PENULIS:
NAMA UNIT KERJA
Maharani Tri Puspitasari, S.Kep.,Ns.,MM Kepala Laboratorium
Erni Setyorini, S.KM., M.M Staff Laboratorium
Rizka Firdausi Nuzula, S.Tr.Keb., M.Keb Staff Laboratorium
Rivionita Citra Dewayani, S.Kep.Ns Staff Laboratorium
David .A, S.Kep.,Ns Staff Laboratorium
Puji Lestari, SST Staff Laboratorium
Siti Nur Cholisoh, Amd.AK Staff Laboratorium
Ringga, Amd.AK Staff Laboratorium
Sofa Marwa, Amd.AK Staff Laboratorium
Wildan Nur, Amd.AK Staff Laboratorium
PENELAAH:
NAMA UNIT KERJA
Dr. Lusiana Meinawati, SST.,M.Kes Wakil Rektor I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
izin dan kemampuan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan Pengelolaan
dan Pemanfaatan Laboratorium Klinik ITSKes ICME Jombang.
Panduan ini terdiri atas sebelas bab. Bab I Pendahuluan, Bab II Pengelolaan Laboratorium,
Bab III layanan laboratorium. Bab IV Fungsi, Operasi dan Pemanfaatan Laboratorium, Bab
IV Perawatan dan Perbaikan Alat Laboratorium, Bab V Perawatan dan Perbaikan Alat Klinik,
Bab VI Sistem Manajemen Informasi, Bab VII Evaluasi Pemanfaatan Laboratorium, Bab VIII
Tugas dan Fungsi Birokrasi dalam Penggunaan Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium, Bab IX Standart Minimum Laboratorium Keperawatan, Bab X Standart
Minimum Laboratorium Kebidanan dan XI Penutup.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih memiliki kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam isi maupun sistematikanya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan panduan ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga panduan ini
dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penyelenggara Laboratorium Klinik ITSKes
ICME Jombang .
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Tujuan..................................................................................................................
C. Sasaran................................................................................................................
D. Dasar Hukum......................................................................................................
E. Keterkaitan antara Kegiatan Laboratorium dengan Kurikulum KKNI...............
F. Penguatan Pendidikan Karakter Dan Literasi Melalui Kegiatan
Laboratorium.......................................................................................................
BAB II PENGELOLAAN LABORATORIUM...................................................................
A. Dasar-dasar Pengelolaan Laboratorium..............................................................
B. Desain Laboratorium.........................................................................................
C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja....................................................................
D. Sanitasi Lingkungan dan Penanganan Limbah.................................................
BAB III LAYANAN LABORATORIUM
A. Jenis – Jenis Layanan
B. Prosedur Pemberian Layanan
BAB IV FUNGSI, OPERASI DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM.....................
Manfaat dan Fungsi Laboratorium.........................................................................
BAB V PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT KLINIK...........................................
Pengertian Jenis dan Objek Perawatan dan Perbaikan Alat klinik........................
BAB VI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI
A. Tujuan Sistem Manajemen Informasi..............................................................
B. Fungsi Sistem Informasi Laboratorium............................................................
C. Manfaat Fungsi Sistem Informasi.....................................................................
D. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Sistem Manajemen Informasi
BAB VII EVALUASI PEMANFAATAN LABORATORIUM
A. Monitoring Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium................................
B. Evaluasi Hasil Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium............................
C. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan.........................................
BAB VIII TUGAS DAN FUNGSI DALAM PENGGUNAAN PEDOMAN
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM..................... ..
BAB IX STANDAR MINIMUM LABORATORIUM KEPERAWATAN.......................
BAB X STANDAR MINIMUM LABORATORIUM KEBIDANAN.............................
BAB XI PENUTUP..............................................................................................................
REFERENSI.............................................................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium ini bertujuan untuk:
1. Menjadi acuan operasional bagi Pengelola Laboratorium dalam mengelola dan
memanfaatkan Laboratorium secara optimal.
