Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Hematologi

oleh:

Sidqi Azwar Fahrezi 20118030


Silvi Fadillah 20118038

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas ke Hadirat Allah SWt.

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulisan makalah yang berjudul “Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit” dapat

terselesaikan dengan baik.

Pemeriksaan trombosit merupakan salah satu pemeriksaan hematologi yang

digunakan sebagai pemeriksaan penujang untuk membantu dokter menegakkan

diagnosa suatu penyakit karena sel trombosit ini berperan penting dalam tubuh

seperti berperan dalam pembekuan darah atau hemostasis. Oleh karena itu untuk

mengetahui cara pemeriksaan sehingga didapat hasil akhir yang tepat dan akurat

kami membahas mengenai cara pemeriksaan trombosit, tahapan pelaksanaan

pemeriksaan dari mulai tahap pra analitik, analitik sampai pasca analitik.

Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua

pihak. Untuk itu penulis mungucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut

membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada:

1. Meri, M.Imun., selaku Dosen Pembimbing

2. Teman- teman, yang selalu mendukung dalam menyelesaikan makalah ini

3. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam proses penyusunan makalah ini

Penulisan makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas

praktek mata kuliah Praktikum Hematologi. Makalah ini tidak menutup

kemungkian terdapat kesalahan baik dalam penulisan ataupun pembahasan. Untuk

itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan

I
makalah ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tasikmalaya,November 2019

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. I

DAFTAR ISI ......................................................................................................... III

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2

C. TUJUAN MAKALAH ................................................................................. 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3

A. Definisi Darah .............................................................................................. 3

B. Fungsi Darah ................................................................................................ 3

C. Definisi Trombosit ....................................................................................... 4

D. Fungsi Trombosit ......................................................................................... 5

E. Sifat Fisis Trombosit .................................................................................... 6

BAB III ................................................................................................................... 7

PROSEDUR KERJA .............................................................................................. 7

A. Pra Analitik ................................................................................................. 7

B. Analitik......................................................................................................... 9

C. Pasca Analitik............................................................................................. 10

BAB IV ................................................................................................................. 12

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 18

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 18

III
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................V

IV
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam bidang kesehatan pemeriksaan laboratorium khususnya hematologi

banyak diminta para dokter untuk membantu menegakkan diagnosis oleh karena

itu pemeriksaan laboratorium harus dilakukan dengan baik menurut prosedur yang

telah ada sehingga didapatkan hasil yang teliti, tepat, cepat dan dapat

dipercaya.(Medika, 2016)

Pemeriksaan tersebut biasanya menggunakan darah kapiler atau darah vena,

pengambilan darah kapiler pada orang dewasa yaitu di ujung jari. Sedangkan darah

vena pada orang dewasa pada dasarnya semua vena superficial namun yang sering

dipakai mediana cubiti, karena mempunyai fiksasi yang lebih sehingga

memudahkan pada saat sampling. (Chairani & Yani, 2018)

Salah satu pemeriksaan hematologi yaitu hitung jumlah trombosit

merupakan pemeriksaan yang sangat penting dan untuk menunjang diagnose

gangguan perdarahan.

Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah.Trombosit

dalam keadaan normal bersirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Apabila

sirkulasi trombosit dalam tubuh tidak berperan atau berjalan sesuai fungsinya maka

akan menimbulkan kelainan dalam tubuh.

Maka dari itu kami sebagai petugas medis kesehatan di Laboratorium

melakukan praktikum tentang pemeriksaan trombosit untuk mengetahui cara

1
2

pemeriksaannya, metode yang digunakannya, agar dapat menentukan dan

mengeluarkan hasil akhir dengan tepat dan benar.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut, dalam pemeriksaan hitung jumlah trombosit

memiliki rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan trombosit ?

