Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

HASIL OBSERVASI LABORATORIUM IPA DI SMAS MUHAMMADIYAH 2


PONTIANAK

Dosen Pengampu : Dr. Masriani, M.Si., Apt.

Disusun Oleh :

Dian Eka Safitri (F1061211004)

Hanif Qushayyi (F1061211010)

Hesti Dwi Utami (F1061211008)

Vonny Yolanda (F1061211034)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan Rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Observasi
Laboratorium IPA di SMAS MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK ini sebagai tugas Mata
Kuliah Manajemen Laboratorium.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu Menyusun, baik dalam pelaksanaan observasi maupun
penyusunan laporan ini, diantaranya :

1. Ibu Dr. Masriani, M.Si., Apt. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen
Laboratorium.
2. Ibu Ratih, S.Pd selaku kepala laboratorium sekaligus laboran di SMAS
MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK
3. Kepada tema-teman kelompok 1 yang telah membantu menyusun laporan
observasi laboratorium ini.

Kami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun, tentunya sebagao manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bagian referensi berbagai pihak mengenai
manajemen laboratorium IPA. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak akan
sangat berarti dalam penyempurnaan laporan.

Pontianak, 02 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………..

Daftar Isi…………………………………………………………………………...

Daftar Gambar……………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Tujuan Observasi………………………………………………………….
C. Manfaat Observasi………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….

A. Tata Ruang dan Tata Letak ……………………………………………………


B. Alat yang Baik dan Terkalibrasi…………………………………………...
C. Infrastruktur………………………………………………………………..
D. Administrasi……………………………………………………………….
E. Organisasi……………………………………………………………………………..
F. Fasilitas dan Pendanaan………………………………………………………………..
G. Inventaris dan Keamanan………………………………………………………………
H. Pengamanan Laboratorium……………………………………………………………..
I. Disiplin dan Keterampilan SDM………………………………………………………
J. Peraturan Umum………………………………………………………………………
K. Penanganan Masalah Umum…………………………………………………………
L. Jenis-Jenis Pekerjaan atau Layanan……………………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….

A. Perbandingan……………………………………………………………………………
B. Kesimpulan……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang harus dimiliki oleh
sekolahan dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar. Karena dengan adanya
laboratorium mampu menunjang keberhasilan pembelajaran, baik pada pendidikan
menengah maupun pendidikan tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24
Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana menyatakan bahwa salah satu sarana
yang dibutuhkan dan harus dimiliki oleh setiap satuan pendidikan untuk mendukung
keberhasilan kegitan pengamatan dan percobaan yaitu tersedianya laboratorium.
Laboratorium merupakan ruangan baik tertutup maupun terbuka yang
dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
fungsi-fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam
pemanfaatan laboratorium berjalan dengan baik, maka laboratorium tersebut harus
dikelola dengan baik, dan pengelolaan laboratorium yang baik harus didukung dengan
manajemen laboratorium yang baik juga (Tone, 2017). Semakin bagus pelaksanaan
manajemen laboratorium semakin meningkat juga kompetensi dari sumber daya
manusia yang ada. Namun pada kenyataanya, masih terdapat sekolahan yang sudah
memiliki laboratorium tetapi dalam segi manajemennya masih banyak yang masih
belum maksimal. Untuk itu diperlukan kegiatan atau pelatihan bagi guru, laboran dan
kepala laboratorium guna meningkatkan kompetensi dalam memanajemen
laboratorium (Adriani, 2016).
Manajemen laboratorium merupakan suatu usaha untuk mengelola
laboratorium agar memiliki tatakelola yang baik. Pengelolaan laboratorium dapat
dikelola dengan baik, sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan
satu dengan yang lainya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf
professional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak
didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu,
manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan laboratorium. Suatu manajemen laboratorium yang baik memiiki system
organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas
yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi laboratorium yang baik pula (Sari,
2013).
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu
pengamatan dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku
obyek sasaraan (Abdurrahmat, 2006).
B. Tujuan Observasi
Tujuan dilakukannya kegiatan observasi laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tata ruang Laboratirum IPA di SMAS Muhammadiyah 2
Pontianak
2. Untuk mengetahui alat yang baik dan terkalibrasi di Laboratirum IPA di SMAS
Muhammadiyah 2 Pontianak
3. Untuk mengetahui infrastruktur di Laboratirum IPA di SMAS Muhammadiyah 2
Pontianak
4. Untuk mengetahui administrasi di Laboratirum IPA di SMAS Muhammadiyah 2
Pontianak
5. Untuk mengetahui organisasi di Laboratirum IPA di SMAS Muhammadiyah 2
Pontianak
6. Untuk mengetahui fasilitasas pendanaan di Laboratirum IPA di SMAS
Muhammadiyah 2 Pontianak
7. Untuk mengetahui inventaris dan keamanan di Laboratirum IPA di SMAS
Muhammadiyah 2 Pontianak
8. Untuk mengetahui pengamanan di Laboratirum IPA di SMAS Muhammadiyah 2
Pontianak
9. Untuk mengetahui disiplin dan keterampilan SDM di Laboratirum IPA di SMAS
Muhammadiyah 2 Pontianak
10. Untuk mengetahui peraturan umum di Laboratirum IPA di SMAS Muhammadiyah
2 Pontianak
11. Untuk mengetahui penanganan masalah umum di Laboratirum IPA di SMAS
Muhammadiyah 2 Pontianak
12. Untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan atau layanan di Laboratirum IPA di
SMAS Muhammadiyah 2 Pontianak
C. Manfaat Observasi
Laporan observasi laboratorium ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang positif kepada mahasiswa/I agar lebih memahami bagaimana pengelolaan
laboratorium yang baik.
BAB II

