Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MORFOLOGI TUMBUHAN

MATERI: AKAR

Oleh:
Nama: Ditha Paulina
NIM: 2010801005

Dosen Pengampuh: Ike Apriani, M.Si

PRODI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2021
ABSTRAK

Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan tumb
uh menuju pusat bumi. Akar merupakan bagian pokok setelah daun dan batang. Pada ujung-
ujung akar terdapat tudung akar (Calyptra) yang berfungsi sebagai pelindung. Terdapat dua
sistem perakaran yaitu sistem perakaran tunggang dan sistem perakaran serabut. Dikatakan
akar tunggang apabila akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil, biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan
tumbuhan biji terbuka. Sedangkan disebut akar serabut apabila akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya sejumlah akar
yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang, umumnya terdapat
pada tumbuhan berbiji tunggal. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendeskripsikan
morfologi akar pada berberapa tanaman. Alat dan bahan yang digunakan ialah kamera,
lembar kerja, Ipomoea aquatica, Daucus carota, Amaranthus spinosus, Imperata cylindrica.
Ipomoea aquatica, Daucus carota, dan Amaranthus spinosus termasuk dalam tumbuhan
dikotil atau berkeping dua. Imperata cylindrica termasuk dalam tanaman monokotil atau biji
tunggal.
Kata Kunci: Akar, Monokotil, Dikotil, Serabut, Tunggang
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah
dan tumbuh menuju pusat bumi. Akar merupakan bagian pokok setelah daun dan
batang bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus (Tjitrosoepomo,
1985). Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya
tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air
tersebut dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan terlarut, ke
tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, kadang-kadang sebagai
tempat untuk penimbunan makanan (Tjitrosoepomo, 1985).
Terdapat dua sistem perakaran yaitu sistem perakaran tunggang (Radix
primaria) dan sistem perakaran serabut. Dikatakan akar tunggang apabila akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-
akar yang lebih kecil, biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji
terbuka. Sedangkan disebut akar serabut apabila akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya
sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang (Tjitrosoepomo, 1985). Pada akar dapat dibeda-bedakan bagian-bagian
seperti leher akar atau pangkal akar (Collum), ujung akar (Apex radices), batang
akar (Corpus radices), cabang-cabang akar (Radix lateralis), serabut akar
(Fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis) dan
tudung akar (Calyptra) (Tjitrosoepomo, 1985).
Berdasarkan uraian di atas, mengingat bahwa akar merupakan salah satu
organ pada tumbuhan yang mempunyai peranan cukup penting terhadap
kelangsungan hidup bagi suatu tumbuhan, maka dari itu pengamatan mengenai
bagian-bagian akar ini dilakukan agar kita dapat mengetahui apa saja bagian-
bagian daun tersebut.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengenal dan membedakan bagian-bagian akar dengan bagian-bagian
tumbuhannya.
2. Membedakan akar monokotil dan dikotil.
3. Mendeskripsikan morfologi akar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akar
Akar adalah pangkal tanaman yang ada pada bagian arti batang dengan
berkembang pada tanah atau air sebagai pusat pertumbuhan untuk mencari
makanan atau nutrisi sebagai proses untuk mempertahankan hidup (Imam, 2017).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke tanah,
alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman. Fungsi
tambahannya adalahtempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi, tempat
penyimpanan bahan cadangan makanan misalnya kabohidrat, tempat penghasil
fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina, 2004).
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya tumbu
han, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam
tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh
tumbuhan yang memerlukan, kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan
makanan (Hidayat, 1995).
Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut
akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan
akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang
dapat dihisap. Tudung akar (Calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling
ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yangmasih
muda dan lemah (Tjitrosoepomo, 2005).
Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut (Tjitrosoepomo, 2018):
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah,
dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-
daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih
kalah jika dibanding dengan batang.
e. Bentuknya seringkah meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah.

Fungsi akar menurut Tjirosoepomo (2018):


1. Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki
kemampuan untuk menerobos lapisan tanah.
2. Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu-bulu akar, air akan masuk
ke dalam tubuh tumbuhan.
3. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan, contohnya pada ubi, kentang, dan wortel.
4. Pada tanaman tertentu seperti bakau, akar berperan untuk pernafasan.
5. Memperkokoh tegaknya tanaman.
6. Alat respirasi.
7. Alat perkembangan vegetative.
8. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat
pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.

B. Perbedaan akar dikotil dan monokotil


Akar tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki perbedaan. Tumbuhan
monokotil memiliki serat serabut. Serat ini berjumlah banyak seperti rambut dan
halus. Tumbuhan dikotil memiliki jenis akar tunggang. Akar jenis ini merupakan
perpanjangan batang dan terdapat cabang akar kecil (Septiana, 2020).
Sistem perakaran tunggang terjadi bila akar lembaga tumbuh terus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih
kecil. Akar pokok demikian disebut akar tunggang (Radix primaria). Susunan
perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji
terbuka (Gymnospermae). Akar tunggang hanya dijumpai pada tanaman yang
ditanam dari biji. Walaupun termasuk kedalam tumbuhan dikotil, suatu
tumbuhan tidak akan mempunyai akar tunggang jika tidak ditanam dari biji
Tjirosoepomo (2018).
Sistem perakaran serabut Terjadi bila akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya sejumlah akar
yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang.
Akar-akar ini bentuknya seperti serabut, oleh karena itu, disebut akar serabut.
Sistem perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan yang berbiji tunggal
(Monokotil) Tjirosoepomo (2018).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 7 April 2021 pukul 7.10-
selesai di Rambang.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kamera dan lembar
kerja, sedangkan bahan yang diperlukan ialah: Ipomea aquatica, Daucus carota,
Amaranthus spinosus, Imperata cylindrical.

C. Cara Kerja
Cara kerja pertama praktikum ini yaitu memperhatikan masing-masing
tanaman yang digunakan. Kemudian memfoto bagian keseluruhan tumbuhan
kemudian deskripsikan. Lalu ambil foto yang dapat menunjukkan bagian-bagian akar
secara keseluruhan kemudian tentukan bagian-bagian akar yang didapatkan.
Kemudian deskripsikan masing-masing akar yang didapatkan dengan bantuan buku
referensi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Ipomoea Aquatica
Akar kangkung (Ipomoea aquatica) termasuk dalam akar tunggang,
sebagaimana tanaman dikotil pada umumnya. Tanaman ini diklasifikasikan
sebagai berikut (Rukmana, 2006):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Angiospermae (tumbuhan berbunga)
Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Kelas : Dicotyledoneae (berkeping dua / dikotil)
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatic Forsk.

Gambar 1. Ipomoea aquatica, A. Folium; B. Caulis; C. Radix


Sistem perakaran Ipomoea aquatic adalah akar tunggang (ciri dikotil) dengan
cabang akar menyebar ke semua arah dapat dilihat pada gambar 1. Akar tanaman
Ipomoea aquatic memiliki sistem perakaran tunggang dengan cabang-cabangnya
banyak menyebar ke berbagai arah. Akar kangkung dapat menembus kedalaman
tanah hingga 60 – 100 cm, dan dapat pula melebar secara horizontal hingga
mencapai jarak 150 cm, terutama untuk jenis kangkung air (Djuariah, 2007).

C
D

Gambar 2. Radix Ipomoea aquatica, A. Collum; B. Corpus radicis; C. Radix


ratelaris; D. Fibrilla Radicalis; E. Pilus radicalis; F. Apex radicis
Ipomoea aquatica memiliki sistem perakaran tunggang yang mana dapat
dilihat pada Gambar 2. Jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil maka disebut sistem
perakaran tunggang (Tjitrosoepomo, 1985). Bagian terbesar ada di dekat
permukaan tanah lalu mengerucut ke bagian bawah di dalam tanah. Akar
tunggang akan membentuk percabangan akar yang lebih kecil, kearah samping.
Leher akar atau pangkal akar (Collum) yaitu bagian akar yang bersambungan
dengan pangkal batang. Fungsi dari leher akar yaitu untuk menghubungkan
antara bagian akar dengan bagian batang dari sebuah tumbuhan. Batang akar
(Corpus radicis) adalah bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya
(Tjitrosoepomo, 1985).
Cabang-cabang akar (Radix lateralis) adalah bagian-bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok,
dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi. Fungsi cabang akar
adalah membentuk rambut-rambut akar baru dengan membentuk percabangan
dalam sebuah akar tumbuhan. Serabut akar (Fibrilla radicalis) adalah cabang-
cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut. Fungsi dari serabut akar
yaitu menyerap air dan garam mineral, menyimpan cadangan makanan, dan
menunjang atau memperkokoh berdirinya tumbuhan (Tjitrosoepomo, 1985).
Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus raicalis) yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut
akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut akar ini bidang penyerapan akar
menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang
dihisap (Tjitrosoepomo, 1985).
Ujung akar (Apex radicis) adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan. Secara
morfologi, setiap ujung akar memiliki jaringan pelindung yaitu Calyptra yang
dapat tumbuh menembus batuan secara fisika atau kimia (Nugroho, 2010).
Fungsi tudung akar yaitu untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis
pada waktu menembus tanah. Tudung akar (Calyptra) yaitu bagian akar yang
letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung
akar yang masih muda dan lemah (Tjitrosoepomo, 1985).