2. Menjadi acuan operasional bagi dosen dalam memanfaatkan laboratorium sebagai
sarana dan prasarana pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai
dengan Kurikulum KKNI.
C. Sasaran
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium ini digunakan dalam rangka
mengembangkan keterampilan yang sesuai kurikulum KKNI oleh:
1. Pengelola Laboratorium (Kepala Laboratorium, Laboran, dan Teknisi);
2. Dosen; dan
3. Kepala Program Studi
4. Mahasiswa
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Indonesia
2. Undang-Undang RI no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang RI no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Undang-undang RI no. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah RI no. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Peraturan Persiden No.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 73 tahun 2013 tentang
Juklak Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa.
12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum
Inti Pendidikan Tinggi.
13. Keputusan Dirjen Dikti RI no.43/dikti/kep/2006 tentang rambu rambu
pelaksanaan kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi.
E. Keterkaitan antara Kegiatan Laboratorium dengan Kurikulum KKNI
Dalam Kurikulum KKNI, laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan
belajar mengajar khususnya pada pembelajaran dari masing – masing program studi. Hal
ini dikarenakan mahasiswa tidak hanya sekedar mendengarkan keterangan dosen dari
pembelajaran yang telah diberikan, tetapi harus melakukan kegiatan sendiri untuk
mencari keterangan lebih lanjut tentang ilmu yang dipelajarinya melalui pendekatan.
Dengan adanya laboratorium, maka diharapkan proses pembelajaran yang menggunakan
tahapan kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan dapat
dilaksanakan seoptimal mungkin.
Dari sisi ini tampak betapa penting peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai
tujuan pendidikan dalam Kurikulum KKNI. Setidaknya ada 4 alasan yang menguatkan
peran laboratorium dalam pembelajaran sesuai dengan Kurikulum KKNI, antara lain:
1. Praktikum membangkitkan motivasi belajar mahasiswa. Dalam praktikum,
mahasiswa dapat belajar dengan melibatkan hampir seluruh indra dalam
pengamatan dan percobaan yang dilakukan sehingga mempengaruhi motivasinya.
Mahasiswa yang termotivasi untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam
mempelajari teori, konsep dan sikap ilmiah sesuai dengan karakteristik mata kuliah
sesuai dengan pendekatan. Melalui kegiatan laboratorium, mahasiswa diberi
kesempatan untuk memenuhi dorongan sikap disiplin, kecermatan, tanggung jawab,
rasa ingin tahu dan ingin bisa.
2. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar dalam melakukan eksperimen.
Kegiatan eksperimen merupakan aktivitas yang banyak dilakukan oleh ilmuwan
dalam penemuannya. Untuk melakukan eksperimen diperlukan beberapa
keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, membandingkan,
memanipulasi peralatan laboratorium, dan keterampilan ilmiah lainnya. Dengan
adanya kegiatan praktikum di laboratorium akan melatih mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan bereksperimen dengan melatih kemampuan mereka
dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur
yang sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman,
merancang, melakukan dan menginterpretasikan eksperimen dan sekaligus
mengkomunikasikannya.
3. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan pendekatan sesuai dengan
Kurikulum KKNI. Pembelajaran sebaiknya dilaksanakan melalui pendekatan untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah
(Rustaman, 2003).
4. Praktikum menunjang penjelasan yang lebih realistik dari materi pembelajaran.
Praktikum memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menemukan teori,
konsep dan membuktikan teori atau konsep ilmiah tersebut. Selain itu praktikum
dalam pembelajaran dapat membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip ilmiah yang
tadinya abstrak menjadi lebih kongkrit. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan
bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman mahasiswa terhadap materi
pembelajaran.
Selanjutnya secara lebih rinci dapat dijelaskan bahwa, laboratorium berperan
penting dalam kegiatan pembelajaran yakni dengan menumbuhkan dan mengembangkan
aspek-aspek antara lain: (1) keterampilan dalam pengamatan, pengukuran, dan
pengumpulan data, (2) kemampuan menyusun data dan menganalisis serta menafsirkan
hasil pengamatan, (3) kemampuan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil
eksperimen, mengembangkan model dan menyusun teori, (4) kemampuan
mengomunikasikan secara jelas dan lengkap hasil-hasil percobaan, (5) keterampilan
merancang percobaan, urutan kerja, dan pelaksanaannya, (6) keterampilan dalam
memilih dan mempersiapkan peralatan dan bahan untuk percobaan, (7) keterampilan
dalam menggunakan peralatan dan bahan, (8) kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan
tata tertib demi keselamatan kerja.
F. Penguatan Pendidikan Karakter Dan Literasi Melalui Kegiatan Laboratorium
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,
mengamanahkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi mahasiswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Di samping penguatan pendidikan karakter, kegiatan laboratorium juga sangat
relevan digunakan untuk menguatkan literasi mahasiswa karena banyak aktivitas yang
membutuhkan kemampuan berbasis penguasaan dan pemahaman referensi seperti
membaca atau membuat grafik, menyusun dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel
dan narasi, membandingkan hasil paraktikum dengan referensi, menyimpulkan hasil
percobaan dan kegiatan lainnnya. Literasi menjadi sarana mahasiswa dalam mengenal,
memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya melalui praktikum. Literasi juga
terkait dengan kehidupan mahasiswa, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya
BAB II
PENGELOLAAN LABORATORIUM KLINIK
Daftar Peralatan
Alat Kayu
b. Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat dan bahan
pembuat alat
1) Pengelompokan alat–alat Keperawatan dan Kebidanan seperti: pantom peraga,
tensimeter, dll
2) Pengelompokan alat-alat Kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti: logam, kaca, porselen, plastik, dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke
dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
c. Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal–hal di atas, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan lampu
yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah
tumbuhnya jamur.
2) Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
3) Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan, dan
beaker glass.
4) Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya
tidak melebihi tinggi bahu.
5) Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat
kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan
ventilasi yang baik.
6) AC harus terus menyala untuk menjaga kondisi alat peraga pantom agar tetap
baik
4. Menjaga Keselamatan Bahan
2) 1 Kursi 1
Memindahkan roda : 10
pasien dari berkunci
Tempat Tidur 2 Selimut 1
ke kursi roda :5
3)
Memindahkan
pasien dari
Tempat Tidur
ke Tempat
Tidur lain
4) Mengatur 1 Tempat 1
posisi pasien: tidur 2/3 : 10
angkle
2 Bantal 1
:5
3 Footboar 1
d :5
5) Melatih 1 Mitela 1 Sarung
berjalan :5 tangan
dengan alat bersih (bila
bantu dibutuhkan)
No Capaian Pembelajaran Bahan Nama Alat Rasio Bahan Habis
Kajian Alat dan Pakai
Pengetahu Keterampil Peserta Jenis Jml
an an Khusus Didik
2 Goniomet 1:5
ri
3 Kruk 1:5
(Crutches
)
dengan
ujung
berlapis
karet
4 Walker 1:5
5 Tripod 1:5
6 Kaki 1:5
empat
7 Sabuk
(Gait
belt)
6) 1 Baskom 1:5 Sabun 90
Memandikan besar* mandi buah
pasien di 2 Handuk 1:5 Handscoon
atas Tempat besar* 90 pasang
tidur 3 Keranjan 1:5
g pakaian
kotor
Standar
4 Pakaian / 1:5
piama
5 Sampiran 1:5
/pembat
as
ruangan*
6 Selimut 1:5
mandi
7 Tempat 1:5
sabun
mandi
8 Waslap 1:5
9 Bengkok 1:5
10 Cermin 1:5
11 Standar 1:5
Baskom
Double
12 Phantom 1:5
Multiguna
Model
manusia
multiguna
(mandi,
kateter,
colostom
y
care,
injeksi)
No Capaian Pembelajaran Bahan Kajian Nama Alat Rasio Alat Bahan Habis Pakai
Pengetahuan Keterampilan dan Jenis Jml
Khusus Peserta
Didik
3) Backrub
4) Mencuci
tangan aseptic
dan antiseptic
5)
Menggunakan
alat pelindung
diri : barak
scort, sarung
tangan,
penutup
kepala,dll
B. Laboratorium Kelompok Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah
No Capaian Pembelajaran Bahan Kajian Nama Alat Rasio Bahan Habis
Alat Pakai
Pengetahuan Keterampilan dan Jenis Jml
Khusus Peserta
Didik
1 Menguasai Mampu Gangguan
teknik, memberikan kebutuhan
prinsip, dan asuhan oksigen akibat
prosedur keperawatan patologis
pelaksanaan kepada sistem
asuhan/ individu, pernafasan dan
praktek keluarga, dan cardiovaskuler:
keperawatan kelompok baik a. Pengkajian 1 Tensimeter 1 Alkohol 450 ml
yang sehat, sakit, fisik gangguan :5
dilakukan dan kegawat- oksigenasi 2 Stetoskop 1 Tisu 180 buah
secara daruratan :5
mandiri atau dengan 3 Termometer 1 Kasa 450 buah
berkelompok. memperhatikan (digital, :5 kecil
aspek bio, aksial, rectal,
psiko, sosial oral)
kultural, dan
spiritual yang 4 Tongue spatel 1 Kapas 360 buah
menjamin dewasa :5 bulat
keselamatan
klien (patient 5 Penlight 1 Lidi kapas 450 buah
safety), sesuai (senter :5
standar asuhan kecil)
keperawatan 6 Bak 1
dan instrument :5
berdasarkan (sedang)
perencanaan 7 Spekulum 1
keperawatan hidung :5
yang telah 8 Penggaris 3 1
tersedia buah :5
9 Baki dan 1
pengalasnya :5
10 Auscultation 1
Trainer and : 10
Smartscope
11 Model Paru- 1
paru :5
12 Kom sedang 1
:5
13 Kom kecil 1
tertutup :5
b. Perekaman 1 Mesin EKG 1 Jelly 90 buah
EKG : 10
2 Kom sedang 1 Kasa 360 buah
:5
Tissue 1 : 10
Kertas 90 buah
EKG
No Capaian Baha Nama Rasi Bahan Habis
Pembelajaran n Kajian Alat o Alat Pakai
Pen Keterampila dan Jenis Jml
getahuan n Khusus Peserta
Didik
c. 1 Tourniquet 1 Sarung
Pengambilan :5 tangan
specimen bersih
darah : vena 2 Tabung darah 1 Plester
dan arteri :5
label
Spuit 3 ml
Alcohol
swab
Biohazard
bag
d. Tabung 1 Simple
Memberikan oksigen : 10 mask
oksigen simple lengkap
mask
e. Melakukan
Postural
drainage
f. Melakukan 1 Nebulizer 1 Inhaler
inhalasi : 10 dosis
(nebulizer) sesuai
program
2 Tabung 1 NaCl 90 lb
oksigen : 10
lengkap
3 Stetoskop 1 Bisolvon 225 ml
:5
4 Alat Apacer 1:5 Selang 1:5
(aerochamber) oksigen
Tissu 90 buah
Simple 1:5
masker
oksigen
Ventolin 90 buah
Aquadest 450 ml
Jarum 1:5
suntik 5
ml
Tissue 1:5
g. Melakukan 1 Mesin suction 1 Selang 90 buah
penghisapan : 25 suction
lender 2 Selang 1 Sarung 90 ps
(Suctioning) penghubung :5 tangan
orofaringeal dan konektor
dan Y
nasofaringeal 3 Kom atau 1 Savlon 225 ml
mangkuk :5
4 Handuk kecil 1 Masker 1:5
:5
5 Bengkok 1
:5
No Capaian Baha Nama Rasi Bahan Habis
Pembelajaran n Kajian Alat o Alat Pakai
Pen Keterampila dan Jenis Jml
getahuan n Khusus Peserta
Didik
6 Sampiran 1
:5
h. Memasang 1 Perlak dan 1 Sarung 1:5
dan memonitor pengalas :5 tangan
transfusi darah 2 Alat 1 Blood 1:5
penghangat :5 Bag
darah (Blood (Kantong
Warmer) darah)
3 Penunjuk
waktu
i. 1 Perlak dan 1 Infus set 90 buah
Pemasangan pengalasnya :5
infus 2 Tourniquet 1 Cairan 90 lb
:5 infus
3 Bengkok 1 Abocath 90 buah
:5
4 Gunting 1 Kapas 90 buah
verban/plester :5
5 Bak steril 1 Sarung 90 ps
:5 tangan
6 Jam detik 1 Kassa 180 buah
:5 steril
7 Standar infus 1 Alkohol 225 ml
:5
8 Model lengan 1 Plester 90 buah
(Injection : 20
Arm/Injection
Hand)
Gangguan
kebutuhan
cairan akibat
patologis
sistem
perkemihan
dan
metabolik
endokrin
Tindakan
keperawatan:
a. Pengkajian 1 Tensi meter 1 Tissue 180 buah
fisik gangguan :5
keseimbangan 2 Stetoskop 1 Buku 1:5
cairan dan :5 Catatan
elektrolit 3 Termometer 1
:5
4 Bengkok 1
:5
5 Penggaris 2 1
buah :5
6 Meteran 1
:5
7 Pen light 1
:5
8 Timbangan 1
:5
9 Model jantung 1
:5
No Capaian Pembelajaran Bahan Nama Alat Rasio Bahan Habis Pakai
Pengetahuan Keterampilan Kajian Alat dan Jenis Jml
Khusus Peserta
Didik
10 Model 1:5
Pembuluh
darah
11 Chart 1:5
Jantung
dan
Pembuluh
darah
12 Model 1:5
elektrik
pompa
jantung
13 Kom 1:5
sedang
b. Merawat
infus
c. Merawat 1 Perlak 1:5 Kapas
kateter pengalas
2 Washlap 1:5 Lidi kapas
3 Handuk 1:5 Kassa
4 Bengkok 1:5 Cairan
desinfektan
Sarung
tangan
bersih
Gangguan
kebutuhan
nutrisi akibat
patologis
pencernaan
dan
metabolik
endokrin
No Capaian Pembelajaran Bahan Kajian Nama Alat Rasio Bahan Habis
Alat Pakai
Pengetahuan Keterampilan dan Jenis Jml
Khusus Pesert
a Didik
Tindakan
keperawatan:
a. Merawat
NGT
b. Memberi 1 Perlak/pengalas 1:5 Makanan
makan melalui cair/susu/
NGT formula
2 Bengkok 1:5 Sarung
tangan
bersih
3 Corong 1:5 Tissu/
kassa
Gangguan
kebutuhan
eliminasi akibat
patologis sistem
pencernaan dan
persarafan
Tindakan
keperawatan
pada gangguan
kebutuhan
eliminas
Pemeriksaan Goniometer 1
fisik gangguan :5
sistem Metline 1
muskuloskeletal :5
Model rangka 1
:5
Model otot 1
:5
Chart 1
muskuloskeletal :5
Pemeriksaan Tensi meter dan
fisik gangguan stetoskop Standar
sistem saraf Mengukur
tekanan darah 1 :
5 Kassa 90 bh
Refleks hammer
Standar Alat
untuk mengecek
refleks Gula 90
sdk
Metline Standar
Alat untuk
mengukur
diameter 1 : 5
Kopi 90 sdk
Mistar Standar 1 :
feeding bag
Buku panduan adalah buku yang menyajikan informasi dan memandu atau
memberikan tuntunan kepada dosen, pengelola laboratorium, dan pengelola kampus/
sekolah untuk mengembangkan dan memanfaatkan laboratorium lebih maksimal,
khususnya dalam mendukung implementasi Kurikulum KKNI yang menekankan
pada pendekatan dan keterampilan. Sebuah buku panduan dikatakan berhasil apabila
panduan yang disampaikan di dalam buku tersebut dapat dipahami dan diterapkan
dengan baik oleh pembacanya. Buku “Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium ” ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan laboratorium baik untuk kegiatan intra
kurikuler maupun ekstra kurikuler . Peran dosen dan pengelola laboratorium di sini
adalah sebagai fasilitator penyampaian informasi yang terdapat di dalam buku agar
dapat sampai kepada mahasiswa.
Buku panduan ini juga diharapkan dapat digunakan untuk merencanakan dan
melaksanakan pendekatan dan pengembangan keterampilan, khususnya pada mata
kuliah yang ada di masing – masing program studi , baik yang dilaksanakan secara
indoor (dalam laboratorium) maupun outdoor (menggunakan lingkungan sekitar
sekolah). Selain itu juga memberikan wawasan tambahan kepada dosen dan
mahasiswa bahwa ada varian percobaan yang mungkin belum pernah mereka tahu
yaitu percobaan berbasis lingkungan.
1 Perabot
Lampiran 2: Daftar Peralatan Laboratorium Klinik
Alat-alat laboratorium KLINIK ada yang bersifat umum dan ada pula yang
sangat spesifik tergantung kegunaannya. Berikut ini merupakan daftar beberapa alat-
alat laboratorium KLINIK yang dikelompokan berdasarkan kegunaannya:
No Nama Kegunaan
6. Buret titrasi
No Nama Kegunaan
30. Torso peragaan anatomi tubuh manusia
______________________ ________________________
Lampiran-4: Contoh Format Tabel Penunjang Administrasi Laboratorium
FORMAT A
DATA GEDUNG DAN RUANGAN
LABORATORIUM
Direktur Lboratorium
ITSKes ICME Jombang
1) Kepala Laboratorium
Kualifikasi kepala laboratorium klinik adalah sebagai berikut:
a) Pendidikan minimal magister (S2);
b) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum;
2) Staf Laboratorium
Kualifikasi teknisi laboratorium klinik adalah sebagai berikut:
- Minimal lulusan sarjana (S1) yang relevan
- Berpengalaman minimal 2 tahun
Lampiran 7
TUGAS POKOK
DIREKTUR LABORATORIUM
1. Membuat perencanaan dan evaluasi sarana dan prasarana Laboratorium setiap semester
2. Membuat tata tertib penggunaan laboratorium dan memberlakukannya kepada semua
pengguna laboratorium (mahasiswa, dosen dan pihak lain)
3. Menyediakan petunjuk operasional penggunaan semua alat yang ada di laboratorium
ditempatkan sedemikian rupa sehingga aman dan mudah dibaca oleh pengguna alat
4. Mengatur jadwal praktikum yang diajukan Program Studi melalui proposal praktik
laboratorium
5. Menginventaris dan melakukan pengadaan kebutuhan bahan dan alat laboratorium yang
diperlukan
6. Memfasilitasi penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen /
mahasiswa
7. Membina semua tenaga laboran di laboratorium antara lain membuat deskripsi tugas staf
laboratorium dan mengawasi pelaksanaannya.
8. Membuat laporan kegiatan laboratorium setiap tahun
9. Meningkatkan kerja sama antar laboratorium di lingkungan ITSKes ICME Jombang