Makalah
CAMPURAN
SITI QOLIFAH
RAYMON HARIS
BUDI SETIAWAN
SUPARJO
2015
KATA PENGANTAR
KELOMPOK 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. LATAR BELAKANG....................................................................................
B. TUJUAN.......................................................................................................
C. RUMUSAN....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu campuran, properti kimia
suatu campuran dapat menyimpang dari komponennya seperti titik
lelehnya. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara
mekanis. Campuran dapat bersifat homogen atau heterogen.
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa
melalui reaksi kimia. Campuran dibagi menjadi dua yatu campuran homogen dan
campuran heterogen.
a.Campuran homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak
dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering
disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air
dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan
larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar
0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh
campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran
antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran antara
logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless
steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga.
Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel.
b. Campuran heerogen
Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk
dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogen. Kelarutan suatu zat
dasarnya sangat bergantung pada sifat fisika dan kimia solut dan pelarut pada
suhu, tekanan dan pH larutan. Secara luas kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu
merupakan suatu pengukuran konsentrasi kejenuhan dengan cara menambahkan
sedikit demi sedikit solut pada pelarut sampai solut tersebut mengendap (tidak
dapat larut lagi).
Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelarutan adalah suhu dan tekanan.
Suhu
Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada suhu. Pada
sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin
meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100º C. Solut ionik yang terlarut pada air
bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena perubahan
sifat dan struktur molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut
kurang polar.
Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang
mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan
kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.
tekanan
b. SUSPENSI (CAMPURAN)
Contoh suspensi : Air Keruh, Campuran Air dengan Pasir, Campuran Kopi
dengan Air, dan Campuran Minyak dengan Air.
c. KOLOID
dalam medium pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini
kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase
pendispersi. Contoh sistem koloid : Sabun, Susu, Santan, Agar-Agar, Selai,
Mentega, dan Mayonaise.Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran
dan larutan. Pada koloid terjadi dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi
bukan berukuran molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan
campuran adalah pada ukurannya.
Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10-
5
cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka disebut dengan campuran dan
jika ukuran partikel lebih kecil dari 10-7 cm maka disebut dengan larutan. `
Perbandingan campuran
Jumlah Fasa 1 2 2
MEDIUM PENDISPERSI
Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat
dan medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga
menghasilkan tiga (3) macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas.
Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah
cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak dibahas adalah koloid sol
cair.
1. Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya
adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.
2. Sol Cair
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah
cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll.
3. Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah
debu di udara, asap pembakaran, dll.
C. GAYA INTERMOEKUL
Ion-dipole forces => terjadi antara ion dan muatan parsial di salah
satu sisi molekul polar, contoh: HC
PENUTUP
A. KESIMPULAN
http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/02/campuran-homogen-dan-
heterogen.html
http://idpengertian.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-campuran-homogen.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DIDAH%20RAHAYU
%20(0606371)/halaman_9.html
http://kimiaeducation7.blogspot.co.id/2013/03/larutan-suspensi-dan-koloid.html
http://samsulrailfans.blogspot.co.id/2014/02/sistem-larutan-suspensi-dan-
koloid.html