Anda di halaman 1dari 13

FLEBOTOMI

MAKALAH

Disusun Oleh:

M. RAZI FEBRIAN FASHA (P07131322025)

Dosen Pengampu: Dr. Irwana Wahab. SKM.,M.SI

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOG LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES ACEH

2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb.

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya


sehingga makalah dengan judul Flebotomi dapat tersusun sampai selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Ibu Dr. Irwana Wahab.
SKM.,M.SI dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon
kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
1. Pengertian Dan Definisi Flebotomi.....................................................................3
2. Bagaimana Teknik-teknik Flebotomi Yang Aman Dan Efektif Dapat
Diterapkan Pada Pasien Dengan Kondisi Kesehatan Yang Berbeda.......................4
3. Apa Saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengambilan
Sampel Darah Melalui Flebotomi...............................................................................4
4. Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Infeksi Dan Kecelakaan Saat
Melakukan Flebotomi..................................................................................................6
5. Apa Saja Alat Dan Bahan Yang Digunakan Pada Proses Flebotomi...............7
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
1. Kesimpulan...........................................................................................................9
2. Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Flebotomi adalah prosedur medis di mana seorang profesional kesehatan,
biasanya seorang perawat, mengambil sampel darah dari pembuluh darah
seseorang. Prosedur ini sering dilakukan dengan memasukkan jarum kecil yang
disebut kateter ke dalam vena, kemudian menarik darah melalui jarum atau
menghubungkan tabung vakum ke jarum untuk mengambil sampel darah.
Flebotomi digunakan untuk berbagai tujuan medis, termasuk diagnosis
penyakit, pemantauan pengobatan, dan penelitian medis. Contohnya, flebotomi
dapat dilakukan untuk menguji kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes,
menguji kadar kolesterol, atau memeriksa kadar zat-zat tertentu dalam darah yang
dapat menunjukkan adanya infeksi atau kondisi kesehatan lainnya.
Flebotomi juga sering digunakan untuk menyimpan darah donor, yang
kemudian dapat digunakan untuk transfusi darah kepada pasien yang
membutuhkan. Selain itu, teknik flebotomi dapat digunakan dalam terapi
pengeluaran darah, di mana jumlah darah yang diambil dari pasien diatur
sedemikian rupa untuk membantu mengobati kondisi kesehatan tertentu, seperti
polisitemia vera atau hemokromatosis.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan definisi Flebotomi
2. Bagaimana teknik-teknik flebotomi yang aman dan efektif dapat
diterapkan pada pasien dengan kondisi kesehatan yang berbeda
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengambilan
sampel darah melalui flebotomi
4. Bagaimana cara mengurangi risiko infeksi dan kecelakaan saat melakukan
flebotomi
5. Apa saja alat dan bahan yang digunakan pada proses flebotomi

C. Tujuan
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Flebotomi
2. Untuk dapat melakukan pengambilan sampel darah yang aman, efektif,
dan akurat dari pasien. Hal ini penting dalam pengujian laboratorium,
diagnosis penyakit, dan pengobatan pasien. Seorang flebotomis juga

1
diharapkan memahami tentang prinsip-prinsip dasar kesehatan dan
keselamatan, sterilisasi, serta etika dalam praktek pengambilan sampel
darah. Dengan mempelajari flebotomi, seorang tenaga medis akan dapat
meminimalkan risiko komplikasi dan memberikan perawatan yang terbaik
untuk pasien.
3.

2
BAB II

PEMBAHASAN.
1. Pengertian Dan Definisi Flebotomi
Flebotomi adalah proses pengambilan darah dari sirkulasi melalui tusukan
atau sayatan dapat melalui vena, arteri maupun kapiler dalam rangka untuk
mendapatkan sampel (Nugraha, 2017).

Flebotomi adalah pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan


laboratorium dengan tujuan untuk menegakkan diagnosis, memantau
pengobatan dan untuk terapi penyakit tertentu. Prosesnya dengan melakukan
penusukan pembuluh darah sehingga terjadi perlukaan yang dapat
menimbulkan perdarahan, infeksi, dan efek yang tidak diharapkan seperti
hematom dan efek bahaya yang lain. Oleh karena itu pelaksanaan flebotomi
hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan aseptic untuk mencegah terjadi
komplikasi. Salah satu usaha untuk mencegah terjadi Hospital Associated
Infection (HAI) dengan melakukan cuci tangan, serta mematuhi prosedur tetap
flebotomi yang berlaku di tempat kerja. Agar seorang ATLM bekerja dengan
selamat maka seorang petugas laboratorium dalam hal ini ATLM hendaknya
menggunakan Alat pelindung diri yang sesuai dengan tugas yang di
tanganinya. APD standart untuk flebotomi antara lain Jas laboratorium, sarung
tangan, dan masker.

Flebotomi adalah suatu prosedur medis untuk mengambil sampel darah


dengan cara menusuk vena atau pembuluh darah kecil lainnya dengan
menggunakan jarum atau alat khusus yang disebut flebotomi.

Prosedur flebotomi umumnya dilakukan oleh perawat atau petugas medis


terlatih dengan tujuan untuk melakukan diagnosis, pemantauan kondisi
kesehatan, atau terapi tertentu yang memerlukan pengambilan sampel darah.

Flebotomi juga dapat digunakan untuk donor darah, di mana darah yang
diambil nantinya akan disumbangkan untuk transfusi kepada pasien yang
membutuhkan. Flebotomi biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit
dengan sterilisasi alat yang ketat untuk mencegah penyebaran infeksi atau
penyakit.

3
2. Bagaimana Teknik-teknik Flebotomi Yang Aman Dan Efektif Dapat
Diterapkan Pada Pasien Dengan Kondisi Kesehatan Yang Berbeda
Flebotomi adalah prosedur medis di mana sejumlah kecil darah diambil
dari pembuluh darah vena pasien untuk tujuan diagnostik atau terapeutik.
Teknik flebotomi yang aman dan efektif harus diterapkan pada pasien dengan
kondisi kesehatan yang berbeda untuk memastikan keselamatan dan
kenyamanan pasien. Berikut adalah beberapa teknik flebotomi yang aman dan
efektif yang dapat diterapkan pada pasien dengan kondisi kesehatan yang
berbeda:
a. Teknik flebotomi standar: Ini melibatkan penggunaan jarum suntik
standar dengan ukuran jarum yang tepat untuk pasien. Prosedur ini
sering digunakan pada pasien yang sehat.
b. Teknik flebotomi vakum: Ini melibatkan penggunaan alat vakum
untuk membantu mengambil darah dengan lebih mudah dan efisien.
Teknik ini cocok untuk pasien yang sulit diambil darahnya atau yang
memiliki pembuluh darah yang kecil.
c. Teknik flebotomi sayatan kulit: Ini melibatkan penggunaan pisau
bedah untuk membuat sayatan kecil di kulit untuk mengakses
pembuluh darah. Teknik ini cocok untuk pasien dengan pembuluh
darah yang sulit diakses.
d. Teknik flebotomi dengan kateter: Ini melibatkan penggunaan kateter
untuk mengambil darah dari pembuluh darah selama periode waktu
yang lebih lama. Teknik ini cocok untuk pasien yang memerlukan
pengambilan darah yang sering.
Namun, teknik flebotomi yang aman dan efektif harus dipilih berdasarkan
kondisi kesehatan pasien. Misalnya, teknik flebotomi vakum mungkin tidak
cocok untuk pasien dengan gangguan pembekuan darah. Oleh karena itu,
sebelum melakukan flebotomi pada pasien, dokter atau petugas medis harus
melakukan pemeriksaan dan mengevaluasi kondisi kesehatan pasien dengan
cermat untuk memilih teknik flebotomi yang paling sesuai dan aman.

