LARUTAN
Disusun Oleh :
Maulida Tri Azhari (21072244)
Mita Karlina (210720045)
Nurul Hajizah Pane (210720049)
Fera Munida (210720038)
Cut Salwa Zubaira (210720039)
Azra Maulida Zein (210720037)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat serta Karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas makalah kelompok ini yang berjudul “LARUTAN’’.
Dengan membuat tugas makalah ini kami bermaksud untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Kimia kejuruan. Dan sangat diharapkan kami mampu untuk
lebih mengenal materi tentang larutan.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ucia
Mahya Dewi S.Pd,.M.Pd selaku dosen mata kuliah kimia kejuruan yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kelompok kami.
Dengan segala kerendahan hati, “Tak ada gading tak retak” penulis
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
yang berguna bagi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1. Pengertian Larutan.............................................................................3
2.2. Jenis – Jenis Larutan..........................................................................3
2.3. Konsentrasi Larutan ..........................................................................6
2.4. Komponen Larutan............................................................................9
2.5. Campuran Homogen, Campuran Heterogen dan Koloid...................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
3.1. Kesimpulan........................................................................................12
3.2. Saran...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mengkaji transformasi materi baik
transformasi secara kimia maupun transformasi secara fisika. Untuk mengkaji
transformasi materi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
termodinamika dan atau kinetika. Umumnya transformasi materi berlangsung
dalam bentuk larutan atau dengan kata lain larutan merupakan media untuk
berlangsungnya transformasi materi. Dengan demikian, larutan perlu dipelajari oleh
semua orang termasuk Anda sebagai guru Kimia baik di SMP maupun di SMA
yang ingin mempelajari kimia.
Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam
kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap
mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan. Larutan biasanya terdiri dari
dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogen. Larutan disebut campuran
homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam atau satu fasehingga tidak
dapat diamati bagian - bagian komponen penyusunnya meskipun dengan
menggunakan mikroskop ultra sekalipun. Larutan terdiri dari dua komponen
penting. Komponen tersebut adalah solven atau pelarut dan solut atau zat terlarut.
Biasanya komponen solven mengandung jumlah zat terbanyak. Dan komponen
solut mengandung jumlah zat yang lebih sedikit.
Larutan memiliki sifat-sifat yang dapat sama bahkan berbeda dengan sifat
zat sebelum dicampurkan. Sebagai contoh, garam natrium klorida adalah zat padat
ionik yang jika dilarutkan ke dalam pelarut air akan memiliki sifat yang tidak
berbeda dengan sebelumnya. Akan tetapi, apabila asam klorida yang merupakan
senyawa kovalen polar dilarutkan ke dalam air, sifat kovalennya hilang berubah
menjadi sifat ionik. Oleh karena itu, Anda dalam mempelajari larutan tidak cukup
hanya mengkaji bagaimana proses pelarutan terjadi, tetapi Anda perlu juga
mengkaji lebih jauh tentang sifat-sifat yang ditimbulkan oleh larutan.
Beberapa dari larutan mempunyai kemampuan menghantarkan arus listrik.
Larutan ada yang dapat mengahantarkan arus listrik dan ada yang tidak. Sebagai
contoh larutan yang kita kenal adalah larutan air garam, larutan air gula dan lain-
lain. Maka dari itu dilakukan penelitian terhadap beberapa larutan tersebut dan
untuk dapat mengetahui kemampuan menghantarkan arus listrik.
M = Molaritas g = massa
n = mol Mr= Massa relatif zat terlarut
v = volume
Untuk pengukur yang cermat cara ini kurang menguntungkan karena sedikit
ketergantungan dengan suhu.
2. Molalitas
Molalitas ialah jumlah zat terlarut pada tiap kilogram pelarut, dalam
molalitas tidak ada volume, namun massa yang tidak berpengaruh pada suhu.
Rumus molalitas
n gr 1000
m= atau m= x
P Mr P
Ket = m = molalitas
P = massa pelarut (kg)
3. Persen Massa
Persen massa atau sering disebut persen bobot perbobot (%b/b), menyatakan
jumlah massa zat terlarut dalam 100 bagian massa larutan.
Rumus persen massa :
massa zat terlarut
% massa = x 100 %
massa larutan
4. Persen Volume
Persen volume atau persen volum per volum (%v/v) menyatakan jumlah zat
terlarut dalam 100 bagian volume larutan
Rumus persen volume :
volume zat terlarut
% volume = x 100 %
volume larutan
5. PPM
PPM (Part Per Million) menyatakan jumlah bagian komponen dalam sejuta
bagian campuran.
Rumus PPM :
massa zat terlarut (komponen)
PPM Massa = x 100 %
massa larutan(campuran)
massa zat terlarut (komponen )
PPM Volume = x 100 %
massa larutan(campuran )
6. Fraksi Mol
Fraksi mol menyatakan perbandingan mol zat terlarut dengan jumlah moll
seluruh larutan (mol terlarut + mol pelarut)
Rumus fraksi mol :
Larutan terhadap jumlah seluruh zat dalam larutan
na
Xa = na+nb
Ket :
Xa = fraksi mol
na = mol zat terlarut
nb = mol zat pelarut
7. Normalitas
Normalitas menyatakan jumlah garam ekuivalen zat terlarut dalam 1 liter
larutan. Satuannya dilambangkan dengan N dan disebut Normal
Rumus normalitas :
g rek 1000 gr
N= atau m= x x velensi
V V Mr
Valensi menyatakan banyaknya ion H+ atau OH- (dalam larutan asam dan
basa) yang dilepaskan. (Oxtoby,2001)
Komponen larutan terbagi atas dua,yaitu zat terlarut dan pelarut.Larutan yang
menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air atau
Aqueous.Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan
larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit dinamakan larutan encer.Istilah larutan
biasanya mengandung arti pelarut cair dengan zat terlarut berbentuk padat,cair atau
gas.
1. Zat terlarut
Zat terlarut adalah komponen larutan yang jumlahnyalebih sedikit.Zat
terlarut dapat berupa gas,padat dan cair. Zat padat terlarut dalam air
misalnya gula dan garam. Gas terlarut dalam air misalnya
amonia,karbondioksida,dan oksigen. Zat cair terlarut dalam air misalnya
alkohol dan cuka.
2. Pelarut
Pelarut adalah kompenen larutan yang jumlahnya lebih banyak. Pelarut cair
umumnya adalah air. Pelarut cair yang lain misalnya benzena,kloroform,ete
rdan alkohol. Jika pelarutnya bukan air, Maka nama pelarutnya disebutkan.
Misalnya larutan garam dalam alkohol disebut larutan garam dalam
alkohol(alkohol disebutkan), tetapi larutan garam dalam air disebut larutan
garam(air tidak disebutkan).
2.5 Campuran Homogen, Campuran Heterogen Dan Koloid
Campuran homogen adalah suatu campuran yang terjadi antara dua zat
atau lebih dengan partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak dapat
dibedakan lagi. Campuran homogen juga sering disebut sebagai larutan.
Contoh sederhana campuran homogen, yaitu: campuran gula dengan air
yang dinamakan larutan gula, contoh sederhana lainnya yaitu campuran
air dengan garam dinamakan sebagai larutan garam. Kita bisa melihat
contoh campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari yang biasa
disebut sebagai larutan. Contohnya seperti larutan gula yaitu campuran
antara air dan gula, atau soft drink yang biasa kita minum.
Campuran homogen memiliki sifat bahwa setiap bagian dari campuran
homogen selalu sama, baik dari segi warna, rasa, hingga
perbandingannya. Seperti contohnya adalah sesendok gula yang
dilarutkan ke dalam air.
Campuran heterogen adalah campuran yang terjadi antara dua macam
zat atau lebih dengan partikel-partikel penyusunnya yang masih dapat
dibedakan satu sama lainnya. Berbeda halnya dengan sifat campuran
heterogen, di mana campuran heterogen merupakan campuran dari dua
zat atau lebih, yang mana zat penyusunnya tak sama alias tak seragam.
Sehingga kedua zat tersebut masih bisa dibedakan partikel-
partikelnya. Contoh sederhana campuran heterogen yaitu air sungai, air
laut, tanah, minuman, makanan, adonan beton cor, adonan kue, dan lain
sebagainnya. Pada campuran heterogen ini dinding pembatas antar zat
masih bisa dilihat, sebagai contohnya campuran air dengan minyak,
campuran pasir dan besi, campuran air dan serbuk besi, serta lain
sebagainya.
Koloid adalah campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau
bahkan lebih yang mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdipersi atau yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat
lain (medium pendispers atau pemecah). Adapun ukuran partikel koloid
berkisar antara 1 sampai dengan 100 mm, ukuran yang dimaksud bisa
berupa diameter, panjang, lebar, dan tebal dari suatu partikel. Ukuran
partikel lebih besar dari larutannya, tetapi lebih kecil dai suspensinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip dasar pembuatan larutan didasarkan pada jenis dan bahan dari zat
yang akan dilarutkan. Apabila zat yang akan dilarutkan berupa padatan,
maka zat tersebut harus ditimbang dahulu dan dipahami sifat dasar dari
larutan tersebut. Seperti padatan NaOH yang mudah bereaksi dengan udara
dan menguap.
Macam – macam cara dalam menyatakan konsentrasi larutan :
1. Molaritas
n gr 1000
M= atau M= x
V Mr V
Ket =
M = Molaritas
n = mol
v = volumer
g = massa
Mr= Massa relatif zat terlarut
2. Molalitas
m = n/P atau m = gr/Mr x 1000/P
Ket = m = molalitas P = massa pelarut (kg)
3. Persen massa
massa zat terlarut
%massa= x 100%
massa larutan
4. Persen volume
volume zat terlarut
%volume= x 100%
volume larutan
4. PPM
Rumus PPM :
massa zat terlarut (komponen)
PPM Massa = x 100 %
massa larutan(campuran)
massa zat terlarut (komponen )
PPM Volume = x 100 %
massa larutan(campuran )
5. Fraksi Mol
Rumus fraksi mol :
Larutan terhadap jumlah seluruh zat dalam larutan
na
Xa = na+nb
Ket :
Xa = fraksi mol
na = mol zat terlarut
nb = mol zat pelarut
DAFTAR PUSTAKA