Anda di halaman 1dari 13

PENANGANAN

TUMPAHAN BAHAN
KIMIA DI
LABORATORIUM
Bagaskara Gumilang
P1337434319026
ASAM DAN BASA
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam
adalah suatu zat yang dapat memberi  proton ion H+ kepada zat lain yang disebut
basa, atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam
air.Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk  basa kuat.
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion -H dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.
PENANGANAN TUMPAHAN ASAM DAN BASA
Tumpahan pada area kerja perlu dibersihkan, dilaporkan dan dicatat apalagi dalam
umlah besar karena dapat menyebabkan kecelakaan akibat kontak dengan bahan
tumpahan. Kecelakaan yang ditimbulkan antara lain : keracunan akibat menghirup uap NaHCO3
bahan tersebut, korosif dan dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan jika bereaksi
dengan bahan-bahan mudah terbakar, serta menyebabkan kontaminasi oleh mikroba
(untukbahanbahan mikrobiologi). Penanganan yang sangat tepat adalah dengan
mengikuti data/ petunjuk penanganan bahan dalam “Material Safety Data Sheet”
(MSDS).
untuk tumpahan yang bersifat asam dan larutan asam asetat untuk tumpahan yang
bersifat basa. Bahan yang paling umum digunakan untuk keadaan darurat apabila
terjadi tumpahan adalah pasir, tanah, natrium karbonat dan kapur. Tetapi untuk
penanganan yang lebih tepat dapat dilihat di dalam “Material Safety Data Sheet”
(MSDS). Bekas tumpahan bahan kimia di area kerja dapat dibersihkan dengan air,
sabun/detergen, atau pembersih lain yang sesuai dengan bahan pengotornya. Bisa juga
dengan menggunakan soda atau NaHCO3 untuk menetralkannya. https://www.amazon.com/Sodi
um-Bicarbonate-NaHCO3-Po
wder-Space-Saver/dp/B00WS
GG0ZS
Prosedur penanganan tumpahan secara umum adalah :
1. Kenali tumpahan/identifikasi bahan yang tumpah dan mengetahui teknik aman penanganannya.
2. Pastikan penggunaan alat pengaman diri (khususnya sarung tangan, pelindung mata/muka dan pelindung
pernafasan bila perlu).
3. Cegah tumpahan meluas dan hentikan sumber tumpahan jika hal tersebut aman dilakukan.
4. Tangani (di tempat) dengan cara yang tepat.
Ketika terjadi tumpahan asam basa secara tiba-tiba dan dalam jumlah yang banyak lakukan penyelamatan diri melalui
jendela jika memungkinkan maupun berlari. apabila tumpahan asam basa dalam jumlah sedikit, lakukan pengecekan pH
terlebih dahulu, kemudian menetralisir menggunakan aquadest+air keran ataupun menggunakan basa untuk tumpahan
yang bersifat asam dan larutan asam untuk tumpahan yang bersifat basa.
Jika terjadi tumpahan jangan panik, sebisa mungkin netralkan terlebih dahulu bahan kimia yang tumpah.Tumpahan pada
area kerja perlu dilaporkan dan dicatat apalagi dalam jumlah besar karena dapat menyebabkan kecelakaan akibat kontak
dengan bahan tumpahan.
PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN
INFEKSIUS
Pengelolaan tumpahan bahan infeksius adalah proses kegiatan untuk
menangani, membersihkan dan mengelola tumpahan bahan infeksius.
Untuk menangani tumpahan bahan ifeksius kita memerlukan spill kit,
spill kit adalah seperangkat alat yang digunakan untuk menangani jika
terjadi tumpahan, baik berupa cairan tubuh pasien seperti darah,
muntahan, urine, dahak, bahan kimia atau zat lainnya, agar tidak
membahayakan petugas dan lingkungan sekitarnya.
Isi spill kit itu adalah APD (Sarung tangan biasa, Sarung tangan latex,
Masker, Topi, Kaca Mata Google, Schort/ Apron, Sepatu Boot),
Larutan Chlorin 0,5%, Larutan Deterjen, Kertas Tissue absorbent /
Under Pad / Kain bekas bahan Cotton yang menyerap, Plastik Warna
Kuning , dan Papan Peringatan Lantai Basah

https://www.seragamku.co.id/shop/
medical-spill-kit/
PROSEDUR
1. Pasang Tanda Peringatan
2. Buka kotak Spill Kit
3. Membersihkan tangan
4. Pakai APD : Topi, Schort,Masker, Google,Sepatu Boot,
Handscoon
5. Letakkan 2 plastik sampah dengan posisi terbuka, letakkan
dekat tumpahan cairan
6. Serap tumpahan dengan kertas penyerap /koran / under pad
/ kain katun bekas, masukkan di plastik kuning pertama
7. Tuangkan Chlorin 0,5%, keringkan dengan underpad /
kertas / kain bekas, masukkan kantong kuning https://shopee.co.id/Kantong-plastik-s https://id.aliexpress.co
ampah-medis-infeksius-i.6903544.17 m/item/32826891648.
09646405 html
8. Lanjutkan dengan detergent , keringkan dan masukkan
dalam kantong plastik kuning
9. Semua bahan tumpahan dimasukkan kedalam kantong plastik
pertama berwarna kuning
10. Lepaskan APD masukkan kedalam kantong plastik kedua
11. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan
sampah infeksius
12. Rapikan semua peralatan yang telah digunakan dan
tempatkan kembali spillkit ke tempat semula
13. Membersihkan tangan

https://www.tokopedia.com/onemed/tempat-sampah-li
mbah-medis-onemed
CONTOH-CONTOH BAHAN INFEKSIUS
Limbah Menular. Apa pun yang menular atau berpotensi
menular masuk dalam kategori ini, termasuk tisu, tinja, peralatan,
dan kultur laboratorium.
Benda tajam. Limbah jenis ini meliputi segala sesuatu yang
dapat menembus kulit, termasuk jarum, pisau bedah, pecahan
kaca, pisau cukur, ampul, staples, dan kabel.
Radioaktif. Limbah jenis ini umumnya cairan radioterapi yang
tidak digunakan atau cairan penelitian laboratorium. Itu juga
dapat terdiri dari gelas atau persediaan lain yang terkontaminasi
dengan cairan ini.
Patologi. Cairan manusia, jaringan, darah, bagian tubuh, cairan
tubuh, dan bangkai hewan yang terkontaminasi masuk dalam
kategori limbah ini.
https://beritagar.id/artikel/sa
ins-tekno/ragam-limbah-me
dis-dan-potensi-bahayanya
Obat-obatan. Pengelompokan ini mencakup
semua vaksin dan obat yang tidak digunakan,
kedaluwarsa, dan / atau terkontaminasi, seperti
antibiotik, injeksi, dan pil.
Bahan kimia. Termasuk desinfektan, pelarut
yang digunakan untuk keperluan laboratorium,
baterai, dan logam berat dari peralatan medis
seperti merkuri dari termometer yang rusak.
Limbah Genotoksik. Ini adalah bentuk
limbah medis yang sangat berbahaya yang
bersifat karsinogenik, teratogenik, atau https://jurnalnews.id/limbah-medis-
diduga-milik-rsud-ampana-berserakan-
mutagenik. Ini dapat termasuk obat sitotoksik di-tpa/
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
pengobatan kanker.
PERBEDAAN STERILISASI, DESINFEKSI , DAN
DEKONTAMINASI
(STERILISASI)
Adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang, peralatan,
bahan, dan ruang melalui disinfeksi dan sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi.
Tujuan sterilisasi adalah Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora,
yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.
Cara sterilisasi :
Sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan autoclave, caranya yaitu
- alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.
- Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
- Kemudian dibungkus kain/kertas.
- Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.    
DESINFEKSI
Desinfeksi adalah upaya untuk mengurangi/menghilangkan jumlah mikro-organisme
patogen penyebab penyakit (tidak termasuk spora) dengan cara fisik dan kimiawi.
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
·         Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
·         Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
·         Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
·         Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
·         Struktur fisik benda
·         Suhu dan PH dari proses desinfeksi
DEKONTAMINASI
Adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh
mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan, dan ruang melalui disinfeksi dan
sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi.
Tujuan prosedur dekontaminasi
- untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan
lingkungan.
- Untuk membuang kotoran yang tampak.
- Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
- Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril
atau desinfektan.
- Untuk melindungi personal dan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
http://serwanahmadi.blogspot.com/2014/12/sterilisasi-desinfeksi-dekontaminasi.html
https://www.academia.edu/40050158/Penanganan_Tumpahan_Cairan_Infeksius_dan
_Limbah_B3
https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/apa-itu-limbah-medis-dan-
bagaimana-cara-menanganinya-ei2F
https://galihendradita.wordpress.com/2017/04/17/dekontaminasi-melalui-disinfeksi-
dan-sterilisasi-dalam-rumah-sakit/

Anda mungkin juga menyukai