MATERI: AKAR
Oleh:
Nama: Ditha Paulina
NIM: 2010801005
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan tumb
uh menuju pusat bumi. Akar merupakan bagian pokok setelah daun dan batang. Pada ujung-
ujung akar terdapat tudung akar (Calyptra) yang berfungsi sebagai pelindung. Terdapat dua
sistem perakaran yaitu sistem perakaran tunggang dan sistem perakaran serabut. Dikatakan
akar tunggang apabila akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil, biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan
tumbuhan biji terbuka. Sedangkan disebut akar serabut apabila akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya sejumlah akar
yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang, umumnya terdapat
pada tumbuhan berbiji tunggal. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendeskripsikan
morfologi akar pada berberapa tanaman. Alat dan bahan yang digunakan ialah kamera,
lembar kerja, Ipomoea aquatica, Daucus carota, Amaranthus spinosus, Imperata cylindrica.
Ipomoea aquatica, Daucus carota, dan Amaranthus spinosus termasuk dalam tumbuhan
dikotil atau berkeping dua. Imperata cylindrica termasuk dalam tanaman monokotil atau biji
tunggal.
Kata Kunci: Akar, Monokotil, Dikotil, Serabut, Tunggang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah
dan tumbuh menuju pusat bumi. Akar merupakan bagian pokok setelah daun dan
batang bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus (Tjitrosoepomo,
1985). Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya
tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air
tersebut dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan terlarut, ke
tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, kadang-kadang sebagai
tempat untuk penimbunan makanan (Tjitrosoepomo, 1985).
Terdapat dua sistem perakaran yaitu sistem perakaran tunggang (Radix
primaria) dan sistem perakaran serabut. Dikatakan akar tunggang apabila akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-
akar yang lebih kecil, biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji
terbuka. Sedangkan disebut akar serabut apabila akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya
sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang (Tjitrosoepomo, 1985). Pada akar dapat dibeda-bedakan bagian-bagian
seperti leher akar atau pangkal akar (Collum), ujung akar (Apex radices), batang
akar (Corpus radices), cabang-cabang akar (Radix lateralis), serabut akar
(Fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis) dan
tudung akar (Calyptra) (Tjitrosoepomo, 1985).
Berdasarkan uraian di atas, mengingat bahwa akar merupakan salah satu
organ pada tumbuhan yang mempunyai peranan cukup penting terhadap
kelangsungan hidup bagi suatu tumbuhan, maka dari itu pengamatan mengenai
bagian-bagian akar ini dilakukan agar kita dapat mengetahui apa saja bagian-
bagian daun tersebut.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengenal dan membedakan bagian-bagian akar dengan bagian-bagian
tumbuhannya.
2. Membedakan akar monokotil dan dikotil.
3. Mendeskripsikan morfologi akar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Akar
Akar adalah pangkal tanaman yang ada pada bagian arti batang dengan
berkembang pada tanah atau air sebagai pusat pertumbuhan untuk mencari
makanan atau nutrisi sebagai proses untuk mempertahankan hidup (Imam, 2017).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke tanah,
alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman. Fungsi
tambahannya adalahtempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi, tempat
penyimpanan bahan cadangan makanan misalnya kabohidrat, tempat penghasil
fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina, 2004).
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya tumbu
han, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam
tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh
tumbuhan yang memerlukan, kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan
makanan (Hidayat, 1995).
Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut
akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan
akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang
dapat dihisap. Tudung akar (Calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling
ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yangmasih
muda dan lemah (Tjitrosoepomo, 2005).
Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut (Tjitrosoepomo, 2018):
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah,
dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-
daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih
kalah jika dibanding dengan batang.
e. Bentuknya seringkah meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah.
C. Cara Kerja
Cara kerja pertama praktikum ini yaitu memperhatikan masing-masing
tanaman yang digunakan. Kemudian memfoto bagian keseluruhan tumbuhan
kemudian deskripsikan. Lalu ambil foto yang dapat menunjukkan bagian-bagian akar
secara keseluruhan kemudian tentukan bagian-bagian akar yang didapatkan.
Kemudian deskripsikan masing-masing akar yang didapatkan dengan bantuan buku
referensi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ipomoea Aquatica
Akar kangkung (Ipomoea aquatica) termasuk dalam akar tunggang,
sebagaimana tanaman dikotil pada umumnya. Tanaman ini diklasifikasikan
sebagai berikut (Rukmana, 2006):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Angiospermae (tumbuhan berbunga)
Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Kelas : Dicotyledoneae (berkeping dua / dikotil)
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatic Forsk.
C
D
2. Daucus carota
Daucus carota (wortel) merupakan tanaman sayuran umbi semusim,
berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada musim hujan
maupun kemarau. Wortel memiliki batang pendek yang hampir tidak tampak.
Akarnya berupa akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi bulat dan
memanjang. Tanaman wortel (Daucus carota) memiliki sistem perakaran
tunggang (Sulastri, 2014).
Tanaman ini di klasifikasikan sebagai berikut (Referensi: plants.usda.gov – Plants
Database):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L.
B
C
3. Amaranthus spinosus
Bayam duri (Amaranthus spinosus) adalah spesies tanaman berbunga dari
genus Amaranthus termasuk ke dalam suku Amaranthaceae. Klasifikasi bayam
berduri (Amaranthus spinosus) adalah sebagai berikut (Barus, 2003):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophillales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L.
A
Amaranthus spinosus dikenal sebagai sumber zat besi yang penting bagi
tubuh. Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada
umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam
duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa
mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna
merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri
yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini (Distan, 2016).
C
D
E
4. Imperata cylindrical.
Lalang, ilalang atau alang-alang (Imperata cylindrica) adalah sejenis rumput
yang acap menjadi gulma bahkan mendominasi dan menutupi wilayah terbuka
yang luas. Nama ilmiah dari alang alang adalah Imperata cylindrica (L) Raeusch.
Berikut ini klasifikasi tumbuhan alang alang (Agrotek, 2019):
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Lilianae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata Cirillo
Spesies : Imperata Cylindrical
A
B
C
D
A. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada akar terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing, seperti
pada Calyptra atau tudung akar yang berfungsi untuk melindungi ujung akar yang
masih muda dan lemah.
2. Ipomoea aquatica, Daucus carota, dan Amaranthus spinosus termasuk dalam
tumbuhan dikotil atau berkeping dua. Imperata cylindrica termasuk dalam
tanaman monokotil atau biji tunggal. Dikatakan akar tunggang apabila akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-
akar yang lebih kecil, biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji
terbuka. Sedangkan disebut akar serabut apabila akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya
sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang, umumnya terdapat pada tumbuhan berbiji tunggal.
3. Morfologi atau struktur luar akar tumbuhan dapat Nampak seperti pangkal akar,
ujung akar, batang akar, cabang-cabang akar, dan serabut akar, rambut-rambut
akar atau bulu-bulu akar, dan tudung akar.
B. Saran
Sebaiknya sebelum mengamati morfologi Radix, praktikan telah dibekali
dengan dasar teori, baik dari fungsi, klasifikasi, maupun bagian-bagian akar agar
jalannya praktikum menjadi lebih mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Hasnuhidah, Neni dan Wiono, Wisnu Juni. 2020. Botani Tumbuhan tinggi. Lampung:
Lampung University. Tesis
Sobari, E., & Fathurohman, F. (2017). Efektivitas Penyiangan Terhadap Hasil Tanaman
Wortel (Daucus carota L.) Lokal Cipanas Bogor. Jurnal Biodjati, 2 (1): 1-8.
Jurnal