PEMERIKSAAN TROMBOSIT
OLEH
NAMA : REGITA CAHYANI SAURING
NPM : 85AK17058
KELAS :B
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
dapat diselesaikan. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat untuk
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.3 Prinsip................................................................................................20
ii
3.4 Pra Analitik .......................................................................................20
5.1 Kesimpulan........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
plasma darah yang merupakan bagian cair darah yang sebagian besar terdiri
atas air, elektrolit, dan protein darah. Komponen yang ke-2 adalah butir butir
darah (blood corpuscles), yang terdiri atas Eritrosit atau sel darah merah
(SDM)-red blood cell (RBC), Leukosit atau sel darah putih (SDP)-white
hitung sel cara manual tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
rujukan. Keuntungan lain ialah hitung secara manual adalah dapat dilakukan
dilaboratorium yang tidak ada aliran listrik dan juga karena harga sebuah alat
1
1.2 Rumusan Masalah
rees ecker, fase kontras, dan metode tidak langsung apusan darah?
Metode rees ecker, fase kontras, dan metode tidak langsung apusan darah.
menggunakan Metode rees ecker, fase kontras, dan metode tidak langsung
apusan darah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah merupakan jaringan cair yang sangat penting bagi manusia yang
Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertiga belas berat
tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Fungsi utama dari darah adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga
3
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
1. Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99% dari jumlah korpuskula).
oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak
penyakit leukopenia.
4
sitoplasmanya. Leukosit yang tidak memiliki granula (agranulosit)
1) Neutrofil
sirkulasi darah, sel ini merupakan 60-70% dari seluruh leukosit yang
beredar. Sel ini memiliki diameter sekitar 12 µm, satu inti, dan 2-5
(fagositin).
2) Basofil
5
sehingga seringkali menutupi inti. Granula basofil berbentuk ireguler
3) Eosinofil
4) Monosit
5) Limfosit
Limfosit adalah sel berbentuk sferis, dengan diameter 6-8 µm. Inti
relatif besar dan bulat. Sitoplasma sedikit sekali dan sedikit basofilik.
Limfosit yang berada dalam kelenjar limfe akan tampak dalam darah
6
Terdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit T dan limfosit B.
4. Plasma darah
sampai 4 mikron sebagian sel berbentuk piringan dan tidak berinti. Garis
tengah trombosit 0,75-2,25 mm. meskipun trombosit ini tidak berinti tetapi
7
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali
150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per
mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di
atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi
darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya
terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk
darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah
8
suatu permukaan untuk berinteraksi dengan protein-protein plasma yang
struktur tubular berupa pita melingkar seperti mikrotubulus pada sel lain.
pelepasan trombosit.
9
trombosit (Platelet Derived Growth Factor, PDGF), b-tromboglobulin
fibrinogen, von willebrand (vWF), dan faktor pembekuan lain. Granula padat
HT) dan kalsium. Organel spesifik lain meliputi lisosom yang mengandung
jumlahnya berkisar antara 150.000-350.000 per mili meter kubik darah. (Arif,
2015).
10
(Gambar 4. Pembentukan Trombosit)
sekitar 10 hari. Jumlah sel trombosit yang bersirkulasi dalam darah tepi
utama produksi trombosit yang dihasilkan oleh hati dan ginjal. Trombopetin
spontan pada pembuluh darah kecil dengan cara adhesi, sekresi, agregasi, dan
11
1) Berperan dalam respon inflamasi.
jaringan ikat subendotel yang terbuka atas peranan faktor von Willebrand
dan melekat satu sama lain atas bantuan ADP dan tromboksan A2 (proses
yang permanen. Pada suatu saat bekuan ini akan dilisiskan jika jaringan
2) Mencegah Pendarahan
darah. Jika mengkerut sehingga aliran darah keluar menjadi lebih lambat
dan proses pembekuan bisa dimulai. Pada saat yang sama, kumpulan
12
darah ini adalah faktor von Willebrand, yaitu suatu protein plasma yang
berduri dan melepaskan protein serta zat kimia lainnya yang akan
darah yang rapuh akan lebih mudah mengalami cedera atau tidak dapat
mengkerut.
13
hati, sehingga kerusakan hati yang berat bisa menyebabkan kekurangan
pembekuan.
jantung dan bekuan-bekuan kecil dari tungkai, pinggul atau perut bisa
2013)
14
2.6 Kelainan Trombosit
ITP kronis
15
imunodefisiensi manusia (HIV), leukemia limfositik kronis (CLL),
ITP akut
ITP akut paling sering terjadi pada anak. Pada sekitar 75% pasien,
episode tersebut terjadi setelah vaksinasi atau infeksi seperti cacar air
sangat rendah
3. Infeksi
4. Purpura pascatransfusi
16
5. Trombositopenia imun yang diinduksi obat
Pada sindrom hemolitik uremik yang terkait erat, kadar kaspase normal.
17
trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil
dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau
mikroskop fase kontras. Sel-sel lekosit dan trombosit tampak bersinar dengan
latar belakang gelap. Trombosit tampat bulat atau bulat telur dan berwarna
Kesalahan dengan metode ini sebesar 8 – 10%. Metode fase kontras adalah
pengitungan secara manual yang paling baik. Penyebab kesalahan yang utama
pada cara ini, selain faktor teknis atau pengenceran yang tidak akurat, adalah
dipakai plasma. Darah dibiarkan pada suhu kamar sampai tampak beberapa
18
2.10 Metode Tidak Langsung
Cara ini menggunakan sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna
Wright, Giemsa atau May Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian
sediaan dimana eritrosit tersebar secara merata dan tidak saling tumpang
tindih.
Metode hitung trombosit tak langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah
itulah yang sebenarnya dihitung. Cara ini sekarang tidak digunakan lagi
karena tidak praktis, dimana selain menghitung jumlah trombosit, juga harus
sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk populasi trombosit normal dan
2000 karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik. Korelasi dengan
19
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2 Metode
Sediaan apusan darah yang di warnai dengan pewarna wright, giemsa, atau
may grunwald. Sel trombosit di hitung pada bagian sedian di mana eritrosit
pembekuan darah dengan cara mengikat kalsium dan juga dapat menghambat
agregasi trombosit.
3.4.1 Alat
1. Objek glass
2. Mikroskop
4. Tabung EDTA
20
5. Dispo 3 ml
3.4.2 Bahan
1. Darah
3. Kapas kering
4. Larutan giemsa
5. Methanol
3.5 Analitik
menahan darah pada garis tanda dan larutan dihisap sampai tanda
4. Tiga sampai empat tetes cairan yang ada di dalam batang kapiler
dibuang.
6. Kamar hitung yang telah diisi dibiarkan dengan sikap datar dalam
mengendap.
21
7. Trombosit yang terdapat dalam seluruh bidang besar ditengah-
besar.
per ul darah.
perbesran 100 x
22
BAB IV
4.1 Hasil
berikut.
4.2 Pembahasan
sirkulasi darah selama 10 hari. Trombosit berbentuk bulat kecil atau cakram
sumsum tulang dari megakarosit, yaitu sel yang sangat besar dalam susunan
dalam sumsum tulang atau segera setelah memasuki darah, khususnya ketika
darah ialah antara 150.000 dan 400.000 per mikroliter. Prinsip dari
23
Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan
dengan kotoran kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat
yang dipakai dalam menentukan jumlah trombosit adalah cara langsung (Rees
dan Ecker). Darah diencerkan dengan larutan Ress Ecker dan jumlah
trombosit dihitung dalam kamar hitung. Larutan Ress Ecker : natrium sitrat
3,8g; formaldehid 40% 2 ml; brillian cresylblue 30 mg; aquadest ad 100 ml.
Fungsi larutan Ress Ecker adalah memberikan warna pada trombosit agar
tampak berbeda dengan sel darah yang lain sehingga mudah dihitung dengan
dikocok kira-kira 1 menit yang bertujuan agar darah dan larutan Ress Ecker
homogen dan Ress Ecker bisa memberi warna secara merata pada trombosit.
Pada praktikum ini darah yang digunakan yaitu sampel darah vena. Pada
trombosit kurang dari 60.000 /µl darah maka akan cenderung terjadi
perdarahan. Jika darah trombosit diatas 40.000 / µl darah maka biasanya tidak
24
terjadi perdarah spontan kemungkinan fungsi trombosit tergangggu atau ada
gangguan pembekuan darah. Bila jumalah darah trombosit kurang dari 40.000
/µl darah , biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumalahnya kuarang
dari 10.000 /µl darah maka perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi
350.000 /µl darah. Hasil kadar trombosit normal dimana kadar trombosit
Sediaan apus darah tepi (SADT) yang di warnai dengan larutan giemsa.
Kelebihan sediaan apusan darah tepi (SADT) yaitu dapat melihat langsung
apusan darah tepi, hasil pemeriksaan sangat subjektif, cara membaca dalam
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
normal yaitu 350.000 /µl darah, karena masih dalam range 200.000-500.000
/µl darah.
5.2 Saran
kesalahan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Hoffbrand, A.V., J.E Pettit, dkk. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC
Rohmawati, E., 2003. Penentuan Faktor Estimasi Jumlah Trombosit Pada Sediaan
Apus Darah Tepi Pasien Trombositopenia. Semarang: s.n.