3. Apa Saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan


Pengambilan Sampel Darah Melalui Flebotomi
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengambilan
sampel darah melalui flebotomi adalah sebagai berikut:

4
a) Keterampilan flebotomis: Keterampilan flebotomis yang baik sangat
penting untuk keberhasilan pengambilan sampel darah. Flebotomis
harus memiliki pengetahuan yang baik tentang anatomi dan fisiologi
vena, serta teknik pengambilan sampel darah yang tepat.
b) Kondisi pasien: Kondisi pasien dapat mempengaruhi keberhasilan
pengambilan sampel darah. Pasien dengan vena yang sulit ditemukan,
dehidrasi, atau anemia dapat membuat pengambilan sampel darah
menjadi lebih sulit.
c) Jenis jarum: Jenis jarum yang digunakan untuk pengambilan sampel
darah juga dapat mempengaruhi keberhasilan prosedur. Jarum yang
terlalu besar dapat menyebabkan kerusakan pada vena dan
menghasilkan sampel darah yang tidak adekuat, sementara jarum yang
terlalu kecil dapat memperlambat pengambilan sampel.
d) Tekanan tourniquet: Tekanan tourniquet yang tidak tepat dapat
menyebabkan sulitnya menemukan vena atau menyebabkan vena
menjadi lebih kecil. Tekanan tourniquet yang terlalu lama dapat
menyebabkan penggumpalan darah dan dapat mempengaruhi hasil
pengambilan sampel darah.
e) Peralatan yang digunakan: Penggunaan peralatan yang bersih dan
steril sangat penting untuk mencegah infeksi dan kontaminasi sampel
darah. Peralatan yang rusak atau tidak steril dapat mempengaruhi
keberhasilan pengambilan sampel darah dan dapat membahayakan
kesehatan pasien.
f) Faktor psikologis pasien: Kecemasan dan ketakutan pasien dapat
mempengaruhi proses pengambilan sampel darah. Flebotomis harus
dapat meredakan kecemasan dan memberikan rasa nyaman kepada
pasien untuk memastikan keberhasilan prosedur.

5
4. Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Infeksi Dan Kecelakaan Saat
Melakukan Flebotomi
Flebotomi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengambil sampel
darah dari pasien. Prosedur ini melibatkan penggunaan jarum dan instrumen
medis lainnya, sehingga terdapat risiko infeksi dan kecelakaan yang perlu
dihindari. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko infeksi dan
kecelakaan saat melakukan flebotomi:

a. Memakai sarung tangan dan masker: Sebelum melakukan flebotomi,


pastikan bahwa Anda telah memakai sarung tangan dan masker untuk
melindungi diri dari paparan darah atau cairan tubuh pasien.
b. Mensterilkan area yang akan ditusuk: Pastikan area yang akan ditusuk
steril dan bersih. Gunakan alkohol atau cairan antiseptik untuk
membersihkan area tersebut sebelum melakukan tusukan.
c. Menggunakan jarum yang tepat: Pastikan Anda menggunakan jarum
yang tepat dan steril. Jarum yang tidak steril atau tumpul dapat
meningkatkan risiko infeksi dan kecelakaan.
d. Menjaga kebersihan instrumen medis: Pastikan instrumen medis yang
digunakan selalu dalam keadaan bersih dan steril. Setelah digunakan,
bersihkan instrumen tersebut dengan cairan antiseptik dan keringkan.
e. Mengikuti prosedur yang tepat: Pastikan Anda mengikuti prosedur
yang tepat dalam melakukan flebotomi. Pastikan Anda telah
mempelajari dan memahami prosedur tersebut sebelum melakukan
tusukan.
f. Membuang bahan medis dengan benar: Setelah selesai melakukan
flebotomi, pastikan bahan medis seperti jarum, alat suntik, dan kain
lap dibuang dengan benar. Jangan membuang bahan medis tersebut
sembarangan.
g. Menjaga keamanan diri: Selain menghindari risiko infeksi, pastikan
Anda juga menjaga keamanan diri dari risiko kecelakaan. Pastikan
Anda menggunakan instrumen medis dengan hati-hati dan
menghindari gerakan yang tiba-tiba.

6
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengurangi risiko
infeksi dan kecelakaan saat melakukan flebotomi. Pastikan juga untuk selalu
memperhatikan perubahan protokol dan pedoman dalam melakukan tindakan
medis.

5. Apa Saja Alat Dan Bahan Yang Digunakan Pada Proses Flebotomi
Proses flebotomi adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengambil
sampel darah. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini meliputi:
a. Jarum suntik: Jarum suntik digunakan untuk mengambil sampel darah
dari pembuluh darah di tangan atau lengan.
b. Tabung pengumpul darah: Tabung ini digunakan untuk
mengumpulkan darah yang diambil dari pembuluh darah dengan
jarum suntik. Tabung pengumpul darah biasanya memiliki bahan
pengawet tertentu untuk menjaga darah agar tidak rusak atau
terkontaminasi.
c. Karet pengikat: Karet pengikat atau tourniquet digunakan untuk
membatasi aliran darah ke area yang akan disuntik. Hal ini membuat
pembuluh darah lebih mudah diidentifikasi dan dijangkau.
d. Kapas atau balut alkohol: Kapas atau balut alkohol digunakan untuk
membersihkan area sekitar pembuluh darah sebelum proses
penyuntikan. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya infeksi
pada area tersebut.
e. Sarung tangan medis: Sarung tangan medis digunakan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi dan menjaga kebersihan tangan
pada saat proses penyuntikan.
f. Lancet: Lancet adalah pisau kecil yang digunakan untuk membuat
sayatan kecil pada jari untuk mengambil sampel darah pada tes gula
darah.
g. Bahan pengikat atau perekat: Bahan ini digunakan untuk menutup
luka setelah penyuntikan selesai dilakukan.

7
Selain alat dan bahan tersebut, proses flebotomi juga membutuhkan
seseorang yang terlatih untuk melakukan tindakan medis ini. Prosedur ini
biasanya dilakukan oleh perawat atau ahli medis lainnya yang terlatih dan
berpengalaman dalam pengambilan sampel darah.

8
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Flebotomi adalah ilmu atau teknik pengambilan sampel darah melalui
tusukan pada pembuluh darah vena. Mempelajari flebotomi dapat memberikan
pemahaman tentang prosedur yang benar dalam pengambilan sampel darah,
termasuk teknik yang tepat, alat yang digunakan, dan keamanan pasien.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari mempelajari flebotomi
antara lain:
a. Flebotomi adalah prosedur medis yang penting dan umum dilakukan
di berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, laboratorium
klinis, pusat donor darah, dan klinik.
b. Teknik flebotomi yang benar dan aman penting untuk menghindari
komplikasi seperti infeksi, perdarahan, atau kerusakan pembuluh
darah.
c. Perawatan yang benar terhadap peralatan flebotomi juga sangat
penting untuk menjaga keamanan pasien dan pengambil sampel darah
yang akurat.
d. Sebagai profesi, pekerjaan flebotomis adalah salah satu pekerjaan di
bidang kesehatan yang berkembang pesat dan banyak diminati.
e. Pengetahuan tentang flebotomi dapat membantu memperkuat
keterampilan dan kompetensi dalam bidang kesehatan, serta
memberikan kesempatan untuk bekerja di berbagai fasilitas kesehatan.
2. Saran
Penulis memahami masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah
ini, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk
kebaikan penulis. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada
pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, J.M., & Treas, L.S. (2016). Keperawatan dasar: Konsep, keterampilan,
& penalaran. FA Davis.

McCall, R.E., & Tankersley, C.M. (2019). Flebotomi: prinsip dan praktik.
Wolters Kluwer.

Referensi: Bostwick, J.M., & Akins, R.S. (2018). Proses mengeluarkan darah:
Tinjauan dasar-dasar. Jurnal Keperawatan Infus, 41(6), 355-360.

Hall, GE (2015). Flebotomi: Pendekatan berbasis kompetensi. Pembelajaran


Delmar Cengage.

Ernst, D.J. (2012). Hal-hal penting dalam proses mengeluarkan darah. Lippincott
Williams & Wilkins.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. (2020). Proses mengeluarkan


darah. Diakses dari https://www.cdc.gov/niosh/topics/bbp/emergnedl.html

Organisasi Kesehatan Dunia. (2010). Praktik terbaik dalam proses mengeluarkan


darah. Diakses dari
https://www.who.int/injection_safety/tools/BestPhlebotomyHandbook.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai