Anda di halaman 1dari 40

ALAT

PEMERIKSAAN
DENGAN PRINSIP
ELEKTROKIMIA
ELEKTROKIMIA

Kerja Aliran Reaksi


listrik elektron kimia
ANALISA GAS DARAH

ELEKTROLIT
NOVA PHOX
PLUS L
PETA NOVA PLUS L
pH

pC O
2

pO
2

SO
2

Hb
,H
ct

Na +
Ca 2+ , K +,
, La Cl -
c
KOMPONEN UTAMA
• Printer internal mencetak hasil pasien, • Aspirasi sampel
daftar informasi pengaturan analisa, log • 2 posisi pengambilan sampel :
kesalahan dan lain-lain. horisontal : aspirasi sampel tabung
kapiler miring
: aspirasi sampel dari syringe pump.
• Tidak ada adaptor khusus untuk
mengambil sampel dari tabung kapiler.
• Posisi kapiler atau jarum suntik dipilih
dengan menekan tombol capillary atau
syringe.

Pencetak/
Sampler
printer
URUTAN PENGAMBILAN
SAMPEL
No Jenis tabung Jenis additif Jenis Pemeriksaan
1 Steril/bactec - Kultur mikrobiologi
2 Tabung biru Natrium sitrat Faktor koagulasi
3 Tabung merah Clot activator Kimia, immunologi, darah clot, blood
bank
4 Tabung Heparin
hijau/emas
5 Tabung ungu EDTA Morfologi sel dan hitung sel
6 Tabung abu- Natrium flourida/Kalium glukosa
abu oksalat
Modu Modul sensor termasuk preheater dan flow cell

l
Senso Preheater memanaskan sampel dan kontrol hingga
r 37 ° C.

Elektroda impedansi hematokrit dan 2 detektor


udara.

Geometri modul sensor adalah konfigurasi terjalin


dengan elektroda referensi di bagian atas modul
sensor, empat sensor di sisi kiri dan empat sensor di
sisi kanan.
Selain sensor Hct yang terletak di preheater,
terdapat sensor lainnya yaitu elektroda referensi, pH,
Na+, pCO2, SO2 (optik), dan pO2, K+, dan Cl- (atau
Ca2+).
Elektroda Metode
Na+ Elektroda kaca selektif ion natrium

K+ Elektroda selektif ion kalium


Cl- Elektroda selektif ion klorida
Ca2+ Elektroda selektif ion kalsium
pH Elektroda kaca selektif ion hidrogen
pCO2 Elektroda jenis Severinghaus
pO2 Elektroda jenis polarografi Clark
Hct Elektroda impedansi
Hb Elektroda / fotometri impedansi
SO2 Reflektansi fotometri (serat optik)
• Elektroda referensi (Ag / • Tercetak pada papan sirkuit,
AgCl) terus-menerus memonitor
• Dipasang di atas modul tekanan barometrik.
sensor • Barometer ini dapat
• Menimbulkan perbedaan dikalibrasi terhadap
potensial antara tegangan barometer eksternal, jika
referensi dengan tegangan diinginkan, melalui
sampel. perangkat lunak.
Modul
Elektroda
Tekanan
Referensi
Barometrik
• Terdapat dua katup • Pompa ini adalah pompa • 6 kantong fleksibel dalam kardus.
• 1 kantong sampah (reagen, kontrol,
penjepit peristaltik enam-rol yang sampel).
• Satu digunakan untuk digerakkan oleh motor • 5 kantong reagen standar: A, B, C, D,
mengontrol aliran fluida stepper dan R.
• Nomor lot, tanggal kedaluwarsa
referensi dan yang lain dicetak di bagian atas depan paket.
mengatur aliran cairan • Sistem Manajemen Reagen (RMS)
keluar dari modul sensor otomatis nilai kalibrasi, nomor lot,

Pompa volume fluida, dan tanggal


kadaluwarsa
Katup Paket
Peristalti
Jepit Reagen
k
QC Kartrid Otomatis
• Sistem kontrol otomatis total yang terkandung dalam satu kartrid reagen on-
board.
• Memungkinkan setiap level kontrol kualitas dijalankan kapan saja: baik pada
jadwal yang diprogram atau sesuai permintaan.
• Mengurangi biaya, waktu, tenaga  kontrol kualitas manual
• 3 level kontrol gas darah / elektrolit, 2 level hematokrit, SO2%, dan kontrol
hemoglobin, plus perangkat lunak yang mengatur otomasi kontrol yang sedang
berjalan dan menyimpan data kontrol kualitas.
NOVA CRT

Nova 5 CRT:
Na, K, CL, Hct

Nova 8 CRT :
Na, K, Mg, Ca,
pH, Hct
KOMPONEN UTAMA
• Rangkaian tabung memanjang dari • Mengarahkan cairan melalui jalur
paket reagen ke komponen analitik aliran.
 mengangkut cairan ke seluruh • Mencakup dua pompa, katup
alat analisis. limbah, dan rakitan sampler, yang
• Tabung tunggal disebut saluran semuanya dikendalikan oleh
limbah (atau jalur-W) membawa komputer mikro alat analisis.
cairan keluar dari komponen analitis
dan kembali ke paket reagen.
• Cairan yang keluar dari alat analisis
dialirkan ke botol limbah di dalam
paket reagen.
Pengontro
Tabung
l Aliran
• Di bagian depan alat analisis • Di bagian bawah pembawa
• Mengontrol cairan mana yang elektroda
disedot ke pembawa elektroda • Memverifikasi keberadaan udara
untuk dianalisis. atau fluida dalam elektroda.
• Komponen utama sampler • Detektor udara harus dikalibrasi
adalah septum rakitan dan agar berfungsi dengan benar
probe. Jenis sampel yang dapat
digunakan adalah serum, plasma
dan darah utuh (whole blood).

Detektor
Sampler
Udara
• Tegangan konstan yang • Menggunakan layar komputer
disediakan oleh elektroda cathode ray tube (CRT).
referensi digunakan untuk Kecerahan dan kontras CRT
mengukur potensial yang disesuaikan di menu pengaturan.
dihasilkan oleh masing-masing
elektroda pengukur.
• Besarnya potensial yang
dihasilkan sebanding dengan
jumlah analit spesifik dalam
fluida.
Elektroda referensi CRT Cathode
dan elektroda
pengukur Ray Tube)
 Paket Reagen
Sistem Manajemen Reagen (RMS) : otomatis nilai kalibrasi, nomor lot, volume
fluida, dan tanggal kadaluwarsa
METODE PEMERIKSAAN

Elektroda Perbedaan potensial


listrik antara dua

selektif pH, pCO22, Na++, K++, Cl--


dan Ca2+2+
elektroda (half-cells)
dalam suatu sel
elektrokimia
Elektroda referensi,
elektroda pengukur

ion (potensiometrik).
Secara luas digunakan untuk mengukr pH, PCO2, dan elektrolit (Na, K, Cl, Ca, Mg,
Li) pada serum, plasma, juga urin dan sebagai transduser untuk mengembangkan
metabolik biosensor.

POTENTIOMETRY
PH
Elektroda referensi : elektroda calomel (mercurous
chloride) atau Ag-AgCl (pH elektroda ini diketahui)

Elektroda pengukur : elektroda Ag-AgCl dalam


larutan dengan pH yang konstan, diselubungi gelas
membran yang sensitif terhadap [H+].

Sampel melewati membran gelas perbedaan


konsentrasi [H+]  merubah potensial (voltase) dari
elektoda.

Perbedaan potensial diukur voltmeter terkalibrasi


dalam satuan unit pH.
PCO2
Elektroda
referensi Ag- Membran
AgCl, permeabel
elektroda terhadap CO2
Prinsip pengukur : (dan tidak
elektroda sama elektroda pCO2 permeabel
dengan pada Severinghaus terhadap [H+]
pengukuran pH dikombinasikan memisahkan
dengan sampel dengan
membran gelas sistem
elektroda pengukur.
pengukur pH.
PO2
Elektroda polarografik (Clark
electrodes): katoda platinum
(terletak pada pusat batang
gelas) dan Ag-AgCl sebagai
anoda.

Membran permeabel terhadap


O2 memisahkan sampel darah
dengan sistem pengukuran.
Menutupi ujung elektroda
O2 berdifusi Oksigen
melalui Oksigen direduksi Microammeter Arus yang
membran berdifusi dengan antara anoda dan timbul
direduksi di menyebrangi pelepasan katoda sebanding
katoda ketika membran ke elektron, dan mengukur dengan
daya diterapkan dalam arus meningkat pergerakan konsentrasi
antara katoda elektrolit seiring dengan elektron (arus oksigen dalam
dan anoda reduksi pelepasan listrik). larutan.
(voltase elektron.
polarisasi).
SATURASI O2
Reflectance Photometry (serat optik)

Mengukur cahaya yang direfleksikan oleh produk


berwarna.

Refleksi cahaya  photocell  diubah menjadi unit


yang sesuai.
Warna produk akhir  reflectance photometry.
Intensitas warna diukur dan dikonversi menjadi unit
yang sesuai
NA+, K+, CL- DAN CA2+
Perbedaan bahan dasar membran permeable :
- Na+ gelas atau kaca
Prinsip sama dengan pengukuran pH dan pCO2
 prinsip potensiometrik, elektroda selektif - Cl- polycrystalline atau membran campuran
terhadap ion yang hendak diukur. kristal (AgCl/Ag2S)
- Instrumen analisa klinis modern : membran
berbahan polimer (PVC).

Potensial membran disebabkan oleh Potensial yang dihasilkan pada pertemuan antara
membran dengan larutan sampel sebanding dengan
permeabilitas dari tipe membran tertentu logaritma aktivitas ionik atau konsentrasi ion yang
terhadap anion/ kation yg dipilih. ingin diketahui.
INTERFERENSI PRA ANALITIK

Jenis sampel
Suhu
Jenis syringe
Penggunaan antikoagulan
Teknik pengambilan spesimen
Pencampuran sampel yang tidak tepat dan terjadinya pembekuan.
Transportasi sampel
Waktu pengiriman dan pemeriksaan sampel
Jumlah sel darah
Pemeriksaan harus < 1 jam setelah pengambilan sampel
Penurunan pH setiap jam:
 370C  pH ↓ 0,04 – 0,08
 220C  pH ↓ 0,02 – 0,03
 40C  pH ↓ < 0,01

Kadar glukosa ↓, laktat ↑


Peningkatan pCO2 setiap jam:
 370C  pCO2 ↑ 5 mmHg
 220C  pCO2 ↑ 1 mmHg
 2 - 40C  pCO2 ↑ 0,5 mmHg

Perubahan pada O2:


 Suhu ruangan  pO2 ↓ 2 mmHg/jam
 Pada suhu 370C  pO2 ↓ 5-10 mmHg/jam
Perubahan kimiawi terutama disebabkan oleh glikolisis oleh leukosit,
trombosit, retikulosit
Mencegah perubahan akibat glikolisis dan respirasi  pemeriksaan
dilakukan dalam 30 menit, atau simpan spuit dalam campuran es dan air
Leukositosis  proses glikolisis ↑  perubahan pH, pO2, pCO2
Jumlah leukosit > 100.000/µL:
pO2 ↓ 20 mmHg dalam 2 menit
pO2 ↓ 40 mmHg dalam 5 menit
Hal penting lainnya  menghindari sampel terpapar dengan udara ruangan pada
saat pengambilan, transportasi dan pengukuran dilakukan
Kontaminasi sampel dengan udara ruangan (pO2 150 mmHg) dapat menyebabkan
error yang bermakna
Hal lain yang perlu diperhatikan  Adanya konsumsi O2 oleh leukosit  sampel
harus segera diukur
Hasil pO2 yang rendah  hasil pengukuran sel darah putih yang tinggi
SAMBUNGAN….

Interferensi SO2
 COHb, MetHb
Sampel yang hemolisis
FAKTOR INTERFERENSI
Inhalasi karbonmonoksida meningkatkan kadar karboksihemoglobin  saturasi O2
tinggi palsu
SO2 = kadar oksigen = cO2Hb .
kapasitas oksigen cO2Hb + cHHb

Respirasi dapat dihambat oleh penggunaan hipnotik sedatif atau narkotika 


overdosis  hipoventilasi pada pasien dengan fungsi paru normal
HEMOLISIS, IKTERIK, LIPEMIK
(HIL)
-Hemolisis, ikterik, dan lipemik, merupakan sebagian contoh dari interferensi endogen
-Ikterik;konsentrasi serum atau plasma bilirubin yang tinggi. Peningkatan konsentrasi
bilirubin umumnya disebabkan karena gangguan pada liver.
-Bilirubin menyerap cahaya dengan panjang gelombang 400 nm hingga 540 nm, dengan
puncak gelombang sekitar 460nm. Dengan nilai bilirubin >10mg/dL, maka dapat
menjadi interferensi pada kadar saturasi oksigen (SO2%) analisa gas darah.
-Struktur antioxidant pada bilirubin dapat bereaksi dengan hydrogen peroksidase.
Dimana jika berreaksi dengan hydrogen peroksidase, akan membuat serum atau plasma
lebih ikterik.
- ikterik yang disebabkan hydrogen peroksidase ini lebih sering terdapat pada
pemeriksaan cholesterol, trigliserid, asam urat, dan kreatinin.
Lipemia pada sampel disebabkan oleh konsentrasi lipoprotein yang tinggi
Konsentrasi lipoprotein tinggi ini menyebabkan kekeruhan sampel hingga cahaya
yang di hasilkan, dapat menjadi cahaya yang menyebar (scattered)
Ukuran partikel lipoprotein yang akan memepengaruhi banyakanya cahaya yang
disebarkan. Kilomikron merupakan lipoprotein utama yang menyababkan lipemia,
disusul oleh VLDL dengan ukuran diameter 35-60nm.
Lipemia disebabkan oleh konsumsi lemak, intake alcohol, diabetes mellitus, dan
gangguan ginjal
Efek interferensi dari lipemia antara lain; penyebaran cahaya dengan kisaran panjang
gelombang (300-700nm)
Hindari
gelembung
pada
sampel

Kontrol kualitas dan


Bekuan
kalibrasi Tahap
Analitik

Hemolisis
 SO2, Hb
Tahap Paska Analitik

Kesalahan entri atau Nilai kritis yang Interpretasi hasil


transkripsi data tidak dilaporkan salah.
PANDUAN CEPAT UNTUK ATASI MASALAH KUALITAS KONTROL
pCO2
Hasil tinggi Bahan Kontrol Eksternal di bawah 25 ° C.
Periksa kemiringan rendah
Ubah membran
Ganti sensor
Hasil rendah Bahan Kontrol Eksternal di atas 25 ° C.
Hilangkan gelembung dari sensor
Kondisikan modul sensor dengan WB
pO2
Hasil tinggi Bahan Kontrol Eksternal di bawah 25 ° C
Periksa kebocoran udara dalam sistem
Hasil rendah Bahan Kontrol Eksternal di atas 25 ° C
Bersihkan probe / preheater
Jalankan larutan deproteinisasi
Periksa jalur limbah untuk pembatasan
Ganti membran
SAMBUNGAN..
pH
Hasil tinggi Bahan kontrol eksternal tidak pada 25 ° C
Periksa kemiringan lowsensor (<9,5)
Cek kondisi sensor pH
Cek aliran cairan yang rendah
Hasil rendah Kondisi modul sensor dengan WB
Cek aliran cairan yang rendah
pO2
Hasil tinggi Bahan Kontrol Eksternal di bawah 25 ° C
Periksa kebocoran udara dalam sistem
Hasil rendah Bahan Kontrol Eksternal di atas 25 ° C
Bersihkan probe / preheater
Jalankan larutan deproteinisasi
Periksa jalur limbah untuk pembatasan
Ganti membran
SAMBUNGAN…
Cl
Hasil tinggi Cek kemiringan rendah
Ganti sensor
Hasil rendah Kondisi modul sensor dengan WB
Na
Hasil tinggi Bersihkan aliran sel
Cek sensor
Hasil rendah Kondisikan sensor dengan larutan Na/pH
K
Hasil tinggi/ rendah Kalibrasi ulang
Ganti sensor
Hasil rendah
pH, Na keluar Cek aliran referensi
Cek electrode referensi
Gas rendah/ pH tinggi pada kontrol ext Konfirmasi suhu kontrol ext tidak > 25◦C
Gas tinggi/ pH rendah pada kontrol ext Konfirmasi suhu kontrol ext tidak < 25◦C
Gas keluar Cek barometer
DAFTAR PUSTAKA

1. Burtis CA, Ashwood ER, Bruns DE. Tietz Fundamentals of Clinical Chemistry. 6th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2008.

2. Burtis CA, Ashwood ER, Bruns DE. Tietz textbook of clinical chemistry and molecular diagnostics. 5th ed. Chapter 28 section III.Missouri : Elsevier
Saunders; 2012. p 829

3. Bishop ML, Fody EP, Schoeff LE. Clinical Chemistry Principles, Procedures, Correlations. 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005.

4. McPherson RA, Pincus MR. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

5. Anonymous. Nova 5 Referance Manual. USA: Nova Biomedical

6. Goce Dimeski. Clin Biochem Rev. [internet] 2008 [cited 2021 Jan 28]; 29: S43-S48. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2556582/

7. Christopher JLF. Andrew CC. Ann. Clin. Biochem. [internet] 2016 [cited 2021 Jan 29]; 53(2):527-538. Available from:
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0004563216643557

Anda mungkin juga menyukai