PEMBAHASAN

Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang harus dimiliki oleh
sekolahan dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar. Karena dengan adanya
laboratorium mampu menunjang keberhasilan pembelajaran, baik pada pendidikan
menengah maupun pendidikan tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24
Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana menyatakan bahwa salah satu sarana
yang dibutuhkan dan harus dimiliki oleh setiap satuan pendidikan untuk mendukung
keberhasilan kegitan pengamatan dan percobaan yaitu tersedianya laboratorium.
A. Tata Ruang dan Tata Letak

Tata letak dan tata ruang laboratorium ini sudah memiliki standart kerena didalam
ruangan laboratorium ini sudah terdapat ruang penyimpanan alat sesuai dengan
ukuran disimpan dilemari kaca dan bahan disimpan sesuai dengan abjad dilemari
kayu. Namun, didalam ruangan laboratorium ini masih banyak kekurangan mulai dari
tidak adanya ruang persiapan dan penataan alat dan bahan masih kurang rapi
walaupun sudah sesuai dengan abjad dan ukuran. Pada saat pratikan masuk
seharusnya praktikan melakukan persiapan diruang persiapan dan terhubung tidak
adanya ruang persiapan maka pratikum melakukan persiapan didepan pintu masuk
atau didalam laboratium itu sangat mengganggu para siswa yang lain jika lewat.
Untuk kapasitas ruangan sesuai dengan standar karena dalam kegiatan praktikum
ruangan yang memiliki ukuran lebar 24 cm x panjang 33 cm atau lebar 0,24 m x 0,33
= 0,0792 m2 , diisi oleh 40 praktikan. Cara kami untuk mengetahui ukuran
laboratorium dengan cara menghitung ubin porselen.

Dalam suatu proses pengelolaan laboratoium agar dapat berjalan dengan baik maka
harus ada perangkat manajemen laboratorium yang menjaga keberlangsungan fungsi
dari laboatorium tersebut antara lain yaitu :

1. Sarana dan prasarana laboratorium


2. Peralatan laboratorium
3. Bahan laboratorium
4. Organisasi laboratorium
5. Sumber daya manusia laboratorium
6. Peraturan laboratorium
7. Fasilitas anggaran
8. Audit laboratorium dan umpan balik pelanggan
9. Kesehatan dan keselamatan kerja
10. Administrasian laboratorium (Noer, Zikri. 2021)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan di laboratorium
IPA SMAN 2 MUHAMADDIYAH PONTIANAK pengelolaan laboratorium sudah
dapat dikatakan baik karena sudah mencakup beberapa pengelolaan laboratorium
yang ada seperti sarana prasarananya, bahan dan alat laboratoriumnya, peraturan
laboratorium, fasilitas umum, tata tertib ditempel dan pengadministrasian
laboratorium. di laboratorium IPA SMAN 2 MUHAMADDIYAH PONTIANAK
tidak adanya ditempel tanda bahaya dilaboratorium dan tidak adanya lemari asam
dikarenakan menggunakan bahan yang memiliki kosentrasi yang rendah.

B. Alat yang Baik dan Terkalibrasi


Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap
petugas laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut.
Setiap alat yang dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi siap pakai, bersih,
berfungsi dengan baik, dan terkalibrasi. Peralatan yang ada juga harus disertai dengan
buku petunjuk pengoperasian. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan,
dimana buku manual merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya
Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada ditempat, karena setiap
kali peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat tersebut tidak berfungsi dengan
baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada tempat
tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan. Peralatan digunakan untuk melakukan
suatu kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan masyarat atau studi tertentu. Karena
itu, alat-alat ini harus selalu siap pakai, agar sewaktu waktu dapat digunakan.
Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaanya
dan setelah digunakan harus segera dibersihkan kembali dan disusun seperti
semula.Semua peralatan sebaiknya diberi penutup, misalnya plastik transparan,
terutama bagi alat-alat yang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya
akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak lat yang bersangkutan.
Berdasarkan observasi yang kami di SMAN 2 MUHAMADDIYAH
PONTIANAK baik dikarenakan teknisi laboratorium berada ditempat untuk setiap
kali pengoperasiaan alat tersebut berfungsi dengan baik. Peralatan disimpan atau
disusun secara teratur dimana disimpan dilemari kaca yang sudah disediakan.
Peralatan tersebut dapat digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan dan
praktikum karena bahan yang digunakan kosentrasi rendah saja. Saat setelag
melakukan praktikum maka praktikan agar membersihkan kembali alat yang telah
digunakan dan disusun seperti semula.
C. Infrastruktur
Tata ruangan yang ada dilaboratorium saat mulai perencanaan atau saat
dibangun. Pada sman 2 muhamaddiyah memiliki pintu masuk, yang berdekatan
dengan ruang penyiapan alat, pintu keluar dekat arah wastafel. pada sman 2
muhamaddiyah tidak memiliki pintu darurat, pada ruangan peralatan tersebut
bergabung dengan berkas-berkas dikarenakan belum meliki Gudang maka disimpan
situ terlebih dahulu dan juga ruangan persiapan tidak ada maka siswa bisa memakai
dilab atau tempat peraralat.pada laboratorium ini dimana tidak memiliki tempat staff
didalam ruangan tersebut dan juga laboratorium ini biasanya digunakan untuk
melakukan rapar, seminar, pertemuan tamu atau kegiatan lainnya. Pada laboratorium
tidak memiliki loker tempat penyimpanan tas maka tas disimpan didalam kelas saja,
pada laboratoriumtidak memiliki jendela tetapi fentilasi dan juga tidak adanya tempat
keselamatan kerja. Pada laboratorium ini tidak memiliki AC tetapi laboratorium ini
memiliki 3 kipas.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di laboratorium IPA SMAN 2
MUHAMADDIYAH PONTIANAK kurang baik dikarekan ruangan kerja dan
ruangan praktikum menjadi satu dan juga laboratorium ini biasanya digunakan untuk
melakukan rapar, seminar, pertemuan tamu atau kegiatan lainnya. Tidak memiliki
loker tas dan juga ruang peralatan digabung dengan berkas-berkas dikarekan gudang
belum ada dan juga tidak memiliki ruangan persiapan.
D. Administrasi
Pengadministrasian laboratorium merupakan suatu prosespencatatan ataupun
inventarisasi fasilitas dan aktivitas yang ada dilaboratorium, pengadministrasian yang
tepat semua fasilitas serta aktifitas yang ada dilaboratorium akan menciptakan kegiatn
laboratorium lebih terorganisir dengan sistematis, dimana pengadministrasian ini
bertujuan untuk dapat mendokumentasikan kegiatan, alat dan bahan yang ada
dilaboratorium. Pengadministrasian yang baik akan sangat membantu dalam proses
pengadministrasian yang akan membantu dalam membuat rencana pengadaan alat
atau bahan, dapat mengendalikan efisiensi penggunaan anggaran, memplancar
pelaksanaan dalam kegiatan, menyajikan laporan yang objektif serta dapat
mempermudah pengawasan dan melindungi kekayaan laboratorium. Pelatihan dan
pengembangan guru dimana menyediakan pelatihan dan Pendidikan tambahan kepada
guru atau personel laboratorium untuk meningkatan keterampilan dan pengetahuan
dalam mengelola laboratorium dimana sekolah SMAN 2 MUHAMADDIYAH
PONTIANAK ini tidak adanya mengikuti pelatihan dikarenakan sekolah tersebut
memakai kosentrasi yang rendah sehingga tidak terlalu berbahaya.
Administrasi memiliki beberapa tujuan diantaranya
1. Daftar alat dan bahan : pada sman 2 muhamaddiyah bon alat dan bahan sehingga
alat yang pecah maka siswa tersebut wajib untuk mengantikannya
2. Jadwal penggunaan laboratorium : pada sman 2 muhamaddiyah ini sudah
memiliki jadwal praktikum sesuai dengan hari yang akan dilakukan praktikum
agar tidak mengalami bentrokan saat memakai labatorium.
3. Pengendaan dan pembelian bahan : pada sman 2 muhamaddiyah sumber
pendanaan dari dana bos untuk membeli peralatan yang akan di butuhkab atau
yang diperlukan laboratorium dan pembelian bahan dilakukan saat persedian nya
habis jika persedian bahannya habis maka sekolah tersebut akan membeli bahan
tersebut.
4. Prosedur keselamatan : pada sman 2 muhamaddiyah tidak ada prosedur
keselamatan dikarenakan memiliki kosentrasi yang rendah dimana pintu dimiliki 2
pintu dimana pintu masuk dan keluar dan tidak memiliki pintu darurat pada saat
mengalami suatu insiden maka siswa keluar dari salah satu pintu keluar atau
masuk. Sekolah tersebut memiliki obat P3K saat mengalami luka bakar atau
tergores serpihan kaca. Didalam laboratorium ini tidak memiliki pemamadan
kebakaran dan selimut api.
5. Pengelolaan limbah : pada sman 2 muhamaddiyah saat selesai melakukan
praktkum maka langsung dibuang kewastafel atau di tanah dikarenakan bahan
yang digunakan tidak terlalu bahaya dan juga memiliki kosentrasi yang rendah
pada saat alat pecah maka serpihan kaca dibuang didalam tong sampah bukan
tempat khusus.
E. Organisasi
Pada hasil observasi ini juga dimana akan menjadi suatu komponen dan juga
sebagai perlengkapan yang dimana organisasi ini juga memberika jenis dan jenjang
pada struktur organisasi masing-masing. Berdasarkan hasil observasi kami lakukan
kurang baik dimana di laboratorium IPA SMAN 2 MUHAMADDIYAH
PONTIANAK tidak adanya ditempel kan struktur organisasi laboratorium maka kami
kesulitan untuk melihat siapa saja yang terlibat dilaboratorium. Struktur organisasi
dulu itu ditempel sekarang sudah dilepaskan dikarenakan mau ditempel kembali tetapi
pihak sekolah selalu kelupaan untuk menempelkan kembali.
F. Fasilitas dan Pendanaan
a. Fasilitas
Fasilitas laboratorium yang baik juga harus dilengkapi dengan berbagai
fasilitas agar dapat memudahkan aktivitas pemakaian laboratorium. Fasilitas ini
dibagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Pada fasilitas umum ini yang digunakan
pada semua pemakaian laboratorium seperti penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran
listrik dan gas. Sedangkan untuk fasilitas khusus ini seperti peralatan pembelajaran,
meja siswa, meja guru atau dosen, papan tulis, lemari, kursi, lemari alat dan bahan
dan juga ruang timbang. Berdasarkan hasil observasi di laboratorium IPA SMAS 2
Muhammadiya Pontianak fasilitas umum dan yang terdapat didalam laboratorium
juga sudah dikatakan sangat baik dimana terdapat :

