Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN

PELAYANAN LABORATORIUM

UPT PUSKESMAS SANANKULON

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

2022

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................. 4
B. Tujuan Pedoman............................................................................ 5
C. Sasaran Pedoman.......................................................................... 5
D. Ruang Lingkup Pedoman............................................................... 5
E. Batasan Operasional...................................................................... 5
BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.................................................. 9


B. Tugas Dan Tanggung Jawab........................................................... 9
BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang................................................................................. 11
B. Standar Fasilitas........................................................................... 11
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan........................................................................... 11
B. Metode........................................................................................... 11
C. Langkah Kegiatan.......................................................................... 11
BAB V LOGISTISK............................................................................................. 19

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM................................ 24

BAB VII KESELAMATAN KERJA........................................................................ 25

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU...................................................................... 26

BAB IX PENUTUP............................................................................................ 27

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan “Pedoman Pelayanan
Laboratorium” dapat terselesaikan.

Pedoman ini diharapkan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh semua pihak
yang terkait sebagai upaya dalam mewujudkan Visi Puskesmas Sanankulon yaitu
Terwujudnya Kabupaten Blitar Yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Ahklak
Mulia, Baldatun Toyyibatun, Warobbun Ghofur. Misi Puskesmas Sanankulon yaitu
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan pelayanan yang sesuai standart
pelayanan dan professional, Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dan
pengelolaan manajerial, Mewujudkan tujuan progam prioritas nasional bidang
kesehatan.”.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang


sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap pihak
yang turut serta dalam pembahasan pedoman ini. Pedoman ini tentu saja masih
memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, saran perbaikan yang
disampaikan kami ucapkan terima kasih.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk dan kekuatan
kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan dengan
menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi semua orang, guna
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagai perwujudan hak asasi
manusia.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
dalam mencapai nderajat kesehatan yang optimal.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya
transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah,
serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan mengembangkan
dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan
yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat menentukan diagnosa
penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.

B. Tujuan Pedoman
Pelayanan laboratorium menjadi suatu pedoman yang digunakan sebagai
landasan bagi pelayanan di laboratorium yang dilakukan oleh tenaga Analis
Kesehatan untuk menunjang upaya kesehatan, pencegahan dan pengobatan
penyakit, serta pemulihan Kesehatan. Hasil dari pemeriksaan laboratorium
digunakan sebagai penunjang diagnostic bahkan sebagai penentu diagnostic,
pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan
prognosis.

4
C. Sasaran Pedoman
Sasaran panduan ini adalah petugas puskesmas yang memberi layanan di
laboratorium yang telah mendapat pendelegasian wewenang dari dokter.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan laboratorium mencakup mulai dari menerima
surat permintaan dari dalam dan luar puskesmas, melakukan pemeriksaan
sampai proses penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien .
E. Batasan Operasional
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.
1. Tujuan
Melakukan pemeriksaan penunjang kesehatan guna membantu
menegakkan diagnosa penyakit.
2. Kegunaan
Tempat pemeriksaan, pengujian, penetapan dan pengukuran terhadap
bahan (sample) tertentu untuk mendapatkan hasil sebagai informasi
guna membantu menegakkan diagnosa penyakit.

5
BAB II REVISI
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan
upaya wajib Puskesmas. Laboratorium UPT Puskesmas Sanankulon
mempunyai pola ketenagaan. Yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di Laboratorium adalah :


N
Nama Jabatan Kualifikasi Keterangan
o
1 Penanggung jawab Dokter Bersertifikat
2 Analis Kesehatan D III Bersertifikat
3. Perawat D III Bersertifikat

B. Tugas Dan Tanggung Jawab


1. Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu
2. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedur operasional

6
b. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium
e. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium
atau tenaga kesehatan lain
f. Menyiapkan bahan rujukan spesimen

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah
ruangan laboratorium Puskesmas. Ruangan yang ada di laboratorium di UPT
Puskesmas Sanankulon terdiri dari 1 ruangan. Ruangan laboratorium di UPT
Puskesmas Sanankulon bisa dilihat pada denah berikut ini :

3
1
2

Keterangan :
1. Pintu masuk
2. Tempat pengambilan sampel
3. tempat penyimpanan
4. tempat penyimpanan
5. kulkas
6. tempat penyimpanan
B. Standar Fasilitas
1. Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan
dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam

8
lingkup ini adalah ruangan laboratorium Puskesmas. Persyaratan
sarana/ruangan laboratorium Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Langit langit berwarna putih dan mudah dibersihkan.
b. Dinding berwarna terang, berbahan keras, tidak berpori pori, kedap
air, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia
( keramik).
c. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna
terang, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia.
d. Pintu diruang pemeriksaan memakai kaca yang bisa dilihat dari
luar.
e. Kamar kecil/WC pasien laboratorium bergabung dengan WC pasien
Puskesmas.
2. Peralatan
Peralatan yang ada di puskesmas :
1) Meja pengambilan sampel darah
a. Menggunakan meja kayu ukuran 2m x 60cm
b. Mempunyai laci
2) Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien :
a. Kursi mempunyai sandaran baik, kursi petugas maupum kursi
pasien
b. Berbahan material kuat dari besi
3) Bak cuci/sink
a. Wastafel dilengkapi keran yang mengalirkan air bersih
b. Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem
pengolahan air limbah Puskesmas.
4) Meja pemeriksaan
a. Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang . . .cm
b. Meja terdiri dari tiga tempat dalam ruang pemeriksaan. Meja satu
untuk tempat alat hematologi analyzer, meja kedua untuk tempat
fotometer dan mikroskop, dan meja ketiga untuk tempat sentrifuge
dan rotator. Meja terbuat dari bahan keramik berwarna putih

9
5) Lemari pendingin
a. Berfungsi untuk menyimpan reagen dan sampel
b. Reagent dan sampel disimpan dalam lemari pendingin
6) Lemari alat
a. Berfungsi untuk menyimpan alat
b. ukuran panjang 160 cm lebar 40 cm tinggi 100 cm
c. bahan terbuat dari kayu atau almunium dan rakdari kaca
d. Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watt
7) Rak reagent
a. Fungsi untuk menyimpan reagent
b. ukuran sesuai kebutuhan
c. bahan dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/formika

10
BAB IV (revisi)
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Jenis-Jenis Pelayanan Laboratorium
2. Waktu Penyerahan Hasil Pemeriksaan
3. Pemeriksaan Laboratorium Berisiko Tinggi
4. Proses Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen, Pengambilan,
Dan Penyimpanan Spesimen
5. Pelayanan Pemeriksaan Di Luar Jam Kerja
6. Proses Pemeriksaan Laboratorium
7. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam Pelayanan Laboratorium
8. Penggunaan Alat Pelindung Diri
9. Pengelolaan Reagen

B. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium Puskesmas menggunakan metode
manual, semi automatik dan automatik.

C. Langkah Kegiatan
1. Jenis-Jenis Pelayanan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap meliputi: hemoglobin, hitung
leukosit, hitung eritrosit, hitung trombosit, hitung jenis leukosit,
hematokrit, LED.
b. Kimia klinik : gula darah, asam urat, kolestrol
c. Imunoserologi meliputi : golongan darah, widal, HIV, HbsAg,
syphilis, rapid dengue, rapid antigen covid, tes kehamilan.
d. Mikrobiologi meliputi : BTA sputum (TBC), BTA rheitz serum
(kusta), Malaria
e. Urine lengkap meliputi : reduksi, protein, bilirubin, nitrit, PH,
leukosit, keton, blood, SG (berat jenis),urobilin, sedimen.

11
2. Waktu Penyerahan Hasil Pemeriksaan
a. Hemoglobin : 15 menit
b. Golongan darah : 15 menit
c. Darah lengkap ( DL) : 30 menit
d. Urine lengkap (UL) : 15 menit
e. Widal : 1 jam
f. Gula darah : 15 menit
g. Asam urat : 15 menit
h. Kholestrol : 15 menit
i. Tes kehamilan : 15 menit
j. BTA TCM : 4 hari
k. BTA mikroskopis : 3 hari
l. Tes HIV : 20 menit
m. Tes hepatitis B : 15 menit
n. IMS : 15 menit
o. Malaria : 3 hari
p. Rapid Antigen covid : 30 menit
q. Rapid Dengue : 30 menit

3. Pemeriksaan Laboratorium Berisiko Tinggi


a. Pemeriksaan HIV
b. Pemeriksaan BTA
c. Pemeriksaan Hepatitis B

4. Proses Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen,


Pengambilan, Dan Penyimpanan Spesimen
a. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
Suatu prosedur pelayanan laboratorium mulai dari
permintaan spesimen, pengambilan, penerimaan spesimen
sampai penyimpanan spesimen agar penatalaksanaan

12
keseluruhan pemeriksaan di laboratorium sesuai standar
prosedur
1) Petugas menerima rujukan dari ruang pelayanan umum,
lansia, ruang pelayanan gigi, ruang pelayanan KIA, ruang
bersalin, dan UGD.
2) Petugas mencatat permintaan pemeriksaan laboratorium
di buku register laboratorium
3) Petugas mempersilahkan pasien menunggu antrian
4) Petugas mempersiapkan peralatan pemeriksaan
laboratorium sesuai kebutuhan pasien.
b. Penerimaan Spesimen
Prosedur yang dilakukan petugas laboratorium dalam
penerimaan specimen agar tidak terjadi kesalahan antara
spesimen yang akan diperiksa dengan identitas pasien.
1) Petugas menerima spesimen harus memeriksa dan
mencocokan data pasien antara spesimen yang diterima
dengan formulir permintaan pemeriksaan dan mencatat
di buku register laboratorim
2) Petugas juga harus memperhatikan kondisi spesimen
yang diterimanya. Jika spesimen yang diterima tidak
sesuai dengan data dan tidak memenuhi persyaratan
hendaknya ditolak.
c. Pengambilan Spesimen
Sebelum dilakukan pengambilan specimen petugas
laboratorium melakukan pencegahan terhadap kejadian yang
tidak diharapkan dengan melakukan pengendalian mutu pra
analitik, analitik, dan pasca analitik
1) Untuk melakukan pengambilan spesimen petugas harus
menjelaskan dan memberitahu kepada pasien tentang
spesimen yang akan diambil dan diperiksa
2) Petugas menggunakan APD

13
3) Petugas menyiapkan inform consent untuk
ditandatangani pasien. Apabila setuju untuk dilakukan
pemeriksaan pasien menandatangani inform consent dan
petugas mempersilahkan pasien memasuki rung
sampling
4) Kemudian petugas mengidentifikasi pasien dengan
menanyakan nama, umur, alamat pasien sesuai dengan
formulir rujukan laboratorim.
d. Penyimpanan Spesimen
Petugas melakukan penyimpanan spesimen di dalam kulkas,
untuk rujukan ke laboratorium faskes TCM (sampel sputum
untuk diagnosis TBC), apabila pasien menyerahkan spesimen
diluar jam kerja.

5. Pelayanan Pemeriksaan Di Luar Jam Kerja


Di dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang
semakin meningkat di puskesmas dituntut untuk memberikan
pelayanan yang cepat dan komprehensif. Termasuk didalamnya
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan segera. Berkaitan
dengan hal tersebut, maka perlu ditetapkan dan diatur mengenai
pelayanan pemeriksaan laboratorium diluar jam kerja
Berikut adalah jam buka pelayanan laboratorium :
Senin-kamis : 07.30-11.30 WIB
Jumat : 07.30-10.00 WIB
Sabtu : 07.30-11.00 WIB
Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium diluar jam tersebut
diatas, maka pemeriksaannya dirujuk ke laboratorium lain. jika
laboratorium yang bersangkutan tidak bisa melakukan
pemeriksaan maka petugas jaga menghubungi petugas
laboratorium puskesmas.
Tujuan dilaksanakannya :

