Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENCERAN DAN FAKTOR PENGENCERAN LARUTAN

Disusun Oleh:

Ditha Paulina NIM. 2010801005

Dosen Pengampu:

Riri Novita Sunarti, M.Si

PRODI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


mengizinkan penulis untuk membuat sebuah makalah tentang Pengenceran dan
Faktor Pengenceran Larutan karena ridhanya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan
dosen pengampu ibu Riri Novita Sunarti, M.Si dan orang-orang yang telah
mendukung. Dalam penulisan makalah ini penulis mendapatkan banyak ilmu
pengetahuan yang baru, dan penulis menyadari banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini.
Oleh karena itu masukan dan saran sangat penulis perlukan untuk makalah
ini. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya dan jadi pedoman bagi yang membacanya.
Palembang, 31 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum .........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
BAB III METODE PRAKTIKUM ..........................................................................5
A. Waktu dan Tempat .......................................................................................5
B. Alat dan Bahan .............................................................................................5
C. Cara kerja .....................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................8
A. Hasil .............................................................................................................8
B. Pembahasan ..................................................................................................9
BAB V KESIMPULAN .........................................................................................10
A. Kesimpulan ................................................................................................10
B. Saran ..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reaksi-reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat.
Salah satu bentuk yang sering dijumpai dari campuran adalah larutan.
Dalam kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan air. Tubuh menyerap
mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan. Pada tumbuhan, nutrisi
diangkut dalam larutan air kesemua bagian jaringannya. Obat-obatan
biasanya merupakan larutan air atau alkohol dari senyawa fisiologis aktif.
Banyak reaksi-reaksi kimia yang dikenal, baik di dalam laboratorium atau
di industri terjadi dalam larutan (Yazid, 2005: 37).
Sifat-sifat berbagai zat yang berbeda dalam larutan dengan medium
air. Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Zat
yang yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak disebut pelarut.larutan biasanya berwujud gas
seperti udara, padat seperti paduan logam atau cair seperti air laut
(Raymond, 2005: 89).
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih
besar. Defenisi lain dari pengenceran diartikan pencampuran homogen yang
bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Satuan
konsentrasi yang biasanya diencerkan adalah molar, normal, dan persen
(Baharuddin dan Azis, 2013: 73).
Untuk meramalkan sifat larutan tidak dapat langsung dari sifat
komponennya, karena dalam campuran terdapat banyak interaksi antara
komponen penyusunnya. Oleh sebab itu, perlu dibuat suatu model larutan
sebagai standar untuk mengungkapkan hubungan antara komposisi dengan
sifat larutan. Model larutan yang banyak dipakai adalah larutan ideal
(Yazid, 2005: 37).

1
Berdasarkan teori diatas maka akan dilakukan praktikum pembuatan
larutan dan faktor pengenceran dengan menggunakan larutan yang pekat
dan padatan.

B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui pengertian pengenceran dan;
2. Untuk mengetahui factor-faktor pengenceran larutan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Larutan dapat di definisikan sebagai campuran homogen dari dua zat atau

lebih yang terdiri sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.

Disebut homogen karena komposisi larutannya begitu seragam (satu fasa) hingga

tidak dapat diamati bagian-bagian komponen penyusunnya meskipun dengan

mikroskop ultra. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu dapat

diamati antara fase-fase yang terpisah (Yazid, 2005: 38).

Suatu larutan terdiri dari dua komponen yang penting. Biasanya salah satu

komponen yang mengandung jumlah zat terbanyak disebut sebagai pelarut (solven),

sedangkan komponen yang lainnya yang mengandung jumlah zat sedikit disebut

(solute). Kedua komponen dalam larutan dapat sebagai pelarut atau zat terlarut

tergantung komposisinya (Yazid, 2005: 38).

Karena fase larutan dapat berbentuk padat, cair, dan gas, berarti ada

sembilan kemungkinan jenis larutan. Diantara jenis-jenis larutan ini yang penting

adalah larutan gas dalam cair, cair dalam cair, dan padat dalam cair (Yazid, 2005:
38).

Pembentukan larutan pada zat padat atau cairan larut dalam cairan, maka

dalam campuran terjadi gaya tarik-menarik antar molekul (intermolekul) zat

terlarut dan pelarut. Selain itu juga terdapat gaya tarik dalam molekul

(intramolekul) itu sendiri, yang menyebabkan molekul atau ionnya masih tetap

bersatu (Yazid, 2005: 39).

Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam

jumlah maksimal, hingga tidak dapat ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan

ini tsrjadi kesetimbangan antara solute yang larut dan yang tak larut atau kecepatan
pelarutan sama dengan kecepatan pengenapan (Yazid, 2005:43).

