Cover
Kata Pengantar .......................................................................................... ii
Dafrar Isi .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktikum ..................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 3
BAB III METODELOGI .......................................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum .................................. 5
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................... 5
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 7
BAB V KESIMPULAN ............................................................................. 9
4.1 Kesimpulan .........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10
BAB 1
PENDAHULUAN
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan
dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah
kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang
mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah
medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga kemungkinan, yaitu
bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru yang
sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya.
Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas
gas – gas, gas – padat, cair – cair, cair – padat, dan padat – padat (Syukri, 1999 : 350)
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi ada 3
kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan sejati. Dua jenis campuran yang
pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan yang bersifat
homogeny dan tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan
didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih. Keadaan Fisika larutan
dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas
(Sukardjo, 1997 : 141)
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi
sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi
kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion
sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).
1. Konsentrasi Larutan
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi
adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume
(berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul
satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah
dengan persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004).
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:
1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan. Berapa volum atau massa
larutan yang akan dibuat.
3.2.2 Bahan
1. Gula
2. Garam
3. KOH
4. HCl
5. Pelarut (air)
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang kami laksanakan pada saat melakukan praktikum yaitu :
1. Mempersiapkan diri dengan memakai jas lab sebelum masuk laboratorium hingga praktikum
selesai, dan tidak lupa untuk membawa peralatan tulis untuk mencatat.
2. Memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh dosen pembimbing ketika menjelaskan tentang
pembuatan larutan yang ada didalam laboratorium Biologi FKIP.
3. Setelah pengenalan dan penjelasan , kemudian mahasiswa ditugaskan untuk membuat larutan
yang ditentukan.
4. Setelah itu mahasiswa ditugaskan untuk membuat makalah tentang Pembuatan Larutan yang ada
di laboratorium Biologi FKIP.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gram = mol x Mr
= 0,04 x 56
= 2,24 gram
4. 72 ml HCl 2%
V1 M1 = V 2 .M2
V1 = V2 .M2
M1
V 1 = 72 x 2
36
V1 = 4 ml HCl
4ml + = 72ml
= 72ml – 4ml
= 68ml - Pelarut
4.2 Pembahasan
1. Gula dengan konsentrasi 3% akan dilakukan pengenceran dengan ditambahkan pelarut sebesar
100 ml. Sebelum melakukan pengenceran kita harus menghitung berapa ml campuran dari gula
dan pelarut untuk mengetahui kadar larutan yang harus kita campur. Setelah dihitung,
selanjutnya kita meakukan pengukuran menggunakan neraca digital. Sebelum mengukur berat
larutan gula, terlebih dahulu kita mengukur berat alas/ kertas yang akan digunakan dalam
pengukuran. Setelah berat alas/ kertas diketahui, selanjutnya kita ukur berat gula. Selanjutnya
masukan gula terlebih dahulu kedalam botol kratingdaeng setelah itu masukan pelarut lalu aduk
searah dengan jarum jam.
2. Garam dengan konsentrasi 7,5% akan dilakukan pengenceran dengan ditambahkan pelarut
sebesar 100 ml. Sebelum melakukan pengenceran kita harus menghitung berapa ml campuran
dari garam dan pelarut untuk mengetahui kadar larutan yang harus kita campur. Setelah dihitung,
selanjutnya kita meakukan pengukuran menggunakan neraca digital. Sebelum mengukur berat
larutan garam, terlebih dahulu kita mengukur berat alas/ kertas yang akan digunakan dalam
pengukuran. Setelah berat alas/ kertas diketahui, selanjutnya kita ukur berat garam. Pertama
masukan garam terlebih dahulu kedalam botol kratingdaeng setelah itu masukan pelarut lalu
aduk searah dengan jarum jam.
3. KOH berbentuk kristal, sebelum dilakukan pengenceran, KOH ditimbang terlebih dahulu
dengan cara menimbang berat kertas/alas. Setelah melakukan penimbangan kertas/alas lalu
masukan KOH sesuai dengan berat yang dibutuhkan yang sebelumnya sudah dihitung. Lalu
masukan KOH kedalam botol kratingdaeng dan tambahkan pelarut setelah itu aduk searah
dengan jarum jam.
4. HCl berbentuk larutan, lakukan pengambilan dengan menggunakan pipet sesuai volume yang
dibutuhkan sesuai dngan yang telah dihitung, lalu masukan kedalam botol kratingdaeng dan
tambahkan pelarut setelah itu aduk searah dengan jarum jam.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Hal-hal yang mesti diperhatikan dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu yaitu
konsentrasi tujuan, massa padatan, volume pelarut yang diperlukan, dan persamaan yang
digunakan dalam pembuatan larutan.
2. Diketahui bahwa sebelum melakukan pengukuran berat larutan, kita harus mengukur terlebih
dahulu berat wadah/ alas yang akan digunakan sebagai tempat menyimpan larutan pada saat
melakukan pengukuran.
3. Salah satu cara pengenceran larutan yaitu mengaduk larutan dengan batang pengaduk dan juga
mengaduk dengan menggoyangkan wadah.
4. Hal-hal yang mesti diperhatikan dalam menentukan kosentarasi larutan yaitu konsentarasi awal
larutan, massa larutan, dan massa pelarut yang digunakan.
5. Larutan adalah campuran homogen yang mengandung sekurang-kurangnya 2 komponen yaitu
zat terlarut dan zat pelarut. Pelarut adalah zat yang umumnya berwujud cair yang jumlahnya
lebih banyak, sedangkan terlarut adalah zat/komponen baik gas, cair maupun padatan yang
jumlahnya lebih kecil.
6. Proses pembuatan larutan suatu zat yang berasal dari cairan pekatnya disebut pengenceran.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://aedilnusantara.blogspot.co.id/2014/01/laporan-praktikum-kimia-pembuatan.html
Sumber : http://kikyrisqiyatulj.blogspot.co.id/2013/10/pembuatan-larutan.html
Jannah, Risqiyatul. 2013. Pembuatan Larutan. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman
Sumber : https://fileq.wordpress.com/2012/02/25/laporan-pembuatan-larutan/
Sumber : http://arrahimudah.blogspot.co.id/2013/09/makalah-kimia-membuat-larutan-
dengan.html
Arrahim, dkk. 2014. Membuat Larutan Dengan Kemolaran Tertentu. Banjarbaru: Universitas Lambung
Mangkurat