Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI OTOMATIS

(HEMATOLOGI ANALYZER)
MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hematologi I
Dosen Pengampu : dr. Lulu Balqis, Sp. PK

Disusun Oleh :

Nama : Vidia M. Julianti

NIM : KHGE 19035

Kelas : 2A – DIII Analis Kesehatan

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


STIKes KARSA HUSADA GARUT
TAHUN AJARAN 2020-2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunianyalah says dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemeriksaan
Hematologi Otomatis (Hematologi Analyzer)“. Adapun maksud dan tujuan saya
membuat makalah ini untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Hematologi I.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Lulu Balqis, Sp. PK selaku
dosen pembimbing, kepada teman-teman mahasiswa, beserta narasumber yang
telah memberikan kontribusi secara langsung atau tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat


banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang membangun diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya serta
dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk agama dan negara.

Garut, 22 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Definisi Hematologi..................................................................................3
2.2 Definisi Hematologi Analyzer...................................................................3
2.3 Fungsi Hematologi Analyzer.....................................................................4
2.4 Sampel Pemeriksaan Hematologi Analyzer..............................................4
2.5 Metode Pemeriksaan Hematologi Analyzer..............................................5
2.6 Cara Pembacaan Pemeriksaan Hematologi Analyzer...............................7
2.7 Kerugian dan Keuntungan dari Hematoloi Analyzer..............................12
2.8 Cara Perawatan Alat Hematologi Analyzer............................................12
2.9 Macam-Macam Alat Hematology Analyzer...........................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang dokter biasanya menyuruh pasiennya memeriksa darah ke
laboratorium untuk mendiagnosis penyakitnya. Di laboratorium darahnya
dianalisis dan hasilnya berupa catatan mengenai jumlah sel darah merah/Red
Blood Cell (RBC), sel darah putih/White Blood Cell (WBC), platelete dan
parameter-parameter dalam darah lainnya. Bahkan volume rata-rata sel darah
pun akan diketahui.

Pemeriksaan darah atau dikenal dengan pemeriksaan hematologi


tersebut menggunakan alat Hematologi Analyzer atau Blood Cell Counter
(penghitung sel darah). Fungsi alat ini intinya untuk menghitung jumlah sel-
sel darah.

Tetapi hasil pemeriksaan dari alat ini bermacam-macam, seperti


perhitungan volume rata-rata sel darah merah/Mean Cell Volume (MCV),
rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin (MCH), konsentrasi rata-rata
sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC), volume rata-
rata platelete/Mean Platelete Volume (MPV), dan masih banyak parameter
yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan alatnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Hematologi?
2. Apa definisi dari Hematologi Analyzer?
3. Apa fungsi dari Hematologi Analyzer?
4. Apa saja sampel yang digunakan pada pemeriksaan Hematologi Analyzer?
5. Bagaimana metode pemeriksaan Hematologi Analyzer?

1
6. Bagaimana cara pembacaan pemeriksaan Hematologi Analyzer?
2

7. Bagaimana kerugian dan keuntungan dari alat Hematoloi Analyzer?


8. Bagaimana cara perawatan alat Hematologi Analyzer?
9. Apa saja macam-macam alat Hematology Analyzer?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Hematologi.
2. Untuk mengetahui definisi dari Hematologi Analyzer.
3. Untuk mengetahui fungsi dari Hematologi Analyzer
4. Untuk mengetahui sampel yang digunakan pada pemeriksaan Hematologi
Analyzer.
5. Untuk mengetahui metode pemeriksaan Hematologi Analyzer.
6. Untuk mengetahui cara pembacaan pemeriksaan Hematologi Analyzer.
7. Untuk mengetahui kerugian dan keuntungan dari alat Hematoloi Analyzer.
8. Untuk mengetahui cara pemerawatan alat Hematologi Analyzer.
9. Untuk mengetahui macam-macam alat Hematologi Analyzer.
BAB II
PEMBAHASAN

.1 Definisi Hematologi
Hematologi merupakan sebuah cabang ilmu kesehatan di mana yang
dipelajari khususnya adalah tentang darah, penyakit yang berhubungan dengan
peredaran darah dan juga organ-organ pembentuk darah. Namun ada pula
yang menyatakan bahwa hematologi merupakan sebuah cabang ilmu
kedokteran yang mengkhususkan pada penyakit dalam.

Pada hematologi, segala gangguan darah, diagnosa, pengobatan,


hingga cara mencegah penyakit yang menyerang darah adalah hal-hal utama
untuk dipelajari. Dalam hal ini, hematologi mempelajari juga protein darah,
sel darah, pembuluh darah, trombosit, serta hemoglobin. Limpa dan juga
sumsum tulang yang merupakan organ penghasil darah juga termasuk.

Pemeriksaan hematologi dapat menggunakan alat otomatis yang


dinamakan Hematologi Analyzer.

.2 Definisi Hematologi Analyzer

3
Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa
darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini digunakan
4

untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel
darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya
terhadap sel-sel yang di lewatkan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang
diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll. Selaoin itu, Hematologi
Analyzer juga digunakan untuk pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi
pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

.3 Fungsi Hematologi Analyzer


Kegunaan Hematologi Analyzer secara spesifik diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Menghitung jumlah sel darah merah/Red Blood Cell (RBC).
2. Untuk mengetahui konsentrasi hemoglobin.
3. Untuk mengetahui jumlah hematocrit.
4. Menghitung rata-rata volume atau jumlah sel darah dalam tubuh.
5. Menghitung rata-rata hemoglobin dalam bentuk sel.
6. Menghitung rata-rata hemoglobin dalam bentuk konsentrasi.
7. Mengetahui lebar pada distribusi sel.
8. Mengetahui jumlah platelete.
9. Mengetahui platelete crit dan rata-rata volume platelete serta lebar
distribusinya.

.4 Sampel Pemeriksaan Hematologi Analyzer


Bahan ukur alat Hematology Analyzer adalah darah. Darah adalah
jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada dalam
konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai
pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport berbagai bahan serta fungsi
homeostatis. Macam dan jenis sel darah ada tiga macam sel dalam yaitu sel
darah merah/ eritrosit/ Red Blood Cell (RBC), sel darah putih/ leukosit/ White
Blood Cell (WBC), trombosit/ Platelet (Plt).
5

2.5 Metode Pemeriksaan Hematologi Analyzer


A. Prinsip Kerja Hematologi Analyzer
Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang
mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan  atau sampel yang
dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer . Flow
cytometri adalah metode pengukuran  (metri) jumlah dan sifat-sifat sel
(cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit
Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel
dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel
dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler,
termasuk inti sel.

Prinsip impedansi listrik berdasarkan pada variasi impedansi yang


dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam mikrooperture (celah chamber
mikro ) yang mana sampel darah yang diencerkan dengan elktrolit
diluents/sys DII akan melalui mikroaperture yang dipasangi dua elektroda
pada dua sisinya (sisi sekum dan konstan) yang pada masing masing arus
listrik berjalan secara continue maka akan terjadi peningkatan resistensi
listrik (impedansi) pada kedua elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran
sel) yang melewati impulst / voltage yang dihasilkan oleh amplifier circuit
ditingkatkan dan dianalisa oleh elektonik system lalu hemoglobin diukur
dengan melisiskan Red Blood Cels (REC) dengan sys. LYSE membentuk
methemoglobin , cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri
pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Has yang didapat
diprintout pada printer berupa nilai lain grafik sel.

Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran
melewati celah dimanaberkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area).
Apabila cahaya tersebut mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut
tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu.
Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri. 
6

 Prinsip Kerja Blok Diagram :

Sampel darah yang sudah dicampur dengan reagent didilusi


sebanyak 200x dan melalui proses hemolyzing untuk mengukur kadar
jumlah hemoglobin dengan cara fotometri dan mengukur kadar jumlah sel
darah putih, serta didilusi lagi sebanyak 200x (jadi 40.000x) untuk
mengukur kadar jumlah sel darah putih dan platelet. Kemudian diproses
pada blok data processing dan hasilnya akan ditampilkan pada display dan
print out.

B. Cara Kerja (Penggunaan) Hematologi Analyzer 


1. Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo).
2. Hidupkan alt (saklar on/off ada di sisi kanan atas alat).
3. Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar.
4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background
check.
5.  Pastikan alat pada ready.
Cara kerja Pemeriksaan sampel Darah
6. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan.
7. Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar.
8. Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter.
9. Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk
membuka dan letakkan sampel dalam adaptor.
10.  Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”.
7

11. Hasil akan muncu pada layar secara otomatis.


12. Mencatat hasil pemeriksaan.

Setelah pengukuran sample darah yang perlu diperhatikan


pada layar unit hematologi yaitu :

1. Perhatikan nilai hematocrit (PVC)


2. Perhitungan nilai Hb kira – kira 1/3 hematokrit
3. Perhatikan nilai MCHC
4. Kemungkinan adanya kesalahan pengukuran
5. Alat yang bagus yaitu MCHC ~ CHCM
6. Perhatikan pula bagian sel leukosit pada distribusi diff counting

2.6 Cara Pembacaan Pemeriksaan Hematologi Analyzer


A. Elektrikal Impedance (Mengukur Jumlah WBC, RBC, dan Platlet)

Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang


disebut Volumetric Impedance.  Pada metode ini , larutan elektrolit
(diluent)  yang telah dicampur dengan sel-sel darah dihisap
melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode yang
terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode, yang  terletak 
dekat  dengan  Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik
yang konstan.

Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua


elektroda tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang
8

sangat kecil sesuai dengan nilai tahanannya dan diterima Detection


Circuit. Kemudian sinyal tegangan tersebut dikuatkan atau diperbesar pada
rangkaian amplifier, lalu dikirim ke rangkaian elektronik. Pada rangkaian
elektronik terdapat rangkaian Treshold Circuit yang berfungsi untuk
menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh :

-       Elektrik Noise (Gangguan listrik).


-       Debu.
-       Sisa-sisa cairan.
-       Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur.

Untuk mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter,


kemudian data yang diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai
maksimum. Data tersebut akan dikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan
pada layar LCD.

Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori


dalam bentuk  histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki 
ukuran yang  berbeda sehingga CPU dapat membedakan penghitungan
untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis  sel WBC yang dihitung
memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU menggunakan
histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC.

Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture


secara bersamaan. Peristiwa ini disebut Coincidence apabila larutan
sampel sudah cukup diencerkan dan dicampur, Coincidence ini dapat
diprediksi secara statistik dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Pada
perangkat lunak terdapat tabel koreksi untuk kompensasi hal ini.

B. Fotometri (Mengukur jumlah Hb)


Fotometri adalah  pengukuran yang hanya digunakan untuk
mengukur Hb saja dengan prinsip kerja berdasarkan absorbasi cahaya oleh
foto detektor.
9

o Sinar Polikromatik yang berasal dari lampu (Wolframat, Tungstan,


Mercury), akan dilewatkankan pada sebuah filter, dan menjadi sinar
Monokromatik
o Sinar Monokromatik ini melalui kuvet yang berisi sampel yang akan
diperiksa.
o Beberapa sinar akan diserap oleh sampel tersebut, dan sebagian akan
diteruskan.
o Sinar yang diteruskan ini akan diterima detektor.
o Kemudian nilai yang didapat akan diproses pada rangkaian pemroses
data.

C. Flowcytometry (Sistem Optik )

o Sel melalui sebuah chamber flowcell, kemudian ditembakkan sumber


cahaya (laser) yang difokuskan.
o Cahaya yang diterima sel akan dipendarkan saat laser ditembakkan.
10

o Foto detektor menangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang


dapat membedakan jenis sel darah. FS untuk membedakan ukuran,
FLS untuk membedakan complexity-nya (komposisi inti), dan SDS
untuk membedakan granularity-nya (komposisi granula).
o Informasi tentang jumlah dan ukuran sel yang telah didapat diproses
dan dikonversikan dalam bentuk digital.

D. Histrogram/Kalkulasi
Adalah pengukuran Parameter – parameter selain yang diatas.
Metode pengukuran ini berdasarkan penjumlahan dari hasil – hasil yang
didapat dari pengukuran oleh dua metode diatas. Metode ini dikenal
dengan Complete Blood Count (CBC).

Complete Blood Count (CBC) adalah suatu penghitungan untuk


menganalisis berbagai macam komponen darah :

 RBC : Red blood cell / Sel Darah Merah.


 HGB : Hemoglobin Concentration / Konsentrasi Hemoglobin.
 HCT : Hematocrit.
 MCV   : Mean Corpuscular Volume / Rata-rata volume sel darah.
 MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin / rata-rata sel hemoglobin.
 MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Honcentration/ Rata-rata
konsentrasi sel hemoglobin.
 RDW : Red blood cell Distribution Width / lebar distribusi sel
darah merah.
 PLT : Platelet Count / perhitungan  trombosit.
 PCT : Platelet crit.
 MPV : Mean platelet volume / Kelompok volume trombosit.
 PDW : Platelet Distribution Width/ lebar distribusi trombosit.

Berikut ini beberapa rumus penghitungannya:


1. MCV : Mean Corpuscular Volume ( fL / µm3)
10

MCV = Hematocrit (%) x 10/RBC# (million/μL)


2. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin (pg)
11

MCH = Hemoglobin (g/dL) x 10/ RBC# (million/μL)


3. MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (%)
MCHC = Hemoglobin (g/dL) x 100/Hematocrit (%)
4. RDW : Red Blood Cell Distribution Width (%)
RDW = Standard Deviation/MCV x 100

Berikut ini adalah contoh Penghitungannya:


Misalnya :
RBC = 5 Juta sel / µm3
Hgb = 15 g/dL
HCT = 45 %
SD = 11 fL
Jawab:
1. MCV = Hematocrit (%) x 10/RBC# (million/μL)
= 45 x 10 / 5
= 450 / 5
= 90 fL = 90 µm3

2. MCH = Hemoglobin (g/dL) x 10/ RBC# (million/μL)


= 15 x 10 / 5
= 150 / 5
= 30 pg

3. MCHC = Hemoglobin (g/dL) x 100/Hematocrit (%)


= 15 x 10 / 45
= 150 / 45
= 33,3 %
4. RDW = Standard Deviation/MCV x 100
= 1 / 90 x 100
= 0,122 x 100
= 12,2 %
12

2.7 Kerugian dan Keuntungan dari Hematoloi Analyzer


1. Kerugian
Kerugian Hematoloi Analyzer yaitu tidak dapat menghitung sel abnormal.
Pemeriksaaan oleh hematologi autoanalyzer ini tidak selamanya mulus
namun pada kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan
seperti dalam hal menghitung sel-sel abnormal. Seperti dalam pemeriksaan
hitung jumlah sel, bisa saja nilai dari hasil hitung leukosit atau trombosit
bisa saja rendah karena ada beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan
sel tersebut memiliki bentuk yang abnormal.

2. Keuntungan
a. Efisiensi Waktu
Lebih cepat dalam pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3
menit dibandingkan dilakukan secara manual dan lebih tanggap dalam
melayani pasien.
b. Sampel
Pemeriksaan hematologi rutin secara manual misalnya, smapel yang
dibutuhkan lebih banyak membutuhkan sampel darah (Whole Blood).
Manual prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan leukosit
membutuhkan sampel darah 10 mikro, juga belum pemeriksaan
lainnya. Namun pemeriksaan hematologi analyzer ini hanya
menggunakan sampel sedikit saja.
c. Ketepatan Hasil
Hasil yang dikeluarkan oleh alat hematologi analyzer ini biasanya
sudah melalui quality control yang dilakukan oleh intern laboratorium
tersebut, baik di institusi Rumah Sakit atupun Laboratorium Klinik
pratama.

2.8 Cara Perawatan Alat Hematologi Analyzer


1. Menyimpan alat pada tempat dan kondisi yang tepat. Alat harus
ditempatkan pada ruangan yang kering dan datar
13

2. Bersih dari debu dan kotoran. Hal ini wajar untuk diperhatikan karena
sedikit banyak berpengaruh terhadap optimal nya cara kerja alat.
3. Jangan gunakan alat ini berturut turut selama 24 jam. Masa istirahat bagi
alat sangatlah penting dikarenakan dapat membuat unit menjadi lebih awet
dan tidak mudah rusak.
4. Suhu ruangan harus dijaga dengan baik. Suhu ruangan yang baik untuk
penempatan alat ini yaitu pada suhu 18-20o celcius, dengan kondisi yang
stabil akan menjaga kinerja unit menjadi lebih optimal.
5. Gunakanlah sample yang tepat. Penyiapan sample haruslah dilakukan
dengan tepat termasuk cara pengencerannya dan bahan yang digunakan
untuk mengencerkannya. Hal ini dilakukan agar sample tidak merusak
alat, kemudian pastikan sample tidak menggumpal.
6. Pencucian dengan larutan hipoklorit. Agar alat tetap bersih pastikan
melakukan pencucian dengan manggunakan larutan hipoklorit secara rutin
seminggu sekali.
7. Konsultasi hasil
Konsultasi hasil data dengan ahlinya sangat perlu dilakukan untuk
memastikan data tidak salah, sehingga nantinya dapat diambil keputusan
sebelum diagnosis.

2.9 Macam-Macam Alat Hematology Analyzer


Berikut ini akan ditampilkan macam-macam dan jenis Hematology Analyzer
dengan fitur pengukuran yang berbeda:
A. Jenis Semi Otomatis (dilusi dilakukan manual)
14

- Merk Celtac
- Tipe MEK-5208
- Buatan Nihon Kohden
- Menghitung WBC, RBC, Platelet, dan Hb.
B. Jenis Otomatis WBC 3-Part (dilusi, hemolyzing, count, display, dan print
out dilakukan secara otomatis)

- Merk Celtac Alpha


- Tipe MEK-6318
- Buatan Nihon Kohden
- Menghitung 3 jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb.
C. Jenis Otomatis WBC 5-Part (pengambilan sampel, dilusi, hemolyzing,
count, display, dan print out dilakukan secara otomatis).

- Merk Celtac F
- Tipe MEK-8222
- Buatan Nihon Kohden
- Menghitung 5 Jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb.
        
BAB III
PENUTUP

.1 Kesimpulan

Hematology Analyzer adalah salah satu alat laboratorium yang


berfungsi untuk pengukuran dan pemeriksaan sel darah dalam sampel darah.
Ada beberapa cara pembacaan yang digunakan pada alat Hematology
Analyzer, yaitu Electrical Impedance, Fotometri, Flocytometry, dan
Histogram. Komponen darah yang diukur adalah WBC (Limfosit, Monosit,
Neutrofil, Eosinofil, dan Basofil) RBC (termasuk Hb), dan Platelet.
Penggunaan Hematologi Analyzer terdapat kekurangan dan keuntungan.
Kerugiannya yaitu tidak dapat menghitung sel abnormal dan keuntungannya
yaitu terdapat pada efesiensi waktu, sampel, dan ketepatan hasil. Agar
Hematologi Analyzer tetap terpelihara kita harus merawatnya dengan baik.

.2 Saran
Pada saat penggunaan Hematologi Analyzer pastikan alat tersebut
tidak dalam keadaan rusak. Serta ketika alat digunakan harus teliti, bersih, dan
hati-hati agar hasil yang dikeluarkan tidak keliru dan alat tersebut tetap dalam
keadaan terawat.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/139357386/Makalah-Hematologi-Analyzer

https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-darah/hematologi

https://dyahdeviyanti.blogspot.com/2015/10/makalah-hematology-analyzer.html

https://sentralalkes.com/blog/hematology-analyzer/

https://www.infolabmed.com/2017/04/metode-pengukuran-pada-hematologi.html

https://alkeslaboratorium.com/mengenal-alat-hematologi/

https://agmmedica.com/mengetahui-fungsi-hematology-analyzer/

https://www.infolabmed.com/2017/04/metode-pengukuran-pada-hematologi.html

https://mohamadsofie.blogspot.com/2014/09/hematologi-analyzer.html

iii

Anda mungkin juga menyukai