Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH HEMATOLOGI

(PEMERIKSAAN DARAH RUTIN)

DISUSUN OLEH:

NAMA : TRINADILLA

NIM : 2181050

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

FAKULTAS FARMASI T.A 2022/2023

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, yang telah memberikan segala
rahmat dan karunianya. Sehingga Makalah yang berjudul “Pemeriksaan Darah Rutin” berhasil
diselesaikan. Dan tak lupa kami mengucapkan terimakasih pada pihak yang terlibat dalam
penulisan makalah ini.

Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi mengenai “Pemeriksaan


Darah Rutin”yang sangat penting untuk kita ketahui.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karna itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Lubuk pakam,14 Juli 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................... 3

BAB II Pembahasan ...................................................................................................................... 4

A. Tinjauan Umum Tentang Darah Rutin ............................................................................... 4


B. Tinjauan Umum Tentang Trombosit .................................................................................. 8
C. Tinjauan Umum Tentang Hemoglobin ............................................................................... 12

BAB III Penutup ........................................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................................................. 18

Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan darah rutin merupakan pemeriksaan yang sering diminta oleh klinis karena
dengan melakukan pemeriksaan darah rutin dapat terdiagnosis beberapa penyakit kelainan darah
dan dapat ditentukan arah pemeriksaan lebih lanjut dari penderita tersebut. Pemeriksaan darah
rutin antara lain adalah uji kadar hemoglobin; jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, nilai
hematokrit, laju endap darah disingkat LED dan menentukan indeks eritrosit.1

Darah merupakan alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama dalam tubuh
kita. Darah terdiri dari elemen-elemen dan berbentuk plasma yang jumlahnya setara. Elemen-
elemen itu terdiri dari sel darah merah (eritrosit), se darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. 2

Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang terdapat dalam tubuh manusia,
berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit adalah fragmen sitoplasma
megakariosit yang tidak berinti dan terbentuk di sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-
4 um, berbentuk cakra bikonkaf. Setelah keluar sumsum tulang, sekitar 20-30 trombosit
mengalavi sekuestrasi di limpa.3 Jumah trombosit adalah 150.000-450.000 sel/mm 3 darah. Masa
hidupnya 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawa ke limfa untuk dihancurkan. Sisa-sisa
sel tersebut akan diangkat oleh makrofag. 4

Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbatan mekanis selama respon hemostatik
normal terhadap luka vaskuler. Trombosit juga penting untuk mempertahankan jaringan apabila
terjadi luka. Trombosit ikut serta dalam usaha menutup luka, sehingga tubuh tidak mengalami
kehilangan darah dan terlindung dari benda asing. Trombosit melekat (Adhesi) pada permukaan
asing terutama serat kolagen. Trombosit akan melekat pada trombosit lain (Agresi). Selama
proses agresi terjadi perubahan bentuk yang menyebabkan trombosit akan melepaskan isinya.
Masa agresi trombosit akan melekat pada endotel, sehingga terbentuk sumbat trombosit yang
stabil melalui pembentukan fibrin. 5

Kekurangan trombosit atau jumlah trombosit menurun disebut trombositopenia, karena


adanya kerusakan, penurunan pembentukan trombosit atau menghambat fungsi sumsum tulang.
Sedangkan peningkatan jumlah trombosit disebut trombositosis, trombositosis terjadi karena

1
Verbrugge & Huisman, 2015
2
Tarwoto, 2008
3
Wulandari dan Zulaikah, 2012
4
Dhara AR dkk, 2011
5
Sadikin H, 2003

4
produksi trombosit yang berlebihan atau tidak terkendali. Trombosit meningkat sebagai bagian
dari respon fase akut peradangan atau infeksi.

Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2). Fungsi hemoglobin sendiri adalah mengatur pertukaran oksigen dengan
karbondioksida di dalam jaringan tubuh. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawah
keseluruh tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar, mebawa karbondioksida dari jaringan tubuh
sebagai metabolisme ke paru-paru untuk dibuang.6 Hemoglobin tersusun dari globin (empat
rantai protein yang terdiri dari dua unit alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom besi
dan porphyrin: suatu pigmen merah). Pigmen besi hemoglobin bergabung dengan oksigen.
Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah (dalam arteri) berwarna merah terang sedangkan
hemoglobin yang kehilangan oksigen (dalam vena) berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin
mengangkut 1,34 mL oksigen. Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hemoglobin
bukan jumlah sel darah merah. 7

Kurangnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah adalah penyebab anemia yang utama.
Hemoglobin rendah menunjukkan rendahnya tingkat oksigen dalam darah yang sering
menyebabkan sesak nafas. Untuk mengatasi kekurangan oksigen dalam darah, tubuh
meningkatkan daya kerja jantung. Hal ini menimbulkan gejala seperti jantung berdebar dan nyeri
dada. Jika oksigen tidak dipasok ke berbagai bagian tubuh, fungsi tubuh akan terhambat, sel-sel
tidak mendapatkan oksigen yang cukup untuk melakukan aktivitasnya. Gejala yang paling umum
ditampilkan adalah mudah lelah.8

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dan hemoglobin terdiri dari beberapa metode. Seiring
dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung sel darah, saat ini
di sebagian besar laboratorium klinik lebih banyak menggunakan alat hematologi otomatis
(Hematology Analyzer BCC-3600). Kelebihan pada metode otomatis adalah mampu
mengerjakan beberapa parameter pemeriksaan dalam waktu bersamaan, hasil pemeriksaan valid
karena terstandarisasi dan proses pengerjaan lebih cepat dibanding manual sehingga lebih efektif
dan efisien.9 Namun menurut kiswari kelemahan alat otomatis adalah tidak dapat menghitung
dengan baik apabila ada trombosit besar, trombosit bergerombol atau pecahan eritrosit dan
pecahan leukosit. Hal ini dapat dilihat dengan adanya tanda flagging pada alat. Dengan demikian
cross check menggunakan manual sangat berarti. 10

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pemeriksaan Darah Rutin
2. Apa Saja Metode Pemeriksaan Darah Rutin

6
Kee J L, 2007
7
Kemenkes RI 2011
8
Price, 2012
9
Harjo, 2011
10
Kiswari, 2014

5
3. Bagaimana Cara Pemeriksaan Darah Rutin

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan trombosit
2. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan hemoglobin

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum Tentang Darah Rutin

1. Definisi Darah

Darah adalah cairan yang selalu beredar yang menyediakan nutrisi,oksigen,dan pembuangan
limbah untuk tubuh. Darah sebagian besar cair, dengan banyak sel dan protein tersuspensi di
dalamnya, membuat darah “lebih kental” dari pada air murni. Rata-rata orang memiliki sekitar 5
liter (lebih dari satu galon) darah. Faktanya sekitar 7-10% berat badan orang dewasa terdiri dari
darah. Perempuan memiliki sekitar 4-5 liter, sedangkan laki-laki memiliki sekitar 5-6 liter.
Perbedaan ini terutama di sebabkan oleh perbedaan ukuran tubuh antara laki-laki dan
perempuan. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan 1/12 berat badan atau kira-
kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan, sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Suhu rata-
rata darah adalah 38 derajat celcius dan memiliki pH 7,35-7,45. Beredar melalui sistem vaskular
dan berfungsi sebagai penghubung antara organ tubuh, darah membawa oksigen yang diserap
dari paru-paru dan nutrisi yang diserap dari saluran gastrointestinal (GI) ke sel-sel tubuh untuk
metabolisme sel11. Darah juga membawa hormon, antibodi, dan zat lainnya ke tempat yang
dibutuhkan. Selain itu, darah membawa produk limbah yang dihasilkan oleh metabolisme sel ke
paru-paru, kulit, hati, dan ginjal, dimana mereka ditransformasikan dan dihilangkan dari tubuh.12

2. Fungsi Darah

Darah memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagi berikut :

a) Transportasi

Darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh untuk metabolisme. Karbon
dioksida yang dihasilkan selama metabolisme dibawa kembali ke paru-paru oleh darah, di
mana ia kemudian di hembuskan keluar. Darah juga menyediakan sel-sel nutrisi, mengangkut
hormone dan membuang produk limbah dari hati, ginjal atau usus.

11
( Jitowiyono 2018 )
12
(Smelttzer 2010 dalam Jitowiyono 2018).

7
b) Regulasi

Darah membantu menjaga keseimbangan tubuh. Misalnya, memastikan suhu tubuh tetap
terjaga. Hal ini dilakukan baik melalui plasma darah, yang bisa menyerap atau mengeluarkan
panas, serta melalui kecepatan aliran darah. Saat pembuluh darah melebar, darah mengalir
lebih lambat dan ini menyebakan panas hilang. Bila suhu lingkungan rendah maka pembuluh
darah bisa berkontraksi, sehingga sesedikit mungkin panas bisa hilang.

c) Perlindungan

Jika pembuluh darah rusak, bagian tertentu dari gumpalan darah bersatu dengan sangat
cepat memastikan bagian luka berhenti berdarah. Inilah cara tubuh terlindungi dari
kehilangan darah. Sel-sel darah putih dan zat pembawa lainnya juga berperan penting dalam
sistem kekebalan tubuh.

