Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN LABORATORIUM

INDUSTRI

Disusun Oleh :
BAYU CAHYO SETYO. W ( 202269050018 )
Dosen :
Cahyaning Rini Utami

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS YUDHARTA
2023
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Dialah kami mempunyai kesempatan untuk menyusun makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada kekasih kita semua Nabi
Muhammad yang telah membawa kehidupan dari zaman antahberantah ke zaman
kerlap kerlip lampu dan rumah mewah.
Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang kami kumpulkan untuk
memastikan informasi yang telah ada. Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
penyusunan laporan kunjungan industri ini.
Akhirnya, kami sadar betul bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata baik, masih ada kekurangan di berbagai sisi sehingga kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna perbaikan diri
di kesempatan berikutnya. Demikian kami sampaikan, besar harapan kami laporan
ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

Pasuruan, 13 November 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium adalah suatu ruangan tempat dimana dilakukannya


percobaan dan pengukuran untuk menghasilkan data yang dapat di evaluasi.
Sampel yang diuji dalam laboratorium biasanya berasaldari bahan biologis.
Percobaan yang dilakukan menggunakan pereaksi kimia untuk dapat
mereaksikan sampel biologis dan bahan-bahan kimia lainnya. Bekerja dalam
laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya daru berbagai jenis bahan kimia
yang dapat menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi karena
beberapa faktor yaitu; sikap dan tingkah laku laboran, keadaan yang tidak
aman dan kelalaian pengawas serta penanganan bahan kimia dan peralatan yang
kurang baik.
ManajemenLaboratorium adalah usaha untuk mengelolaLaboratorium.
Bagaimana suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapafaktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Laboratorium yang merupakan tempat mereaksikan suatu bahan tertentu
riskan terjadinya kecelakaan didalamnya. Maka dari itu kita musti mempelajari
keselamatan dan keamanan kerja (K3) atau laboratory safety. Pada umumnya
kecelakaan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh
karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan
cara memberikan dan mengembangkan kesadara akan pentingnya K3 di
laboratorium (Khamidal 2009).
Bekerja di laboratorium memerlukan keterampilan yang baik (Good
Laboratory Practice/GLP), dimana GLP adalah suatu cara pengelolaan laboratorium
secara keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan
data yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan K3
(Keselamatan Kesehatan Kerja).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu Good Laboratory Practice / GLP?
1.2.2 Apa tujuan Good Laboratory Practice / GLP di laboratorium?
1.2.3 Bagaimana dasar-dasar tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
laboratorium?
BAB II
PEMBAHASAN

Laboratorium adalah suatu ruangan tempat dimana dilakukannya percobaan


dan pengukuran untuk menghasilkan data yang dapat di evaluasi. Sampel yang diuji
dalam laboratorium biasanya berasal dari bahan biologis. Percobaan yang dilakukan
menggunakan pereaksi kimia untuk dapat mereaksikan sampel biologis dan bahan-
bahan kimia lainnya.
Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya daru
berbagai jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan kecelakaan (Yunita 2012).
Maka dari itu kita musti mempelajari keselamatan dan keamanan kerja (K3) atau
laboratory safety. Pada umumnya kecelakaan kerja penyebab utamanya adalah
kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dengan cara memberikan dan mengembangkan kesadara
akan pentingnya K3 di laboratorium (Khamidal 2009). Namun jika kecelakaan sudah
terjadi kita harus mengetahui tindakan yang musti kita lakukan, salah satunya P3K.
PPPK (P3K) dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat bagi korban
sebelum pertolongan lebih lanjut oleh dokter. Tindakan yang diambil dalam P3K
tidak dimaksudkan mengobati maupun memberikan pertolongan sampai selesai.
P3K dimaksudkan untuk mencegah hal yang lebih parah terjadi pada korban
sebelum dilakukan tindakan oleh tenaga ahli medis.

2.1 Good Laboratory Practice (GLP)

Good Laboratory Practice adalah suatu cara pengelolaan laboratorium secara


keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan data
yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan keselamatan
dan kesehatan. Dengan demikian GLP meliputi banyak hal diantaranya organisasi,
fasilitas, tenaga, metoda analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan,
pelaporan, kondisi laboratorium dan lain-lain. GLP seharusnya diadop dan
diaplikasikan pada laboratorium di industri obatobatan, makanan dan minuman,
serta engineering. Juga bisa diterapkan pada laboratorium testing komersial untuk
toxicology, metabolisme, materials and safety. Good Laboratory Pratices, dalam
implementasinya dapat diterapkan pada macam - macam laboratorium termasuk
laboratorium (Moningka 2008).
Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada seluruh
pengguna laboratorium agar terwujud efisiensi kerja yang tinggi. Kedisiplinan sangat
dipengaruhioleh pola kebiasaan dan perilaku dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu
setiap penggunalaboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan fungsinya.
Sesama pengguna laboratorium harus ada kerjasama yang baik, sehingga setiap
kesulitan apatdipecahkan/diselesaikan bersama.
Tujuan dari Good Laboratory Practice
a) Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning &
Execution Practice)
b) Praktik pengambilan sample yang baik (Good Sampling Practice)
c) Praktik melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice);
d) Praktik melakukanpengukuran yang baik (Good Measurement
Practice)
e) Praktik mendokumentasikan hasil pengujian / data yang baik(Good
Documentation Practice)
f) Praktik menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good
HousekeepingPractice)

2.2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari


pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai
tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak
dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman patogen.
Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau
keluarganya dan ke masyarakat. Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu
adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami keamanan laboratorium
dan tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan
pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai Standard Operational
Procedure (SOP), serta mengontrol bahan/spesimen secara baik menurut praktik
laboratorium yang benar. Sesuai dengan GLP, sebuah laboratorium harus
mempunyai petugas/Tim K3.
Pengamanan kerja di laboratorium pada dasarnya menjadi tanggung jawab
setiap petugas terutama yang berhubungan langsung dengan proses pengambilan
spesimen, bahan, reagen pemeriksaan. Untuk mengkoordinasikan,
menginformasikan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan keamanan
laboratorium, terutama untuk laboratorium yang melakukan berbagai jenis pelayanan
dan kegiatan pada satu sarana, diperlukan suatu Tim fungsional keamanan
laboratorium.
Petugas atau tim K3 laboratorium mempunyai kewajiban merencanakan dan
memantau pelaksanaan K3 yang telah dilakukan oleh setiap petugas laboratorium,
mencakup :

- Melakukan pemeriksaan dan pengarahan secara berkala terhadap


metode/prosedur dan pelaksanaannya, bahan habis pakai dan peralatan kerja,
termasuk untuk kegiatan penelitian.
- Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat menghindari
bahaya infeksi.
- Melakukan penyelidikan semua kecelakaan di dalam laboratorium yang
memungkinkan terjadinya pelepasan/kebocoran/penyebaran bahan infektif.
- Melakukan pengawasan dan memastikan semua tindakan dekontaminasi yang
telah dilakukan jika ada tumpahan/percikan bahan infektif.
- Memastikan bahwa tindakan disinfeksi telah dilakukan terhadap peralatan
laboratorium yang akan diservis atau diperbaiki.
- Menyediakan kepustakaan/rujukan K3 yang sesuai dan informasi untuk petugas
laboratorium tentang perubahan prosedur, metode, petunjuk teknis dan pengenalan
pada alat yang baru.
- Menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas laboratorium.
- Memantau petugas laboratorium yang sakit atau absen yang mungkin
berhubungan dengan pekerjaan di laboratorium dan melaporkannya pada pimpinan
laboratorium.
- Memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif dibuang secara aman
setelah melalui proses dekontaminasi sebelumnya.
- Mengembangkan sistem pencatatan, yaitu tanda terima, pencatatan perjalanan
dan pembuangan bahan patogenik serta mengembangkan prosedur untuk
pemberitahuan kepada petugas laboratorium tentang adanya bahan infektif yang
baru di dalam laboratorium.
- Memberitahu kepala laboratorium mengenai adanya mikroorganisme yang harus
dilaporkan kepada pejabat kesehatan setempat ataupun nasional dan badan
tertentu.
- Membuat sistem panggil untuk keadaan darurat yang timbul di luar jam kerja.
- Membuat rencana dan melaksanakan pelatihan K3 laboratorium bagi seluruh
petugas laboratorium.
- Mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium dan
melaporkannya kepada kepala laboratorium.

Berikut APD yang harus tersedia di laboratorium di antaranya:


a) Jas lab
b) Sarung tangan
c) Penutup rambut
d) Masker
e) Sepatu yang tertutup
f) Celana panjang

Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan good measurment practice


yang hubungannya dengan insturmen lab:
a) Memiliki kelengkapan sepertinomor seri, merk yang sesuai,kəpasitas
yang sesual
b) Harus terjaga kebersihannya
c) Jadwal maintenance yangterjadwal
d) Memiliki jadwal kalibrəsi yangberkala
e) Dokumentasi pemakaian
f) Menjaga kebersihan alatinstrument
g) Penempatan harus sesuai.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Kita harus mematuhi tata tertib yang terdapat dalam lab serta mengenal
semua bahan yang berada pada lab agar meminimalkan terjadinya kecelakaan
kerja. Mengetahui P3K juga sangat penting agar kita tahu bagaimana cara
menangani korban ketika terjadi kecelakaan kerja dalam laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai