Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTEK FISIOLOGI

“Pembekuan Darah dan Pendarahan”

Disusun Oleh :

Achamd Wisri Ibrahim 24032118015

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
UNIVERSITAS GARUT
2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya saya dari pihak
penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi Peternakan dengan membahas
“Pembekuan Darah dan Pendarahan” dalam bentuk laporan. laporan ini disusun guna memenuhi
tugas sebagai bahan pertimbangan nilai.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak lupa pula saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu khususnya dari rekan-rekan sekelompok saya sehingga
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik, walaupun ada beberapa hambatan yang saya alami
dalam penyusunan laporan ini. Namun, berkat motivasi yang disertai kerja keras dan bantuan
dari berbagai pihak akhirnya dapat teratasi.
Semoga laporan ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca.
Dan apabila dalam pembuatan laporan ini terdapat kekurangan kiranya pembaca dapat
memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik dan saran sangat saya harapkan demi
penyempurnaan laporan ini. Sekian dan terima kasih.

Garut, 04 Juli 2019

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Dalam keadaan normal, darah terdapat di dalam pembuluh darah (arteri, kapiler dan vena).
Jika terjadi pendarahan, darah keluar dari pembuluh darah tersebut, baik ke dalam maupun keluar
tubuh. Tubuh mencegah atau mengendalikan pendarahan melalui beberapa cara seperti
homeostatis. Homeostatis adalah cara tubuh untuk menghentikan perdarahan pada pembuluh darah
yang mengalami cedera. Hal ini melibatkan 3 proses utama, yaitu konstiksi (pengerutan) pembuluh
darah, aktivitas trombosit (partikel berbentuk seperti sel yang tidak teratur, yang terdapat di dalam
darah dan ikut serta dalam proses pembekuan) dan aktivitas faktor-faktor pembekuan darah darah
(protein yang terlarut dalam plasma).
Trombosit mempermudah pembekuan darah dan membantu memperbaiki robekan atau
kebocoran di dinding pembuluh darah yang mencegah kehilangan darah. Nilai hitung trombosit
normal berkisar dari 200.000 sampai 400.000 per mikroliter darah. Jangka hidup trombosit dalam
darah lebih kurang 10 hari. Kerusakan endotel mikrovaskuler, yang umum terjadi memungkinkan
agregasi trombosit pada kolagen melalui protein pengikat kolagen di membran trombosit. Jadi,
suatu sumbatan trombosit terbentuk sebagai langkah pertama untuk menghentikan perdarahan.
Pendarahan dapat berhenti sendiri misalnya dengan kontraksi vasa di tempat pendarahan
yang terjadi beberapa menit sampai beberapa jam. Apabila pembuluh darah mengalami dilatasi,
darah tidak keluar lagi karena sudah dicegah oleh mekanisme trombosit. Vasa kontraksi timbul
melalui beberapa jalan kontraksi langsung otot pembuluh darah kemudian anoksia dan reflek lalu
adanya serotonis yang keluar dari trombosit yang menyebabkan vasa kontraksi. Kisaran waktu
pendarahan yang normal untuk manusia adalah 15 hingga 120 detik. Trombosit melekat pada
endotel pada tepi-tepi pembuluh yang rusak. Hal ini terjadi sampai elemen-elemen pembuluh darah
yang putus menyempit. Penjedalan darah sangat penting dalam mekanisme penghentian darah.

2. Tujuan
1. Untuk mengetahui waktu pembekuan darah
2. Untuk mengetahui waktu pendarahan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pembekuan Darah

Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan terjadilah perdarahan. Untuk
menghentikan perdarahan tersebut, tubuh kita akan mengaktifkan serangkaian proses pembekuan
darah dan penyembuhan luka.

Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan dinamakan hemostasis. Terdapat beberapa fase
penting pada mekanisme ini, di antaranya fase pembentukan sumbatan oleh platelet (keping darah)
dan fase pembekuan darah. Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di
mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka, serta
menghentikan pendarahan.

a) Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah

Proses pembekuan darah tidak akan terjadi tanpa adanya ‘aktor’ yang berperan. Koagulasi
melibatkan trombosit dan komponen faktor koagulasi.

 Trombosit

Trombosit atau keping darah adalah elemen berbentuk cakram di dalam darah. Trombosit
digolongkan sebagai sel darah, tetapi sebenarnya trombosit adalah bagian dari sel-sel
sumsum tulang yang disebut dengan megakaryocytes. Trombosit berperan untuk
membantu membentuk bekuan darah, guna memperlambat atau menghentikan perdarahan,
serta penyembuhan luka.

 Faktor koagulasi (faktor pembekuan)

Faktor koagulasi adalah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Ada 13 faktor
koagulasi dalam darah dan jaringan tubuh manusia.
b) Bagaimana Proses Pembekuan Darah Terjadi?

Proses pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut adalah
proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.

 Trombosit Membentuk sumbatan trombosit bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau ada
luka. Mereka menempel pada dinding daerah yang luka dan bersama-sama membentuk
sumbatan. Sumbatan dibentuk guna menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah
yang keluar. Trombosit juga melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak
trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan tahap berikutnya.

 Pembentukan bekuan darah, Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama
lain, untuk melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade
koagulasi. Pada tahap akhir kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah
fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit
untuk membuat jaring yang memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan
(bekuan) pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.

 Penghentian proses pembekuan darah, Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan
terkendali. Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak
berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan.

 Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan, Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh,
otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai fibrin pun hancur, dan darah mengambil
kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.

2. Pendarahan

Pendarahan adalah kondisi di mana seseorang kehilangan darah. Darah dapat ditemukan
pada organ tubuh dan pembuluh darah. Apabila organ tubuh atau pembuluh darah mengalami
kerusakan, darah dapat mengalir dengan bebas di dalam atau di luar tubuh. Apabila darah
mengalir di dalam tubuh, maka kondisi ini disebut sebagai pendarahan dalam. Apabila darah
mengalir melalui lubang pada kulit atau celah alami tubuh, seperti vagina, rektum, mulut,
hidung, atau telinga, maka kondisi ini disebut sebagai pendarahan luar.
Pendarahan dalam dan luar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya penyakit dan
cedera. Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Namun, tubuh memiliki metode
tersendiri untuk mencegah terjadinya pendarahan yang parah, yaitu hemostasis. Ketika tubuh
mendeteksi bahwa ada darah yang mengalir dari pembuluh darah yang pecah, tubuh akan
membekukan darah untuk menutup luka dan menghentikan aliran darah. Setelah itu, tubuh
akan memulai proses penyembuhan.
Namun, apabila tubuh terluka parah, maka tubuh tidak akan memiliki waktu yang cukup
untuk membekukan darah. Apabila tubuh kehilangan terlalu banyak darah, organ tubuh akan
mulai berhenti bekerja dan menyebabkan kematian.

BAB 3
METEDEOLOGI
PEMBEKUAN DARAH DAN PENDARAHAN

1. Pelaksanaan Praktikum
a. Tujuan praktikum a.
: Mahasiswa terampil dalam melaksanakan
prosedur untuk menentukan waktu beku
darah.
b. Mahasiswa terampil dalam melaksanakan
prosedur untuk menentukan waktu
pendarahan manusia.
b. Hari, tanggal praktikum : Senin, 1 Juli 2019
c. Tempat praktikum : Labolatorium Biologi, FAPERTA,
Universitas Garut.

2. Alat dan Bahan


a) Alat:
 Blood Lanset
 Jarum Pentul
 Stopwatch
b) Bahan:
 Darah Praktikan
 Alcohol
 Kapas
 Tisu
 Plastik Bening

3. Cara Kerja
a) Waktu Pembekuan Darah
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
 membersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan alcohol,
 menusuk ujung jari menggunakan blood lanset steril dan membuang blood lanset
ketika telah digunakan,
 meneteskan darah pada plastic bening,
 mengaduk-aduk darah yang terdapat pada kertas bening tersebut hingga terbentuk
benang-benang fibrin,
 menghitung waktu yang diperlukan darah hingga membentuk benang-benang fibrin,
 mencatat hasil pengamatan dan memasukkannya dalam tabel hasil pengamatan,
 membersihkan dan merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.

a) Waktu Pendarahan
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
 membersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan alcohol,
 menusuk ujung jari menggunakan blood lanset steril dan membuang blood lanset
ketika telah digunakan,
 meneteskan darah pada plastik bening,
 menempelkan luka pada kertas bening hingga darah berhenti keluar,
 menghitung waktu yang diperlukan darah ketika menetes pertama kali dan berhenti
keluar,
 mencatat hasil pengamatan dan memasukkannya dalam tabel hasil pengamatan,
 membersihkan dan merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Waktu Pembekuan Darah dan Pendarahan
No Nama Praktikan Waktu Pendarahan (Menit)

1 Gista 1,36
Table 1.1 Waktu Pendarahan

No Nama Praktikan Waktu Pembekuan Darah


(Menit)

