai macam garam terlarut dalam air secara homogen.
Dalam larutan cair,cairan disebut “Pelarut” dan komponen lain (gas atau zat
padat )disebut “Zat terlarut” dengan kata lain zat yang jumlahnya sedikit disebut zat
terlarut sedangkan zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut.Larutan dapat berwujud
gas (misalnya udara),padat(misalnya kuningan),atau cair(misalnya air gula).
Zat-zat yang dilarutkan dapat memiliki sifat-sifat yang sama atau berbeda
dengan sifat-sifat zat sebelum dicampurkan.Contoh, NaCl adalah zat padat ionik yang
jika dilarutkan dalam pelarut air akan memiliki sifat yang tidak berbeda dengan
sebelumnya,yakni larutan ionik.Akan tetapi, jika HCl yang merupakan senyawa
kovalen polar dialrutkan dalam air, sifat kovalennya hilang yang kemudian berubah
menjadi sifat ionik.
Dalam mempelajari larutan tidak cukup hanya mengamati bagaiman proses
pelarutan terjadi,tapi perlu dikaji lebih jauh tentang sifat-sifat yang didtimbulkan
dalam larutan .Diantara sifat-sifat larutan adalah sifat fisik dan sifat koligatif.Sifat
fisik diantaranya, tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya, antara partikel
solven dan solut tidak bisa dibedakan, warna,bau,rasa ,PH,titik didih,titik
bekunya.Sifat koligatif diantaranya sifat larutan yang tergantung pada konsentrasi zat
terlarut,penurunan tekanan uap,kenaikan titik didih,penurunan titik beku,dan tekanan
osmosis.
B. Pelarutan
Zat-zat yang memiliki struktur sama atau mirip dengan zat yang akan
dicampurkan akan mudah saling melarutkan,sebaliknya zat-zat yang berbeda struktur
satu dengan lainnya,tidak akan saling melarutkan.Selain itu, kepolaran suatu zat akan
membntu meramalkan kelarutan zat.
1. Proses Pelarutan

2
a) Pelarutan cair-cair
Dalam menerangkan pelarutan zat cair dalam zat cair lainnya, pakar kimia
menggunakan istilah “like disolved like” sebagai prinsip umum untuk
menyatakan pelarutan. Istilah ini mempunyai makna bahwa zat-zat yang
mempunyai struktur serupa akan saling melarutkan sama lain dalam
segala perbandingan, sebab molekul-molekul zat cair yang dicampurkan
mempunyai daya tarik antar molekul yang sama atau hampir sama dalam
hal jenis maupun kekuatan ikatannya.
b) Pelarutan padat dalam cair
Zat padat umumnya mempunyai kelarutan terbatas dalam pelarut
cair.Perbedaan gaya tarik antar molekul menyebabkan zat padat
mempunyai kelarutan terbatas didalam suatu pelarut.Gaya tarik antar
molekul dalam zat padat lebih besar daripada gaya tarik antar molekul
dalam zat cair untuk suhu yang sama.Zat padat non polar atau sedikit
polar memiliki kelarutan tinggi dalam zat cair yang meiliki kepolaran
rendah,tetapi kelarutannya rendah dalam pelarut polar.
c) Pelarutan gas-cair
Terdapat 2 prinsip utama berkaitan dengan kelarutan gas dengan
cairan.Pertama, makin tinggi titik cair suatu gas,gaya tarik antar molekul
maka mendekati sifat cairan. Dengan demikian gas dengan titik cair lebih
tinggi memiliki kelarutan lebih besar. Kedua, pelarut yang paling baik
untuk suatu gas adalah pelarut yang mempunyai gaya tarik antar molekul
mirip dengan yang dimiliki oleh gas .
2. Kalor Pelarutan
Proses pelarutan dapat diikuti dengan penyerapan atau pelepasan
kalor,misalnya pelarutan KI dalam air.Selama proses pelarutan, lingkungan
sekitar menjadi dingin hal ini menunjukkan bahwa proses pelarutan KI
merupakan proses indoterm. Sebaliknya pada pelarutan LiCl, larutan menjadi
hangat dengan kata lain terjadi proses ekoterm. Jumlah kalor yang diserap atau
dilepaskan ketika suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut dinamakan kalor
pelarutan.
C. Jenis-jenis Larutan
Larutan tidak terbatas pada sistem cairan dapat juga berupa padatan atau gas.udara
di atmosfer adalah contoh larutan sistem gas(pelarut dan terlarut berwujud gas ).
3
Logam kuningan adalah contoh sistem larutan padat (campuran tembaga dan seng).
Dengan demikian terdapat bermacam-macam larutan.
Larutan dapat digolongkan berdasarkan wujud pelarut,daya hantar listrik,tingkat
kejenuhan,zat terlarut,dan fase zat terlarut dan pelarutnya.
1. jenis-jenis larutan berdasarkan wujud pelarutnya.
a. larutan cair
adalah larutan yang wujud pelarut(solven) berupa zat cair. Contoh larutan cair
antara lain larutan gula,larutan garam,dan sebagainya.
b. larutan padat
adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat.contoh larutan padat
adalah emas 22 karat yang merupakan campuran homogen antara emas dan
perak atau logam lain.
c. larutan gas
adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas.contoh larutan gas adalah
udara yang kita hirup sehari-hari untuk bernafas.
2. jenis-jenis larutan berdasarkan zat terlarutnya
a. larutan pekat
larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibandingkan solvent.
b. larutan encer
larutan yang mengandung relatif lebih sedikit solute dibandingkan solvent.
3. jenis-jenis arutan berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya
a. larutan gas dalam gas, contohya: udara.
b. larutan gas dalam cairan,contohnya: air terkarbonisasi (CO2 dalam air).
c. larutan gas dalam padatan,contohnya: hidrogen dala logam(platina).
d. larutan cairan dalam gas,contohnya: uap air di udara.
e. larutan cairan dalam cairan,contohnya:Alkohol dalam air(bir).
f. larutan cairan dalam padatan,contohnya:air dalam kayu,air dalam buah-
buahan,dan sebagainya.
g. larutan padat dalam gas,contohnya:bau atau aroma.
h. larutan padat dalam cairan,contohnya : air gula.
i. larutan padat dalam padatan,contohnya :baja(campuran besi dan karbon).
4. jenis-jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya
a. larutan elektrolit

4
adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
contoh:larutan amonia,larutan HCl,larutan cuka,larutan H 2SO4,air kapur dan
larutan H2S.
b. larutan non-elektrolit
adalah kenis larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh: larutan urea,larutan alkohol dan larutan glukosa.
5. jenis-jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhan.
a. larutan tak jenuh
Yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh.Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel-partikelnya tidak dapat habis bereaksi dengan pereaksi(masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion<
ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b. Larutan Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain
larutan yang partikel-partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi(zat
dengan konsentrasi maksimal).Larutan jenuh terjadi apabila hasil konsentrasi
ion = ksp berarti larutan tepat jenuh.
Pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara zat terlarut dalam larutan dan
zat tidak larut.Dalam kesetimbangan ini, kecepatan melarut sama dengan
kecepatan mengendap. Artinya konsentrasi zat dalam larutan akan selalu
sama.
Konsentrasi solute dalam larutan jenuh disebut kelarutan. Untuk solute
padat maka larutan jenuhnya terjadi keseimbangan dimana molekul fase padat
meninggalkan fasenya dan masuk ke fase cairan dengan kecepatan sama
dengan molekul-molekul ion dari fase cair yang mengkristal menjadi fase
padat.
c. larutan Sangat Jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung lebuh banyak solute daripada yang
diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak
dapat lagi melarutkan zat terlarut melarutkan sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion > ksp berarti
larutan lewat jenuh (mengendap).
5
D. Konsentrasi Larutan
Dalam pembuatan larutan yang bersifat kuantitatif,konsentrasi larutan perlu
dinyatakan dalam satuan tertentu, baik melalui ungkapan jumlah relatif zat terlarut
dalam pelarut, jumlah satu komponen relatif terhadap jumlah total larutan, atau satuan
yang melibatkan jumlah mol terlarut per liter larutan maupun per kg pelarut.
a. fraksi mol (X)
konsentrasi larutan dapat diungkapkan dalam bentuk fraksi mol,fraksi mol
suatukomponen zat dapat ditulis dengan notasi X A menyatakan perbandingan
jumlah mol komponen zat A terhadap total mol semua komponen yang terdapat
dalam larutan.
jumlah mol zat A
X A= =
jumlah total mol semualarutan
mol A
Jika larutan hanya terdiri dari dua komponen yaitu zat A(terlarut ) dan zat B
mol A+mol B+ …+mol n
(pelarut) maka berlaku:
XB = 1 -
Contoh soal: X’A
1.berapa fraksi mol benzena C6H6 dan toluena,C7H8 dalam larutan yang dibuat
dengan menambahkan 500 gr benzena kedalam 500 gr toluena?
Penyelesaian:
500 gr
500 gr C6H6 = −1 = 6,41 mol
78 g mol
500 gr
500 gr C7H8 = −1 = 5,43 mol
92 g mol
Jadi ,
6 , 41 Mol
X C6H6 = = 0,54
6 , 41 mol+5 , 43 mol
5 , 43 Mol
X C7H8 = = 0,46
5 , 43 mol+6 , 41mol
b. molalitas(m)
bentuk lain untuk menyatakan konsentrasi dapat diungkapkan dengan satuan
molalitas, dilambangkan dengan huruf m. molalitas didefinisikan sebagai
jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut. Secara matematis
dinyatakan dengan persamaan berikut:
jumlah mol zat terlarut
m=
1000 gramterlarut

6
contoh soal :
1. Hitung molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 1,0 gr urea,CO(NH 2)2
dalam 48 gram air.
Penyelesaian:
1, 0 gram
1,0 gram urea = −1 = 0,0167 mol
60 gr mol
Menurut definisi,molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram
pelarut,maka konsentrasi larutan urea dalam air adalah:
1000 gr / kg
m= × 0,0167 mol = 0,35 mol kg−1
48 gr
c.molaritas(M)
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat
terlarut per liter larutan, dilambangkan dengan huruf M. Secara matematis
dapat dituliskan dengan persamaan:

Konsentrasi molar (M) =


jumlah mol zat terlarut
jumlah liter larutan
Jika pembilang dan penyebut pada persamaan diatas dibagi oleh bilangan
1000, nilai molaritas tidak berubah. Satuan mol/1000 adalah milimol(mmol),
dan satuan liter/1000 adalah mililiter(mL). Jadi, definisi molaritas lainnya
adalah:
mol mol /100 mmol
M= = =
L L/1000 mL

Contoh soal:
1.sebanyak 35,25 mmol etanol, C2H5OH dilarutkan dalam air sampai volume
larutan 100ml. Berapa molaritas larutan, dan berapa gram etanol dalam
larutan itu? Diketahui Mr(C2H5OH) adalah 46sma.
Penyelesaian:
Molaritas etanol adalah
35 , 25 mmol
M= =¿ 0,35 M
100 ml larutan
Dalam 100 ml larutan terdapat 35,25mmol etanol, atau sebanyak: 35,25 × 10 -3
mol × 46 gr mol-1 = 1,62gr.

7
E. Sifat Koligatif Larutan
Sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarutnya.kemudian sifat koligatif larutan terdiri dari dua
jenis sifat yaitu, sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-
elektrolit
1. Sifat koligatif larutan non-elektrolit.
Terdiri pada penurunan tekanan uap, kenikan titik didih, penurunan ttik beku, dan
tekanan osmotik
a. penurunan tekanan uap
molekul-molekul zat cair yang menyisakan permukaan akan mengakibatkan
adanya tekanan uap zat cair. Akan semakin cepat molekul-molekul zat cair
berubah menjadi sebuah uap, dan akan semakin tinggi juga tekanan pada uap
zat cair.
Apabila pada tekanan zat cair itu dilarutkan oleh zat pelarut yagn tidak
menguap, maka partikel-partikel zat terlarut akan mengurangi proses
penguapan molekul-molekul zat cair.Contohnya yaitu, laut mati yang
merupakan terjadinya penurunan tekanan uap pelarut pada zat terlarut yang
tidak cepat menguap.
Air yang memiliki kadar garam sangat tinggi ini berada pada daerah gurun
yang sangat panas dan kering,yang tidak berhubungan pada laut
bebas,sehingga konsentrasi yanga ada pada zat terlarutnya akan semakin
tinggi.
Persamaan pada penurunan tekanan uap dibawah ini:
ΔP = P0-P
P0>P
ΔP = P0 . Xt
P = P0 . Xp
a) P0 = tekanan uap zat cair murni
b) P = tekanan uap larutan
c) Xt = fraksi mol zat terlarut
d) Xp = fraksi mol zat pelarut

8
Contoh soal :
1. Sebanyak 9 gram glukosa dilarutkan dalam 900 gram air jika diketahui
tekanan uap jenuh pelarut murni pada 20 0C adalah 17,5 mmHg,tentukan
penurunan tekanan uap pada suhu tersebut!(Mr glukosa = 180,Mr air= 18).
Penyelesaian:
gr 9
Mol glukosa = = =0 , 05
Mr 180
gr 900
Mol air = = =50
Mr 18
P = P0 . Xp
molp 50
Xp = = =0 , 99
molp+molt 50 , 05
P = 17,5 . 0,99 = 17,3
ΔP = P0 – P
= 17,5 – 17,3
= 0,2
b. kenaikan titik didih.
Titik didih zat cair merupakan suhu tetap disaat zat cair mendidih.pada suhu
ini,tekanan uap zat cair memiliki persamaan pada tekanan udara yang ada di
sekitarnya.hal ini disebabkan oleh terjadinya penguapan pada seluruh bagian
zat cair.titik didih zat cair dapat diukur dengan tekanan satu atmosfer. Pada
hasil penilitian,ternyata didalam titik didih larutan selalu lebih tinggi
dibandingkan dengan titik didih pelarut murninya.karena disebabkan oleh
adanya partikel-partikel zat terlarut pada suatu larutan yang menghalangi
proses penguapan partikel-partikel pelarut sangat membutuhkan energi yang
lebih besar. Perbedaan pada titik didih larutan dan titik didih pelarut murni
disebut dengan kenaikan titik didih yang akan dinyatakan dengan (ΔTb).
Persamaan kenaikan titik didih yaitu:
ΔTb = Kb . m
gr 1000
ΔTb = Kb . .
Mr p
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
a. ΔTb = kenaikan titik didih (0C)
b. Kb = tetapan kenaikan titik didih molal(0C kg/mol)
c. m = molalitas larutan (mol/kg)

9
d. p = jumlah massa zat (kg)

contoh soal :
1. berapakah titik didih larutan yang terbentuk dari 20 gr urea CO(NH 2)2
dalam 80 gr air,jika diketahui Kb air = 0,60C/mol ?
Penyelesaian
Mr urea = 60
mol 20/60 200 25
m= = = =
kg 80/1000 48 6
ΔTb =Kb . m
25
= 0,6 .
6
= 2,5
c. penurunan titik beku
adanya suatu zat terlarut pada larutan akan membuat sebuah titik beku
larutan lebih kecil dibandingkan dengan titik beku pelarutnya.
Persamaan penurunan titik beku:
ΔTf = Kf . m
gr 1000
ΔTf = Kf . .
Mr p
ΔTf = Tf larutan – Tf pelarut
a. ΔTf = penurunan titik beku (0C)
b. Kf = tetapan penurunan titik beku (0C kg/mol)
c. m = molalitas larutan (mol/kg)
d. p = jumlah massa zat (kg)
d. tekanan osmotik
merupakan gaya yang diperlukan dalam penyeimbangan pada desakan zat
pelarut dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang bisa dilalui molekul-
molekul pelarut dan tidak bisa dilalui dengan zat terlarut menurut van
hoeff,maka tekanan osmotik larutan dirumuskan sebagai berikut:
П = M . R. T
a. П = tekanan osmotik
b. M = molaritas larutan
c. R = tetapan gas (0,082)
d. T = suhu mutlak

10
Contoh soal :
1. sebanyak 18 gr glukosa (Mr=180) dilarutkan dalam air hingga volumenya
menjadi 250 ml hitunglah tekanan osmotik larutan tersebut pada suhu
270C!
Penyelesaian:
18
Mol = gr/mr =
180
=0,1
V = 250 ml = 0,25 L
T = 270C = 300 K
M = 0,1/0,25 = 0,4
П = M . R. T
= 0,4 . 0,082 . 300
= 9,84 atm.
2. Sifat koligatif larutan elektrolit.
Pada konsentrasi sifat koligatif larutan elektrolit yang sama memiliki sebuah nilai
yang lebih besar dibandingkan dengan sifat koligatif larutan non-elektrolit.karena
banyaknya pada zat partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit yang
telah dirumuskan pada faktor van’t hoff.
Perhitungan dari sifat koligtif larutan elektrolit akan selalu dikalikan pada faktor
van’t hoff sebagai berikut:
i = 1+(n-1) α
keterangan:
i = faktor van’t hoff
n = jumlah koefisien kation
α = derajat ionisasi
a. penurunan tekanan uap
ΔP = P0-P . i

b. Kenaikan titik didih


ΔTb = Kb . m . i

11
c. penurunan titik beku
ΔTf = Kf . m . i

d. tekanan osmotik

П = M . R. T . i

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat pelarut dan zat
terlarut yang membentuk satu macam fasa( homogen) dan sifat kimia setiap zat yang
membentuk larutan tidak berubah.pada dasarnya larutan memiliki tiga fase yaitu
padat,cair,dan gas.komposisi latrutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut.
.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khusus pada penulis.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sunarya, yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya.


Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2018/01/pengertian-sifatjenis-komponen-daya-
hantar-listrik-dan-contoh-larutan.html?m=0
https://rumus.co.id/sifat-koligatif-larutan/

14

Anda mungkin juga menyukai