3
Larutan tak jenuh (unsaturated) adalah seatu larutan yang mengandung

jumlah solut lebih sedikit (encer) daripada larutan jenuhnya. Sedangkan

larutan lewat jenuh (supersaturated) mengandung solut lebih banyak (pekat) dari

pada yang ada dalam larutan jenuhnya pada suhu yang sama. Larutan lewat jenuh

tidak berada dalam kesetimbangan melainkan dalam sistem metastabil. Larutan ini

biasaya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada suhu lebih tinggi (Yazid,

2005: 44).

Larutan terdiri atas zat yang dilarutkan atau solut dan pelarut atau solvent.

Untuk larutan gula dalam air, gula merupakan zat pelarut dan air sebagai pelarutnya.

Untuk larutan alkohol dalam air, tergantung zat yang banyak. Karena itu dapat

dikatakan larutan air dalam alkohol atau alkohol dalam air. Faktor yang

mempengaruhi daya larut suatu zat dalam zat lain dipengaruhi oleh jenis zat pelarut,

jenis zat pelarut temperatur dan tekanan. Pengaruh temperatur tergantung dari

panas pelarutan. Bila panas pelarutan negatif, daya larut turun dengan naiknya

temperatur. Bila panas pelarutan positif, daya larut naik dengan nainnya temperatur.

Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat padat dan zat cair, tetapi
berpengaruh pada daya larut gas (Sukardjo, 2003).

4
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Waktu: Kamis, 31 Desember 2020
Tempat: Rumah, daring (Youtube)

B. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum pengenceran larutan:
1. Labu ukur 100 ml
2. Botol semprot
3. Beker glass 90 ml
4. Batang pengaduk
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur 5 ml dan 25 ml
7. Pipet volume 10 ml
8. Bola hisap
Bahan yang digunakan pada praktikum pengenceran Larutan
1. Larutan H2SO4 atau asam sulfat pekat dengan konsentrasi 95%
2. Larutan metilen biru dengan konsentrasi 100 ppm
3. Larutan NaCL dengan konsentrasi 0,1 molar
4. Aquades

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum cara menghitung factor
pengenceran:
1. Labu ukur
2. Larutan yang akan diencerkan yang telah diketahui konsentrasinya
3. Gelas beker
4. Pipet tetes
5. Pipet mikron

5
C. Cara Kerja
Larutan NaCl
1. Pengenceran NaCL dari 0, 1 molar menjadi 0,01 molar yang
sebelumnya sudah dikonversi, jadi didapatkan berapa volume yang
diperlukan atau yang diambil dari larutan NaCl 1 molar.
2. Memipet larutan NaCl sebanyak 10 ml menggunakan pipet volume 10
ml
3. Masukkan dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan aquades hingga dasar
leher labu ukur.
4. Membersihkan cairan-cairan yang ada pada labu ukurnya dengan
menggunakan tisu dengan batang pengaduk lalu dimasukkan dalam labu
ukur, kemudian diusap dengan memutar-mutar batang pengaduk
sehingga cairan yang ada pada dinding labu ukur akan terserap pada tisu.
5. Homogenkan agar larutan bersifat merata
6. Tuang larutan tadi kedalam bekker glass 100 ml, larutan tersebut bisa
disebut dengan laurutan NaCl dengan konsentrasi 0,01 molar

Pengenceran Asam sulfat 95% menjadi 3 molar, volume yang


dibutuhkan adalah 16, 9 liter
1. Nyalakan lemari asap. Karena H2SO4 bersifat asam pekat atau asam
kuat jadi harus dilakukan pada lemari asap, agar bau dari H2S04 tidak
menyebar.
2. Dengan menggunakan pipet ukur, pipet larutan sebanyak 25 ml karena
nantinya dari 25 ml ini kita akan menggunakan pipet hisap sebanyak 16
ml
3. Tambahkan aquades kedalam labu ukur karena bersifat asam pekat dan
akan menimbulkan panas, jadi dibawah nya harus ditambahkan aquades
terlebih dahulu
4. Keluarkan larutan asam sulfatnya sebanyak 16, 9 ml, disini akan
mengeluarkan panas karena mengalami reaksi eksoterm yaitu proses
pengeluaran panas dari sistem ke lingkungan.

6
5. Kembalikan larutan yang dipakai. Lalu tambahkan aquades, disini
larutannya akan bersifat hangat.
6. Usap dinding leher labu ukur menggunakan tisu, setelah bersih dari
cairan. Tambakan larutan sedikit demi sedikit tanpa menyentuh labu
ukurnya. Lakukan sejajar dengan mata.
7. Tutup dan homogenkan agar semua larutan tercampur
8. Pindahkan larutan kedalam bekker glass sebanyak 100 ml

Pengenceran metil biru 100 ppm ke 1 pm, stelah dihitung hanya


dibutukan 1 ml metil biru.
1. Pipet terlebih dahulu metil birunya, lalu pindahkan dalam labu ukur
sebanyak 1 ml
2. Tambahkan aquades, lap cairan yang menempel pada dinding labu ukur
menggunakan pengaduk yang dibungkus tisu
3. Homogenkan larutan
4. Pindahkan dalam bekker glass

Cara kerja factor pengenceran


1. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya yaitu 1 molar
2. Menggunakan pipet micron 0,5 ml ambil larutan, masukkan dalam labu
ukur 10 ml
3. Tambahkan aquades, karena pelarut dari larutan ini adalah aquades.
Encerkan sampai tanda batas
4. Tutup labu ukur lalu homogenkan
5. Hitung factor pengencerannya

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Setelah semua langkah kerja dilakukan pada larutan NaCl dapat
dilihat perbedaan antara Nacl sebelum dan sesudah diencerkan, pada NaCl
yang sudah diencerkan akan terlihat lebih bening dari pada yang belum
diencerkan. Pengenceran NaCL dari 0, 1 molar menjadi 0, 01 molar yang
sebelumnya sudah dikonversi, jadi didapatkan berapa volume yang
diperlukan atau yang diambil dari larutan NaCl 1 molar.
Pengenceran Asam sulfat 95% menjadi 3 molar, volume yang
dibutuhkan adalah 16, 9 ml. Pada saat mengeluarkan larutan asam sulfatnya
sebanyak 16, 9 ml, disini akan mengeluarkan panas karena mengalami
reaksi eksoterm yaitu proses pengeluaran panas dari sistem ke lingkungan.
Setelah penambahan aquades, pada metil biru akan pudar warnanya,
karena hanya berkonsentrasi 1 ppm.

B. Pembahasan
Larutan dapat di definisikan sebagai campuran homogen dari dua
zat atau lebih yang terdiri sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya
dapat bervariasi. Disebut homogen karena komposisi larutannya begitu
seragam (satu fasa) hingga tidak dapat diamati bagian-bagian komponen
penyusunnya meskipun dengan mikroskop ultra. Dalam campuran
heterogen permukaan-permukaan tertentu dapat diamati antara fase-fase
yang terpisah.
Cara penghitungan:
Larutan stok:
0, 1 m
10 ml

0, 1 molar akan dibuat dalam konsentrasi 0, 01 m

8
Penyelesaian:
𝑀1 𝑉1 = 𝑀2 𝑉2
0,1 𝑀 𝑋 = 0,01 𝑀 . 10 𝑀𝐿
0,1
X= 0,1

= 1 ml
Ambil 1 ml ad 10 ml

Menghitung factor pengencerannya:


10 ml diambil 1 ml, jika larutan yang telah diencerkan, lalu diencerkan lagi
dibuat 25 ml. 1 ml ke 10 ml berarti factor pengencerannya adalah:
10
= 10 kalinya
1

25 / 1 = 25 kalinya
Kemudian hitung seluruh factor pengenceran larutan tersebut adalah
10 x 25 = 250 kalinya
Maka factor pengenceran seluruhnya adalah 250 kalinya

9
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Larutan dapat di definisikan sebagai campuran homogen dari dua zat
atau lebih yang terdiri sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya
dapat bervariasi. Disebut homogen karena komposisi larutannya begitu
seragam (satu fasa) hingga tidak dapat diamati bagian-bagian komponen
penyusunnya meskipun dengan mikroskop ultra
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih
besar.

B. Saran
Saran untuk percobaan selanjutnya apabila melakukan percobaan
faktor pengenceran atau pembuatan larutan agar kiranya menggunakan
bahan kimia lain agar bisa dibandingkan dengan praktikum yang telah
dipelajari

10
DAFTAR PUSTAKA

Baharrudin, dkk. 2013. Kimia Dasar Dua. Makassar: Uin Press.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Edisi ke 3 (jilid 2).
Jakarta: Erlangga.

Eistein Yazid. 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. Penerbit Andi, Yogyakarta

Lazy, Genius. Cara Praktikum Pengenceran dan Cara Menghitung Faktor


Pengenceran. Di unggah pada Maret 22, 2020, Video Youtube, 6:03,
https://youtu.be/2LVcLgeRuqU

Sukardjo, 2003. Kimia Fisika. Penerbit Rineka Cipta: Yogyakarta.

Rohmatul, Dewi. Praktikum Kimia:Pengenceran Larutan. Di unggah pada


Desember 2, 2020, Video Youtube, 11:54, https://youtu.be/50WgLKTAD0

Anda mungkin juga menyukai