1 Rizal Nur 1,36


Tabel 1.2 Waktu Pembekuan Darah
2. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa terampil dalam melaksanakan prosedur untuk
menentukan waktu beku darah serta terampil dalam melaksanakan prosedur untuk menentukan waktu
pendarahan manusia. Pendarahan dapat berhenti sendiri misalnya dengan kontraksi vasa di tempat
pendarahan yang terjadi beberapa menit sampai beberapa jam. Apabila pembuluh darah
mengalami dilatasi, darah tidak keluar lagi karena sudah dicegah oleh mekanisme trombosit. Vasa
kontraksi timbul melalui beberapa jalan kontraksi langsung otot pembuluh darah kemudian
anoksia dan reflek lalu adanya serotonis yang keluar dari trombosit yang menyebabkan vasa
kontraksi. Kisaran waktu pendarahan yang normal untuk manusia adalah 15 hingga 120 detik.
Trombosit melekat pada endotel pada tepi-tepi pembuluh yang rusak. Hal ini terjadi sampai
elemen-elemen pembuluh darah yang putus menyempit. Penjedalan darah sangat penting dalam
mekanisme penghentian darah.
Waktu beku darah biasa disebut dengan waktu koagulasi darah sedangkan Waktu
pendarahan adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh darah yang luka
sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Penghentian pembuluh darah ini
disebabkan terbentuknya agregat yang menutupi celah pembuluh darah yang rusak. Waktu beku
darah dan perdarahan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan
perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis
dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas: ketepat gunaan cairan jaringan dalam memacu
koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai
trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk
agregasi.
Metode percobaan penetap waktu koagulasi ada dua cara yaitu dengan menggunakan
cawan petri dan pipa kapiler. Dengan menggunakan cawan petri, hal pertama yang dilakukan
adalah menusuk ujung jari dengan vaccinostyle dan mencatat waktunya. Kemudian meneteskan
darah tersebut ke cawan petri yang berlapis parafin sebanyak 1-2 tetes. Lalu menusuk darah
tersebut dengan jarum pntul secara perlahan-lahan sampai adanya benang fibrin. Sedangkan
dengan menggunakan pipa kapiler, yaitu memasukkan darah yang keluar kedalam pipa kapiler
(yang tidak mengandung heparin), sampai 4/5 pajang pipa dengan cara menempelkan satu
ujungnya pada darah yang keluar dari ujung jari.Kemudian menggenggam pipa kapiler tersebut
yang berisi darah dalam tangan untuk mempertahankan pada suhu tubuh selanjutnya tunggu 2
menit lalu mematahkan pipa tersebut 1/10 panjang pipa yang berisi darah, dan mengulangi setiap
½ menit sampai terbentuk benang fibrin. Hal ini ditandai dengan bergantungnya bagian pipa yang
patah. Sedangkan metode percobaan pendarahan adalah menusuk ujung jari dengan vaccinostyle
yang bersamaan dengan menekan stopwatch pada saat timbulnya tetes darah pertama dari tusukan
tersebut. Kemudian membersihkan setiap tetesan darah dari ujung jari tersebut dengan kertas
saring, sampai tidak ada noda darah lagi.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa waktu pendarahan
laki-laki dan perempuan berbeda. Waktu pendarahan laki-laki lebih pendek daripada perempuan.
Hal ini disebabkan karena suhu, umur dan besar kecilnya luka yang ditimbulkan dari penusukan.
Sesuai dengan pendapat selain itu faktor yang mempengaruhi proses pendarahan yaitu besar
kecilnya luka atau umur, temperature atau suhu, dalam menggunakan kertas saring yang terlalu
ditekan atau dapat pula oleh kadar kalsium dalam darah. Faktor yang lainnya yaitu tingkat
kesehatan setiap individu dan banyak tidaknya zat kalsium yang terkandung dalam darah.
Pembekuan darah dapat dibantu oleh trombosis dan membantu memperbaiki robekan atau
kebocoran di dinding pembuluh darah yang mencegah kehilangan darah. Nilai hitung trombosit
normal berkisar dari 200.000 sampai 400.000 per mikroliter darah. Jangka hidup trombosit dalam
darah lebih kurang 10 hari. Kerusakan endotel mikrovaskuler, yang umum terjadi memungkinkan
agregasi trombosit pada kolagen melalui protein pengikat kolagen di membran trombosit. Jadi,
suatu sumbatan trombosit terbentuk sebagai langkah pertama untuk menghentikan perdarahan

BAB 5
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Waktu pendarahan adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh darah
yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah.
 Waktu beku darah dan perdarahan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan lamanya
tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris.
 waktu pendarahan laki-laki dan perempuan berbeda
 Pembekuan darah dapat dibantu oleh trombosis dan membantu memperbaiki robekan atau
kebocoran di dinding pembuluh darah yang mencegah kehilangan darah
 faktor yang mempengaruhi proses pendarahan yaitu besar kecilnya luka atau umur,
temperature atau suhu, dalam menggunakan kertas saring yang terlalu ditekan atau dapat
pula oleh kadar kalsium dalam darah serta tingkat kesehatan setiap individu.

DAFTAR PUSTAKA
 http://supiandibiologi.blogspot.com/2015/05/laporan-anfisman-waktu-beku-darah-
dan.html
 https://www.alodokter.com/mengenal-proses-pembekuan-darah
 https://www.docdoc.com/id/info/condition/pendarahan/

Anda mungkin juga menyukai