Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Praktek Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Akhir Semester II
Disusun oleh
Bagaskara Gumilang (P1337434319026)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
ABSTRAK.................................................................................................................................1
BAB 1.........................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
2.1 Dasar Teori..................................................................................................................3
2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang............................................................................4
2.2.1 Persyaratan Laboratorium....................................................................................4
2.2.2 Tata Ruang Laboratorium....................................................................................5
2.2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium............................................6
2.2.4 Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat dan Bahan.................................................9
2.2.5 Pengelolaan Limbah di Laboratorium Kimia Dasar..........................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
3.1 Simpulan....................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................13
Daftar Pustaka
ii
ABSTRAK
Bagaskara Gumilang.Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium Kimia
Dasar Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang. Paper. Politeknik Kesehatan Semarang Jurusan Analis Kesehatan Program Studi
Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis 2020.
Penyusunan paper ini bertujuan untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur
(SOP) di laboratorium kimia dasar Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang.
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode deskriptif,
berupa penjelasan suatu pokok masalah yang dibahas. Data dikumpulkan dengan
menggunakan teknik literatur. Analisis pembahasan yang dilakukan yaitu dengan
pengumpulan sumber, penelaahan, dan penarikan simpulan.
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis
untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. (Permenpan RB
No. 03, 2010).
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan
dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Moekijat,2008). Standar Operasional Prosedur
(SOP) di laboratorium mencakup : persyaratnan labpratorium, kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium, penyimpanan alat dan bahan, pengelolaan limbah, dan prosedur
kecelakaan.
Kata kunci : laboratorium, kimia, SOP, K3
1
BAB 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) di laboratorium kimia dasar
Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang.
1.4 Manfaat
Menunjang kegiatan di laboratorium Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang agar dapat terlaksana dengan baik dan aman,
mengurangi risiko terjadinya kecelakan di laboratorium, serta meningkatkan
kesadaran pengguna laboratorium tentang keselamatan kerja di laboratorium.
2
BAB II
Pembahasan
3
2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium Kimia Dasar Jurusan
Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
Laboratorium kimia dasar merupakan laboratorium yang kegiatannya meliputi
penerapan dasar praktikum kimia, yaitu penimbangan, pemipetan, pelarutan, pembuatan
larutan standar, dan identifikasi bahan/produk secara fisik dan kimia. Semua kegiatan di
dalam lanoratorium kimia dasar harus mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan
dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Moekijat,2008). Tujuan disusunnya
Standar Operasional Laboratorium (SOP) adalah untuk membantu memperlancar
pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta
semua sumber daya yang ada di dalamnya, sehingga dapat membantu terselenggaranya
kegiatan praktikum yang berkualitas. Kegiatan yang ada dalam lingkup laboratorium
antara lain, praktikum, penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan laboratorium
untuk penelitian. Tujuan yang lain adalah untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja para pengguna laboratorium kimia dasar Jurusan Analis Kesehatan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang.
Yang wajib melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini adalah :
a. Kepala Laboratorium adalah seorang staff yang ditugaskan menjadi pimpinan
tertinggi dalam organisasi laboratorium serta membawahi staff yang lain yang
bertugas di laboratorium.
b. Dosen pembimbing adalah tenaga pendidikan yang bertugas membimbing jalannya
praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan mata kuliahnya.
c. Mahasiswa adalah praktikan yang melakukakan kegiatan praktikum di dalam
laboratorium yang bertanggungjawab melaksanakan praktikum dengan baik
d. Laboran adalah staf laboratorium yang bertanggungjawab membantu pelaksanaan
kegiatan dan teknis operasional dalam laboratorium, serta mempersiapkan alat dan
bahan.
Selain yang disebutkan di atas, semua orang yang masuk ke dalam laboratorium kimia
dasar jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang wajib memahami dan melaksanakan Standar Operasional Prosedur yang
ada di laboratorium.
4
2. Keadaan ruang harus memungkinkan dosen/instruktur dapat melihat semua
peserta didik yang bekerja di dalam laboratorium itu tanpa terhalang oleh
perabot atau benda-benda lain yang ada di dalam laboratorium tersebut.
3. Peserta didik harus dapat mengamati demonstrasi/simulasi dari jarak maksimal
2 m dari meja praktikum
4. Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan. Dan tahan
terhadap tumpahan bahan-bahan kimia.
5. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang di dinding tidak boleh menonjol
sampai ke bagian ruang tempat peserta didik berjalan dan sirkulasi alat.
6. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan atau
keamanan.
7. Tersedianya buku referensi praktik
8. Tersedianya air mengalir
9. Meja praktikum tidak tembus air, tahan asam dan basa, terbuat dari porselin
10. Tersedia ruang dosen/pembimbing
11. Tersedianya aliran listrik
12. Adanya sistem pelaporan dan dokumentasi setiap kegiatan praktikum di
laboratorium kimia dasar.
5
d. Luas ruang harus sebanding dengan banyaknya peserta didik dan jenis
pendidikan.
e. Luas ruang penyimpanan alat dan bahan disesuaikan dengan
jenisalat/bahan yang ada di setiap jenis pendidikan.
6
13. Semua yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus mengetahui
letak keran utama gas, keran air, dan saklar utama listrik
14. Harus mengetahui letak alat-alat pemadam kebakaran, sepertitabung
pemadam kebakaran, selimut tahan api, dan pasir untuk memadamkan
api
15. Mentaati peraturan perlakuan terhadap bahan kimia yang mudah
terbakar dan berbahaya lainnya.
16. Jangan meletakkan bahan kimia/reagen di tempat yang langsung
terkena cahaya matahari.
B. Ketika berhadapan dengan bahan kimia
1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
2. Hindari menghirup bahan kimia
3. Dilarang mencicipi bahan kimia kecuali ada perintah khusus
4. Ketika memindahkan bahan kimia, Baca label bahan sekurang
kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan
bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
5. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
6. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihanJangan
mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk
menghindari kontaminasi
7. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
8. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
9. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi.
10. Hindari satu sendok untuk bermacam macam keperluan
11. Tumpahan bahan kimia apapun termasuk air, harus segeradibersihkan
karena dapat menimbulkan kecelakaan.
12. Bila kulit terkena bahan kimia, segera cuci dengan air banyak-
banyaksampai bersih. Jangan digaruk agar zat tersebut tidak menyebar
ataumasuk kedalam badan melalui kulit
C. Peralatan dan cara kerja
1. Botol reagen harus dipegang dengan cara pada bagian label ada pada
telapak tangan .
2. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca.
Bila memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan
sebagai pelindung.
7
3. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai
tumpah di meja
4. karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang
apakah masih baik atau tidak.
5. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang
dituang sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.
D. Bila terkena bahan kimia
1. Jangan panik dan segeralah meminta bantuan rekan yang ada paling
dekat.
2. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan
tersebut, bilas dengan air bersih.
3. Bila terkena kulit , jangan digaruk.
4. Bawa korban keluar ruangan supaya banyak menghirup oksigen
5. Segera hubungi petugas laboratorium
Ada beberapa bahan kimia yang apabila tercampir akan berpotensi
menimbulkan kecelakaan, bahan tersebut antara lain :
1. Natrium atau Kalium dengan air
2. Amonium nitrat, serbuk seng dengan air
3. Kalium Nitrat dengan natrium asetat
4. Nitrat dengan ester
5. Peroksida dengan magnesium, seng atau alumunium
6. Benzena atau alkohol dengan api
E. Bila terjadi kebakaran
1. Jangan panik
2. Segera bunyikan alarm tanda bahaya
3. Identifikasi bahan yang terbakar, padamkan dengan kelas pemadam
yang sesuai
4. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup
hidung dengan sapu tangan
5. Gunakan sepatu safety yang tahan minyak
6. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat
7. Cari bantuan pemadam kebakaran.
8
F. Alat Keselamatan kerja di laboratorium kimia dasar
1. APD (alat pelindung diri) seperti baju praktik, sarung tangan,
masker, alas kaki
2. APAR (Alat pemadam kebakaran)
3. Perlengkapan P3K
4. Sarana instalasi pengolahan limbah
9
8. Alat-alat yang bekerja menggunakan arus listrik seperti neraca
digital, vortex, hotplate, dan waterbath diletakkan di tempat yang
datar dan jauh dari zat-zat kimia serta bahan korosif
9. Pipet dan buret sebaiknya disimpan dalam keadaan berdiri
10. Penyimpanan bahan kimia diatur berdasarkan tingkat bahayanya dan
ditata secara alfabetis.
11. Bahan kimia disimpan jauh dari sumber panas dan ditempat yang
tidak langsung terkena sinar matahari
12. Gunakan lembaran data keamanan bahan (MSDS) untuk mendapat
informasi yang lebih lengkap
Untuk mempermudah penyimpanan, bahan kimia dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Bahan kimia yang mudah terbakar seperti aceton, ethanol dan ether
ditempatkan di rak palng bawah dan terpisah dari bahan kimia yang
mudah teroksidasi
2. Bahan yang tidak mudah terbakar seperti karbon tetraklorida dan
glikol ditempatkan di dekat bahan kimia lain kecuali bahan kimia
yang mudah teroksidasi
3. Bahan kimia asam ditempatkan pada lemari khusus yang tidak
mudah terbakar, wadah bahan kimia asam yang sudah dibuka
disimpan di lemari khusus bila perlu diberi alas seperti nampan
plastik, botol reagen diberi alas sebelum ditempatkan di lemari, asam
pengoksidasi dipisahkan dari asam organik dan bahan yang mudah
teroksidasi, seluruh bahan kimia asam dipisahkan dari bahanbahan
yang mudah teroksidasi
4. Bahan kimia kaustik seperti amonium hidroksida, natrium
hidroksida, dan kalium hidroksida ditempatkan pada daerah yang
kering, dan dipisahkan dari asam.
5. Bahan kimia yang reaktif dengan air ditempatkan ditempat dingin
dan kering dan mempunyai ventilasi
6. Bahan kimia beracun dan korosif harus disimpan dalam ruangan
sejuk, jauh dari bahaya kebakaran dan tidak terkena sinar matahari
langsung
7. Bahan kimia yang mudah meledak disimpan jauh dari sumber api
dan di dekatnya harus ada alat pemadam kebakaran
8. Bahan kimia oksidator disimpan pada ruangan sejuk dan jauh dari
sumber api atau bahan kimia yang mudah terbakar
9. Bahan kimia gas bertekanan disimpan di ruang yang sejuk dan tahan
api, jauhkan dari saluran pipa panas
10
10. Bahan kimia radioaktif disimpan di tempat yang mempunyai proteksi
radiasi, tidak dicampur dengan bahan yang lain
11. Bahan kimia iritasi disimpan terpisah dari bahan kimia yang lain dan
jika mengambil harus menggunakan APD yang lengkap
BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis
untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan
12
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. (Permenpan
RB No. 03, 2010).
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan
dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Moekijat,2008). Standar Operasional
Prosedur (SOP) di laboratorium mencakup : persyaratnan labpratorium, kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium, penyimpanan alat dan bahan, pengelolaan limbah, dan
prosedur kecelakaan.
3.2 Saran
Sebaiknya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah disusun ini dapat
dipahami dan dipatuhi dengan baik oleh seluruh pengguna laboratorium sehingga
kegiatan yang terlaksana dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Daftar Pustaka
Kemenkes.2010.Standar Laboratorium Analis Kesehatan Pendidikan Tenaga
Kesehatan.Jakarta.6-14.
Mardiana, Ira Gusti Rahayu.2017.Pengantar Laboratorium Medik.Jakarta:Badan
PPSDM Kemenkes RI.
13
PPRI.2001. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Manis, S.2019. Pengertian SOP : Tujuan, Fungsi, Prinsip, Jenis Cara Membuat dan
Contoh Standar Operasional Prosedur (SOP).
https://www.pelajaran.co.id/2019/27/pengertian-sop.html (diakses
tanggal 9 Mei 2020)
Osha,Dr.2017. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia.
https://www.safetyshoe.com/tag/keselamatan-kerja-di-laboratorium-
kimia-beserta-gambarnya/ (diakses tanggal 10 Mei 2020).
Sujiatno.2013. Bahan Kimia Beracun, Penggunaan, Klasifikasi, Bahayanya,
Penyimpanan. https://www.slideshare.net/sfarmasi/b3-klasifikasi-
penyimpanannya (diakses tanggal 10 Mei 2020)
14