Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


PUSKESMAS RUMBIA
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

KERANGKA ACUAN
PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM
PUSKESMAS RUMBIA

I. Pendahuluan

Pelayanan laboratorium puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam


upaya puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Laboratorium
puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat
di wilayah kerja puskesmas.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat bahaya/resiko yang mungkin terjadi


terhadap petugas yang berada didalam laboratorium maupaun lingkungan di sekitarnya.
Untuk mengurangi atau mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas harus melaksanakan
tugas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Oleh karena itu perlu disusun suatu program keselamatan/keamanan laboratorium di


Puskesmas Rumbia sebagai upaya dalam peningkatan keselamatan laboratorium yang
merupakan bagian dari program keselamatan pasien Puskesmas.

II. Latar belakang

Puskesmas Rumbia merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten


Rumbia yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerja Rumbia. Dalam pelaksanaan tugasnya unit labortorium Puskesmas Rumbia
merupakan laboratorium rujukan untuk pemeriksaan BTA di wilayah Kecamatan.
Hingga saat ini belum tercatat adanya insiden keselamatan kerja laboratorium di
Puskesmas Rumbia. Namun demikian mengingat besarnya risiko kecelakaan dan gangguan
kesehatan yang dapat terjadi akibat kegiatan laboratorium, maka diperlukan pengelolaan
K3 Laboratorium yang baik melalui penerapan manajemen K3 di Puskesmas Rumbia.
Penerapan manajemen K3 adalah agar seluruh kegiatan K3 dapat terlaksana melalui pross
identifikasi, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta kegiatan
pengendalian, pengawasan dengan baik

Berdasarkan hal tersebut maka di Puskesmas Rumbia perlu dilakukan manajemen K3


degan menunjuk seorang petugas atau membentuk Tim K3 yang terdiri dari ketua dan
beranggotakan staf yang memahami K3, dimana nantinya petugas atau tim ini akan
bertanggung jawab kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab tertinggi dalam
pelaksanaan K3 di puskesmas.

III. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan laboratorium di Puskesmas
Rumbia.

1
b. Tujuan khusus
1. Acuan dalam melaksanakan program keselamatan/keamanan laboratorium
di Puskesmas Rumbia
2. Meningkatkan pengetahuan petugas terhadap risiko terjadinya
kesecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kegiatan laboratorium di
Puskesmas Rumbia
3. Menjamin mutu pekerjaan di laboratorium Puskesmas Rumbia
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Identifikasi
Pengenalan dari berbagai bahaya dan risiko kesehatan di tempat dan lingkungan
kerja biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal (walk through survey).
Untuk dapat mengenal bahaya dan risiko lingkungan kerja dengan baik dan tepat
diperlukan informasi mengenai:
 Alur proses dan cara kerja yang digunakan
 Bahan kimia, media dan reagen yang digunakan
 Spesimen yang diperiksa
 Sarana prasarana dan alat laboratorium
 Limbah yang dihasilkan
 Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya di tempat dan lingkungan kerja
 Perkiraan petugas yang potensial terpapar/terpajan
b. Perencanaan
 Analisa situasi kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium puskesmas.
Analisa situasi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan, dengan
melihat sumer daya yang kita miliki, sumber dana yang tersedia, dan bahaya
potensial apa yang mengancam laoratorium puskesmas.
 Identifiksi masalah kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
puskesmas dan bahaya potensial di laboratorium puskesmas.
Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilakukan
dengan mengadakan inspeksi tempat kerja dan mengadakan pengukuran
lingkungan kerja. Dari kegiatan ini kita dapat menemukan masalah-masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.
 Alternatif rencana upaya penanggulangannya
Dari masalah-masalah yang ditemukan dicari alternatif upaya
peanggulangannya berdasarkan dana dan daya yang tersedia.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan perencanaan adalah:
o Adanya denah lokasi bahaya potensial
o Rumusan aternatif rencana upaya penanggulangannya