No Nama Jumlah gambar


1. Kotak P3K 1

2. Wastafel 1
3. Kipas 5

4. Ventelasi 10
5. Ruang Alat 1

6. Lemari Alat 3

7. Lemari Bahan 1

8. Papan Tulis 1
9. Tempat Pembuatan 1
Alat Pecah

10. Struktur Oraganisasi 1


11. Tempat Sampah 1
12. Daftar Jadwal 1
13. Jam Dinding 1
14. Kartu Bahan 1
15. Kartu Alat 1
16. Jas Lab 40

17. Instansi Listrik 1


18. Tata Tertib Lab 2

19. Meja Panjang 5

20. Kursi 40
21. Penyimpanan Bahan 1
Sesuai Abjad

b. Pendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa
adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-
sendat, bahkan mungkin tidak dapat beroperasi dengan baik. Dana dapat
diperoleh dar daftar ulang siswa dan dana bos

G. Inventaris dan Keamanan


a. Inventaris
Kegiatan inventaris sangat penting digunakan dalam laboratorium karna dengan
adanya inventaris kita bisa memuat sumber dana yang harus kita peroleh dari
pengeluaran alat dan bahan yang akan kita gunakan.Tapi sayangnya SMAS 2
Muhammadiya Pontianak tidak memiliki buku inventaris sehinggah menyulitkan
nya dalam mengetahui pengeluaran alat dan bahan yang di gunakan.dan sulit nya
bagi mereka mengetahui dana yang akan mereka persiapkan untuk keperkluan
laboratorium.
b. Keamanan
Kemanan dan kelengkapan kerja laboratorium IPA meliputi keamanan pada saat
praktikum dengan mematuhi tata tertib yang sudah ditempelkan. Pada saat
pratikum pratikan menggunakan jas lab yang sudah disediakan oleh sekolah agar
larutan tidak mengenai baju. Didalam ruangan laboratorium terdapat kotak obat
P3K yang akan digunakan saat terjadi kecelakaan ringan pada saat pratikum, tidak
ada alat pemadam kebakaran, juga tidak memiliki selimut perlingan saat
mengalami kebakaran dan pintu darurat nya juga tidak ada bisa keluar pintu
masuk dan pintu keluar. Untuk keamanan tas dan barang pratikan tidak ada
dikarekan pada saat pratikum praktikan tidak membawa tas, tas di simpan didalam
kelas dikarenakan pada saat pratikum selesai maka pratikan kembali lagi kekelas
masing-masing.
H. Pengamanan Laboratorium
Pada dasarnya hal hal yang perlu di perhatikan dalam pengamanan laboratorium
antara lain:
a. Tanggung Jawab
Penanggung jawab laboratorium baik itu laboran maupun anggota
laboratorium dan siswa wajib bertanggung jawab atas laboratorium.Dan pada
saat siswa melakukan pratikum wajib didampingi oleh laboran atau guru mata
pelajaran tersebut guna untuk mengawas dan membimbing praktikan untuk
menghindari segala sesuatu yang tidak di inginkan
b. Kerapian
Semua Penanggung jawa laboratorium baik itu laboran maupun anggota
laboratorium dan siswa wajib menjaga kerapian laboratorium.Baik itu dari segi
kebersihan ruangan baik itu lantai maupun kursi dan meja yang ada di
laboratorium dan juga lemari alat dan bahan yang tersusun harus rapi guna
menghindari pecahnya alat dan tumpah nya bahan.
I. Disiplin dan Keterampilan
a. Disiplin
Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada seluruh
pengguna laboratorium (mahasiswa, asisten, laboran/teknisi) agar terwujud
efisiensi kerja yang tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola
kebiasaan dan perilaku dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu setiap
pengguna laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan fungsinya.
Sesama pengguna laboratorium harus ada kerjasama yang baik, sehingga
setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama.
b. Keterampilan
Pengelola laboratorium harus meningkatkan keterampilan semua tenaga
laboran/teknisi. Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui
pendidikan tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan
(workshop) maupun magang di tempat lain.
J. Peraturan Umum
