Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN EVALUASI

UNIT LABORATORIUM
TAHUN 2022

RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT


PROVINSI SUMATERA SELATAN
Jln. Kol H. Burlian KM 6 Palembang 30152

1
I. PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi serta meningkatnya pengetahuan


masyarakat tentang kesehatan, akan mendorong tuntunan masyarakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, baik Rumah Sakit
milik pemerintah maupun swasta.
Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat, tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu pun semakin meningkat.
Di lain pihak pelayanan Rumah Sakit yang memadai, baik dibidang diagnostik maupun
pengobatan semakin banyak dibutuhkan. Sejalan dengan itu maka pelayanan
diagnostik yang diselenggarakan oleh unit laboraorium Rumah Sakit sangat perlu untuk
menerapkan sebuah standar mutu untuk menjamin kualitas pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat..
Instalasi Laboratorium adalah bagian dari rumah sakit yang hasil pelayanannya
sangat diperlukan guna mendukung penetapan diagnosis, pemberian pengobatan,
pemantauan hasil pengobatan dan penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil
pemeriksaan laboratorium harus terjamin mutunya sehingga dipercaya oleh pengguna
jasanya. Agar mutu pelayanan Instalasi laboratorium terjamin, perlu di dukung adanya
program kerja yang mendukung terciptanya pelayanan yang bermutu tersebut.
Upaya peningkatan mutu pelayanan laboratorium Rumah Sakit merupakan
serangkaian kegiatan yang sangat penting salah satunya meliputi struktur, proses dan
outcome secara obyektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai mutu dan
kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang
terungkapkan sehingga pelayanan laboratorium yang diberikan berdaya guna dan
berhasil guna.

2
II. LATAR BELAKANG

Laboratorium Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan
merupakan salah satu penunjang medis dalam menegakkan diagnosa serta tahapan
terapi kepada pasien. Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan dalam laboratorium Rumah
Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan meliputi pemeriksaan
hematology, kimia klinik, mikrobiologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi (dirujuk)
dan bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
Untuk itu perlu adanya peningkatan atau pengendalian mutu laboratorium Rumah
Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan meliputi seluruh kegiatan teknis
laboratorium dan kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasi, serta managemen
laboratorium. Kegiatan yang berkaitan dengan administrasi meliputi pendaftaran
pasien/spesimen dan pelayanan hasil pemeriksaan. Sedangkan kegiatan yang bersifat
managerial meliputi pemberdayaan sumber daya yang ada termasuk didalamnya adalah
penata laksanaan logistic dan pemberdayaan SDM, kegiatan teknis laboratorium
meliputi seluruh tahapan pra-analitik, analitik dan pasca-analitik.

3
III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas dan produktifitas pelayanan laboratorium klinik Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan..

2. Tujuan Khusus
1. Perbaikan mutu dan kualitas SDM di unit laboratorium sebagai pemberi
pelayanan laboratorium.
2. Melengkapi sarana dan prasarana yang masih belum tersedia di laboratorium
guna meningkatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
3. Memiliki hasil laboratorium yang tepat, cepat, akurat dan dapat dipertanggung
jawab

4
IV. KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian

Keselamtan pasien pasien safety rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assemen
resiko,identifikasi dan pengolahan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien,pelaporan dan analisis insidenkemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem
tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
5. pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Keselamatan pasien merupakan salah satu kegeiatan rumah sakit yang
dilakukan melalui assasmen resiko,identifikasi dan pengolahan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
menmalkan timbulnya risiko. Di rumah sakit garam RSI ini dilakukan melalui
monitoring indikator mutu pelayanan tiap unit kerja terutama yang terkait dengan
pelaksanaan patien safety,tindakan preventif,tindakan korektif.

1) Monitoring indikator mutu pelayanan


Kegiatan ini merupakan kegiatan assemen risiko. Indikator mutu pelayanan
rumah sakit dan unit kerja secara rinci dijelaskan pada pedoman mutu pelayanan
,pedoman mutu pelayanan unit laboratorium secara rinci adapada BAB IX
pengendalian mutu. Indikator mutu pelayanan yang menyangkut patient.safety
secara rinci dapat dilihat pada format indikator mutu pelayanan pada pedoman
mutu pelayanan. Indikator tersebut merupakan milik unit kerja , ditentukan
periode pengambilan data dan analisisnya. Bila terjadi penyimpangan atau terjadi
kejadian yang tidak diinginkan pimpinan unti melaporkan pada pertemuan
manajemen seperti diatur pada tindakan preventif.
5
2) Tindakan Preventif
Tindakan preventif sebenarnya adalah sistem yang diharapkan dapat mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan. Tindakan
preventif dilakukan melalui pencegahan kejadian tidak diinginkan.
3) Tindakan korektif

Tindakan korektif adalah pelaporan dan analisis insiden kemapmpuan belajar


dari insiden dan tindak lanjutnya serta implemntasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Tindakan korektif dilakukan terhadap laporan yang diputuskan
dalam pertemuan tertutup oleh kepala bidang melalui inspeksi dan verifikasi.
Hasil inspeksi harus menunjukkan telah dilakukan tindakan koreksi.

6
V . MENEJEMEN RESIKO DAN KESELAMATAN KERJA

A. Pedoman Umum
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari
pengolahan laboaratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan
berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang
berasal dari manusia maupun bukan manusia.bagi petugas laboratoriu yang
selalu kontak dengan spesimen,maka berpotensi terinfeksi kuman patogen,
potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas dari petugas ke petugas lainnya
atau keluarganya dan ke masyarakat.untuk mengurangi bahaya yang terjadi
perlu adnya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami keamanan
laboratorium dan tingakatannya,mempunyai sikap dan kemammpuan untuk
melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuia spo, serta
mengontrol bahan/spesimen secara baik menurut praktik laboartorium yang
benar.
1. Petugas atau Tim K3 Laboratorium
Pengamanan kerja di laboartorium pada dasarnya menjadi tanggung
jawab setiap petugas terutama yang berhubungan langsung dengan
proses pengambilan spesimen, bahan, reagent pemeriksaan. Untuk
mengkoordinasikan, menginformasikan,memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan kemanan laboratorium terutam untuk laboratorium yang
melakukan berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pada satu
sarana ,diperlukan suatu tim fungsional kemanan laboratorium.
Kepala laboratorium adalah penaggung jawab tertinggi dalam
pelaksanaan k3 laboratorium. Dalam pelaksanaannya kepala laboratorium
dapat menunjuk seorang petugas atau membentuk tim k3 laboratorium.
Petugas atau tim k3 laboratorium mempunyai kewajiban merencankan dan
memantau pelaksanaan k3 yang telah dilakukan oleh setiap petugas
laboratorium mencakup :
a. Melakukan pemeriksaan dan pengarahan secara berkala terhadap
metode / prosedur dan pelaksanaannya bahan habis pakai dan
peralatan kerja termasuk untuk kegiatan penelitian.
b. Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat
menghindari bahaya infeksi.
c. Melakukan penyelidikan semua kecelakaan didalam laboratorium
yang memungkinkan terjadinya pelepasan / kebocoran/penyebaran
bahan infektif.

7
d. Melakukan pengawasan dan memastikan semua tindakan
dekontaminasi yangtelah dilakukan jika ada tumpahan/percikan
bahan infektif.
e. Memastikan bahwa tindakan disinfeksi telah dilakukan terhadap
peralatan laboratorium yang akan diservis atau diperbaiki.
f. Menyediakan kepustakaan /rujukan k3 yang sesuai dan informasi
untuk petugas laboratorium tentang perubahan
prosedur ,metode ,petunjuk teknis dan pengenalan pada alat baru.
g. Menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas
laboratorium.
h. Memantau petugas laboaratorium yang sakit atau absen yang
mungkin berhubungan dengan pekerjaan di laboratorium dan
melaporakannya pada pimpinan laboratorium.
i. Memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif dibuang
secara aman setelah melalui proses dekontaminasi sebelumnya.
j. Mengembangkan sisitem pencatatan yaitu tanda terima ,pencatatan
perjalanan dan pembuangan bahan patogenik seta
mengembangkan prosedur untuk pemberitahuan kepada petugas
laboarorium tentang adanya bahan infektif yang baru di dalam
laboratorium.
k. Memberitahu kepala laboratorium mengenai adanya
mikroorganisme yang harus dilaporkan kepada pejabat kesehatan
setempat ataupun nasional dan badan tertentu.
l. Membuat sistem panggil untuk keadaan darurat yang timbul di luar
jam kerja.
m. Membuat rencana dan melaksanakan pelatihan k3 laboratorium
bagi seluruh petugas laboratorium.
n. Memcatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di
laboratorium dan melaporkannya kepada kepala laboratorium.
Setiap laboratorium sebaiknya membuat pokok pokok k3
laboratorium yang penting dan ditempatkandi lokasi yang mudah
dibaca oleh setiap petugas laboratorium.
2. Kesehatan Petugas Laboratorium
Pada setiap calon petugas laboratorium harus dilakukan pemeriksaan
kesehatan lengkap termasuk foto toraks. Keadaan kesehatan petugas
laboratorium harus memenuhi standar kesehatan yang telah ditentukan di
laboratorium. Untuk menjamin kesehatan para petugas laboratorium harus
dilakukan hal hal sebagai berikut :

8
a. Pemeriksaan foto toraks setiap tahun petugas bekerja dengan bahan yang
diduga mengandung bakteri tuberkulosis, sedangkan bagi petugas lainnya
foto toraks dilakukan setiap 3 bulan.
b. Pemberian imunisasi
Setiap laboratorium harus mempunyai program imunisasi,terutama bagi
petugas yang bekerja di laboratorium tingkat keamanan biologis 2,3 dan 4.
Vaksinasi yang diberikan :
 Vaksinasi hepatitis b untuk semua petugas laboratorium
 Vaksinasi rubella untuk petugas wanita usia reproduksi
Pada wanita hamil dilarang bekerja dengan TORCH
( toxoplasma,rubella, cytomegalovirus dan herpes virus)
c. Perlindungan terhadap sinar ultra violet
Petugas laboratorium yang bekerja dengan dengan sinar ultra violet harus
menggunakan pakaian pelindung khusus dan alat pelindung mata
d. Pemantauan kesehatan
Keeshatan setiap petugas laboratorium harus selalu dipantau ,untuk itu
setiap petugas harus mempunyai kartu K kesehatan yang harus selalu di
bawa setiap saat dan diperlihatkan kepada dokter bila petugas tersebut
sakit , minimal setiap tahun dilaksanakan pemeriksaan laboraotorium.

Bila petugas laboaratorium sakit lebih dari 3 hari tanpa keterangan yang jelas
tentang penyakitnya maka petugas yang bertanggung jawab terhdap k3
laboratorium tentang kemungkinan terjadinya pajanan yang diperoleh dari
laboratorium dan menyelidikinya.

9
VI. PENGENDALIAN MUTU

Agar upaya peningkatan di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera
Selatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya
kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu pelayanan.

A. Mutu Pelayanan
1. Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempuranaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expentive,atau keahlian dan keterikatan ( komitmen) yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kepatuahan terhadap standar
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
2. Pihak yang berkepentingan dengan mutu
a. Konsumen
b. Pembayar/ perusahaan / asuransi
c. Manajemen
d. Karyawan
e. Masyarakat
f. Pemerintah
g. Ikatan profesi
Setiap kepentingan yang disebut diatas berbeda sudut pandang dan
kepentingannya terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multi dimensional
3. Dimensi mutu
a. Keprofesian
b. Efisien
c. Keamanan pasien
d. Kepuasaan pasien
e. Aspek sosial budaya
4. Mutu terkait dengan input ,proses ,output
Menurut dinadebian, pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur
dengan menggunakan 3 variable, yaitu :
a. Input ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan , seperti tenaga, dana , obat, fasilitas peralatan , bahan ,
teknologi, organisasi, informasi dan lain lain. Pelayanan kesehatan yang
10
bemutu memerlukan dukungan input yagn bermutu pula. Hubungan struktur
dengan mutu pelayanan kesehatan adalah perencanaan dan penggerakan
pelayanan kesehatan.
b. Proses ialah interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan
konsumen( pasien/ masyarakat) proses ini merupakan variable penilaian
mutu yang penting.
c. Out put ialah hasil pelayanan kesehatan , merupakan perubahan yang
terjadi pada konsumen (pasien/ masyarakat) termasuk kepuasan dari
konsumen tersebut.

B. Upaya Peningkatan Mutu


Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan
mutu pelayanan RS Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan secara
efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal. Dengan Indikator
mutu sebagai berikut :
a. Pra Analitik : Persiapan Pasien, Penerimaan Spesimen, Pengambilan
Spesimen dan Pemberian Etiket
b. Analitik : Pengolahan Spesimen , Pemeliharaan/Kalibrasi Alat dan
Pelaksanaan Pemeriksaan.
c. Pasca Analitik : Pencatatan Hasil Pemeriksaan dan Pelaporan Hasil.
d. Kontrol : Ketelitian dan Ketepatan Pemantapan Mutu

Pemanfaatan mutu laboratorium klinik melalui tahap pra analitik meliputi


kegiatan mempersiapkan pasien menerima pasien mengambil spesimen memberi
identitas menguji mutu air dan reagnesia. Tahap analitik meliputi kegiatan
pegolahan spesimen pemeliharaan dan kalibrasi peralatan, pelaksanaan
pemeriksaan, pengawasan ketelitian dan ketepatan pemeriksaan. Tahap pasca
analitik meliputi kegiatan pencatatan hasil pemeriksaan dan pelaporan hasil
pemeriksaan

Tahap analitik merupkan kegiatan yang dapat dikendalikan oleh petugas


laboratorium untuk mencegah kesalahan acak yang berhubungan dengan
ketepatan hasil

11
VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
1. Program peningkatan mutu sdm Laboratorium
2. Program peningkatan mutu hasil pemeriksaan Laboratorium.
3. Program pencatatan dan pelaporan di Laboratorium

B. Rincian Kegiatan
1. Program peningkatan mutu SDM Instalasi Laboratorium
 Meningkatkan kompetensi SDM Instalasi Laboratorium dengan mengikuti
pelatihan didalam maupun diluar rumah sakit.
 Melakukan recruitmen dan orientasi SDM baru ( D3 Analis Kesehatan )
untuk melengkapi jumlah SDM yang kurang.
 Menyusun rencana kebutuhan barang unit diutamakan yang prioritas untuk
melengkapi fasilitas laboratorium.
 Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dengan
menjalankan sesuai standar prosedur operasional (SOP).

2. Program peningkatan mutu hasil pemeriksaan Laboratorium.


 Pemantapan mutu internal
 Pemeliharaan dan perbaikan Alat Laboratorium.
 Pengecekan bahan dan reagensia

3. Program pencatatan dan pelaporan di Laboratorium


 Jumlah pemeriksaan laboratorium
 Permasalahan dan tindak lanjut

12
VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Dari beberapa kegiatan pokok/rincian kegiatan Laboratorium Rumah Sakit Khusus Gigi
dan Mulut Provinsi Sumatera selatan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pembuatan SOP unit laboratorium


 Melakukan proses perbaikan dan pembuatan SOP laboratorium
 Melakukan konsultasi mengenai rancangan SOP laboratorium ke bagian
Penanggung jawab penunjang medis.
 Mencari referensi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan SOP
laboratorium.

2. Mengembangkan SDM unit laboratorium


 Mengajukan usulan pelatihan baik internal dan eksternal ke DIKLAT
 Mengevaluasi program pelatihan

3. Melengkapi fasilitas sarana dan prasarana unit laboratorium


 Mengajukan usulan sarana dan prasarana unit laboratorium
 Mengevaluasi sarana dan prasarana unit laboratorium

4. Pencatatan Pelaporan Kegiatan Dan Evaluasi

Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan ( bulanan) dan di evaluasi yang
sudah berjalan. Beberapa hal pelaporan kegiatan laboratorium:
1. Laporan harian disimpan dalam bentuk input manual
a. Tanggal
b. ID Pasien
c. Pemeriksa
d. Hasil pemeriksaan
2. Laporan bulanan diserahkan kepada bagian keuangan
a. Laporan jumlahpasien yang melakukanpemeriksaanlaboratorium
b. Jumlah tindakan pemeriksaan laboratorium

 Analisis data

13
Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan analisis apakah ada
peningkatan/penurunan kuantitas dan kualitas pelayanan, permasalahan dan
sebagainya, juga dilakukan perbandingan dengan data bulan sebelumnya
untuk menilai bagaimana trend-nya.

 Pembuatan laporan

Data yang diperoleh dari pencatatan harian direkapitulasi menjadi laporan


bulanan. Data diolah, dianalisis dan diinterpretasi. Hasil rekapitulasi dan
analisis dilaporkan kepada kasie pelayanan dan penunjang Medis paling
lambat tanggal 05 bulan berikutnya.

 Rekomendasi

Berdasarkan laporan tersebut kasie pelayanan dan penunjang Medis


memberikan rekomendasi untuk upaya perbaikan/penyelesaian masalah untuk
ditindaklanjuti.

 Tindak lanjut

Rekomendasi dari kasie pelayanan dan penunjang Medis ditindaklanjuti, dan


informasi yang diperoleh selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan
kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan cssd dan laundry serta
sebagai dasar evaluasi apabila diperlukan.

5. Pemeliharaan dan perbaikan alat laboratorium laundry


 Semua kegiatan dilaksanakan deng*an berdasarkan pada buku pedoman kerja

6. Penambahan / perbaikan sarana prasarana di Laboratorium


 Semua kegiatan dilaksanakan dengan berdasarkan pada buku pedoman kerja
SPO yang telah ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit khusus gigi dan mulut
dan kemampuan rumah sakit.

14
15
V.

16
IX. REALISASI PENCAPAIAN

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR TARGET/STANDAR REALISASI KENDALA/ KET.


TAHUN 2022
1 Pasien Mutu Perbaikan dan 100 % 75% Masih kurangnya sarana, Prasana dan
Laboratorium Pelayanan Unit Peningkatan Mutu sebagai SDM di Laboratorium Klinik
Paboratorium Pemberi Pelayanan Unit
Laboratorium.

17
X. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. PROGRAM PENINGKATAN
MUTU SDM LABORATORIUM
- Meningkatkan kompetensi √
SDM Instalasi Laboratorium
dengan mengikuti pelatihan di
dalam maupun diluar rumah
sakit.
- Melakukan recruitmen dan
orientasi SDM baru( D3 Analis
Kesehatan ) untuk melengkapi
jumlah SDM yang kurang.
- Menyusun rencana kebutuhan √ √
barang unit diutamakan yang
prioritas untuk melengkapi
fasilitas laboratorium.
- Meningkatkan mutu pelayanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan keselamatan pasien
dengan menjalankan sesuai
standar prosedur operasional
(SOP).
2. MENGEMBANGKAN SDM UNIT
LABORATORIUM
Pemantapan mutu internal
Pemeliharaan dan perbaikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Alat Laboratorium.
Pengecekan bahan dan Setiap hari
reagensia
3. PROGRAM PENCATATAN DAN
PELAPORANDI
LABORATORIUM
Jumlah pemeriksaan Setiap hari
laboratorium
Permasalahan dan tindaklanjut Setiap hari
18
A. Rencana Kebutuhan Peralatan

No Alat Kesehatan Merk Realisas


i

1 Auto Hematology Mindray BC-20s Belum


Analyzer

2 Mikroskop Binokuler Olympus Belum


elektrik Cx23Led

3 Lemari pendingin EXPO 280PH Pinjama


Untuk menyimpan n
reagen

4 Thermometer ruangan 1

5 Torniquet 2

6 Ose Jarum 2

B. Rencana Kebutuhhan reagen

No Reagen Merk Realisasi

1 Hematologi

M-30d Diff Mindray Belum

M-30l Lyse-500ml Mindray Belum

M-30P PROBE Mindray


CLEANSER 17ml

ReagenGoldar Ada
Anti-A Fortres Ada
Anti-B Fortres Ada
Anti-AB Fortres Ada

19
Anti-D Fortres Ada

KartuGoldar Fortres Belum

Rak Westegren

Pipet Westegren

KaretPenghisab

4 Immunologi

HBs Ag test strip Start d Plus Belum

5 Urinalisa

Stick urine 10 Verify Belum

7. Matkes Habis Pakai

Vacumtiner merah Ada

Vacumtiner ungu Ada

Object glass Onemed Ada

Spuit 5 cc Onemed Ada

Spuit 3 cc Onemed Ada

Spiud 1 cc Onemed Ada

Hand scoon Onemed Ada

Masker Onemed Ada

Alkohol swab Onemed Ada

Blood lancett Onemed Ada

KertasSaring Onemed Ada

PlesterinBulat Ada

20
I. KESIMPULAN
Untuk realisasi kegiatan di Instalasi laboratorium belum tercapai dikarenakan
sarana, Prasarana dan Sumber Daya Menusia belum mencukupi.

Palembang, Januari 2023


Kasi Pelayanan dan Penunjang Medik, Kepala Unit Laboratorium,

Drg. Novita Idayani, Sp.KGA dr. Siska Dewi Agustina


NIP. 19681129 199403 2 004 NIP.19910819 202203 2 004

Mengetahui,
Direktur RSK Gigi dan Mulut
Provinsi Sumatera Selatan,

Drg. Rini Bikarindrasari, M.Kes


NIP. 19660307 199802 2 001

21

Anda mungkin juga menyukai