14
a. Memenuhi kebutuhan pemeriksaan laboratorium bagi pasien
emergency jika diperlukan.
b. Memenuhi kebutuhan pemeriksaan laboratorium bagi pasien
baru yang datang diluar jam kerja jika diperlukan
c. Memenuhi kebutuhan pemeriksaan laboratorium bagipasien
yang masih dalam pengawasan khusus.
6. Proses Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan labororium adalah suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari
penderita, dapat berupa urine, darah, sputum dan sebagainya
untuk menunjang diagnosis, pemeriksaan lanjutan (follow up) dan
peramalan dugaan suatu penyakit.
Prosedur pemeriksaan laboratorium meliputi :
a. Pasien membawa form permintaan dari ruang Poli Umum, Poli
Lansia, Poli Gigi, UGD, Poli KIA dan Ruang Bersalin di
serahkan kepada petugas laboratorium.
b. Petugas mencatat data pasien dan jenis pemeriksaan yang
akan dilakukan di buku register laboratorium.
c. Petugas menggunakan APD.
d. Petugas mempersilahkan pasien masuk dan duduk di kursi
dengan ramah.Sebelumnya memastikan memakai masker dan
mencuci tangan.
e. Petugas menjelaskan dan memberitahu kepada pasien tentang
sampel yang akan diambil dan diperiksa lalu menyiapkan
inform consent untuk ditandatangani pasien jika pasien
setuju.
f. Petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan
nama,umur dan alamat sesuai dengan formulir permintaan
laboratorium lalu mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk pemeriksaan sesuai yang diperlukan atau
diminta.

15
g. Petugas mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan
sesuai dengan permintaan.
h. Petugas mempersilahkan pasien untuk melakukan
pembayaran di kasir apabila tidak mempunyai BPJS/Kartu
Indonesia Sehat.
i. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu hasil
laboratorium diluar ruangan.
j. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di blanko hasil
pemeriksaan laboratorium dan di buku register laboratorium.
k. Sebelum menyerahkan hasil laboratorium,petugas
mengidentifikasi pasien untuk menyesuaikan identitas
(nama,umur,alamat)dari hasil pemeriksaan laboratoriumnya.
l. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium kepada
pasien dan dibawa kembali ke ruang yang merujuk.
7. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam Pelayanan Laboratorium
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kegiatan kerja
untuk mencegah kejadian atau peristiwa yang tidak di inginkan
yang dapat merugikan petugas dan pasien atau kerugian terhadap
proses di lingkungan kerja dan pencegahan bahaya atau resiko
terhadap petugasa yang berada adi dalam laboratorium maupun
lingkungan sekitarnya merupakan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja laboratorium dengan :
a. Mengecek ruangan laboratorium dan peralatan didalamnya
sebelum pelayanan
b. Selalu memastikan suhu ruangan laboratorium sesuai
standar
c. Menempatkan reagen reagen di tempat yang telah disediakan
d. Membersihkan meja dengan alkohol 70 % sebelum melakukan
pemeriksaan
e. Mencuci tangan sesuai SOP cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan laboratorium

16
f. Menggunakan alat pelindung diri sebelum melakukan
tindakan
g. Membaca petunjuk penggunaka ( KIT Insert) peralatan dan
reagen reagen sebelum menggunakannya
h. Tidak boleh menghirup bahan kimia
i. Mencuci tabung reaksi sesudah dilakukan
j. Membereskan peralatan dan reagen setelah digunakan
k. Membuang alat dan bahan habis pakai setelah digunakan
kedalam sampah medis yang telah disediakan
l. Membersihkan meja setelah melakukan pemeriksaan dengan
larutan klorin 0,5 % dan dengan alkohol 70%
m. Tidak boleh makan dan minum di ruang laboratorium
n. Tidak boleh merokok didalam ruang laboratorium

8. Penggunaan Alat Pelindung Diri


Mengenakan perlengkapan keselamatan kerja antaralain masker,
jas laboratorium, sarung tangan sebelum memulai aktifitas,
menyiapkan formulir serta alat dan bahan yang dibutuhkan.

9. Pengelolaan Reagen
Reagen yang ada di laboratorium UPT Puskesmas Sanankulon
meliputi reagen cair untuk pemeriksaan hematologi analyzer, kimia
darah, mikrobiologi, dan reagen stik untk pemeriksaan gula dan
asam urat.
Penanganan dan penyimpanan reagen sesuai persyaratan antara
lain :
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode first in first out ( seusai
urutan penerimaan ).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke
dalam sediaan induk.

17
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan,
yang terjadi pada sediaan reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari
supaya tidak kena cahaya matahari langsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
i. Reagen HIV sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan
Nasional.

18
BAB V (revisi)
LOGISTIK

Petugas penanggung jawab pelayanan ruang laboratorium wajib memastikan logistik


peralatan dan bahan habis pakai terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan
kebutuhan, melakukan pengecekan secara berkala dan segera membuat permintaan
kebutuhan logistik yang diperlukan.

19
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat


menimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam
laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/mencegah
bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium melaksanakan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya
kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium, untuk pelabelan atau
identifikasi sampel dilaksanakan teliti dengan memberikan nama, umur,
alamat, nomor RM. Reagen untuk pemeriksan laboratorium selalu dicek
tanggal kadaluarsa serta di cek ketersediaannya.

20
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3
a. Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di
laboratorium
b. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
c. Pencahayaan cukup dan nyaman
d. Ventilasi cukup dan sesuai
e. Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika
diperlukan
f. Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya
2. Sanitasi Lingkungan
a. Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis
b. Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan
kantong plastik dan diberi tanda khusus
c. Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/
menjadi sarang serangga atau binatang pengerat
d. Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan
dibersihkan secara teratur
e. Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam
laboratorium
f. Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam
laboratorium
B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja
1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas
laboratorium harus mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan
terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap
peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja

21
dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi
kecelakaan di laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja,
seperti tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam
kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker,
sarung tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama
bekerja dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di
laboratorium (hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi infeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke
belakang dengan rapi.
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum
dan setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus
melepaskan baju proteksi sebelum meninggalkan ruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa ijin pejabat
yang berwenang.
8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di
tempat kerja.
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum
atau benda tajam dan barang sisa laboratorium harus ditempatkan di
bak/peti dalam laboratorium dan diberi keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning
(menjadi limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet
penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung
jawab Laboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang
ditentukan.

22
15. Pengelolaan spesimen
a. Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius.
b. Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,
pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar.
c. Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika dipindahkan.
d. Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna menghindari
pencemaran dari luar kontainer atau laboratorium.
e. Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh
(contoh: membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan sarung
tangan dan masker.
f. Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci tangan
dan mengganti sarung tangan.
g. Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah
infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
h. Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
Didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan
kegiatan laboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yang benar
a. Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia
yang benar (antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia
yang tidak boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan
penyimpanannya).
b. Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta keterampilan untuk menangani kecelakaan.
c. Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dan tanda
peringatan yang sesuai.
17. Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat

23
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah
khusus seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik,
limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian
dalamnya. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup,
minimal terdapat satu buah untuk masing-masing kegiatan.
Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian
telah terisi sampah. Setiap tempat pengumpulan sampah harus
dilapisi plastik sebagai pembungkus sampah dengan label dan
warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen,
yang diletakkan pada lokasi yang sudah dijangkau kendaraan
pengangkut sampah. Tempat penampungan sampah sementara
dikosongkan dan dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali
dalam 24 jam.
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
a. Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola
sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
b. Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan
sampah akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.
b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair
infeksius dan limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair:
a) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam
saluran IPAL.

24
b) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku

25
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Laboratorium dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan petugas pelaksana pemeriksaan
2. Ketepatan hasil penyerahan Laboratorium
3. Hasil Pemantapan Mutu Internal (PMI)
4. Hasil Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

26
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Laboratorium di Puskesmas ditetapkan sebagai


acuan pelaksanaan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas. Untuk
keberhasilan pelaksanaan standar Pelayanan Laboratorium di Puskesmas ini
diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak yang terkait, sehingga hal
tersebut akan menjadikan pelayanan Laboratorium di Puskesmas dapat
optimal dan dapat memberikan kepuasan kepada pasien atau masyarakat.

a.n KEPALA DINAS KESEHATAN


SEKRETARIS,
u.b.
KEPALA UPT PUSKESMAS SANANKULON

dr. ENDAH ROSITANINGSIH, SE.,MM


Penata Tk.I
NIP. 19691230 201001 2 002

27

Anda mungkin juga menyukai