2. Bagaimana cara mendapatkan sample yang akan diperiksa?

3. Terdapat berapa metode untuk pemeriksaan trombosit ?

4. Bagaimana cara menentukan hasil akhirnya?

C. TUJUAN MAKALAH

Pada praktikum pemeriksaan hitung jumlah trombosit ini memiliki tujuan

antara lain :

1. Untuk mengetahui cara pemeriksaan trombosit

2. Untuk mengetahui cara mendapatkan sample yang akan diperiksa

3. Untuk mengetahui jenis-jenis metode yang digunakan untuk pemeriksaan

trombosit

4. Untuk mengetahui cara menentukan hasil akhirnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Darah
Darah adalah komponen penting yang terdiri dari komponen cair dan padat.

Komponen cair disebut plasma dan yang padat disebut sel darah. Beberapa unsur

sel darah antara lain sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan

keping darah yang disebut trombosit. pembentukan dan pematangan sel darah

ini terjadi di sumsum tulang, proses pembentukan sel darah ini disebut

hematopoiesis). Volume darah secara keseluruhan rata-ratanya adalah 5 liter.

Sekitar 55% nya adalah cairan, sedangkan 45% terdiri atas sel darah, angka ini

dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan

berkisar antara 40% sampai 47%.(Biokimia, 2009)

B. Fungsi Darah
1. Bekerja sebagai transport internal, menghantarkan berbagai macam

substansi untuk fungsi metabolisme darah.seperti nutrisi, hormon, vitamin

dan lain-lain

2. Proteksi tubuh terhadap mikroorganisme, merupakan fungsi dari sel darah

putih. Sel darah putih juga brepran dalam sistem kekebalan tubuh, untuk

malawan atau merespon terhadap zat asing yang masuk ke tubuh.

3
4

3. Proteksi terhadap cidera dan perdarahan, Pencegahan perdarahan

merupakan fungsi dari trombosit karena adanya faktor pembekuan,

fibrinolitik yang ada pada plasma.

4. Mempertahankan temperatur tubuh yaitu darah membawa panas dan

bersikulasi keseluruh tubuh. Hasil metabolisme juga menghasilkan energi

dalam bentuk panas.(goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019)

C. Definisi Trombosit
Trombosit merupakan fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter 2-4 mm

yang berasal dari megakariosit. Jumlah trombosit normal 150.000–400.000/mm3

dengan proses pematangan selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang.

Megakariosit ini melakukan reflikasi inti endomitotiknya kemudian volume

sitoplasma membesar seiring dengan penambahan lobus inti menjadi

kelipatannya, sitoplasma menjadi granula dan trombosit dilepaskan dalam

bentuk platelet/keping-keping darah.(goleman, daniel; boyatzis, Richard;

Mckee, 2019)

Trombosit berperan penting dalam mengontrol perdarahan. Apabila terjadi

cedera vaskuler, trombosit mengumpul pada cedera tersebut. Substansi yang

dilepaskan dari granula trombosit dan sel darah lainnya menyebabkan trombosit

menempel satu sama lain sehingga membentuk sumbatan yang dapat

menghentikan perdarahan untuk sementara. Substansi lain dilepaskan dari

trombosit untuk mengaktivasi faktor pembekuan dalam plasma darah.(NO H :

M : L : NB NB, n.d.)


5

D. Fungsi Trombosit
Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Dalam

keadaan normal sel trombosit akan menyebar keseluruh tubuh melalui aliran

darah.. Namun, dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh,

trombosit tertarik ke daerah tersebut sebagai respon terhadap kolagen yang

terpajan di lapisan subendotel pembuluh. Sel trombosit akan melekat dan

menempel pada pembuluh darah dengam mengeluarkan zat serotonin dan

histamin yang menyebakan terjadinya kontraksi dinding otot sehingga dapat

menyumbat pembuluh darah.. Fungsi lain dari trombosit yaitu untuk mengubah

bentuk dan kualitas setelah berikatan dengan pembuluh yang cedera. Trombosit

akan menjadi lengket dan menggumpal bersama membentuk sumbat trombosit

yang secara efektif akan menutupi daerah yang luka.(goleman, daniel; boyatzis,

Richard; Mckee, 2019)

Menurut DEPKES RI III tahun 1989 :

1. Sebagai sumbatan dalam proses hemostasis

2. Menghasilkan zat kimia tertentu yang menyebabkan vasokonstriksi

pembuluh darah.