3. Bagian-bagian darah
Darah tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma darah dan selsel darah :
a) Plasma

Plasma adalah bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warnanya bening kekuning-
kuningan. Hampir 90% dan plasma darah terdiri atas air. Zat-zat yang terdapat dalam plasma
darah adalah sebagai berikut :

1) Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah


2) Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium, dan lainlain) yang berguna
dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotik
3) Protein darah (albumin dan globulin) meningkatkan viskositas darah juga menimbulkan
tekanan osmotik untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4) Zat makanan (asama amino, glukosa, lemak mineral dan vitamin
5) Hormon, yaitu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh
6) Antibodi.13

13
Lita Ester 2018

8
Plasma bekerja sebagai medium (perantara) untuk penyaluran makanan, mineral, lemak,
glukosa, dan asam amino ke jaringan, juga merupakan medium untuk mengangkut bahan
buangan seperti urea, asam urat, dan sebagian dari karbon dioksida ( Evelyn 2010 ).

b) Sel-sel darah / butir-butir darah

1. Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah adalah sel yang tidak memiliki nukleus dan hidup sekitar 120 hari dan
merupakan sel paling banyak dalam darah. Berfungsi untuk mengangkut oksigen dan karbon
dioksida melalui aliran darah. Eritrosit berbentuk bikonkaf dan berdiameter 7-8 mikron. Bentuk
bikonkaf tersebut menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel sehingga dapat melewati pembuluh
darah yang sangat kecil dengan baik. Bentuk eritrosit pada mikroskop biasanaya tampak bulat
berwarna merah dan dibagian tengahnya tampak lebih pucat, atau disebut (central pallor)
diameter 1/3 dari keseluruhan diameter eritrosit. Sel darah merah merupakan sel yang paling
banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke
seluruh jaringan tubuh.

Fungsi utama sel darah merah ialah mengikat dan membawa O2 dari paru-paru untuk
diedarkan dan dibagikan ke seluruh sel di berbagai jaringan. Hemoglobin yang “terbungkus” di
dalam sel darah merah merupakan tingkat perkembangan lebih lanjut dari makhluk hidup.
Dengan banyaknya oksigen yang dpaat diikat dan di bawa oleh darah, berkat adanya
Hemoglobin yang terkurung di dalam sel darah merah, pasokan oksigen ke berbagai tempat di
seluruh tubuh bahkan yang paling terkecil dan terisolasi sekalipun akan terjamin. Akibatnya,
berbagai sel dalam tubuh dapat bekerja melakukan fungsinya dengan energi yang cukup.
Hasilnya, individu tersebut dapat berfungsi dan berkembang dengan sempurna. 14

2. Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih merupakan komponen darah yang berperan dalam memerangi infeksi yang di
sebabkan oleh virus, bakteri,parasit, ataupun proses metabolik toksin, dan lain-lain. Terdapat 5

14
Kusumawardani E. 2010

9
jenis utama sel darah putih (neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit) dari sel darah
putih yang bekerjasama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi,
termasuk menghasilkan antibody.

Sel darah putih berfungsi sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan memakan bibit
penyakit/bakteri yang masuk ke dalam tubuh jaringan dan sebagai pengangkut yaitu
mengangkut/membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

3. Trombosit (Platelet).

Trombosit merupakan partikel yang menyerupai sel, dengan ukuran kecil dari pada sel darah
merah atau sel darah putih. Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk
menghentikan pendarahan.

Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit dalam keadaan
normal bersikulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah, namun dalam beberapa detik setelah
kerusakan suatu pembuluh, trombosit tertarik ke daerah tersebut sebagai respon terhadap kolagen
yang terpajan di lapisan subendotel pembuluh. Trombosit atau platelet sangat penting untuk
menjaga hemostatis tubuh. Adanya abnormalitas pada vaskuler, trombosit, koagulasi, atau
fibrinolisis akan mengganggu hemostatis sistem vaskuler yang mengakibatkan perdarahan
abnormal/gangguan perdarahan15.

4. Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein yang terdiri dari dua unit
alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom besi dan porphyrin: suatu pigmen merah).
Pigmen besi hemoglobin bergabung dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen
darah (dalam arteri) berwarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen
(dalam vena) berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen.
Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah merah.16

5. Laju Endap Darah (LED)

15
Lita Ester 2018
16
Kemenkes RI 2011

10
Laju endap darah merupakan ukuran kecepatan endap eritrosit yang menggambarkan
komposisi plasma serta perbandingan eritrosit dan plasma. LED dipengaruhi oleh berat sel darah
dan luas permukaan sel serta gravitasi bumi. LED merupakan uji yang sensitif tapi tidak
spesifik.17

B. Tinjauan Umum Tentang Trombosit


1. Definisi Trombosit

Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakoriat yang tidak berinti dan terbentuk disumsum
tulang. Trombosit matang berukuran 2-4 µm, berukuran cakram bikonveks dengan volume 5-8
fl. Trombosit setelah keluar dari sumsum tulang, sekitar 20-30 trombosit mengalami sekuestrasi
di limpa. 18 Trombosit disebut juga platelet atau keping darah. Trombosit tidak dapat dipandang
sebagai sel utuh karena berasal dari sel raksasa yang berada di sumsum tulang, yang dinamakan
megakoriat. Megakariot di dalam pematangan dipecah menjadi 3.000-40.000 serpihan sel, yang
dinamai sebagai trombosit atau kepingan sel (platelet) tersebut. Trombosit mempunyai bentuk
bulat dengan garis tengah 0,75-2,25 mm, tidak mempunyai inti. Kepingan sel ini masih dapat
melakukan sintesis protein, walaupun sangat terbatas, karena di dalam sitoplasma masih terdapat
sejumlah RNA. Trombosit masih mempunyai mitokondria,butir glikogen yang mungkin
berfungsi sebagai cadangan energi dan 2 jenis granula yaitu granula yang lebih padat.19
Pemeriksaan hitung jumlah trombosit merupakan salah satu komponen darah yang terdapat
dalam pada tubuh manusia, berperan penting dala pembentukan bekuan darah. Trombosit berasal
dari fragmentasi sitoplasma egakoriat. Trombosit adalah sel darah yang tidak mepunyai inti
dengan ukuran diameter 1-4 µ dan volumenya 7-8 fl. Jumlah darah dengan keadaan normal pada
tubuh manusia adalah 150.000 – 450.000 µl darah (Harjo, 2011).

2. Fungsi Trombosit

Trombosit berperan penting dalam mengontrol perdarahan. Apabila terjadi cidera vaskuler,
trombosit mengupul pada tempat cedera tersebut. Fungsi utama trombosit adalah pembentuk
sumbatan mekanis selama respon haemostatis normal terhadap luka vasculer. Darah yang sudah
tersipan lebih dari 24 ja tidak lagi mengandung trombosit yang masih berfungsi atau faktor

17
Anzani, 2018
18
Kokasih, 2008
19
Sadikin, 2013

11
koagulan V dan VIII dalam jumlah. Tanpa trombosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan
melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, agresi, dan fusi serta
aktivitas prokoagulannya sangat penting untuk fungsinnya. 20 Setelah terjadi adhesi trombosit,
selanjutnya akan dilepas ADP. Proses ini bersifat reversibel, yang terlihat sebagai gelombang
pertaa padates agregasi trombosit. Bila kosentrasi ADP makin meningkat, terjadilah agresi
trombosit, selain ADP, juga dillepas serotonin, yang menyebabkan vasokonstriksi, sehingga
memberi kesempatan untuk menyiapkan pembekuan sumbat hemostatik primer, yang terdiri atas
trombosit dan fibrin.

Benang-benang fibrin tersebut akan membentuk formasi seperti jaring-jaring yang akan
menutupi daerah luka sehingga menghentikan pendarahan aktif yang terjadi pada luka. Selain itu,
trombosit juga mempunyai peran dalam melawan infeksi virus dan bakteri, dengan memakai
virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kemudian dengan bantuan sel-sel kekebalan tubuh
lainnya menghancurkan virus dan bakteri di dalam trombosit tersebut.21

3. Metode Pemeriksaan Trombosit

a. Cara pemeriksaan manual


Cara langsung atau metode rees ecker:
1) Larutan rees ecker dihisap kedalam pipet eritrosit sampai garis tanda „1” kemudian
dibuang .
2) Darah dihisap sapai garis tanda “0,5” kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
dihapus dengan tisssue.
3) Ujung pipet dimasukkan ke dalam larutan rees ecker sambil menahandarah pada garis
tanda dan larutan dihisap sapai tanda “101”, pipet diangkat dari larutan , pipet
dikocok selama 3 menit.
4) Tiga sampai epat tetes cairan yang ada didalam batang kapiler dibuang.
5) Sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30 derajat pada perukaan kamar hitung dengan
menyinggung pinggir kaca penutup kemudian campuran tersebut diteteskan.

