Anda di halaman 1dari 14

KIMIA DASAR I

Makalah
CAMPURAN

DISUSUN OLEH : KELAS S1E

SITI QOLIFAH

RAYMON HARIS

BUDI SETIAWAN

SUPARJO

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

FAKULTAS TEKNIK,MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah


S W T , y a n g t e l a h memberikan segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini bisa diselesaikan sebagai pemenuhan tugas
KIMIA DASAR I.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak


sedikit masalah yangdihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan
dari berbagai pihak, semua masalah tadi bisa teratasi dengan baik.
Olehnya itu saya terima kasih kepada semua pihak yang
telahmembantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh


dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
kritik yang sangat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.

Akhir kata saya ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 15 November 2015

KELOMPOK 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................

A. LATAR BELAKANG....................................................................................
B. TUJUAN.......................................................................................................
C. RUMUSAN....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. CAMPURAN HOMOGEN DAN HETEROGEN.........................................


B. KELARUTAN, SUSPENSI DAN KOLOID.................................................
C. GAYA INTERMOLEKUL............................................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kimia, campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan


menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang
terjadi (obyek tidak menempel satu sama lain).

Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu campuran, properti kimia
suatu campuran dapat menyimpang dari komponennya seperti titik
lelehnya. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara
mekanis. Campuran dapat bersifat homogen atau heterogen.

Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia


seperti elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia
lainnya, sehingga masing-masing zat mempertahankan properti dan
karakteristik kimianya

B. TUJUAN

Tujuan dibuat makalah ini adalah

1. Untuk memenuhi tugas kimia dasar.


2. Untuk mengetahui perbedaan campuran homogen dan heterogen.
3. Untuk mengetahui apa itu kelarutan,suspendi dan koloid.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang akan dibahas adalah:

1. Apa itu campuran homogen dan campuran heterogen?


2. Apa perbedaan campuran homogeny dan campuran heterogen?
3. Apa itu kelarutan,suspendi dan koloid?
4. Apa saja jenis jenis gaya intermolekul?
BAB II

PEMBAHASAN

A. CAMPURAN HOMOGEN DAN HETEROGEN

Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa
melalui reaksi kimia. Campuran dibagi menjadi dua yatu campuran homogen dan
campuran heterogen.

a.Campuran homogen

Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak
dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering
disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air
dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan
larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar
0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh
campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran
antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran antara
logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless
steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga.
Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel.

Tahukah kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam


dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu
dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang
lunak, mudah dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk
dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu
tembaga. Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat.
Apa arti kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas
yangsudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat,
atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak
kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala dalam campuran emas
dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar
menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga
dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih. 
Jenis campuran homogen, antara lain: campuran gas dalam gas, campuran gas
dalam zat cair, campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair,
dan campuran zat padat dalam zat cair.

b. Campuran heerogen

Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel


penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran
heterogen. Contoh campuran heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air
laut, adonan kue, adonan beton cor, dll. Pada campuran heterogen dinding
pembatas antar zat masih dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak,
campuran besi dan pasir, campuran serbuk besi dan air, dll.

Perbedaan campuran homogen dan heterogen:


 Campuran heterogen merupakan campuran yang komponen-komponennya
masih dapat terlihat terpisah secara kasat mata.
 Campuran homogen merupakan campuran serba sama, komponen-
komponennya sudah tidak dapat dipisahkan secara kasat mata. Campuran
homogen disebut juga dengan larutan.

B. KELARUTAN, SUSPENSI DAN KOLOID

Di dalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :


a. Kelarutan

Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk
dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogen. Kelarutan suatu zat
dasarnya sangat bergantung pada sifat fisika dan kimia solut dan pelarut pada
suhu, tekanan dan pH larutan. Secara luas kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu
merupakan suatu pengukuran konsentrasi kejenuhan dengan cara menambahkan
sedikit demi sedikit solut pada pelarut sampai solut tersebut mengendap (tidak
dapat larut lagi).

Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelarutan adalah suhu dan tekanan.
 Suhu

Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada suhu. Pada
sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin
meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100º C. Solut ionik yang terlarut pada air
bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena perubahan
sifat dan struktur molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut
kurang polar.

Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang
mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan
kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.

 tekanan

Pada fase terembun, tekanan sangat berpengaruh terhadap kelarutan; namun


biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya. Diasumsikan sebagai larutan
ideal, ketergantungan kelarutan pada tekanan diberikan diungkapkan dengan
rumus:

b. SUSPENSI (CAMPURAN)

Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen


antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Secara umum, terdispersi 
adalah padatan, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Dalam sistem
suspensi dapat dibedakan antara zat terdispersi dan medium pendispersi. Fase
terdispersi dalam bentuk padatan dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam
medium air. Karena ukuran zat terdispersi besar, fase air tidak mampu lagi
menahannya. Oleh karena itu, zat terdispersi akan mengendap. Ukuran zat
terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. dengan penyaringan biasa, zat
terdispersi dapat disaring. Jadi suspensi adalah dispersi adatan dengan bentuk fisik
heterogen.

Contoh suspensi : Air Keruh, Campuran Air dengan Pasir, Campuran Kopi
dengan Air, dan Campuran Minyak dengan Air.

c. KOLOID

 Sistem koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi


dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran
dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase terdispersinya bukan
dalam bentuk molekuler (bukan setiap molekul tersebar). Akan tetapi,
gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh zat terdispersi
padatan dalam fase pendispersi air, sistem koloid merupakan dispersi
padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar

dalam medium pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini
kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase
pendispersi. Contoh sistem koloid : Sabun, Susu, Santan, Agar-Agar, Selai,
Mentega, dan Mayonaise.Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran
dan larutan. Pada koloid terjadi dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi
bukan berukuran molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan
campuran adalah pada ukurannya.
Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10-

cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5  cm maka disebut dengan campuran dan
jika ukuran partikel lebih kecil dari  10-7 cm maka disebut dengan larutan. `

Perbandingan campuran

Aspek Larutan Koloid Suspensi

Ukuran Partikel < 10-7 cm 10-7 < s.d <10-5  cm 10-5 cm <

Jumlah Fasa 1 2 2

Distribusi Homogen Heterogen Heterogen


Partikel

Penyaringan Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring


kecuali dengan penyaring
ultra

Kestabilan Stabil, tidak memisah Stabil,tidak memisah Tidak stabil,


memisah

JContoh Larutan gula, larutan Tepung kanji dalamair, Campuran pasir


garam, udara bersih mayonase, debu di udara dan air, sel darah
merah dan plasma
putih dalam
plasma darah.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau
lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang
dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah).
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat
berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel

MEDIUM PENDISPERSI

Padat Cair Gas

F Padat Sol Padat Sol Cair Sol Gas (Aerosol padat)


A
S Contoh:
E
Contoh: Contoh: cat, debu di udara, asap pembakaran
T paduan logam, tinta, tepung
E gelas berwarna, dalam air,
R intan hitam tanah liat
D
I Cair Emulsi Padat Emulsi Cair Emulsi Gas (Aerosol Cair)
S (Gel)
P Contoh:awan, kabut, semprotan
E (seperti hairspray, obat nyamuk
R Contoh:susu, semprot)
S Contoh: jelly, mayones,krim
I keju,mentega, tangan
nasi

Gas Buih Padat Buih Cair –


(buih)
Contoh: batu
apung,marsmal Contoh:putih
low, karet busa, telurdikocok,b
stereoform usa sabun
KOLOID SOL

Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat
dan medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga
menghasilkan tiga (3) macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas.
Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah
cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak dibahas adalah koloid sol
cair.
1.      Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya
adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.
2.      Sol Cair
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah
cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll. 
3.      Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah
debu di udara, asap pembakaran, dll.

C. GAYA INTERMOEKUL

Gaya yang terjadi antar 2 molekul yang akan mempengaruhi sifat-sifat


fisika dari suatu zat.
Jenis-jenis gaya intermolekul :
1. Ion-dipole forces
2. Dipole-dipole forces
3. London dispersion forces
4. Hydrogen bonding

 Ion-dipole forces => terjadi antara ion dan muatan parsial di salah
satu sisi molekul polar, contoh: HC

 Dipole-dipole forces => terjadi antara molekul polar yang netral

 London dispersion forces => terjadi antara molekul nonpolar yang


berdekatan dan akan saling menginduksi membentuk dipol
sementara, contoh: CCl4
 Hydrogen bonding => terbentuk ketika atom H dari suatu molekul
berinteraksi dengan atom yang sangat elektronegatif (N, O, F) dari
molekul lain, contoh: HF
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan :

1. Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak


tetap tanpa melalui reaksi kimia
2. Campuran homogeny adalah Campuran antara dua zat atau lebih
yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi.
3. Campuran heterogen adalah Campuran antara dua macam zat atau
lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu
sama lainnya
4. Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk
dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogeny
5. Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran
heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi
6. Jenis-jenis gaya intermolekul :
a. Ion-dipole forces
b. Dipole-dipole forces
c. London dispersion forces
d. Hydrogen bonding
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/02/campuran-homogen-dan-
heterogen.html

http://idpengertian.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-campuran-homogen.html

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DIDAH%20RAHAYU
%20(0606371)/halaman_9.html

http://kimiaeducation7.blogspot.co.id/2013/03/larutan-suspensi-dan-koloid.html

http://samsulrailfans.blogspot.co.id/2014/02/sistem-larutan-suspensi-dan-
koloid.html

Anda mungkin juga menyukai