Beberapa peraturan umum untuk menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di
laboratorium, dirangkum sebagai berikut:
a. Dilarang makan/minum di dalam laboratorium
b. Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya seperti:
(1) Kontaminasi melalui tangan
(2) Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar
(3) Uap/gas beracun, akan terhisap melalui pernafasan
c. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi
d. Jangan panik menghadapi bahaya kebakaran, gempa, dan sebagainya.
e. Dilarang mencoba peralatan laboratorium tanpa diketahui cara penggunaannya.
Sebaiknya tanyakan pada orang yang kompeten.
f. Diharuskan menulis label yang lengkap, terutama pada bahan-bahan kimia.
g. Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut segala bentuk pipet. Semua alat pipet
harus menggunakan bola karet pengisap (pipet - pump).
h. Diharuskan memakai baju laboratorium, dan juga sarung tangan dan gogles,
terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia yang berbahaya.
K. Penanganan Masalah Umum
a. Mencampur zat-zat kimia Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sifat
reaksinya. Jika belum tahu segera tanyakan pada orang yang kompeten.
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui Demi keamanan laboratorium,
berkonsultasilah sebelum menggunakan zat-zat kimia baru atau yang kurang
diketahui. Semua zat-zat kimia dapat menimbulkan resiko yang tidak dikehendaki.
c. Membuang material-material yang berbahaya Sebelum membuang material-
material yang berbahaya harus diketahui resiko yang mungkin terjadi. Karena itu
pastikan bahwa cara membuangnya tidak menimbulkan bahaya. Jika tidak tahu
tanyakan pada orang yang kompeten. Demikian juga terhadap air buangan dari
laboratorium.
d. Tumpahan Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan dengan
CaC03 atau soda abu, dan untuk basa dengan air dan dinetralisir dengan asam
encer
L. Jenis-Jenis Pekerjaan atau Layanan
Berbagai pekerjaan laboratorium seperti praktek, penelitian, dan layanan umum,
harus didiskusikan sebelumnya dengan Kepala Laboratorium. Setelah itu dilanjutkan
dengan cara pelaksanaannya. Pemahaman jenis pekerjaan di laboratorium diperlukan
untuk:
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan-bahan kimia, air, listrik, gas dan alat-
alat laboratorium.
b. Meningkatkan efisiensi biaya (operasional cost).
c. Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu, baik dari pengguna maupun pengelola
laboratorium
d. Meningkatkan kualitas dan ketrampilan pengelola laboratorium dan laboran.
e. Baik pengelola laboratorium dan laboran/teknisi harus dapat bekerja sama dengan
baik sebagai satu Team-Work. ”Bekerja dengan satu team, jauh lebih baik dari pada
bekerja secara sendiri/mandiri”
f. Meningkatkan pendapatan (income) dari laboratorium yang bersangkutan.
BAB III

PENUTUP

A. Perbandingan
B. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat, Fathoni. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.


Jakarta:PT Rineka Cipta
Adriani, N. 2016. Analisis Manajemen Laboratorium Kimia Sma Negeri di Kota
Tanjungpinang Guna Meningkatkan Kompetensi Guru dan Peserta Didik. Jurnal
Zarah. Vol 4 No. 1 Hal: 1-8
Sari, A. R. 2013. Manajemen Laboratorium. Makalah yang disampaikan dalam Workshop ;
“How to be a Good Laboratory With a Profesional Management” di SMK N 1 Depok
Sleman. Tanggal 19 Juli 2013
Sari, N. 2014. Analisis Manajemen Laboratorium Biologi Beberapa SMA Swasta di Kota
Jambi. Skripsi FKIP Universitas Jambi
Tone, K. 2017. Sistem Pengelolaan Manajemen Laboratorium Komputer Jurusan Sistem
Informasi UIN Alauddin Makassar. Jurnal Instek Vol. 2 No. 2 Halaman: 121-129
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai