Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan salah satu garda terdepan dalam pembangunan
kesehatan serta mempunyai peran yang sangat besar dalam pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan secara menyeluruh terpadu, merata dan terjangkau
oleh masyarakatdan berkesinambungan.
Salah satu pendukung upaya layanan puskesmas dalam pelayanan kesehatan
adalah unit laboratorium yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari
upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan dipuskesmas sehingga dalam rangka
memberikan pelayanan yang selaras dengan visi misi puskesmas Ponggok unit
laboratorium diharapkan mampu memberikan pelayanan berkualitas terhadap
kebutuhan individu dan masyarakat yang berperan sebagai pendukung maupun
penegak dari sebuah diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang
optimal.
Maka untuk itu pemeriksaan laboratorium menjadi sangat dibutuhkan dalam
penentuan diagnosa, prediksi, terapi dan pemantauan suatu penyakit. Sehingga
sebagai konsekuensi, hasil pemeriksaan laboratorium yang berkualitas/bermutu
sangat diperlukan oleh dokter atau pengguna jasa lainnya agar diagnosa dapat
ditegakkan dan terapi yang diberikan menjadi lebih tepat dan efisien. Maka
berdasarkan hal tersebut diatas perlu adanya pedoman pelayanan laboratorium
sebagai acuan dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menjadi acuan petugas laboratorium dalam penyelenggaraan pemerksaan
laboratorium puskesmas Ponggok dan sebagai standart monitoring dan evaluasi
pelayanan laboratorium di puskesmas Ponggok
2. Tujuan khusus
Pedoman ini disusun dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB dengan
tujuan :
a. Meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium
b. Standart monitoring dan evaluasi pelayanan laboratorium
c. Meningkatkan efisiensi waktu pelayanan di laboratorium
d. Mendapatkan hasil laboratorium yang tepat tepat dan akurat
e. Meningkatkan angka kesembuhan pada pasien

1
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup pemeriksaan laboratorium meliputi
1. Pemeriksaan GDA
2. Pemeriksaan Asam Urat
3. Pemeriksaan cholesterol
4. Pemeriksaan Golongan Darah
5. Pemeriksaan DL
6. Pemeriksaan Hb
7. Pemeriksaan Widal
8. Pemeriksaan Test kehamilan
9. Pemeriksaan UL
10. Pemeriksaan HIV
11. Pemeriksaan BTA
12. Pemeriksaan Sypilis
13. Pemeriksaan Hbs Ag
14. Pemeriksaan Malaria
15. Pemeriksaan Kusta

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Ruang lingkup pedoman meliputi:
1. Prapelayan / pendataan identitas dan jenis pemeriksaan pasien
2. Pengambilan sampel /plebotomi pada sampel darah
3. Pemeriksaan sampel dilaboratorium
4. Pencatatan dan pelaporan hasil laboratorium
5. Monitoring dan Evaluasi pengobatan
6. Rujukan ke jejaring Puskesmas
Adapun pedoman pelayanan tersebut mengacu pada Pedoman Praktik
laboratorium yang benar ( good laboratory practice ) Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Pelayanan medik Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik 2008. UPT Puskesmas Ponggok sudah
mengimplementasikan program Mutu Laboratorium sebagaimana ditentukan
dalam pedoman tersebut.

E. Batasan Operasion
1. Laboratorium puskesmas adalah sarana layanan di puskesmas yang melakukan
pengukuran penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau
factor yang berpengaruh pada kesehatan perorangan maupun masyarakat

2
2. Keselamatan kerja adalah upaya mencegah dan mengurangi kecelakaan
kebakaran bahaya penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan yang dapat
menimbulkan kerugian nyawa, waktu dan harta benda bagi pekerja dan
masyarakat sekitar
3. Pemantapan mutu laboratorium (quality insurance) adalah keseluruhan proses
atau tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan

3
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


1. Berdasarkan permenkes no 75 tahun 2014 kualifikasi sumber daya
laboratorium untuk puskesmas rawat inap adalah sebagai berikut
No Jenis tenaga Kualifikasi Jumlah
1 Penanggung Jawab Dokter 1
2 Tenaga Teknis Analis DIII 2
3 Non Teknis Mminimal SMU/ 1
sederajat

Sedangkan kualifikasi pelaksana yang ada di unit laboratorium puskesmas


Ponggok adalah sebagai berikut :
No Jenis tenaga Kualifikasi Jumlah
1 Penanggung Jawab Dokter 1
2 Tenaga Teknis Analis DIII 1

2. Ketentuan lainnya
a. Uraian penanggung jawab
1) Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
2) Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium validasi pemeriksaan
dan mengatasi masalah yang timbul di laboratorium
3) Melaksanakan pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium
4) Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu
b. Uraian tenaga teknis
1) Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman layanan dan
standart prosedur operasional
2) Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
3) Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4) Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium
5) Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau
kesehatan lain
6) Menyiapkan bahan rujukan specimen
c. Uraian tenaga non teknis
1) Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan alat dan bahan
2) Membentu tenaga teknis dalam menyiapkan pasien

4
3) Membantu administrasi

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan ruang Laboratorium terdiri dari :
1. Dokter penanggung jawab pelayanan medis di ruang laboratorium yang
bertanggung jawab dalam hal pengobatan berjumlah satu orang
2. Tenaga tehnis laboratorium yang bertanggung jawab dalam pelayanan dan
pemeriksaan di ruang laboratorium
3. Petugas paramedis lain yang membantu pelaksanaan pelayanan laboratorium
di ruang laboratori

C. JADWAL KEGIATAN
1. Dinas Pagi
Hari Jam Penaggung jawab Keterangan
Senin 07.30- Analis sebagai Pemeriksaan
12.00 petugas teknis Hb,UL,golda,Widal,DL,BTA,
Selasa 07.30- laboratorium Hiv, test kehamilan,
12.00 malaria, syphilis,Hbs Ag,
Rabu 07.30- GDA,AU dan Cholesterol
12.00
Kamis 07.30-
12.00
Jumat 07.30-
10.30
Sabtu 07.30-
11.00

2. Dinas sore dan malam dalam 1 minggu


Dinas Jam Penanggung Keterangan
jawab
Sore 14.00 – Perawat jaga Pemeriksaan laboratorium
20.00 hanya untuk pemeriksaan GDA.
Malam 21.00 – Perawat jaga Pemeriksaan laboratorium
07.00 hanya untuk pemeriksaan GDA.

3. Cito
Untuk pemeriksaan laboratorium cito dinas pagi atau sore petugas
penanggung jawab melakukan rujukan ke laboratorium lain, jika tidak bias
dilakukan pemeriksaan di puskesmas.

5
BAB III
STANDART FASILITAS

A. DENAH RUANG

6
B. STANDAR FASILITAS
C. Berdasarkan permenkes No 75 Tahun 2014 bahwa standart alat yang harus
dimiliki oleh puskesmas dengan rawat inap adalah sebagai berikut:
NO JENIS PERALATAN JUMLAH MINIMAL
PERALATAN
1 SET LABORATORIUM PUSKESMAS RAWAT INAP
1 Batang Pengaduk 3 buah
2 Beker, Gelas 3 buah
3 Botol Pencuci 1 buah
4 Corong Kaca (5 cm) 3 buah
5 Erlenmeyer, Gelas 2 buah
6 Fotometer 1 buah
7 Gelas Pengukur (100 cc) 1 buah
8 Gelas Pengukur (16 Oz / 500 ml) 1 buah
9 Hematology Analizer (HA) 1 set
10 Hemositometer Set /Alat Hitung 1 set
Manual
11 Lemari Es 1 buah
12 Mikroskop Binokuler 1 buah
13 Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500- 1 buah
1000 ul
14 Pipet Berskala (Vol 1 cc) 3 buah
15 Pipet Berskala (Vol 10 cc) 3 buah
16 Pipet Tetes (Pipet Pasteur) 12 buah
17 Pot Spesimen Dahak Mulut Lebar Sesuai kebutuhan
18 Pot Spesimen Urine (Mulut Lebar) Sesuai kebutuhan
19 Rotator Plate Sesuai kebutuhan
20 Sentrifuse Listrik 1 buah
21 Tip Pipet (Kuning dan Biru) Sesuai kebutuhan
22 Tabung Kapiler Mikrohematokrit Sesuai kebutuhan
23 Tabung Reaksi (12 mm) Sesuai kebutuhan
24 Tabung Reaksi dengan tutup karet Sesuai kebutuhan
gabus
25 Tabung Sentrifus Tanpa Skala Sesuai kebutuhan
26 Telly Counter 1 buah
27 Termometer 0 – 50° Celcius 1 buah
28 Urinometer (Alat Pengukur Berat 1 buah
Jenis Urine)
29 Wadah Aquades Sesuai kebutuhan
30 Westergren Set (Tabung Laju 1 buah
Endap Darah)

NO JENIS PERALATAN JUMLAH MINIMAL


PERALATAN
II BAHAN HABIS PAKAI PUSKESMAS RAWAT
INAP
32 Blood Lancet dengan Autoklik Sesuai kebutuhan
33 Kawat Asbes 1 buah
34 Kertas Lakmus Sesuai kebutuhan
7
35 Kertas Saring Sesuai kebutuhan
36 Kaca Objek Sesuai kebutuhan
37 Kaca Penutup (Dek Glass) Sesuai kebutuhan
38 Penghisap Karet (Aspirator) Sesuai kebutuhan
PERLENGKAPAN
39 Kaki Tiga 1 buah
40 Lampu Spiritus 1 buah
41 Pembendung 1 buah
42 Penjepit Tabung dari Kayu 1 buah
43 Pensil Kaca 1 buah
44 Pemanas/Penangas dengan Air 1 buah
45 Rak Pengering 1 buah
46 Rak Pewarna Kaca Preparat 1 buah
47 Rak Tabung Reaksi 3 buah
48 Stopwatch 1 buah
49 Sengkelit / Ose 2 buah
50 Sikat Tabung Reaksi
51 Timer 1 buah
IV. Meubelair
52 Kursi Kerja 2 buah
53 Lemari Peralatan 1 buah
54 Meja Tulis ½ biro 1 buah
V. Pencatatan dan Pelaporan
55 Buku register pelayanan Sesuai kebutuhan
56 Formulir Informed Consent Sesuai kebutuhan
57 Formulir dan Surat Keterangan lain Sesuai kebutuhan
sesuai kebutuhan pelayanan yang
diberikan

D. Standart fasilitas peralatan yang ada di puskesmas Ponggok adalah sebagai


berikut :
No Nama Kondisi puskesmas jumlah
1 Meja pemeriksaan Ukuran 90 x 60 cm 1
2 Kursi petugas dan Kursi plastic dengan sandaran 2
pasien
3 Wastafel 1
4 Refrigator Tempat menyimpan reagen dan 1
sampel
5 Lemari alat Rangka terbuat dari alumunium 1
6 Rak reagen Menyimpan reagen 1

No Nama peralatan Kondisi Jumlah


puskesmas
1 HB Quikcek Ada 1
2 Golda set Ada 1
3 Urine analiser Ada 1
4 Asam urat set Ada 1
5 Cholesterol set Ada 1
6 Glucose set Ada 1
7 Hematology analyzer Ada 1
8
8 Sentrifuse Ada 1
9 Poh L Ada Sesuai
kebutuhan
10 Rapid HIV Ada Sesuai
kebutuhan
11 Test kehamilan Ada Sesuai
kebutuhan
12 Test urine Ada 1
13 Mikroskop Ada 1
14 Tabung vacuntainer Ada Sesuai
kebutuhan
15 Pot dahak Ada Sesuai
kebutuhan
16 HCL 0,1 N Ada 1
17 Alcohol swab Ada Sesuai
kebutuhan
18 Ziehl Nielsen Ada Sesuai
kebutuhan
19 Slide Ada Sesuai
kebutuhan
20 Tabung reaksi Ada 10
21 Rak tabung Ada 1
22 Tabung reaksi Ada 10
23 Sarung tangan Ada 1 box
24 Masker Ada 1 box
25 Lanset Ada 2 box
26 Darah control Ada Sesuai
kebutuhan
27 Giemsa Ada 1
28 Cell clean Ada 1
29 Bak pewarnaan Ada 1
30 Spuit 3 cc Ada Sesuai
kebutuhan
32 Pipet Ada 2

9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Laboratorium mendapat permintaan Dari unit pelayanan untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium
2. Pasien menuju ruang laboratorium dengan membawa lembar permintaan
pemeriksaan laboratorium
3. Setelah Petugas laboratorium menerima permintaan pemeriksaan, petugas
mengambil specimen dari pasien
4. Specimen yang telah diambil dilakukan pemeriksaan oleh petugas laboratorium
5. Petugas laboratorium menuliskan hasil pemeriksaan di lembar hasil laboratorium
dan register pasien
6. Pasien membawa hasil pemeriksaan ke unit tempat awal periksa untuk
penanganan lebih lanjut oleh petugas unit

B. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium puskesmas yang menggunakan metode
manual, semi automatic dan otomatic.
Rujukan Spesimen yang dirujuk laboratorium puskesmas Ponggok biasanya
adalah Test Cepat Molekuler ( TCM ) pada penderita atau suspek TB – MDR berupa
sampel dahak. Dengan adanya fasilitas TCM di Puskesmas Srengat hal tersebut
memudahkan dalam prosese perujukan, pasien di berikan surat pengantar tes TCM
oleh petugas program TB kemudian pasien langsung pergi ke puskesmas Srengat.

C.Langkah Kegiatan
Langkah kegiatan pelayan di ruang Laboratorium mengikuti siklus P1-P2-P3
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (P1)
Perencanaan tertulis meliputi : perencanan kebutuhan reagen dan BMHP
laborat,mempersiapkan pasien sebelum dilakukan pengambilan
speciment,mempersiapan maintanen alat laborat secara berkala, mengusulkan
kalibrasi alat laboratorium.
2. Pelaksanaan dan Penggerakan (P2)
Pelaksanaan kegiatan dari perencanaan tertulis yang telah dibuat. Yang
pelaksaannya disesuaikan dengan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan),
melakukan pengambilan dan pemeriksaan laboratorium, menulis hasil laborat di
lembar hasil laboratorium puskesmas ponggok

10
3. Penilaian, pengawasan dan pengendalian (P3)
Pencatatan dilakukan sejak pasien datang ke ruang laboratorium, penulisan hasil
pada buku register laboratorium dan buku minitoring dan evaluasi laboratorium.
Kegiatan penilaian, pengawasan dan pengendalian dilaksanakan tiap bulan,
tribulan dan tahunan. Pelaporan dilakukan sebulan sekali ke dinas Kesehatan
Kab,Blitar.
Pengendalian mutu laboratorium dilakukan dengan melakukan Pemantapan
mutu eksternal dengan cara mengikuti Pemantapan mutu eksternal yang
diselenggarakan oleh BBLK/ lembaga mutu laboratorium dan mengikuti Lqas
setiap tribulan sekali oleh RAS 1 untuk pemeriksaan sputum BTA

11
BAB V
LOGISTIK

REAGEN
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk
tiap pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas Ponggok
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan antara lain:
1. Perhatikan tanggal kadaluarsa, suhu penyimpanan
2. pemakaian dengan metode First In – First out
3. Sisa pemakaian reagen tidak boleh dikembalikkan ke induk
4. perhatikan kerusakan reagen seperti perubahan warna, endapan.
5. Segera tutup reagen habis pakai
6. Lindungi Label dari kerusakan
7. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan almari supaya tidak
terkena cahaya langsung
8. Reagen harus terdaftar di kementrian Kesehatan
9. Reagen HIV harus sudah di evaluasi oleh laboratorium rujukan Nasional

12
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Keselamatan pasien merupakan suatu keadaan dimana pasien bebas dari


cidera yang termasuk didalamnya adalah penyakit, cidera fisik, psikologis, social,
penderitaan, cacat, kematian dan lain-lain yang seharusnya tidak terjadi atau yang
potensial, terkait dengan pelayanan kesehatan. Untuk itu perlu diadakannya system
keselamatan pasien ( pasien safety)
1. Adapun sistem tersebut yaitu :
a. Manajemen resiko
b. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
c. Pelaporan dan analisis insiden
d. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
e. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
a. Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
b. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
2. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
b. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di puskesmas
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
3. Standar Keselamatan Pasien berdasarkan PERMENKES RI No
1691/MENKES/PER/VIII/2011 meliputi :
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
e. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
f. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
4. Tata Laksana keselamatan pasien di laboratorium
a. Petugas laboratorium mengidentifikasi dan melaporkan insiden ke PMKP
b. Petugas laboratorium melakukan pencatatan dan kategori insiden
c. Petugas laboratorium mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang
terjadi di laboratorium

13
5. Indikator Keselamatan Pasien di unit Laboratorium :
a. Pasien diidentifikasi sebelum dilakukan pelayanan
b. Melakukan pelayanan sesuai prosedur
c. Setiap hasil pemeriksaan ditulis secara lengkap di lembar hasil pemeriksaan
d. Petugas memakai APD lengkap
e. Penyimpanan reagen sesuai dengan petunjuk penyimpanan
f. Bahan-bahan berbahaya diletakkan / tersimpan tersendiri di beri label
g. Pembuangan limbah sesuai dengan jenisnya

14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan dilaboratorium puskesmas, mulai dari


persiapan pasien sampai selesai yang dapat menimbulkan bahaya/resiko terhadap
petugas yang berada di dalam laboratorium. Untuk mengurangi/ mencegah bahaya
yang terjadi , setiap petugas laboratorium harus melaksanakan pekerjaan dengan
hati-hati serta mengenali bahan potensial berbahaya dan penanggulangannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
1. Tata Tertib Keselamatan Kerja Laboratorium
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung
tangan ) yang sesuai selama bekerja
b. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium
c. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
d. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini
untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
e. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan
f. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa ijin pejabat yang
berwenang
g. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
h. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran,
eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
i. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen
yang volatil dan mudah terbakar.
j. Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K).
k. Sarung tangan bekas pakai dibuang pada tempat sampah dengan plastik
berwarna kuning ( menjadi limbah medis / infeksius )
l. Dilarang menggunakan mulut saat memipet sampel ataupun reagen
m. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
laboratorium
n. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
o. Permukaan meja pemeriksaan laboratorium harus di dekontaminasi dengan
desinfektan ( bayclin yang sudah di encerkan ) setelah selesai melakukan
kegiatan pemeriksaan laboratorium

15
2. Alat Keselamatan Kerja
Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan
kerja supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu bisa diatasi dengan cepat.
Berikut adalah alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium. Pastikan
semuanya tersedia dan Anda tahu dimana letaknya.
a. Jas Laboratorium
b. Peralatan pembersih
c. Kapas
d. APD (masker, sarung tangan, jas laboratorium)
3. Indikator keselamatan pasien di laboratorium puskesmas Ponggok

No Indikator keselamatan laboratorium


1 Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pelayanan
2 Melakukan pelayanan sesuai prosedur
3 Setiap pemeriksaan ditulis lengkap dilembar hasil pemeriksaan
4 Penyimpanan reagen sesuai dengan petunjuk penyimpanan
5 Bahan-bahan berbahaya diletakkan/tersimpan tersendiri diberi
label
6 Pembuangan limbah sesuai dengan jenisnya

16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu


sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan
menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian mutu
pada unit Laboratorium kesehatan UPT Puskesmas Ponggok diperlukan agar terjaga
kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai sasaran. Penjaminan mutu
kesehatan pelayanan dapat diselenggarakan melalui berbagai model manajemen
kendali mutu. Salah satu manajemen yang dapat digunakan adalah model PDCA
(Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan
(continousimprovement) atau kaizen mutu pelayanan promosi kesehatan.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian
mutu pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi :
1. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi
untuk peningkatan mutu standar.
2. Pelaksanaan, yaitu :
a. Monitoring dan evaluasi hasil laboratorium (membandingkan antara hasil
pemeriksaan dengan baku mutu internal atau standart dengan menggunakan
matrik dan grafik wesgant).
b. Memberikan umpan balik terhadap hasil laboratorium.
3. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu
a. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung
untuk memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang
direncanakan.
Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga tehnis dan dokter penanggung jawab
laboratorium yang melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan
untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh : monitoring waktu pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga
kesehatan, monitoring kesesuaian SOP, kesesuai hasil PMI.
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan laboratorium,
dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang
diperoleh melalui metode berdasarkan waktu, cara dan tehnis pengambilan data.
a. Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas ;
1) Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan.

17
Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.
2) Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan.
b. Berdasarkan sumber pengambilan data, terdiri atas :
1) Langsung (data primer).
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh : survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan klinis.
2) Tidak langsung (tidak langsung).
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung.
Contoh : catatan riwayat penyakit yang lalu.
c. Berdasarkan Cara pengambilan data ;
1) Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Contoh : survey kepuasan pelanggan.
2) Observasi.
Observasi yaitu pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan
menggunakan ceklist atau perekaman.
d. Pelaksanaan evaluasi terdiri dari :
1) Audit
Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan
pengukuran kinerja bagi yang memberikan pelayanan dengan menentukan
kinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan
menyempurnakan kinerja tersebut. Oleh karena itu audit merupakan alat untuk
menilai, mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis secara sistematis.
Terdapat 2 macam audit yaitu :
a) Audit Klinis.
Audit Klinis yaitu analisis klinis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi
prosedur yang digunakan untuk pelayanan, penggunaan sumberdaya, hasil
yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klit klinis dikaitkan dengan
pengobatan berbasis bukti.
b) Audit Profesional.
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis seluruh tenaga medis
dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati,
penggunaan sumberdaya dan hasil yang diperoleh.
Contoh : audit pelaksanaan sistem manajemen mutu.
c) Review (pengkajian).
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelayanan
Laboratorium tanpa dibandingkan dengan standar.

18
Contoh : kajian hasil pemeriksaan laboratorium

Indikator mutu ruang Laboratorium meliputi :


1. Input
No Uraian Standar Kompetensi Target
1 Sumber Daya Untuk dokter penanggung jawab, dan
Manusia Petugas analis laboratorium harus 100 %
memiliki :
- SIK
- STR
- Sertifikat pelatihan TB Dots
- Sertifat Pelatihan

No Standar Kompetensi Target


1 Adanya SK pelayanan Ada
2 Adanya pedoman eksternal unit Ada

3 Adanya pedoman internal unit Ada


4 Adanya RUK unit Ada
5 Ketersediaan sarana dan prasarana Ada
6 Ketersediaan SDM Ada
7 Kompetensi SDM Ada
8 Adanya SOP pelayanan Ada

2. Proses
No Uraian Target
1 Jam buka pelayanan sesuai ketentuan 100 %
2 Waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan < 120 menit
3 Kesesuaian jenis pelayanan dengan standar 100 %
4 Kesesuaian hasil PMI 100 %
5 Angka kesalahan pembacaan slide ≤5%

3. Out put
1 1. Tidak ada kesalahan pemberian hasil pemeriksaan 100%
laboratorium
2. Kepuasan pelanggan ≥75%

19
Pada unit pelayanan promosi kesehatan UPT Puskesmas Ponggok
kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan dimulai dari
pendataan/identifikasi pasien dan kebutuhan pemeriksaan laboratorium,
penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan,
penyusunan dokumen pelapor hasil kegitan pemeriksaan laboratorium,
monitoring dan evaluasi pelaksannan dah hasil kegiatan, dan penyusunan
rencana tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan. Pada setiap tahap kegiatan
disusun standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan yang sesuai standar pelayanan. Evaluasi dan
rencana tindak lanjut dilaksankan untuk mengatasi adanya kesenjangan
antara perencanaan dan hasil kegiatan. Hasil kegiatan didokumentasikan
secara periodik.

20
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Laboratorium Kesehatan Puskesmas Ponggok ini digunakan


sebagai acuan pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Ponggok diperlukan komitmen
dan kerjasama semua pihak. Hal tersebut akan menjadikan pelayanan semakin
optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang diwilayah kerja
puskesmas Ponggok. Serta dapat meningkatkan citra Puskesmas dan kepuasan
pasien atau masyarakat.

21

Anda mungkin juga menyukai