3. Mempertahankan integritas pembuluh darah (daya tahan kapiler, kontraksi

kapiler).

4. Sebagai fagositosis (pertahanan non spesifik).

5. Sebagai alat transport di substansi tertentu.

6. Melindungi dinding pembuluh darah bagian dalam.

7. Sebagai sumber pembentukan protrombin.


6

8. Pembekuan darah dan retraksi bekuan.(goleman, daniel; boyatzis, Richard;

Mckee, 2019)

E. Sifat Fisis Trombosit


1. Adhesi yaitu sifat trombosit yang mudah melekat pada permukaan asing

2. Agregasi yaitu sifat trombosit yang saling melekat satu sama lain

3. Aglutinasi yaitu sifat trombosit yang mudah menggumpal

4. Disentrigasi yaitu sifat trombosit yang mudah pecah / mati. (goleman, daniel;

boyatzis, Richard; Mckee, 2019)


BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Pra Analitik
1. Alat dan bahan yang digunakan

a. Mikropipet untuk memindahkan sampel dan reagen secara kuantitatif

b. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan campuran reagen dan

sample

c. Tabung vial berfungsi untuk menyimpan darah edta

d. mikroskop berfungsi untuk mengamati jumlah sel trombosit yang

terkandung dalam sample

e. Bilik hitung alat untuk menghitung sel trombosit

f. Cover glas berfungsi untuk menutup bilik hitung agar sample tidak

bersentuhan langsung dengan lensa objektif

g. Cawan petri yang berisi kapas basah berfungsi sebagai tempat

inkubasi bilik hitung yang sudah di isi sample

h. Spuit sebagai alat pengambilan darah vena

i. Tourniquet alat untuk membendung aliran darah pada saat

pengambilan darah vena

2. Cara Mendapatkan Sample

Sample yang digunakan pada praktikum pemeriksaan trombosit

menggunakan darah vena, adapun cara pengambilan darah darivena sebagai

berikut :

a. Dilakukan penjelasan pada pasien tentang apa yang dilakukan

terhadap pasien seperti sensi yang akan dirasakan pasien.

7
8

b. Mencari vena yang akan ditusuk yang superfisial, cukup besar lurus

tidak ada peradangan dan tidak di infus

c. Diletakan tangan dengan lurus serta eksistensikan dengan bantuan

tangan kiri operator atau diganjal dengan telapak tangan menghadap

keatas sambil mengepal

d. Diilakukan desinfektan daerah yang akan ditusuk dengan kapas steril

yang dibasahi alkohol 70% dan dibiarkan kering

e. Dilakukan pembendungan kira-kira 4-5 jari dari tempat penuskan

dengan menggunakan tourniquet agar vena tampak lebih jelas

f. Diambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan di ambil,

cek jarum dan karetnya

g. Dipegang spuit dengan tangan kanan dikencangkan jarumnya dan

didorong penghisap sampai keujung depan

h. Palpasi pembuluh darah yang akan ditusuk denganibu jari tangan kiri

i. Ditusukan jarum dengan sisi menghadap ke atas membentuk sudut 15o

-30o sampai ujung kedalam vena dan terlihat darah dalam pangkal

jarum dan kepalan tangan pasien dibuka

j. Diambil alih spuit dengan tangan kiri dengan membentuk sudut agar

spuit tidak bergeser

k. Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai didapatkan volume darah

yang di inginkan serta tourniquet dilepaskan


9

l. Kepalan tangan dibuka diletakan kapas kering diatas jarum cabut

jarum dengan menekan kapas beberapa menit untuk mencegah

pendarahan dan ditutup dengan plaster

3. Memilih tempat sample dan antikoagulan

Darah yang sudah diambil dimasukan kedalam tabung vial yang

sudah berisi antikoagulan EDTA dengan cara dilepaskan jarum dialirkan

darah dalam wadah melalui dinding tabung supaya tidak terjadi hemolisis

dan dihomogenkan

4. Pembuatan Reagen

Reagen yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan trombosit

yaitu digunakan larutan ammonium oxalat 1% dengan cara 1 gram

padatan ammonium oxalat dilarutkan kedalam 100ml aquades

B. Analitik
Prosedur pemeriksaan trombosit :

1. Dimasukan 2000 ul reagen ammonium oxalat 1% kedalamtabung reaksi

2. Ammonium oxalat yang sudah dimasukan diambil kembali sebanyak 10

ul

3. Ditambahkan darah sebanyak 10 ul kedalam reagen ammonium oxalat

1990 ul yang ada dalam tabung

4. Dihomogenkan

5. Disiapkan bilik hitung yang sudah ditutup dengan cover glass

6. Dimasukan larutan sample dengan mikropipet kedalam chamber bilik

hitung
10

7. Bilik hitung tersebut di inkubasi dalam cawan petri yang di isi kapas

basah selama 15 menit

8. Diamati dan dihitung dengan mikroskop pada perbesaran 10x untuk

menemukan lapang pandang dan 40x untuk perhitungan sel trombosit

C. Pasca Analitik
1. Pelaporan hasil

Bentuk trombosit dengan ciri-ciri :

- Bentuknya tidak teratur, ada yang oval dan bulat

- Berwarna bening kehijauan

- Ukurannya 2-4 mikrometer

- Apabila dimainkan mikrometernya selnya hilang atau bening

- Mudah pecah dan mudah berpindah tempat

Sumber: http://medlab.id/hitung-jumlah-trombosit-metode-
pipet/hitung-trombosit/
2. Penghitungan jumlah trombosit pada mikroskop

Koreksi Volume = Jumlah kotak x (p x l x t)

= 16 x (1/20 x 1/20 x 1/10)

= 16 x 1/4000

= 16/4000 mm3
11

= 1/250 mm3

= 250/ mm3

Pengenceran = (jumlah volume total + volume darah) / volume

darah

= (1990 ul + 10ul) / 10

= 2000/10

= 200 x

Jumlah sel = KV x P x N

= 250 x 200 x N

= 50.000 N/ mm3

Hasil 1 (Sidqi Azwar Fahrezi)


1 0 1 0
0 2 1 0 Jumlah sel = KV x P x N
0 1 0 0 = 250 x 200 x 8
0 1 0 1 = 400.000/ mm3
Hasil 2 (Silvi Fadillah)
2 1 3 2
2 5 2 1 Jumlah sel = KV x P x N
7 7 3 1 = 250 x 200 x 54
6 7 1 4 =2.700.000/ mm3

3. Penentuan hasil akhir

Nilai Normal : 150.000 – 400.000 / mm3


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan

Nama pasien : Nn. Via Nada Rolantika

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 18 tahun

Hasil 1 : 400.000/ mm3

Hasil 2 : 2.700.000/ mm3

B. Pembahasan :

Dari hasil praktikum pemeriksaan trombosit dengan metode

langsung yaitu dengan menggunakan tabung reaksi, digunakan reagen

ammonium oksalat 1% atas nama pasien Nn.Via Nada Rolantika yang

berusia 18 tahun dan jenis kelamin Perempuan didapatkan hasil yang

berbeda dari dua orang pemeriksa, dengan hasil 1 oleh laboran Sidqi Azwar

Fahrezi didapatkan hasil normal yaitu 400.000/mm3 dan hasil 2 oleh laboran

Silvi Fadillah didapatkan hasil abnormal yaitu 2.700.000/mm3. Perebedaan

hasil terebut dimungkinkan ada beberapa kesalahan dalam melakukan tahap

pra analitik, analitik ataupun pasca analitik.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan

jumlah sel trombosit ini antara lain :

