DISUSUN OLEH :
MARDIATI SUARDI
PO714203222016
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
A. Kesimpulan ........................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 14
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia teknologi yang demikian pesatnya telah
membawa manfaat luar biasa bagi peradaban umat manusia. Salah
satunya ada pada alat kesehatan. Sejalan dengan meningkatnya
pelayanan kesehatan maka harus diikuti dengan berkembangnya
teknologi. Pelayanan laboratorium merupakan salah satu contoh dari
pelayanan kesehatan yang ikut berkembang. Pemeriksaan
laboratorium adalah pemeriksaan yang menunjang diagnosis penyakit
Pemeriksaan laboratorium hematologic merupakan
pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan
komponen-komponennya seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), trombosit dan plasma. Pemeriksaan laboratorium
hematologi terdiri dari banyak macam pemeriksaan, namun secara
garis besar dibagi menjadi dua jenis pemeriksaan. Pertama,
pemeriksaan yang berperan dalam mendefinisikan sel-sel darah at
au pigmen darah yang normal dan abnormal serta menentukan
sifat kelainan 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tersebut. Kedua,
pemeriksaan yang berperan dalam mengevaluasi gangguan
hemostasis (mekanis mepembekuan darah), baik yang berupa
perdarahan berlebihan (lama) maupun yang dapat menyebabkan
terjadinya thrombosis.
Salah satu prosedur laboratorium hematologi yang paling rutin
dilakukan dan merupakan tes skrining dasar adalah hitung darah
lengkap complete blood count, (CBC). Pemeriksaan laboratorium ini
memberikan informasi diagnostik yang bermanfaat untuk
menggambarkan keadaan kesehatan seseorang berdasarkan
kandungan komponen tertentu di dalam darah. Darah lengkap adalah
tes skrining yang berharga untuk berbagai macam gangguan, seperti
1|Page
anemia, infeksi, penyakit keganasan darah, pendarahan yang
berlebihan, pendarahan internal atau masalah pembekuan darah
Perkembangan alat analisis hematologic begitu pesat dalam
seperempat abad terakhir. Setiap perusahaan berlomba dalam
memperbaiki metode pengukuran sehingga lebih tepat dalam
mengidentifikasi suatu sel. Sejauh ini prinsip metode pengukuran
dapat dibedakan menjadi pengukuran impedansi, frekuensi tinggi,
deteksi pancaran pada beberapa sudut dan deteksi fluoresensi melalui
sitometri. Metode ini terdapat pada alat dapat secara tunggal maupun
gabungan. Tidak ada satu alat yang mengakomodir setiap kemajuan
teknologi dalam menghitung dan mengidentifikasi eritrosit, leukosit,
trombosit dan indeksnya secara lengkap. Setiap alat hematologic
menawarkan parameter andalan tertentu. Pemilihan alat disesuaikan
dengan urgensi kebutuhan dan kondisi lapangan, sebab pada
prinsipnya kita harus memilih dari sekian banyak alat dengan
kelebihan masing-masing yang ditawarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Alat Yumizen H2500 Hematology
Analyzer?
2. Bagaimana prinsip kerja Alat Yumizen H2500 Hematology
Analyzer?
3. Apa saja bagian- bagian dan spesifikasi fitur pada Alat Yumizen
H2500 Hematology Analyzer?
4. Bagaimana cara kerja Alat Yumizen H2500 Hematology Analyzer?
5. Bagaimana cara mengatasi masalah Alat Yumizen H2500
Hematology Analyzer?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Alat Yumizen H2500 Hematology Analyzer
2. Untuk mengetahui prinsip kerja Alat Yumizen H2500 Hematology
Analyzer
2|Page
3. Untuk mengetahui bagian- bagian dan spesifikasi fitur pada Alat
Yumizen H2500 Hematology Analyzer
4. Untuk mengetahui cara kerja Alat Yumizen H2500 Hematology
Analyzer
5. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah Alat Yumizen H2500
Hematology Analyzer
3|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4|Page
B. Prinsip Kerja
Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang
mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau sampel
yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer .
Flow cytometri adalah metode pengukuran (=metri) jumlah dan sifat-
sifatsel (=cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah
sempit Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa
sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan
penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat
memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel.
Prinsip impedansi listrik berdasarkan pada variasi impedansi
yang dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam mikro operture (celah
chamber mikro) yang mana sampel darah yang diencerkan dengan
elektrolit diluents / sys DII akan melalui mikroaperture yang dipasangi
dua elektroda pada dua sisinya (sisi sekum dan konstan ) yang pada
masing masing arus listrik berjalan secara continue maka akan terjadi
peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua elektroda sesuai
dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati impulst / voltage yang
dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh
elektonik system lalu haemoglobin diukur dengan melisiskan Red
Blood Cels (REC) dengan sys. LYSE membentuk methemoglobin ,
cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri pada panjang
gelombang 550 nm pada chamber. Has yang didapat diprint out pada
printer berupa nilai lain grafik sel.
Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu
aliran melewati celah dimana berkas cahaya difokuskan ke situ
(sensing area). Apabila cahaya tersebut mengenai sel, diletakkan pada
sudut-sudut tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar sesudah
melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow
cytometri.
5|Page
C. Bagian- bagian dan Spesifikasi Fitur Alat
1. Teknis
Berat 112 kg
Ukuran 73 x 83 x 65 cm (PxLxT).
Konektor 1 VGA
3 RS232
2 USB2
2 USB3
2 ETH
2 PS2
2. Sampel
6|Page
Hitung Darah Lengkap WBC, RBC, HGB, HCT, MCV, MCH,
(CBC) MCHC, RDW-CV, RDW-SD, MIC%,
MAC%, PLT, MPV, PCT , PDW
Hitung Leukosit Diferensial LYM#, LYM%, MON#, MON%,
(WBC/DIF) NEU#, NEU%, EOS#, EOS%, BAS#,
BAS%, ALY#, ALY%, IMG#, IMG%,
IML#, IML%, IMM# , IMM%, LIC#,
LIC%, NRBC, NRBC%
Jumlah Retikulosit (Ret) * RET#, RET%, CRC, MRV, RETH%,
RETM%, RETL%, IRF, RHCC, MFI,
PIC
* Hanya tersedia di H2500
3. Reagent
PENGECER ABX
ABX BASOLYSE
NUCEDIFF Yumizen
ABX LYSEBIO
ABX FLUOCYTE (hanya pada H2500)
PEMBERSIH ABX
4. Hasil
Parameter Linearitas
WBC 0-300 10 3 /mm 3
RBC 0-8,8 10 6 /mm 3
HGB 0-24,5 g/dL
HCT 0,68,8%
PLT (darah lengkap) 0-5000 10 3 /mm 3
PLT Lembu 0-3440 10 3 /mm 3
MEMBASAHI% 0 – 35%
MEMBASAHI# 0 – 1,24 10 6 /mm 3
5. 10 Bagian Diff
7|Page
Solusi HELO HORIBA Medical (Yumizen H1500/H2500)
mampu memberikan 10 Part Diff untuk semua pesanan
diferensial dalam 1 siklus dan setiap 30 detik.
8|Page
6. Daya serap
Spektrofotometri adalah metode untuk mengukur seberapa
banyak suatu zat menyerap cahaya dengan mengukur
intensitas cahaya saat seberkas cahaya melewati larutan
sampel.
7. Fluoresensi – Analisis retikulosit
HORIBA Medical menggunakan flow cytometry dan
pengukuran impedansi dengan reagen bernama ABX Fluocyte
yang mengandung noda fluoresen jingga tiazol, noda sianin
yang eksitasinya terjadi di daerah tampak pada λ= 488 nm.
8. Impedansi
Prinsip impedansi adalah metode referensi untuk mendeteksi
dan menghitung jumlah total sel darah merah, sel darah putih,
dan trombosit.
9. Pencampuran sampel darah
Homogenitas sampel yang dicapai dengan pencampuran
sampel darah yang memadai adalah kunci kualitas hasil
analisis.
10. Spesifikasi Fitur Alat
a. Jarum pengambilan sampel tunggal untuk mode rak dan STAT
b. Volume pengambilan sampel rendah 110 µl
9|Page
c. STAT dan mode manual dengan berbagai jenis tabung yang
telah dikalibrasi sebelumnya (pediatrik, cangkir mikro...)
d. Sistem rak baru yang kompatibel dengan sebagian besar
penganalisa dan pengklasifikasi EDTA lainnya.
e. Pemuat otomatis empat sisi yang inovatif untuk pencampuran
sampel yang sempurna dan pemuatan yang dioptimalkan
10 | P a g e
c. Tunggu beberapa saat dan lihat nilai yang keluar dari alat
d. Tekan tombol Quality Assurance Quality Control QC Grid
e. Jika nilai yang keluar diluar nilai target dan ditandai dengan
aktifnya tanda seru berwarna ungu, maka ulangi pemeriksaan
dengan menghomogenkan kontrol
f. Jika hasil pemeriksaan ulang masih di luar target lakukan
prosedur pembersihan alat (Clean Cycle) dan ulangi kembali
g. Jika hasil masih di luar target, ganti dengan control baru
3. Prosedur Menjalankan Sampel
a. Sampel dengan barcode
1) Letakkan sampel pada rak kemudian taruh pada rack holder
2) Tekan tombol Start Rack
b. Tidak menggunakan barcode
1) Masukkan data pasien dengan menekan tombol Worklist
Rack View
2) Masukkan No Rack dan tentukan posisi sampe pada rak
3) Masukkan data sampel, pasien dan jenis pemeriksaan,
kemudia tekan OK
4) Lanjutkan untuk posisi selanjutnya .
5) Letakkan rak pada posisi rack loader dan kemudian tekan
tombol Start Rack
c. Stat Mode
1) Tekan tombol Stat Mode
2) Masukkan data mengenai sampel dan jenis pemeriksaan
pada kolom
3) Letakkan sampel pada tube holder dan tutup bagian penutup
tube holder Catatan: Pada saat menggunakan Rack Mode,
pemeriksaan dapat ditunda untuk mengerjakan pasien
emergency dengan cara mengerjakan pada Stat Mode.
Setelah hasil pada Stat Mode keluar, lanjutkan kembali
11 | P a g e
pemeriksaan dengan menekan kembali tombol Start Rack
untuk melanjutkan pemeriksaan yang tertunda
4. Mematikan Alat
a. Tekan tombol Shutdown untuk mematikan alat Tekan tombol
Stop Windows apabila komputer juga akan dimatikan.
12 | P a g e
k. Gunakan darah kontrol yang masih baru dan tidak expired
date.
l. Konsultasikan hasil print out hematology analyzer dengan staf
ahli laboratorium dan atau DSPK bila mencurigakan.
2. Melakukan Koreksi pada Hematologi Analyzer
a. Buatlah sediaan apus darah tepi yang bagus.
b. Hitung jenis leukosit secara manual. Untuk mengkoreksi adanya
normoblast, satelit trombosit, rouleaux formation dan lainnya.
c. Perhitungan sel dengan hemositometer bilik hitung untuk jumlah
masing-masing sel .
d. Lakukan pemeriksaan hematokrit mikro secara manual.
e. Sediaan segar tanpa antikoagulan lebih baik.
f. Hangatkan sampel bila terlalu dingin dalam freezer pada suhu
ruang.
g. Spesimen pasien langsung segera diperiksa tanpa menunggu
lagi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13 | P a g e
biasanya digunakan dalam bidang kesehatan. Alat ini dapat
mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker,
diabetes, dll. Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi
pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel
trombosit. Dalam kenyataannya alat ini sangat membantu analis untuk
menganalisa darah dengan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/24984008/Makalah_Hematology_Analyzer
https://www.horiba.com/gbr/medical/products/detail/action/show/Product/
yumizen-h2500-h1500-1856/
https://www.medicalogy.com/blog/hematology-analyzer/
https://www.horiba.com/int/medical/products/detail/action/show/Product/
yumizen-h2500-h1500-1856/
14 | P a g e
15 | P a g e