20
Brunner dan Suddarth, 2002
21
Sacher, 2004

12
6) Kamar hitung yang telah diisi dibiarkan dengan sikap datar dalam cawan petridis
yang tertutup selama 10 menit supaya trombosit mengendap.
7) Trombosit yang terdapat dalam seluruh bidang besar ditengahtengah (1 milipersegi)
dihitung memakai lensa objektif besar.
8) Jumlah tersebut dikali 2000 untuk menghasilkan jumlah trombosit per µl darah.
Meskipun cara ini CV-nya relatif besar, tetapi cara ini masih dapat menghitung
trombosit berukuran besar yang tidak terhitung dengan cara otomatis.
b. Cara tidak langsung atau apusan darah:
1) Dipilih kaca objek yang bertepi rata untuk digunakan sebagai “kaca penghapus”sudut
kaca objek yang dipatahkan, menurut garis diagonal untuk dapat menghasilkan
sediaan apus darah yang tidak mencapai tepi kaca objek.
2) Satu tetes kecil darah diletakan pada ± 2-3 mm dari ujung kaca objek. Kaca
penghapus diletakan dengan sudut 30-45 derajat terhadap kaca objek didepan tetes
darah.
3) Kaca penghapus ditarik kebelakang sehingga tetes darah, ditunggu sampai darah
menyebar pada sudut tersebut.
4) Dengan gerak yang mantap, kaca penghapus didorong sehingga terbentuk apusan
darah sepanjang 3-4 cm pada kaca objek. Darah harus habis sebelum kaca
penghapusmencapai ujung lain dari kaca objek. Apusan darah tidak boleh terlalu tipis
atau teralu tebal, ketebalan ini dapat diatur dengan mengubah sudut antara kedua kaca
objek dan kecepatan menggeser. Makin besar sudut atau makincepat menggeser,
maka makin tipis apusan darah yang dihasikan.
5) Apusan darah dibiarkan mengering udara. Identitas pasien ditulis pada bagian tebal
apusan dengan label.
6) Akukan pewarnaan meletakkan sediaan di atas bak pewarnaaan.
7) Elakukan fiksasi dengan eneteskan methanol sampai mengenanggipermukaan apusan
(2 menit).
8) Membuang sisa metanol
9) Meneteskan cat giemsa selama 20 menit sampai memenuhipermukaan sediaaan
10) Mencuci dengan aguadest
11) Mengeringkan sediaan dengan mengangin-nginkannya.

13
12) Mengamati sediaan dibawah mikroskop.

c. Kelebihan dan kekurangan cara langsung dan tidak langsung.

Kelebihan dan kekurangan larutan rees ecker :

Kelebihan dari larutan rees ecker adalah trombosit lebih jelas terlihat dan trombosit berwarna
biru. Sedangkan kekurangannya adalah harga larutan rees ecker lebig mahal, tidak dapat
melisiskan eritrosit, dan dengan pengenceran kecil eritrosit enupuk sehingga menutupi trombosit.
Kelebihan dan kekurangan apusan darah tepi :

Kelebihan sediaan apusan darah tepi (SADT) yaitu dapat elihat langsung keadaan sel
trombosit yang rusak dan yang beragresi, biayanya murah. Kekurangannya yaitu tergantung dari
keterampilan seseorang dari pembuatan apusan darah tepi, hasil pemeriksaan yang sangat
subjektif, cara membaca dalam lapang pandang, distribusi sel yang tidak merata.22

d. Cara Automatic.

Penghitungan sel secara automatik dilakukan dengan cara elektronik, dengan prinsip
hamburan cahaya. Alat-alat hitung sel automatik diantaranya Sysmex, Hemolyser, Sel Counter,
Cobasmira, Micros 40 dan Hematology Analyzer Dirui BCC-3600.

Prinsip pemeriksaan ini adalah menggunakan pengukuran dan penyerapan sinar akibat
interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau sampel yang
dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometri. Flow cytometri adalah metode
pengukuran (metri) jumlah dan sifat-sifat sel (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow)
melalui celah sempit ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel
dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini
juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel.

Cara Kerja Menggunakan Hematologi Analyzer Dirui BCC-3600 :

1) Gunakan darah EDTA.

22
Sacher dan Mcpherson, 2004

14
2) Pada saat layar menampilkan menu utama, pastikan mode tes “whole blood” pada bagian
bawah menu.
3) Homogenkan sampel darah, kemudian masukkan probe kedalam tabung berisi sampel
darah.
4) Tekan “Count Button” (warna biru tua) untuk memulai penghisapan sampel. Selama
proses penghisapan, pastikan ujung probe terendam dalam sampel darah sehingga tidak
ada udara yang terisap, namun ujung probe jangan menyentuh dasar tabung.
5) Selama mengisap sampel, indikator akan berwarna kuning.
6) Jika sudah menghisap sampel, indikator akan berubah warna dari hijau menjadi kuning,
probe akan otomatis masuk ke alat dan memulai proses perhitungan sampel.
7) Hasil pemeriksaan akan ditampilkan di layar dan otomatis tercetak apabila printer disetel
“Auto”.

Untuk menghitung jumlah trombosit secara manual akan memakan waktu yang cukup lama
dan kurang cepat, maka dilakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit secara automatik.
Walaupun harga mesin automatik cukup mahal, namun alat ini mampu memeriksa dengan cepat,
tepat dan mudah. Dari kedua metode tersebut, metode automatik menggunakan hematology
analyzer mampu menghitung jumlah leukosit lebih presisi dan akurat dimana dengan
menggunakan hematology analyzer tidak terjadi kesalahan sehingga pasien tidak dirugikan
dengan kesalahan interprestasi hasil seperti positif palsu atau negatif palsu.23

C. Tinjauan Umum Tentang Hemoglobin


1. Defenisi Hemoglobin

Hemoglobin adalah komponen molekul protein sel darah merah yang menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh. Pada hemoglobin terdapat zat besi yang membuat darah berwarna
merah. Zat besi merupakan bahan pembuat sel darah merah. Hemoglobin diukur secara kimiawi
serta jumlah Hb per 100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen
dalam darah. Kadar hemoglobin adalah ukuran pigmenrespiratorik yang terdapat dalam sel-sel
darah merah, digunakan sebagai parameter terjadinya anemia. Metode sianmethemoglobin pada

23
Darmayani, 2016

15
pemeriksaan hemoglobin merupakan metode yang direkomendasikan oleh International
Committe for Standarization in Hematology (ICSH).24

2. Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein yang terdiri dari dua unit
alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom besi dan porphyrin: suatu pigmen merah).
Pigmen besi hemoglobin bergabung dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen
darah (dalam arteri) berwarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen
(dalam vena) berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen.
Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah merah.

Buku berjudul “Dinamika Obat” dari Ernst Mutschler menyatakan bahwa sekitar 30% isi sel
eritrosit terdiri atas zat warna darah merah yaitu hemoglobin. Ini terutama berfungsi untuk
transport oksigen dari paru-paru ke jaringan serta transport karbondioksida dari jaringan ke paru-
paru. Hemoglobin yang berbentuk hampir bulat merupakan kromoprotein, yang terdiri atas
empat rantai polipeptida dengan masing-masing satu komponen zat warna yang disebut heme.
Bobot molekulnya sekitar 64.500.

Dalam hemoglobin dewasa (Hba) terdapat 2 rantai polipeptida-α dengan masing-masing 146
asam amino dalam susunan yang simetris. Gugus heme terbuat dari 4 cincin porfirin dengan
atom Fe di tengahnya. Atom Fe (dalam bentuk tereduksi yaitu Fe2+) dapat berkombinasi dengan
satu molekul oksigen secara reversibel untuk membentuk oksihemoglobin. Ketika Fe
melepaskan oksigen, Fe masih dalam kondisi tereduksi dan Hb dinamakan deoksihemoglobin.
Oksihemoglobin tidaklah sama dengan hemoglobin teroksidasi. Hemoglobin teroksidasi di sebut
methemoglobin dan dalam kondisi ini, atom Fe berada dalam bentuk teroksidasi (Fe3+).
Methemoglobin tidak dapat berpartisipasi dalam membawa oksigen karena Fe tidak dapat
membentuk ikatan dengan oksigen. Secara normal hanya sebagian kecil hemoglobin teroksidasi,
meskipun obat-obatan dan zat kimia tertentu (misalnya H2S) dapat meningkatkan presentasenya.
Tipe hemoglobin yang lain adalah karboksihemoglobin, yaitu hemoglobin berikatan dengan

24
Kusumawati et al 2018

16
karbom monoksida sebagai ganti oksigen dan karena ikatan ini 250 kali lebih kuat disbanding
ikatan Hb- O2, maka CO menggeser oksigen dan menurunkan kapasitas Hb untuk membawa

oksigen.

Menurut Sutedjo 2010 nilai normal hemoglobin dalam darah yaitu:

Wanita dewasa : 12-16 gr/dl

Laki-laki dewasa : 14-18 gr/dl

Anak : 12-16 gr/dl

Bayi baru lahir : 12-24 gr/dl

3. Metode Pemeriksaan Hemoglobin

Adapun beberapa metode pemeriksaan Hemoglobin antara lain :

a. Metode sianmethemoglobin

Prinsip metode ini adalah darah yang diencerkan dengan larutan pengencer Drabkin, akan
terjadi hemolisis eritrosit dan konversi Hb menjadi hemiglobinsianida (sianmetHb). Larutan
yang terbentuk selanjutnya diperiksa dengan spektrofotometer (atau colorimeter), yang
absorbansinya sebanding dengan kadar Hb dalam darah. Metode sianmethemoglobin merupakan
metode yang direkomendasikan oleh International Committe for Standarization in Hematology
(ICSH) dan dianggap paling teliti hingga saat ini.

Kelebihan : Metode fotometrik hemiglobinsianida merupakan metode estimasi kadar Hb


yang paling akurat. Kalau fasilitas tersedia, metode ini yang sebaiknya digunakan.

Kelemahan :

1) Mahal dan sukarnya pemeliharaan photometer


2) Sukarnya mendapatkan standar hemoglobin yang harus di datangkan dari luar negeri secara
periodik.
3) Pemakaian pereaksi yang membahayakan kesehatan karena mengandung sianida

17
4) Banyaknya perlengkapan yang harus dibawa bila bekerja dilapanagan. 25

b. Metode Sahli

Prinsip metode ini adalah darah yang ditambahkan asam lemah (HCL 0,1N), maka
hemoglobin akan dirubah menjadi hematin asam yang berwarna coklat tua. Warna yang
terbentuk diencerka menggunakan aquadest sampai warna yang terjadi sama dengan warna
standar.

Kelebihan : Metode ini masih digunakan di daerah-daerah yang kurang memadai


peralatannya atau untuk pemeriksaan di lapangan dengan tenaga yang terlatih agar hasilnya bisa
diandalkan.

Kelemahan :

1) Hematin asam merupakan bukan larutan sejati


2) Alat haemometer sulit untuk distandarisasi
3) Batas gelas warna standar dapat berubah warna apabila sudah lama dan tidak semua macam
hemoglobin dapat diubah menjadi hematin asam.
4) Faktor lain misalnya, pencahayaan yang kurang, kebersihan alat, ukuran pipet yang kurang
tepat, serta jumlah HCl yang digunakan tidak sesuai standar ( Nugraha 2018 ).

c. Metode Cuprisulfat

Prinsip metode ini adalah mengukur kadar hemoglobin berdasarkan perbedaan berat jenis
darah dengan berat jenis larutan cuprisulfat. Baisanya metode ini digunakan pada donor darah
yang bertujuan untuk menilai kadar hemoglobin dalam darah. Kadar Hemoglobin dari seorang
donor harus cukup 80%. Kadar minimum ini ditentukan dengan setets darah yang tenggelam
dalam larutan cuprisulfat.

Kelebihan : Pemeriksaan ini di lakukan secara manual sehingga murah, cepat dan sederhana
digunakannya.

Kelemahan :
25
Chairlan 2011

18
1) Kurang akurat dan rentang pembacaan nilai hemoglobin yang terbatas.
2) Dapat terjadi ketidakseimbangan komposisi saat pembuatan larutan cuprisulfat sehingga
terlalu encer atau terlalu pekat.
3) Pengambilan darah tepi dapat bercampur dengan jaringan dan menjadi encer.

d. Metode Automatic

Analyzer adalah salah satu alat laboratorium yang berfungsi untuk pengukuran dan
pemeriksaan sel darah dalam sampel darah. Prinsip pemeriksaan ini ialah larutan elektrolit
(diluent) yang telah di campur dengan sel-sel darah dihisap melalui Aperture, pada bilik
pengukuran terdapat dua elektroda yang terdiri dari internal elektroda dan eksternal elektroda.
Kedua eletroda tersebut dilewati arus listrik yang konstan. Ketika sel-sel darah melalui aperture,
hambatan antara kedua eletroda tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang
sangat kecil sesuai dengan nilai tahananya dan di terima Detection Circuit. Kemudian sinyal
tegangan tersebut dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirm ke rangkaian
elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat rangkaian Treshold Circuit yang berfungsi untuk
menghilangkan sinyal noise. Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel di simpan pada memori
dalam bentuk histogram.

Kelebihan : Lebih cepat, ketepatan hasil, parameter pemeriksaan yang banyak.

Kelemahan : Pemeriksaan yang dilakukan oleh hematology analyzer ini tidak selamanya
mulus namun pada kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti dalam hal
menghitung sel-sel yang abnormal dan alat analyzer ini terbilang cukup mahal. 26

e. Metode Strip Test

Prinsip pemeriksaan strip tes hemoglobin yaitu diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan
pada zona reaksi tes strip, katalisator hemoglobin akan mereduksi hemoglobin dalam darah.
Intensitas dari electron yang terbentuk dalam strip setara dengan konsentrasi hemoglobin dalam
darah.

Kelebihan :

26
Irdayanti, 2017

19
a. Cara strip test hemoglobin merupakan cara yang paling cepat
b. Praktis
c. Sangat mudah digunakan
d. Serta telah lulus uji, sehingga dapat digunakan sendiri.

Kelemahan : Penggunaan alat ini masih terbatas karena tidak semua orang mampu membeli
dan menggunakan alat ini, sehingga alat ini kurang umum digunakan di masyarakat.

Dari berbagai metode pemeriksaan trombosit dan hemoglobin tersebut peneliti memilih jenis
pemeriksaan jumlah trombosit dan nilai hemoglobin pada mastarakat kendari menggunakan
metode Automatic dengan alat merek “Dirui Hematology Analyzer BFF-600” karena alat ini
merupakan salah satu metode pengukuran haemoglobin yang praktis digunakan saat ini, alat
kesehatan ini tidak hanya digunakan untuk memeriksa trombosit dan hemoglobin dalam darah,
tetapi juga untuk mengukur sel darah merah (eritrosit), sell darah putih (leukosit), dan
hematokrit. Alat “Dirui Hematology Analyzer BCC-3600” memiliki keuntungan sangat mudah
digunakan, prosesnya cepat, dan telah lulus uji, sehingga dapat digunakan sendiri.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pemeriksaan darah/hematologi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang
diperlukan oleh dokter untuk membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan
diagnosis banding.
2. Pemeriksaan darah rutin meliputi pemeriksaan haemoglobin, hematokrit, jumlah eritrosit,
leukosit, dan trombosit.
3. Pemeriksaan hematologi lengkap (complete blood count) terdiri dari pemeriksaan darah
rutin ditambah pemeriksaan morfologi sel.
4. Hasil dari pemeriksaan darah dapat menunjukkan kondisi tubuh seseorang. Pemeriksaan
darah rutin dapat dilakukan secara manual maupun otomatis dengan alat.
B. Saran
1. Perlu dilakukan pengendalian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
2. Perlu adanya peningkatan pemahaman klinisi dalam hal pemeriksaan penunjang.
3. Diharapkan fasilitas pendukung untuk melakukan pemeriksaan penunjang tersedia di
seluruh wilayah Indonesia agar dokter dapat lebih mudah menangani pasien

21
DAFTAR PUSTAKA

Anzani, Bella Pratiwi. 2018. Hubungan Hasil Pemeriksaan Darah Rutin Terhadap Manisfestasi
Perdarahan Pada Anak Dengue Diagnosis Infeksi Dengue Di Rs Dr.A.Dadi Tjikrodipo.
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Chairlan dan Estu Lestari.2011. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan.Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Darmayani, S. et al. 2016. “Perbedaan Hasil Pemeriksaan Jumlah Leukosit Antara Metode
Manual Improved Neubauer Dengan Metode Automatic Hematology Analyzer”. Jurnal
Kesehatan Manarang 2 (2):72-75.

Erna N.K dan Supriyadi.2015.”Penurunan Jumlah Eritrosit Darah Tepi Akibat Paparan Radiasi
Sinar X Dosis Radiografi Periapikal”. Jember: Praktisi Dokter Gigi Laboratorium
Radiologi KG Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Evelyn C.2010. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedic,cetakan 34.Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Harjo Dan Aditya Dwi Resky. 2011 Perbedaan Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
Cara Manual Dan Cara Automatik (Analyzer), (Online), (http://digilib.unius.ac.id,diakses
tanggal 14 Juli 2022).

Irdayanti.2017.”Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester I,II, dan III
Terhadap Kejadian Anemia Di Puskesmas Poasia.Kendari”.Kendari: [KTI] Prodi DIII
Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari.

Jitowiyono Sugeng.2018.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem


Hematologi.Pustaka Baru Press:Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik Hal. 7,12-
15.Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kee J. L. (2007). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Dan Diagnostik. Edisi 6 Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Kiswari, R, (2014). Hematologi & Transfusi. Jakarta:Erlangga.

22

Anda mungkin juga menyukai