2
c. Pelaksanaan
 Melaksanakan sosialisasi K3 laboratorium pada seluruh petugas dalam
bentuk pelatihan, penyuluhan, dan lain-lain
 Membuat SOP pelaksanaan program keselamatan/keamanan kerja
laboratorium puskesmas dan melakukan revisi apabila diperlukan
 Meingkatkan kerja sama antara personil Tim K3 melalui pertemuan secara
berkala untuk membahas pelaksanaan tugas Tim K3 dari kendala yang ada
 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program keselamatan/keamanan
laboratorium
 Mengkoordinasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan imunisasi Pegawai
d. Pengawasan
 Melakukan pengawasan dan pengendalian penerapan program
keselamatan/keamanan laboratorium
 Melakukan penyelidikan sesuai kebutuhan di dalam laboratorium jika
terjadi pelepasan bahan infeksi dan bahan berbahaya
 Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan K3 kepada pihak yang
berwenang sesuai kebutuhan
 Mencatat kejadian atau masalah K3 di laboratorium puskesmas
e. Melaksanaan Upaya-Upaya Perbaikan (continues improvement)
 Menetapkan kebutuhan tahun depan
 Memperbaiki sistem, prosedur dan manajeman yang kurang
V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran
a. Cara melaksanakan kegiatan
Melaksanakan program, meliputi:
 Identifikasi :
o Alur proses dan cara kerja yang digunakan
o Bahan kimia, media dan reagen yang digunakan
o Spesimen yang diperiksa
o Sarana prasarana dan alat laboratorium
o Limbah yang dihasilkan
o Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya di tempat dan
lingkungan kerja
o Perkiraan petugas yang potensial terpapar/terpajan
 Perencanaan :
o Analisa situasi kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
puskesmas
o Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium puskesmas dan bahaya potensial di laboratorium
puskesmas

3
 Pelaksanaan :
o Sosialisasi K3 laboratorium
o Membuat SOP melakukan revisi
o Meningkatkan kerja sama antara personil Tim K3
o Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program
o Koordinasi pemeriksaan kesehatan dan imunisasi Pegawai
 Pengawasan
o Pengawasan dan pengendalian penerapan program
keselamatan/keamanan laboratorium
o Penyelidikan jika terjadi pelepasan bahan infeksi dan bahan
berbahaya
o Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan Mencatat kejadian atau
masalah K3 di laboratorium puskesmas
 Upaya perbaikan
o Menetapkan kebutuhan tahun depan
o Memperbaiki sistem, prosedur dan manajeman yang kurang
b. Sasaran:
 Tempat kerja dan lingkungan kerja yang menunjang K3
 Pelaksanaan praktek laboratorium yang sesuai dengan standar dan peraturan
yang berlaku
 Tersedianya peralatan keamanaan sesuai praktek di laboratorium (tempat
cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran)
 Penggunaan APD (jas lab, masker, sarung tangan atau alas kaki) di
laboratorium
 Pelaksanaan cuci tangan yang baik dan benar
 Tidak ada pengelolaan spesimen yang tidak sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku
 Tidak ada pengelolaan bahan kimia yang menyalahi aturan
 Tidak ada pengelolaan limbah yang menyalahi aturan
 100% insiden keselamatan laboratorium di laporkan dan ditindaklanjuti
VI. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Tahun 2016


Ju Ok
Jan Peb Mar Apr Mei n Jul Agu Sep t Nov Des
1 Identifikasi
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan
4 Pengawasan
5 Upaya
perbaikan

4
VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap setahun sekali pada bulan
Desember. Sedangkan pelaporannya dilakukan pada bulan januari tahun berikutnya
VIII. Pencatatan, pelaporan dan evalusai kegiatan

Pencatatan dan dokumentsi kegiatan dilakukan oleh petugas atau Tim K3 yang ditugaskan
melakukan manajemen K3 di Puskesmas Rumbia. Petugas atau Tim K3 kemudian
membuat laporan dan laporan progam ditujukan kepada Kepala Puskeasmas Rumbia.

Ditetapkan di : Rumbia
Pada Tanggal : 11 Maret 2016

Kepala Puskesmas Rumbia


Kabupaten Bombana

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

5
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RUMBIA
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERENCANAAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

I. PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien sesuai


dengan yang diucapkan Hiprocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu Primum, non nocere
(First, do no harm). Namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi,
pelayanan kesehatan menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak
Diharapkan - KTD (Adverse event) apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.

II. LATAR BELAKANG


Di Indonesia data tentang KTD apalagi Kejadian Nyaris Cedera (Near miss) masih
langka, namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan “mal praktek”, yang belum tentu sesuai
dengan pembuktian akhir. Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat
maka pelaksanaan program keselamatan pasien perlu dilakukan. Karena itu diperlukan acuan
yang jelas untuk meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan Puskesmas.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

TUJUAN UMUM :

Meningkatkan mutu layanan layanan Puskesmas melalui suatu sistem dimana Puskesmas
membuat pasien menjadi lebih aman

TUJUAN KHUSUS :

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas


2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Terlaporkannya KTD, KTC, KPC dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga KTD, KTC, KPC dan KNC tidak
terulang.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Ketepatan identifikasi pasien;


2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Memenuhi Standar Keselamatan Pasien Puskesmas yang tertuang dalam instrumen
Akreditasi Puskesmas.
b. Membentuk Tim mutu Puskesmas yang bertugas untuk:

6
1. Menyusun form untuk pencatatan dan pelaporan KTD, KPC dan KNC
2. Melakukan analisa masalah bila ada KTD, KPC dan KNC
3. Melakukan rencana tindak lanjut bila ada kejadian
4. Melaksanakan rapat koordinasi
VI. SASARAN

Seluruh pasien atau pelanggan Puskesmas Tegalsari

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Rapat Tim Manajemen

SOP KTD, KPC dan


2
KNC

Kebijakan Keselamatan
3
Pasien

Form Pencatatan &


.4
Pelaporan

5 Analisis masalah

.6 Perencanaan kegiatan

7 Rapat Koordinasi

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Setiap bulan Tim Manajemen Mutu Pasien melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
keselamatan pasien di unit kerja.
2. Setiap 6 bulan Tim Manajemen Mutu Pasien membuat laporan pelaksanaan kegiatan
keselamatan untuk Kepala Puskesmas.
3. Evaluasi untuk melihat pencapaian program dan rencana program dilaksanakan setiap akhir
tahun

IX. PENCATATAN, PELAPORAN dan EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan dan Evaluasi
Pelaksanaan Kegiatan. Pencatatan dilakukan setiap menemukan kasus KTD, KTC,
KPC atau KNC. Pelaporan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali. Data kemudian
dievaluasi setiap kali ada pelaporan untuk mencegah kejadian terulang kembali.
X. SUMBER DANA
Dana pelaksanaan kegiatan berasal dari dana APBD (Dana Gembira) Pemerintah
Kabupaten Bombana

Ditetapkan di : Rumbia
Pada Tanggal : 11 April 2016

Kepala Puskesmas Rumbia


Kabupaten Bombana

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

7
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RUMBIA
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM ORIENTASI PUSKESMAS
PUSKESMAS RUMBIA

A. Latar Belakang
Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean government) dan
kepemerintahan yang baik (good governance) adalah melaksanakan reformasi birokrasi.
Prinsip-prinsip Good Governance seperti: partisipasi, transparansi, akuntabilitas, kepastian
hukum dan kesetaraan menjadi hal penting dalam penciptaan iklim birokrasi yang sehat.
Dalam konteks pembangunan sistem administrasi Negara. Reformasi birokrasi sangat
menentukan efisiensi dan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu upaya sebagai tindak lanjut dari reformasi birokras iadalah melaksanakan
perbaikan layanan publik di unit satuan kerja Dinas Kesehatan khususnya Di Puskesmas
Rumbia. Satuan kerja Puskesmas Rumbia dalam melakukan perbaikan layanan diawali
dengan melakukan program orientasi bagi Pegawai baru atau bagi pengelola program baru
di Puskesmas Rumbia.
Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para Pegawai baru yang
memberi mereka informasi mengenai Institusi, jabatan, dankelompok kerja (Mondy 2008).
Orientasi adalah aktivitas-aktivitas yang menyangkut pengenalan individu terhadap
organisasi, penyediaan landasan bagi Pegawai baru agar mulai berfungsi secara efektif dan
menyenangkan pada pekerjaan yang baru. Orientasi meliputi pengenalan Pegawai baru
terhadap tugas dan dan fungsi dalam melaksanakan kegiatan di Puskesmas

B. Tujuan
1. Tujuan Umum Orientasi
Mempelajari struktur, budaya, dan harapan Puskesmas kepada Pegawai baru agar dapat
segera memberi kontribusi ke organisasi.
2. Tujuan Khusus Orientasi
a. Mendampingi dan membantu Pegawai mempelajari nilai, norma, budaya dan harapan
Puskesmas.
b. Membantu pegawai baru memperoleh sikap dan tingkah laku yang diharapkan.
c. Membantu Pegawai menyesuaikan diri pada kelompok dan norma yang berlaku.
d. Mendorong terbentuknya sikap positif.
C. KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Diperoleh Pegawai yang mampu bekerja secara optimal di Puskesmas Rumbia sehingga
terpenuhinya harapan masyarakat untuk Puskesmas Rumbia yang berkualitas dan
professional.
D. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Lokasi : Jam Kantor / Lokasi Puskesmas Rumbia
2. Orientasi dilaksanakan : Pegawai Baru atau Progremer Baru
3. Hari Pelaksanaan : 1 (Satu) Hari

8
E. Mekanisme Dengan Pentahapan sebagai berikut :
a. Rapat Persiapan Persiapan Orientasi oleh TIM Teknis Puskesmas Rumbia
b. Konsultasi ke Dinas Kesehatan tentang Program dan Pelayanan Puskesmas
c. Pelaksanaan Orientasi / jadwal kegiatan
No Jam Kegiatan PenanggungJawa Keterangan
b
1. 08.00 – 08.10 Apel Pagi Kepala Puskesmas
2. 08.10 – 08.30 Persiapan Kepala Puskesmas
Rapat dan Tim Teknis
Puskesmas
3. 09.00 – 09.30 Pelaksanaan Kepala Puskesmas
Rapat Dan Tim Teknis
4. 09.30 – 12.00 Melakukan Tim Teknis
Orintasi Pada
pegawai baru
dan program
baru
5. 12.00 – 13.55 Melaksnakan Semua Staf
kegiatan Rutin
6 13.55-14.00 Apel Siang dan Kepala Puskesmas
persiapan pulang

Pelaksanan
Tim Tehnis Puskesmas Rumbia yang terdiridari :
1. Kepala Puskesmas Rumbia
2. Ka.Sub.Bag Tata Usaha
3. Pengeloladan Penanggung Jawab Pelayanan
4. Pengelola Program Puskesmas
F. SASARAN
Sasaran program Orientasi adalah Pegawai Baru Puskesmas Panarukan
G. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. OrientasiLapangan
H. PEMBIAYAAN
Program Orientasi ini di biaya dari biaya operasional Puskesmas Rumbia Tahun 2016
dengan rincian sebagai berikut :
Biaya Makan dan Minum Rp 100.000
Biaya ATK Rp 25.000
I. EVALUASI
Daftar Hadir
Format Laporan Hasil Kegiatan
Bukti bukti Pembayaran / belanja
Bukti Foto Kegiatan
Ditetapkan di : Rumbia
Pada Tanggal : 11 April 2016

Kepala Puskesmas Rumbia


Kabupaten Bombana

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

9
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RUMBIA
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

DAFTAR HADIR
PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU PUSKESMAS RUMBIA
TAHUN 2015

NAMA KEGIATAN : PROGRAM ORIENTASI

TANGGAL :

NO NAMA PANGKAT / JABATAN TANDA


GOL TANGAN

Kepala Puskesmas Rumbia


Kabupaten Bombana

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA


DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RUMBIA

10
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

DAFTAR HADIR
PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU PUSKESMAS RUMBIA
TAHUN 2016

NAMA KEGIATAN : PROGRAM ORIENTASI

TANGGAL :

NO NAMA PANGKAT / JABATAN TANDA


GOL TANGAN

Kepala Puskesmas Rumbia


Kabupaten Bombana

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA


DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RUMBIA
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

