Mengesahkan
Kepala UPTD Puskesmas Kepala Sub. Bag. Tata Usaha
Kalapanunggal
NIP. 196508191990031009
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan hidayahNya, sehingga penyusunan buku Pedoman Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Kalapanunggal dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangakami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita
semua.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Uraian tugas
2. Tenaga Teknis
C. Distribusi Ketenagaan
Analis bertanggung jawab kepada dokter penanggung jawab laboratorium
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
1. Perlengkapan
a. Meja pengambilan sampel darah
1) Minimal menggunakan meja ½ biro (ukuran 90 x 60 cm)
2) Mempunyai laci.
b. Loket pendaftaran, penerimaan sampel urin dan dahak,
pengambilan hasil
c. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien 1) Mempunyai
sandaran 2) Dapat terbuat dari kayu, besi, dan lain-lain.
d. Bak cuci/sink
1) Dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih
2) Ukuran minimal 40 cm x 40 cm dengan kedalaman bak
minimal 30 cm
3) Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem
pengolahan air limbah Puskesmas
e. Meja pemeriksaan :
1) Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan yang diselenggarakan.
2) Meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahan panas,
tahan zat kimia (seperti teflon/ formika), mudah dibersihkan,
tidak berpori dan berwarna terang.
3) Ada meja khusus untuk meletakkan alat centrifuge.
f. Lemari pendingin (refrigerator) untuk :
1) Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen dan sampel,
volume sesuai kebutuhan
2) Reagen dan sampel disimpan dalam lemari pendingin yang
terpisah
g. Lemari alat :
1) Fungsinya untuk menyimpan alat
2) Ukuran sekitar p x l x t = 160 cm x 40 cm x 100 cm.
TATALAKSANA PELAYANAN
2. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas menggunakan
metode manual, semi automatik dan automatik.
LOGISTIK
1. Reagen
Kegiatan
1) Permintaan Rutin.
Permintaan = SO – SS
Keterangan :
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan reagen
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
Stok Optimum : Adalah stok ideal yang harus tersedia dalam waktu
periode tertentu.
KESELAMATAN PASIEN
1. asesment risiko,
2. identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien,
3. pelaporan dan analisis insiden,
4. kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
5. implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak.
1. hak pasien
2. mendidik pasien dan keluarga
3. keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.
5. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. mendidik staf tentang keselamatan pasien.
7. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien tindakan yang seharusnya diambil
SASARAN I :
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
SASARAN II :
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang
dipahami oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien.
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh petugas laboratorium.
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan
dibacakan kembali secara lengkap oleh petugas laboratorium.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi
perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan.
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.
SASARAN V :
PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
Pusat dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci
tangan (hand hygiene) yang tepat. Pedoman hand hygiene bisa dibaca
kepustakaan WHO, dan berbagai organisasi nasional dan internasional.
KESELAMATAN KERJA
a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah
khusus seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik,
limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.
b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah
cair infeksius dan limbah cair kimia.
PENGENDALIAN MUTU
A. Pembakuan Mutu
B. Pemantapan Mutu
1. Tahap praanalitik
Tahap praanalitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien,
mengambil spesimen, menerima spesimen, memberi identitas
spesimen, mengirim spesimen rujukan, menyimpan spesimen
sampai dengan menguji kualitas air/reagen/antigen-
antisera/media.
a. Persiapan pasien
b. Pengambilan specimen
c. Penerimaan specimen
d. Pemberian identitas
e. Pengiriman specimen
f. Penyimpanan specimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat
disimpan dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan
diperiksa.
2. Tahap Analitik
Yang dimaksud tahap analitik adalah tahap mulai dari
mengolah spesimen, mengkalibrasi dan memelihara alat
laboratorium dan melakulan pemeriksaan.
a. Pengolahan specimen
Beberapa jenis pemeriksaan memerlukan pengolahan terlebih
dahulu. Pengolahan spesimen antara lain sentrifugasi,
destruksi, homogenisasi dsb.
PENUTUP