2. Daucus carota
Daucus carota (wortel) merupakan tanaman sayuran umbi semusim,
berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada musim hujan
maupun kemarau. Wortel memiliki batang pendek yang hampir tidak tampak.
Akarnya berupa akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi bulat dan
memanjang. Tanaman wortel (Daucus carota) memiliki sistem perakaran
tunggang (Sulastri, 2014).
Tanaman ini di klasifikasikan sebagai berikut (Referensi: plants.usda.gov – Plants
Database):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L.

B
C

Gambar 3. Radix Daucus carota, A. Collum; B. Radix retelaris; C. Corpus


radicis; D. Apex radicis
Tanaman wortel (Daucus carota) memiliki sistem perakaran tunggang.
Wortel memiliki perakaran tunggang yang berbentuk tombak (Fusiformis),
pangkalnya besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan, biasanya menjadi tempat penimbunan makanan, misalnya akar lobak
(Raphanus sativus L.), wortel (Daucus Carota L) (Tjitrosoepomo, 2013). Akar
Daucus carota memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang akar.
Dikutip dari Teorieno.com, akar wortel selain berfungsi sebagai menyerap
unsur hara dan air dalam tanah juga sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Sehingga akar wortel akan terus berkembang dan membesar membentuk
umbi yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Pada pertumbuhan akar tanaman wortel, akar tunggang akan mengalami
perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan.
Bentuk akar akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai
diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya (Agrotek, 2019).
Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut
atau dikenal sebagai umbi wortel.

3. Amaranthus spinosus
Bayam duri (Amaranthus spinosus) adalah spesies tanaman berbunga dari
genus Amaranthus termasuk ke dalam suku Amaranthaceae. Klasifikasi bayam
berduri (Amaranthus spinosus) adalah sebagai berikut (Barus, 2003):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophillales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L.
A

Gambar 4. Amaranthus spinosus, A. Folium; B. Caulis; C. Radix

Amaranthus spinosus dikenal sebagai sumber zat besi yang penting bagi
tubuh. Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada
umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam
duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa
mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna
merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri
yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini (Distan, 2016).

C
D
E

Gambar 5. Radix Amaranthus Spinocus, A. Collum; B. Corpus radicis; C. Radix


ratelaris; D. Fibrilla Radicalis; E. Pilus radicalis; F. Apex radicis
Leher akar atau pangkal akar (Collum) yaitu bagian akar yang bersambungan
dengan pangkal batang. Fungsi dari leher akar yaitu untuk menghubungkan
antara bagian akar dengan bagian batang dari sebuah tumbuhan. Batang akar
(Corpus radicis) adalah bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya
(Tjitrosoepomo, 2018).
Cabang-cabang akar (Radix lateralis) adalah bagian-bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok,
dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi. Serabut akar (Fibrilla
radicalis) adalah cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut
(Tjitrosoepomo, 2018).
Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus raicalis) yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang (Tjitrosoepomo, 1985). Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab
itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dikutip dari Kompas.com, dengan
adanya rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga
lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dihisap.
Ujung akar (Apex radicis) adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan. Secara
morfologi, setiap ujung akar memiliki jaringan pelindung yaitu Calyptra yang
dapat tumbuh menembus batuan secara fisika atau kimia (Nugroho, 2010).
Tudung akar (Calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas
jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah
(Tjitrosoepomo, 1985).

4. Imperata cylindrical.
Lalang, ilalang atau alang-alang (Imperata cylindrica) adalah sejenis rumput
yang acap menjadi gulma bahkan mendominasi dan menutupi wilayah terbuka
yang luas. Nama ilmiah dari alang alang adalah Imperata cylindrica (L) Raeusch.
Berikut ini klasifikasi tumbuhan alang alang (Agrotek, 2019):
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Lilianae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata Cirillo
Spesies : Imperata Cylindrical

A
B
C
D

Gambar 6. Radix Imperata sylindrical, A. Akar rambut; B. Akar Serabut; C. Akar


Tajuk; D. Radikula
Dikutip dari Kompas, akar rambut merupakan bagian akar yang keluar
dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit
akar yang berada diluar, dan ini penting dalam penghisapan air maupun zat-
zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan
panjangnya sama dengan akar serabut.
Menurut Dinas kabupaten Mesuji, akar tajuk adalah akar yang tumbuh
dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak
kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam.
Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah, maka akar-akar dangkal
mudah berkembang.
Dalam Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,
Kemdikbud mengemukakan bahwa radikula adalah akar yang tumbuh pada
saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon
akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan kearah bawah sehingga
terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas
sehingga terbentuk batang dan daun. Setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang,
akar serabut akan tumbuh.
Akar tanaman alang-alang adalah akar berbentuk rimpang yang
menjalar, dan berbuku-buku (Agrotek, 2019). Menurut Tjitrosoepomo (1985)
Rimpang (Rhizoma) adalah batang beserta daunnya yang terdapat didalam
tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar dan dari ujungnya dapat
tumbuh tunas yang muncul diatas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan
baru. Alat ini adalah penjelmaan batang dan bukan akar, dapat dilihat dari
tanda-tanda berikut:
1. Beruas-ruas, berubuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian.
2. Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3. Mempunyai kuncup-kuncup.
4. Tumbuhnya tidak kepusat bumi atau air, kadang-kadang lalu
keatas, muncul diatas tanah.
Keragaman akar tunggang
Akar tunggang dapat memiliki percabangan atau tidak memiliki percabangan,
atau memiliki sedikit percabangan. Akar tunggang yang memiliki percabangan
(Ramosus) umumnya memiliki akar pokok berbentuk kerucut dan bercabang-cabang.
Cabang- cabang tersebut bercabang lagi. Jenis perakaran ini dapat ditemukan pada
pepohonan yang ditumbuhkan dari biji. Sedangkan akar tunggang yang memiliki
sedikit percabangan atau tidak memiliki percabangan, biasanya akar berfungsi sebagai
penimbun cadangan makanan. Berdasarkan fungsinya akar tunggang memiliki
beberapa bentuk khas, yaitu (Tjitrosoepomo, 1985):
1. Berbentuk tombak (Fusiformis); pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan
serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi tempat menimbun
makanan misalnya akar wortel (Daucus carota).
2. Berbentuk gasing (Napiformis); pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut
sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti terdapat pada
bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb).
3. Berbentuk benang (Filiformis); jika akar tunggang kecil panjang seperti akar
serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaaeolus
lunatus L).
Keragaman akar serabut
Sistem perakaran serabut dikelompokkan sebagai berikut:
1. Perakaran disusun oleh akar serabut berbentuk benang seperti padi (Oryza sativa).
2. Perakaran serabut yang kaku dan besar seperti pada pohon kelapa (Cocos
nucifera).
3. Perakaran disusun oleh akar serabut yang besar seukuran lengan manusia seperti
pada pandan (Pandanus tectorius).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada akar terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing, seperti
pada Calyptra atau tudung akar yang berfungsi untuk melindungi ujung akar yang
masih muda dan lemah.
2. Ipomoea aquatica, Daucus carota, dan Amaranthus spinosus termasuk dalam
tumbuhan dikotil atau berkeping dua. Imperata cylindrica termasuk dalam
tanaman monokotil atau biji tunggal. Dikatakan akar tunggang apabila akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-
akar yang lebih kecil, biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji
terbuka. Sedangkan disebut akar serabut apabila akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya
sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang, umumnya terdapat pada tumbuhan berbiji tunggal.
3. Morfologi atau struktur luar akar tumbuhan dapat Nampak seperti pangkal akar,
ujung akar, batang akar, cabang-cabang akar, dan serabut akar, rambut-rambut
akar atau bulu-bulu akar, dan tudung akar.

B. Saran
Sebaiknya sebelum mengamati morfologi Radix, praktikan telah dibekali
dengan dasar teori, baik dari fungsi, klasifikasi, maupun bagian-bagian akar agar
jalannya praktikum menjadi lebih mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

Hasnuhidah, Neni dan Wiono, Wisnu Juni. 2020. Botani Tumbuhan tinggi. Lampung:
Lampung University. Tesis

Sobari, E., & Fathurohman, F. (2017). Efektivitas Penyiangan Terhadap Hasil Tanaman
Wortel (Daucus carota L.) Lokal Cipanas Bogor. Jurnal Biodjati, 2 (1): 1-8.
Jurnal

Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


Buku

Anda mungkin juga menyukai