LAPORAN HASIL KEGIATAN

11
PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI
PUSKESMAS RUMBIA

A. NAMA KEGIATAN :
B. TANGGAL PELAKSANAAN :
C. TEMPAT KEGIATAN :
D. PELAKSANA KEGIATAN :
E. SASARAN KEGIATAN :
F. HASIL KEGIATAN :

a. PROSES KEGIATAN

b. PERMASALAHAN YANG DI HADAPI

c. EVALUASI HASIL KEGIATAN

d. LAMPIRAN HASIL KEGIATAN


1. DAFTAR HADIR
2. FOTO KEGIATAN

Kepala Puskesmas Rumbia

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

12
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RUMBIA
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN UKS / UKGS
A. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatanj
secara keseluruhan.kesehatan gigi juga merupakan salah satu komponen kesehatan secara
menyeluruh dan tidak dapat diabaikan terutama pada tingkat sekolah dasar ( Depkes RI ,
2004,cit. Pahrurrazi 2009 ).Undang – undang kesehatan No.23 tahun 1992menyebutkan
bahwa penyelenggaraan kesehatan sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat bagi peserta didik guna memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang lebih
berkualitas.Masa anak usia sekolah merupakan masa untuk melrtakkan landasan kokoh
bagi terwujudnya manusia yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting
yang menentukan
kualitas sumber daya manusia ( Depkes RI,1996 ).
B. LATAR BELAKANG
Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan , proses tumbuh
kembang,bahkan masa depan anak.Anak - anak menjadi rawan kekurangan gigi karena
rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka.Kemampuan belajar
anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar
(zatnika,2009 ).Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut
merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok
usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi
menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna.Seperti yang diungkapkan oleh
Widyaningsih (200,cit. Junaidi dkk,2007 ),kesulitan makan pada anak dapat disebabkan
oleh beberapa faktor,ytaitu : faktor nutrisi,penyakit dan psikologis.Faktor penyakit yang
mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga mulut seperti
karies gigi stomatitis dan gingivitis. WHO ( 1995,cit.Departemen Kesehatan RI,2008 )
memiliki target pencapai
gigi sehat yaitu,90% anak umur 5 tahun bebas karies serta tingkat keparahan kerusakan
gigi (Indeks DMF-T ) pada anak umur 12 tahun. Oleh karenanya program promotif dan
preventif lebih ditekankan dalam penanggulangan masalah kesehatan gigi .Indikator lain
dinyatakan oleh Departemen Kesehatan ( 2000 ) yaitu untuk target indeks DMF-T anak
kelompok usia 12 tahun ≤ 2,dan PTI (Performed Treatment Indeks ) sebesar 20%.
Indikator ini menggambarkan motivasi anak untuk menumpatkan giginya dalam upaya
mempertahankan gigi permanennya.

13
C. TUJUAN UKGS
1. TUJUAN UMUM
Adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa yang optimal dengan mengacu
pada visi indonesia sehat,yaitu untuk target tahun 2015 indeks DMF-T anak kelompok
usia 12tahun ≤ 2,dan PTI ( Performed Treatment Indeks ) sebesar 20% ( Depkes RI
2000 ). Selain itu kegiatan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan persentase murid
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bombana yang telah mendapat
pemeriksaan gigi dan mulut menjadi 95 % mengacu padaVisi Idonesia Sehat 2020.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut.
c. Siswa binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi
dasar atas permintaan.
d. Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan pelayanan
medik gigi dasar yang diperlukan.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
1. Penjaringan kesehatan pada anak SD/Madrasa ( pengukuran TB & BB ).
2. Pemeriksaan kesehatan ( Visus mata,telinga,kuku,rambut,tanda-tanda vital dan
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ).
b. Rincian Kegiatan
1. Petugas UKS/UKGS puskesmas menyurat atau berkoordinasi dengan pihak sekolah
sebelum turun kesekolah melaksanakan kegiatan.
2. Puskesmas melalui petugas UKS/UKGS menentukan jumlah sasaran atau jumlah
sekolah yang akan dilakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.
3. Mengatur jumlah Tim UKS /UKGS yang akan bertugas untuk melakukan penjaringan
dan pemeriksaan kesehatan.
4. Mengatur jadwal pelaksanan kegiatan.
5. Mengatur posisi pertalatan yang akan digunakan pada saat penjaringan
c. Alat Yang di Perlukan
1. Timbangan
2. Pengukuran tinggi badan
3. Snellen test
4. Senter
5. Stetoskop
6. Tensi meter anak-anak
7. Termometer
8. Jam tangan
9. Buku catatan
10. Bolpoint
11. Mistar
12. Alat diagnostik gigi dan mulut
13. Alat peraga gigi dan mulut.

14
6. Pencatatan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan pada blanko hasil penjaringan.
7. Membuat laporan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan
G. ELAPORAN,DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Hasil laporan penjaringan disusun dan dilaporkan kedinas kesehatan setiap akhir tahun.
b. Evaluasi laporan penjaringan dengan memisahkan siswa/siawi yang mempunyai masalah
kesehatan dalam hal ini,masalah visus,telinga,kuku,rambut,gizi dan pemeriksaan gigi dan
mulut dengan siswa/siswi yang digolongkan dalam kategori sehat dan evaluasi dilakukan
setelah proses penjaringan sekolah selesa
H. PENUTUP
Dengan adanya pembinaan UKS/UKGS diharapkan peserta didik dapat meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat baik disekolah maupun dilingkungan sekitar.

Ditetapkan di : Rumbia
Pada Tanggal : 11 April 2016

Kepala Puskesmas Rumbia


Kabupaten Bombana

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

15
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RUMBIA
Jl. Poros kasipute – Kendari Kode Pos 93771
RUMBIA

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT


TERHADAP PROGRAM PUSKESMAS

I.         PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya.
Kegiatan-kegiatan dalam setiap program Puskesmas disusun oleh Kepala
Puskesmas dan penanggungjawab program tidak hanya mengacu pedoman atau acuan
yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun
Dinas Kesehatan Kota tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat
terutama sasaran program.
Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran progran dapat diidentifikasi
melalui survey, kotak saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat. Komunikasi
perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang program kepada masyarakat,
kelompok masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran program.

II.       LATAR BELAKANG
Kebutuhan masyarakat akan program kesehatan yang baik cenderung mengalami
perubahan seiring dengan perubahan pola hidup dan kejadian penyakit. Seiring dengan
perbaikan derajat kesehatan dan lingkungan, telah terjadi pergeseran penyebab kesakitan
terbesar di banyak daerah dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif. Perubahan
permintaan tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap manajemen Puskesmas..
Puskesmas harus memiliki suatu mekanisme untuk memantau permintaan
masyarakat secara teratur karena perubahan permintaan masyarakat akan berdampak
terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Puskesmas harus tanggap terhadap
perubahan lingkungan yang cepat dan terbuka terhadap perubahan kebutuhan dan harapan
masyarakat.
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas
sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program
Puskesmas, sehingga tujuan dari program Puskesmas dapat tercapai tepat sasaran.

16
III.    TUJUAN
A.       Tujuan Umum
Mengetahui/mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program
Puskesmas Sukamaju.
B.       Tujuan Khusus
1.      Mendefinisikan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas
2.      Mendapatkan informasi program yang paling dibutuhkan oleh masyarakat
3.      Mengetahui program yang sudah/belum sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat
4.      Mendapatkan masukan tentang program yang dibutuhkan masyarakat, tapi belum
ada dalam rencana kegiatan program
5. Membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan kebutuhan dan harapan
masyarakat
      
IV.    KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A.     Pengumpulan informasi melalui kotak saran,
1.         Koordinator kelompok kerja administrasi dan manajemen (admin) Puskesmas
Sukamaju membuka kotak saran di Puskesmas Sukamaju setiap bulan,
2.         Koordinator admen merekap isi kotak saran didalam rekapan harapan pelanggan
Puskesmas Sukamaju,
3.         Koordinator admen memisahkan/ memilah- milah sesuai dengan kelompok
kerja proram,
4.         Koordinator admen memberikan rekapan kotak saran sesuai dengan kelompok
kerja,
5.         Koordinator program Puskesmas Sukamaju menerima rekapan kotak saran, dan
dimasukan kedalam rekapan kelompok program Puskesmas Sukamaju
6.         Koordinator pelaksana program menandatangani tanda terima penyerahan dari
koordinator admen,
7.         Koordinator program dan seluruh anggota pemegang program membahas hasil
rekapan koordinator harapan program Puskesmas
8.         Koordinator program membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan harapan
pelanggan,
9.   Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam
menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan,
10.      Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas
yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu,
11.     Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang
hasil bahasan harapan program Puskesmas
12.  Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan
koordinator program Puskesmas Sukamaju.

17
B.   Informasi langsung dari pelanggan.
1.  Koordinator program, penanggungjawab program dan pelaksana program
menerima informasi harapan program baik bicara langsung, telpon maupun SMS,
dari masyarakat/ dari Pegawai Puskesmas Sukamaju,
2. Informasi dari pelanggan direkap kedalam rekapan harapan pelanggan setiap
pelaksana program,
3.  Pelaksana program menyerahkan informasi harapan pelanggan individu ke
penanggungjawab program,
4.  Pelaksana program menandatangani serah terima informasi harapan pelanggan
individu,
5  Penanggungjawab program menyerahkan rekapan informasi harapan pelanggan
kepada Koordinator program dan direkap kedalam rekapan koordinator,
6.    Koordinator program menandatangani serah terima harapan pelanggan individu,
7. Koordinator program dan seluruh anggota pemegang program membahas hasil
rekapan koordinator harapan program Puskesmas
8.   Koordinator program membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan harapan
pelanggan,
9.  Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam
menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan,
10. Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang
telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu,
11. Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang hasil
bahasan harapan program Puskesmas
12. Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan
koordinator program Puskesmas Sukamaju.
C. Pengumpulan informasi melalui Survey
1.         Pelaksana program menyiapkan kuesioner :
a.         Kuesioner dengan pertanyaan tertutup
b.        Kuesioner dengan pertanyaan terbuka mengenai kebutuhan dan harapan
program Puskesmas
2.         Pelaksana program menentukan besarnya sampel
3.         Pelaksana program menentukan metode pengambilan sampel dengan cara cross
sectional, secara acak
4.         Pelaksana program menentukan jadwal dan waktu survei
5.         Pelaksana program melakukan survei sesuai jadwal
6.   Survei dilakukan kepada sasaran program, dengan petugas survei  berada
didekatnya. Petugas meminta pelanggan mengisi kuesioner, bila ada pertanyaan
kuisioner yang kurang jelas  bisa ditanyakan kepada petugas survei

18
7.    Pelaksana program mengecek isian kuisioner apabila belum lengkap meminta
pelanggan untuk melengkapi.

8.  Pelaksana program melakukan analisis hasil survei dan melaporkan kepada


penanggungjawab program dan koordinator program
9.  Koordinator program, penanggungjawab program dan pelaksana program
membahas hasil survey tentang harapan program Puskesmas
10. Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam
menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan,
11.     Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas
yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu,
12.     Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang
hasil bahasan harapan program Puskesmas
13.     Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan
koordinator program Puskesmas Sukamaju
D.  Pengumpulan informasi melalui Musyawarah Masyarakat
1.      Petugas menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
2.      Petugas mendampingi masyarakat untuk :
a.       mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat
b.      mengidentifikasi potensi masyarakat
c.       membahas dan melengkapi urutan prioritas masalah
d.      membahas dan melengkapi potensi penyelesaian masalah
e.       merumuskan cara penanggulangan masalah sesuai potensi
f.       menetapkan rencana kegiatan penanggulangan masalah
3.   Petugas mencatat hasil musyawarah dan melaporkan ke Penanggungjawab
program dan koordinator program,
4. Koordinator program, penanggungjawab program dan pelaksana program
membahas hasil musyawarah masyarakat tentang harapan program Puskesmas
5. Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam
menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan,
6.   Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang
telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu,
7.   Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang hasil
bahasan harapan program Puskesmas
8.  Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan
koordinator program Puskesmas Sukamaju.
V.  CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1.      Kotak Saran
2.      Survey  kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program
3.      Secara Langsung : tatap muka, sms, telepon
4.      Musyawarah Masyarakat

Ditetapkan di : Rumbia
Pada Tanggal : 11 April 2016

Kepala Puskesmas Rumbia


Kabupaten Bombana

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

19

Anda mungkin juga menyukai