1. Mikropipet

12
13

Mikropipet yang digunakan harus dalam keadaan bersih dan kering

karena apabila pipet basah dan kotor akan mengkontaminasi sample dan

reagen oleh bahan pengotor yang tidak diharapkan

2. Kamar hitung atau kaca penutup kotor

Kamar hitung yang digunakan yaitu Improved Neubauer dengan

memeriksa sel trombosit pada 80 kotak 3 atau 5 kotak 2, serta

menggunakan cover glass sebagai penutup, apabila kedua alat tersebut

kotor akan mengkontaminasi sample yang akan diamati sehingga pada

saat pengamatan susah membedakan antara sel trombosit dan kotoran

lainnya.

3. Letaknya kaca penutup salah pada persiapan peralatan

Pada saat penyimpanan cover glass, harus benar-benar diperhatikan

menempelnya cover glass pada bilik hitung, untuk menghindari

bergesernya cover glass pada saat pengamatan di mikroskop.

4. Penyimpanan sample

Sample yang telah didapat sebaiknya harus segera diperiksa, apabila

sample di diamkan lama kemungkinan akan mempengaruhi jumlah

trombosit yang terkandung dalam sample, karena trombosit selnya mudah

pecah dan mudah menguap, serta apabila sample dibiarkan lama di

khawatirkan terbentuk gumpalan atau bekuan sehingga terjadi

penumpukan sel darah.

5. Pemipetan dengan mikropipet tidak sesuai


14

Apabila jumlah perbadingan jumlah reagen dan sample yang digunakan

tidak sesuai prosedur maka akan menyebabkan sample teralalu encer

atau terlalu pekat, dimana akan menentukan hasil akhir yang tidak akurat

dan tidak tepat.

6. Kurang homogen antara larutan Ammonium Oksalat 1% dan darah

Proses penghomogenan sangat mempengaruhi hasil, karena apabila

kedua bahan tersebut pada saat dimasukan ke dalam bilik hitung tidak

tercampur kemungkinan yang terhisap hanya reagen atau pun hanya sel

darahnya.

7. Inkubasi

Proses inkubasi pada pemeriksaan tombosit sangatlah penting karena

memiliki fungsi untuk menyempurnakan proses melisiskan sel-sel lain

seperti eritrosit maupun leukosit, apabila proses inkubasi tidak dilakukan

sesuai dengan prosedur maka kemungkinan susah dalam pengamatan di

mikroskop yang memungkinkan sel lain dihitung sebagai sel trombosit

sehinggal hasil yang dikeluarkan tidak tepat.

Tingginya nilai trombosit bisa disebabkan karena faktor fisiologi

dan patologis. Pada faktor fisiologi bisa disebabkan karena penderita sedang

terjadi peubahan fisiologi tubuh, seperti pada wanita sedang hamil,

menstruasi sedangkan keaadan patologis ini bisa disebakan karena tubuh

sedang terjangkit penyakit seperti, DBD (demam berdarah dengue),

Hepatitis, HIV dan lain-lain


15

Kelainan tingginya trombosit dsebut dengan trombositosis,

sedanngkan terjadinya penurunan nilai trombosit disebut trombositopenia.

Pada hasil pemeriksaan hasil 2 didapatkan hasil trombosit tinggi atau

disebut dengan trombositosis. Pada kasus trombosit tinggi ditemukan pada

beberapa kondisi tubuh yang menyebabkan nilai trombosit tinggi antara

lain:

1. Kondisi tubuh akibat kehilangan darah

Apabila seseorang kehilangan darah lebih banyak maka darah dalam

tubuh akan berkurang, secara otomatis produksi sel-sel darah juga

trombosit akan meningkat untuk mencegah perdarahan

2. Adanya kelainan dalam tubuh akibat kanker

Beberapa jenis penyakit kanker dapat memicu produksi sel trombosit

menjadi tinggi hal tersebut diakibatkan adanya gangguan dalam sistem

kekebalan tubuh

3. Terjadinya peradangan yang menyebabkan infeksi

Sel sitotoksin diproduksi tubuh sebagai pertahanan untuk melindungi

tubuh dari infeksi. Apabila tubuh mengalami peradangan hingga

menyebabkan infeksi, maka trombosit dalam tubuh bisa menjadi tinggi.

untuk memperbaiki sel, jaringan ataupun organ yang rusak.

4. Mengonsumsi obat tertentu

Konsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan sel trombosit dalam

tubuh. Namun obat-obatan hanya akan meningkatkan kadar trombosit


16

sementara, setelah tidak mengonsumsi biasanya akan normal lagi jika

tidak kelainan baik yang disebakan oleh fisiologi ataupun patologis.

Keadaan meningkatnya trombosit ini apabila tidak segera ditangani

dapat menyebakan komplikasi trombositosis, antara lain

1. Stroke

Penyakit stroke terjadi akibat adanya penyumbatan aliran darah dalam

tubuh. Apabila terjadi penyumbatan dalam aliran pembuluh darah maka

sel darah akan menggumpal disuatu tempat, sehingga dapat

menyebabkan tingginya sel darah trombosit maupun sel darah lainnya

yang mengakibatkan aliran darah menuju otak tidak lancar dan

menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf-saraf pada otak

tidak berfungsi secara norrmal dan maksimal

2. Perdarahan

Peningkatan jumlah trombosit dapat menigkatkan pembekuan dalam

darah. Namun, tingginya jumlah trombosit dalam tubuh juga akan

menyebabkan perdarahan. Perdarahan bisa terjadi pada saluran cerna

maupun pada kulit. Tingginya kandungan trombosit dalam jumlah yang

tidak normal hal ini mengganggu fungsi dari trombosit sehingga tidak

bekerja secara maksimal.

3. Serangan jantung

Serangan jantung yaitu penyakit yang disebabkan adanya penggumpalan

darah dalam tubuh. Hal ini membuat aliran darah menuju jantung

menjadi terhambat karena ada penyumbatan. Adanya gangguan aliran


17

darah menuju jantung dapat merusak otot jantung yang berakibat fatal

bagi kesehatan.

Menerapkan pola hidup sehat seperti, berhenti merokok,

mengonsumsi makanan yang bergizi, menjaga berat badan, rutin olahraga

dapat membantu kerja trombosit maksimal dan normal.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pemeriksaan trombosit pada tanggal 1

November 2019 pada pasien Nn. Via Nada Rolantika dengan jenis kelamin

Perempuan dan berusia 18 didapatkan perbedaan antara hasil 1 (Sidqi Azwar F) dan

hasil 2 (Silvi Fadillah) yaitu pada hasil 1 didapatkan hasil hitung trombosit

sebanyak 400.000/mm3 sedangkan pada hasil 2 didapatkan hasil 2.700.000/mm3.

Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan karena kesalahan dalam proses pra

analitik, analitik maupun pasca analitik.

Tingginya kadar trombosit dalam tubuh disebut trombositosis. Kelainan

tersebut bisa terjadi pada kondisi tubuh yang mengalami perdarahan, kanker,

kehilangan darah, dan infeksi hingga dapat terjadi komplikasi trombositosis

menyebabkan penyakit stroke, penyakit jantung, apabila kelainan tersebut tidak

segera ditangani.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah di atas tidak menutup kemungkinan terdapat

kesalahan. Maka dari mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan

makalah dalam isi makalah tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA
Biokimia, L. P. (2009). Pemeriksaan komponen darah (analisis darah). 1–27.

Chairani, & Yani, N. (2018). Validasi Hasil Pemeriksaan Jumlah Trombosit Secara

Autoanalyzer Dan Manual Menggunakan Amonium Oksalat 1%. 1(1), 1–4.

goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). 済無No Title No Title.

Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Medika, J. (2016). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Jumlah Trombosit Metode

Langsung, Metode Tidak Langsung Dan Metode Automatik. 1–10.

NO H : M : L : NB NB. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai